Anda di halaman 1dari 1

Setelah saya membaca tulisan Ki Hajar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman

Kolonial
Ki Hajar Dewantara pada pidatonya , Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-
benih kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat kebangsaan. Para penguasa belanda di
Indonesia sebenarnya sama sekali tidak memperhatikan soal pendidikan kebudayaan. Mereka
semata-mata mementingkan pengajaran yang intelektualitas. . Ki Hadjar Dewantara
mengatakan bahwa; Pendidikan ialah usaha kebudayaan yang bermaksud memberi
bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak agar dalam kodrat pribadinya serta
pengaruh lingkunganannya, mereka memperoleh kemajuan lahir batin menuju ke arah adab
kemanusiaan (Ki Suratman, 1987: 12). terdapat dua kalimat kunci yaitu; “tumbuhnya jiwa raga
anak‟ dan “kemajuan anak lahir-batin‟ dapat dimaknai bahwa manusia bereksistensi
ragawi dan rohani. Adapun pengertian jiwa dalam budaya bangsa meliputi “ngerti, ngrasa,
lan nglakoni” (cipta, rasa, dan karsa). . Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa;
Pendidikan ialah usaha kebudayaan yang bermaksud memberi bimbingan dalam hidup
tumbuhnya jiwa raga anak agar dalam kodrat pribadinya serta pengaruh lingkunganannya,
mereka memperoleh kemajuan lahir batin menuju ke arah adab kemanusiaan (Ki Suratman,
1987: 12). terdapat dua kalimat kunci yaitu; “tumbuhnya jiwa raga anak‟ dan “kemajuan anak
lahir-batin‟ dapat dimaknai bahwa manusia bereksistensi ragawi dan rohani. Adapun
pengertian jiwa dalam budaya bangsa meliputi “ngerti, ngrasa, lan nglakoni” (cipta, rasa,
dan karsa).
Beberapa bupati menginisiasi pendirian sekolah kabupaten yang hanya mendidik calon
pegawai. Pada zaman colonial belanda , Pendidikan di Indonesia hanya rakyat yang di ajari
membaca , menulis dan menghitung seperlunya saja. Pemerintah belanda mendidik calon
pegawan dengan diberikan keterampilan yang cukup agar dapat bekerja tetapi dengan
upah yang kecil yang tidak setimpal dengan apa yang rakyat kerjakan. Pada kala itu
masyarakat hanya mementingkan yang penting bisa bekerja karena pada era itu perekonomian
tidak stabil dan tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Kemudian lahirlah sekolah Taman
Siswa yang didirikan olek Ki Hadjar Dewantara.Kemunculan Taman siswa merupakan sebuah
gerbang kebebasan dan kebudayaan bangsa.Karena setelah didirikan sekolah pada saat itu
paradigma pendidikan mulai berkembang. Sehingga pada waktu itu semua rakyat
pribumi bebas untuk bersekolah walaupun masih dalam keterbatasan. Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara menciptakan 3 semboyan “ing ngarso sung tuladha”, “ing madya mangunkarso”,
“tut wuri handayani” yang bermakna didepan memberi Teladan, di tengah
membangun semangat (Ilham/Inspirasi) dan dibelakang memberi dorongan, sampai sekarangp
edoman ki Hajar Dewantara tetap digunakan walau system pendidikan telah melalui
banyaksekali perubahan.

Anda mungkin juga menyukai