KUTBAH Karena perasaan kecewa, hati Karman menjadi kacau.
Dia menjadi cepat
prustasi. Dalam keadaan demikian, Triman dan Margo dengan mudah dapat memasukkan ajaran-ajaran komunis pada dirinya. Karman mulai menjadi Ringkasan cerita seorang kader PKI yang kuat. Hubungannya dengan orang-orang PKI semakin Karman hidup menderita bersama ibu dan seorang adik perempuannya. Mereka akrab. Bahkan, dia mengikuti beberapa kegiatan yang dilakukan oleh PKI. menderita setelah ditinggal oleh ayah mereka, yang baru saja diciduk oleh pemuda revolusi. Akibat keakrabanya dengan orang-orang PKI, Karman mulai dijauhi Ayah mereka sebenarnya seorang priyayi yang cukup berada. Dia diciduk pemuda revolusi orang-orang yang sebelumnya mencintainya. Haji Bakirpun mulai menjauhinya katena tidak mau ikut perang bergeriliya bersama mereka. Karena merasa kasihan pada karena ia sangat anti PKI. Itulah sebabnya, kerika Karman melamar Rifah untuk Karman, Haji Bakir kemudian mengajaknya tinggal dengan mereka. Karman tidak menolak kedua kalinya, ketika suami Rifah meninggal dunia akibat kecelakaan, Haji ajakan baik tersebut. Bakir meneolaknya. Penolakannya kali ini disebabkan tingkah laku karman Keluarga Haji Bakir sangat menyayangi karman. Mereka memperlakukan Karman yang telah berubah dari pemuda yang sopan santun dan taat beragama menjadi sebagaimana anak mereka sendiri. Selain membantu pekerjaan sehari-hari, Karman juga orang yang suka meninggalkan solat. Selain itu, pemuda itu juga sangat angkuh mengasuh Rifah anak perempuan Haji Bakir yang masih kecil. Dia juga di masukkan dan sombong. Haji Bakir tidak rela bila anaknya menikah dengan orang yang kesekolah rakyat oleh Haji Bakir. Setelah tamat dari sekolah rakyat, Karman melanjudkan ke berpaham komunis. SMP atas biaya pamannya, Hasim, seorang mantan tentara Hisbullah. Setamat dari SMP, Akibat penolakan yang kedua ini, Karman betul-betul membenci Haji Karman tidak melanjudkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi karena tidak mempunyai biaya. Bakir. Dia berubah tital dan meninggalkan ajaran-ajaran agama. Pembawaannya Sejak itu, dia hanya mengganggur. Selama mengganggur, dia bertemu dengan Triman seorang mekin angkuh dan sombong terhadap siapa saja. Dia sudah berani melawan kader PKI. Triman menawarkan pekerjaan kepadanya. Sejak itulah keduanya menjadi akrab. pamannya, perasaannya dalam PKI semakin menjadi-jadi. Dia termasuk orang Karman tidak tahu maksud di balik janji Triman. Dia sama sekali tidak mengetahui jika kuat dalam Partindo, salah satu organisasi pemuda milik PKI, kemudian Triman adalah kader PKI. Secara perlahan-lahan, Triman mulai memasukkan ajaran-ajaran diangkat menjadi sekretaris Partindo. komunis dalam pikiran-pikiran Karman. Semakin hari semakin banyak faham komunis yang Hati Karman mulai berubah ketika dia bertemu dengan Marni. Marni meresap kedalam diri Karman. sangat mirip dengan Rifah. Hubungan ini semakin akrab dengan akhirnya Suatu hari Karman mencoba melamar Rifah. Namun, lamaran tersebut ditolak Haji Bakir, mereka menikah. Sifat Marni yang sopan dan penyabar membuat Karman peneolakan itu bukan Haji Bakir tidak menyukai Karman, melainkan lamaran Karman merasa berbahagia. Dari pernikahan mereka, lahir anak perempuan bernama terlambat. Beberapa hari sebelumnya, Haji Bakir telah menerima lamaran Abdul Rahman, Tini. seorang saudagar mutiara dari Pakistan. Dengan berat hati, Haji Bakir menolak lamaran Kebahagiaan rumahtangga Karman tidak berlangsung lama. Akibat karman. kegagalan Partindo dalam mendukung usaha PKI untuk mengambil alih Karman tidak dapat menerima penolakan tersebut. Berkat hasutan Triman dan Margo, dia kekuasaan negara, Karman dikejar-kejar pemerintah. Beberapa teman Karman, membenci keluarga Haji Bakir. Dia tidak dapat menerima alasan Haji Bakir dan menganggap seperti Triman dan Margo, ditangkap dan dihukum mati. Karman berhasil bahwa alasannya hanya dibuat-buat. Namun demikian, cintanya kepada Rifah tidak memudar. melarikan diri, namun kemudian tertangkap. Sewaktu ditangkap, dia sakit parah Dia berharap suatu saat dapat melamarnya. sehingga pihak keamanan tidak menyiksanya. Karman tidak dihukum mati, melainkan dibuang ke Pulau Buru. Selama menjalani hukuman buangan di Pulau Buru itulah, Karman mulai sadar. Dia menyadari perbuatannyayang salah dan merasa sangat menyesal. Kesadarannya ini juga berkat usaha yang tak kenal lelah dari Kapten Somad, seorang sipil penjara Pulau Buru. Dia banyak memberikan bimbingan rohani kepada Karman. Akhirnya, kelakuan Karman pun mulai berubah. Dia kembali menyakini keberadaan Tuhan dan mulai menjalani solat lima waktu dan membaca Al Quran. Dia menyadari bahwa semua penderitaan dan kegagalannya selama ini adalah kehendak Yang Mahakuasa, bukan kerena perbuatan antarmanusia. Itulah sebabnya, ketika isterinya meminta izin untuk menikah lagi, lelaki itu memenuhi permintaanya dengan ikhlas. Dia sadar bahwa semua itu adalah kehendak yang maha kuasa. Setelah selesai menjalani masa hukuman buangan di Pulau Buru, Karman kembali ke Pegaten, kampung halamannya. Kedatangannya disambut baik oleh seluruh warga kampungnya. Dia merasa bahagia atas perlakuan baikwarga kampung dengan tulus ikhlas. Tak lama kemudian, kebahagian baru mendatangi Karman, anak perempuannya menikah dengan Jabir, anak kandung Rifah. Sebagai ucapan terima kasih kepada penduduk kampung, Karman menghadiahkan sebuah kubah mesjid yang bertuliskan ayat Al Quran. “ Hai orang yang tentram, yang telah sampai pada kebenaran hakiki, kembalilah engkau kepada Tumanmu. Maka masuklah engkau dalam barisan hamba-hamba-Ku.”
1. Tentukan tema ringkasan romen tersebut!
2. Tentuka seting/latar cerita Kutbah tersebut! 3. siapakah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut dan bagaimana perwatakanya! 4. Tentukan sudut pandang pengarangnya! 5. Amanat yang terkandung dalam cerpen kutbah. 6. Alur sinopsis di atas ! mencabik dan mematahkan dahan 6. tentukan maksud dan gaya bahasa yang terdapat pada puisi berikut! tempatmu bergantung. a. Satu kasihku Aku manusia Rindu rasa Rindu rupa Di mana engkau Rupa tiada Suara sayup Hanya engkau merangkai hati. (Amir Hamzah)
b. Kenang. Kenanglah kami
Teruskan. Teruskanlah jiwa kami Benjaga Bung Karno Menjaga Bung Hatta Menjaga Bung Syahril Kami sekarang mayat Berilah kami arti Berjagalah di garis batas pernyataan dan impian Kenang. Kenanglah kami Yang tinggal tulang tulang yang diliputi debu Beribu kami berbaring atas Krawang –Bekasi
c. Derai angin kadang datang tiba-tiba
meluruhkan dedaunan dan menusuk batang-batang daun jati dia berkata kepada daun: jangan sedihkan layunya halaimu yang menguning sedihkan saat manusia