Anda di halaman 1dari 3

1.

Manajemen Risiko
 Indikator:
a. Identifikasi Risiko
b.Analisis Risiko
c. Evalusi Risiko
d.Penanganan Risiko Melalui Asuransi
 Pelaksanaan:
 Deskripsi:
Dalam mata kuliah Manajemen Risiko hal nyata yang dapat saya terapkan
dalam KKN ini yaitu melakukan identifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui
keadaan UMKM yang ada di Desa Cambai ini. Setelah berbincang dengan beberapa
pelaku UMKM seperti UMKM gula aren milik mang Muslin, serbuk jahe merah milik
Natalia, dan madu milik Bapak Miftahudin selaku pendamping lapangan UMKM desa
Cambai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang mengatakan bahwa banyak
UMKM yang tutup terlebih lagi selama 2 tahun kebelakang dikarenkan pandemi yang
melanda. Sehingga saya dan tim KKN-T memutuskan untuk melakukan workshop
kepada para pelaku UMKM di Desa Cambai. Workshop ini bertujuan untuk membuat
para pelaku UMKM yang ada di Desa Cambai lebih sadar jika membuat
penanggulangan risiko sedini mungkin agar saat masalah tak terduga dalam bisnis
UMKM terjadi, para pelaku UMKM sudah tahu apa yang akan dilakukan dan tidak
terlalu banyak menanggung kerugian.
Workshop UMKM ini dilakukan pada tanggal 03 November 2022 yang
bertempat di balai Desa Cambai ini sendiri. Selain membawa materi tentang asuransi
sebagai lembaga penjamin risiko workshop UMKM yang saya dan tim KKN-T
rencnakan juga membawa materi seperti digital marketing dan pembukuan digital.
Workshop UMKM ini sendiri mempunyai tema “Optimalisasi UMKM Desa Cambai
Melalui Transformasi Digital di era Society 5.0”. Selain memberi pemahaman kepada
para pelaku UMKM saya dan TIM KKN-T juga menjadi paham hal-hal apa saja yang
harus dipersiapkan untuk meminimalisir risiko yang tak terduga pada dunia bisnis
seperti (1) melakukan riset pasar, dengan melakukan riset pasar yang tepat maka
hasilnya dapat digunakan sebagai dasar inovasi dan pengembangan produk, (2)
melakukan analisa kebutuhan pasar sebelum membuat usaha merupakan salah satu
cara untuk meminimalisir risiko usaha, permintaan kebutuhan pasar yang semakin
berkembang dapat dijadikan sebagai analisis dasar untuk berinovasi dalam memenuhi
kebutuhan pasar yang cenderung berubah-ubah, (3) menyesuaikan modal usaha yang
dipunya, dengtan penyesuaian yang tepat tentunya rencana yang dijalankan mampu
mengatasi risiko usaha seminimal mungkin, (4) menjalankan bisnis sesuai dengan
keahlian yang dimiliki dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat yang
dimiliki maka akan memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan
mengatasi segala risiko yang munul di tengah perjalanan bisnis, (5) mencari informasi
tentang prospek bisnis agar saat bisnis berjalan dapat berlangsung lama, (6) tidak
terburu-buru saat mengambil keputusan.
Pada workshop UMKM ini saya dan tim KKN-T memutuskan untuk
memutuskan Bapak Ryan Daddy Setyawan dan Bapak Andrian sebagai pemateri.
Materi digital marketing dan pembukuan digital disampaikan oleh Bapak Ryan Daddy
Setyawan dan materi asuransi sebagai lembaga penjamin risiko disampaikan oleh
Bapak Andrian. Dalam materi yang disampaikan Bapak Andrian risiko di
klasifikaikan menjadi 3 yaitu kerugian atas hak milik, kerugian karena mengganti
kerugian orang lain, dan kerugian personel.
Seperti dalam judul materi asuransi sebagai lembaga penjamin risiko maka
saat workshop berlangsung disampaikan tentang asuransi dan keguanaanya dalam
bisnis seperti memberikan rasa aman untuk para pelaku UMKM terhadap risiko-risiko
bisnis yang akan terjadi di tengah perjalanan bisnis, asuransi juga merupakan
simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali dan menjadi semacam
penghasilan masa depan, terhindar dari risiko kerugian atau kehilangan karena
mendapat pergantian. Tetapi tidak semua risiko yang dapat dijamin oleh asuransi ada
beberapa risiko yang tidak dapat dijamin oleh asuransi seperti:
1. Beberapa risiko dikecualikn karena memang tidak dapat diasuransikan
(uninsurable risk)
2. Dikecualikan karena risiko tersebut dijami dalam jenis asuransi lain.
3. Dikecualikan karena memang risiko standar walaupun tidak menutup
kemungkinan dapat ditutup dengan membayar premi tambahan.
Dalam UMKM potensi terjadinya risoko masih sangat besar karena pelaku
UMKM masih belajar dan belum terbiasa dengan dunia bisnis. Risiko UMKM yang
sering dialami pelaku UMKM yaitu:
1. Sumber Daya Manusia, aspek sumber daya manusia dapat menimbulkan risiko
dalam UMKM yaitu dilihat dari dari mana asal SDM itu apakah berasal dari kota
yang sama atau justru campuran. Hal ini perlu dipertimbangkan terkait dengan
jumlah gaji yang harus dikeluarkan.
2. Produksi, dapat menimbulkan risiko terkait dengan perolehan bahan baku apakah
mudah diakses dari supplier yang 1 kota dengan lokasi UMKM berada atau
sebaliknya dan proses produksi apakah sudah dilakukan menggunakan teknologi
tepat guna ataukah masih manual.
3. Pemasaran, dapat menimbulkan risiko adalah terkait dengan sistem pemasaran
yang dilakukan apakah online atau masih offline atau kombinasi keduanya. Hal
ini perlu diperhatikan terkait dengan kesiapan UMKM dalam menghadapiera
digital 4.0
4. Permodalan, dapat menimbulkan risiko dilihat dari kemampuan UMKM dalam
membiayai usahanya rapakah berasal dari modal sendiri, hutang atau gabungan
dari keduanya.
5. Hukum, dapat menimbulkan risiko dilihat dari minimnya pengethuan UMKM
tentang legalitas usaha dan produk, sehingga umunya usaha mereka berjalan
tanpa adanya legalitas .

Anda mungkin juga menyukai