Anda di halaman 1dari 5

1.

Carilah berita tentang Fraud lalu buatlah resume singkat tentang fraud apa yang
terjadi, penanganannya, sanksi yang diterapkan di FKTP

a. Manipulasi dokumen dan isinya untuk perhitungan Jasa pelayanan seperti


dokumen absensi dan jumlah pegawai.
Penyebabnya antara lain:
1. Adanya desakan untuk menyetor sebagian dana kapitasi pada atasan.
2. Kebutuhan dana puskesmas yang tidak bisa dipenuhi oleh dana kapitasi, BOK
(Bantuan Operasional Kesehatan) dan lainnya.
3. Adanya keinginan untuk keuntungan pribadi kepala puskesmas dan
bendahara .
4. Sistem pencatatan pertanggung jawaban keuangan belum baik.
5. Petugas puskesmas takut pada kepala puskesmas

 Untuk penangananya transparansi dokumen perhitungan pembagian jasa


pelayanan ditingkat puskesmas pada publik

b. Penyalahgunaan dana kapitasi dan/atau nonkapitasi FKTP milik Pemerintah


Pusat dan Pemerintah Daerah
Penyebabnya antara lain:
1) Pengelolaan dana kapitasi puskesmas tidak transparan. Pengelolaan dana
kapitasi, mulai dari perencanaan hingga pertanggung jawaban, sepenuhnya
tertutup; dikelola oleh kepala dan bendahara puskesmas. Publik tidak bisa
mengakses besaran dan pemanfaatan dana kapitasi puskesmas.
2) Sistem pengawasan dan pencatatan pertanggung jawaban yang belum baik.
Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) yang seharusnya mengawasi
tidak mendapat program dan anggaran untuk pendampingan, pengawasan,
maupun pemeriksaan dana kapitasi.

Cara Penanganan penyalahgunaan dana kapitasi


1. Membangun struktur pengendalian Intern yang baik
Komitmen organisasi dalam pengelolaan dana kapitasi JKN harus
dijalankan dengan baik dengan menanamkan rasa iklim kejujuran,
keterbukaan, dan saling membantu yang akan membawa dampak yang
baik dalam pelayanan kesehatan.
2. Menjalankan Fungsi Internal Audit
Pencegahan kecurangan dapat dilakukan apabila internal audit sudah
mampu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya fraud. Sebaliknya,
ketika internal audit tidak mampu mengidentifikasi kemungkinan
terjadinya fraud, maka kecurangan akan terjadi dan membuat kerugian
bagi perusahaan

c. Menyetor dana hasil pemotongan jasa pelayanan pada kepala dinas


kesehatan atau kepala daerah (menyuap). Dana juga digunakan untuk
membiaya kegiatan lain seperti sertifikasi/akreditasi puskesmas
Penyebabnya antara lain:
1. Ada ketakutan pada atasan untuk dimutasi atau dicopot dari jabatan.
2. Ingin mendapatkan pendapatan dan belanja sesuai dengan keinginannya.
3. Sistem pengawasan pegawai rendah
4. Adanya kebutuhan untuk dana kampanye atau dana politik/pilkada
Cara penanganannya
 Membangun Sistem Perlindungan dan Jaminan bagi saksi pelapor di
internal petugas puskesmas dan Dinkes (Whistle Blower System)
 Memperkuat sistem pemeriksaan terutama anggaran pemeriksaan dana
kapitasi puskesmas

d. Manipulasi dan penggelembungan harga pembelian obat dan bahan habis


pakai yang didanai dari dana kapitasi untuk operasional.
Penyebabnya antara lain:
1) Sistem pengawasan dan pemeriksaan pertanggung jawaban lemah
2) Ada pihak lain seperti penyedia obat meubalair dan lainnya yang bersedia
memberi atau merekayasa bukti pertanggungjawaban belanja.
Cara penanganan nya
 Membangun sistem elektronik untuk perhitungan, perencanaan,
penganggaran, belanja, pertanggungjawaban dan pengelolaan aset
puskesmas
 Memperkuat sistem pemeriksaan terutama anggaran pemeriksaan dana
kapitasi puskesmas
e. Memeras kepala puskesmas pada saat pengesahan rencana pendapatan dan
belanja kapitasi setiap tahun.
Penyebabnya antara lain:
1) Menguasai informasi tentang besaran dana kapitasi dan BOK yang diterima
puskesmas
2) Kebutuhan dana politik dan kebutuhan pribadi
3) Kepala puskesmas dan pegawainya adalah anak buah yang takut pada
Kadinkes dan Kepala daerah
Cara penanganannya
 Penegakan aturan terutama pemberian sanksi bagi pelaku

Sanksi yang di tetapkan di FKTP


2. Usulan riil perbaikan sistem untuk mencegah fraud terulang kembali

a. Memperketat pelaksaan SOP


Fraud dapat dicegah melalui pelaksanaan SOP yang ketat serta melakukan
sosialisasi tentang SOP . saat ini masih didapati bahwa SOP dianggap hanya
sebatas aturan teoritis sehingga diabaikan. Bisa karena tenggat waktu yang
diberikan untuk menyelesaikan tugas terlalu singkat, sehingga membuat SOP
dilakukan tidak sesuai prosedur atau “melompat-lompat”. Justru, SOP yang
dilompati inilah yang menyebabkan adanya celah untuk melakukan kecurangan.
Untuk itu, perusahaan perlu memperketat pelaksanaan SOP untuk karyawan.
Perusahaan dapat melakukan sidak dadakan sebagai bentuk pengendalian SOP.

b. Menjalankan pengawasan dan proses komunikasi akuntasi yang baik .

Kemungkinan terjadinya fraud laporan keuangan bisa diperkecil jika FKTP


memiliki komunikasi akuntansi yang baik. Kecurangan pada laporan keuangan
dapat terjadi karena kurangnya transparansi keuangan yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini, karyawan yang paling
berhubungan dengan aktivitas pelaporan keuangan sudah semestinya diberikan
pengawasan kinerja. Langkah pengawasan ini berguna untuk memastikan tingkat
integritas penyusunan laporan keuangan. Pastikan juga untuk selalu
mengotorisasi sistem akuntansi pada perusahaan dengan sebaik-baiknya. Hal ini
diwujudkan dengan melakukan penyusunan dokumen akuntansi secara lengkap,
kemudian mengklasifikasikannya, dan melaporkan pada periode yang tepat.

c. Mengadakan audit dengan melibatkan auditor independent terkait di FKTP

Audit sangat penting untuk dilakukan. Audit berguna dalam “memaksa” karyawan
/ petugas bekerja lebih jujur, berhati-hati, dan lebih optimal. Namun, audit tidak
boleh dilakukan sembarangan. Proses audit yang baik seharusnya melibatkan
auditor independent yang netral, berpengalaman dan jujur. Auditor independen
sendiri adalah seorang anggota kantor akuntan publik yang bekerja secara
eksternal untuk memberikan pelayanan pada masyarakat yang memang sedang
memerlukan jasa audit.
d. Memberikan pelatihan anti Fraud bagi karyawan

anti-fraud secara berkala pada karyawan, khususnya yang terlibat dalam


penyusunan laporan keuangan. Dengan demikian, mereka akan lebih paham
tentang fraud di FKTP diantaranya terkait dengan sanksi yang diberikan apabila
ada karyawan yang ketahuan melakukan fraud.

e. Membangun struktur pengendalian intern yang baik yang menggambarkan


komitmen dari organisasi dari Kepala Dinas Kesehatan yang diikuti oleh seluruh
pegawai sampai di tingkat Puskesmas dengan menanamkan rasa kejujuran,
keterbukaan dan saling membantu yang akan membawa dampak baik dalam
pelayanan kesehatan.

f. Menerapkan Good Coorporate Governance dalam pengelolaan dana kapitasi JKN


yaitu meningkatkan informasi tentang pengelolaan keuangan dana kapitasi JKN.
Contoh kasus kecurangan (fraud) yang ditemukan sebagai berikut:
Petugas BPJS

 Fraud yang dilakukan oleh petugas BPJS Kesehatan:

Tidak memberikan definisi yang jelas tentang pelayanan satu episode dan tidak
memberikan bukti tertulis terhadap suatu penolakan diagnosis atau jenis
pelayanan

Kedua kecurangan diatas dapat mengakibatkan kerugian bagi RS karena


klaim atas pelayanan yang telah dilakukan tidak dapat dibayarkan.

Lalu Bentuk Pencegahan:

 Membentuk Tim di RS untuk menyatukan pendapat dan atau mencari


pedoman atau peraturan tertulis untuk mendapatkan jalan keluar terbaik
sehingga tidak menggangu proses pelayanan di RS dan diharapkan kalim
dapat dibayarkan.
 Apabila tidak menemukan titik temu maka pihak rumah sakit
melaporkan secara tertulis kepada Tim Kendali Mutu Kendali Biaya
(TKMKB). Selanjutnya pihak BPJS melaporkan ke Dewan Pertimbangan
Medik (DPM)

Anda mungkin juga menyukai