Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia memiliki beragam macamnya,
diantaranya ialah pendidikan formal dan pendidikan non-formal.
Pendidikan yang tertera dan terlegalisir oleh pemerintah banyak
jenisnya, terdapat Sekolah, Pondok Pesantren (boarding school),
dan Akademi. Pendidikan dari berbagai media diatas, diantaranya
ada yang mengkaji keilmuan agama, yaitu Pondok Pesantren.
Pondok Pesantren memiliki berbagai macam bidang,
diantaranya ialah Pondok Modern, Pondok Tahfidz, dan Pondok
Salafi. Beberapa Pondok diatas mempelajari atau mengkaji akan
keilmuan Tasawuf, sehingga beberapa aspek para santri dapat
menekuni dalam bidangnya masing-masing. Pondok Pesantren
sangat identik dengan pembelajaran, pengamalan, dan mengajar.
Dalam hal ini, santri dituntut untuk melakukan hal-hal demikian.
Menurut Suryadi Siregar, ada dua versi sejarah bagaimana
awal mula berdirinya pondok pesantren di Indonesia.1:
Pertama, ada yang mengatakan bahwa pesantren muncul
pada Islam itu sendiri, dalam tradisi Tarikat. Bahwa pesantren itu
identik dengan kaum sufi yang sedang mengejar ilmu pendidikan,
pendapat ini merupakan fakta bahwa penyebaran agama Islam di
Indonesia melalui cara tarikat (Thariqah), dengan ada nya
kelompok organisasi tarikat yang terbentuk di Indonesia, yang
1
Suryadi Siregar, “Pondok Pesantren Sebagai Model Pendidikan Tinggi,”
kampus STMIK Bandung (1996). Hal.2-4
melaksanakan ajaran-ajaran tarikat seperti zikir dan wirid
tertentu. Selain mengamalkan ajaran-ajaran tarikat itu sendiri,
pengikut ajaran tarikat ini mempeleajari ilmu-ilmu agama dari
berbagai aspek keilmuan, dan aktivitas ini pun dinamai dengan
mengaji. Dengan ada nya pendapat demikian, hal ini meyakinkan
bagaimana salah satu sejarah berdiri nya pondok pesantren.
Kedua, pesantren yang kita kenal di Indonesia ini
merupakan sistem pendidikan yang diambil dari pendidikan
pesantren Hindu zaman dahulu di Nusantara. Kesimpulan ini
berdasarkan realita, jauh dari sebelum Islam datang ke Indonesia,
Hindu lebih dahulu mendirikan pendidikan pesantren, guna untuk
mengajar dan membina individual orang Hindu sendiri. Ada
anggapan lain bahwa pondok pesantren pada zaman dahulu
banyak ditemukan dalam masyarakat Hindu dan Budha, seperti di
India, Myanmar dan Thailand.
Pondok pesantren di Jawa dalam sejarah pertama kali
didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Syekh
Maulana Maghribi (W.1449 M/822 H). Syekh Maulana Malik
Ibrahim mulai mendirikan pondok pesantren pada tahun 1399M,
guna untuk menyebarkan ajaran agama Islam di pulau Jawa.
Dalam hitungan tahun, pondok pesantren di Indonesia sudah ada
sejak 13 abad yang lalu, dengan demikian, pondok pesantren bisa
disebut sebagai budaya pendidikan Indonesia yang sudah sukses
membangun peradaban yang maju bagi pendidikan Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Rumusan masalah: Bagaimana para santri Pondok
Pesantren Attarbiyatul Wathoniyah dapat
menyesuaikan kepribadiannya dari nilai-nilai Tasawuf
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
E. Review Kajian Terdahulu
F. Metodologi Penelitian
G. Sistematika Pembahasan
2
Syaban Maghfur, “Bimbingan Kelompok Berbasis Islam Untuk Meningkatkan
Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Al Ishlah Darussalam Semarang,”
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 12, no. 1 (2018). Hal.87.
OUTLINE