belum merdeka. Pendidikan pesantren adalah suatu pendidikan agama yang lebih dominan
dan para pelajarnya atau yang kelak disebut santri akan menetap dalam kurun waktu tertentu
didalam pondok pesantren tersebut. Saat masa pandemi Covid 19, pesantren menjadi pilihan
utama kebanyakan orang tua untuk menyekolahkan anaknya disebabkan sistem daring dan
school from home yang membuat anak-anak tidak maksimal dalam belajarnya.
Hanya saja, akhir-akhir ini citra pesantren disorot karena stigma negatif yang beredar
di media. Banyak anak-anak yang harusnya masa depan mereka cerah dan baik karena
menuntut ilmu di pesantren, justru ternodai oleh ustat bahkan pimpinan pesantrennya sendiri.
Baik itu kasus pembulian hingga pencabulan. Hal ini membuat banyak orang tua menjadi
khawatir untuk memondokkan anaknya. Apakah semua pondok pesantren demikian? Tentu
saja tidak. Masih banyak pondok pesantren yang amanah dan bermutu dalam mendidik
peserta didiknya. Lalu bagaimana kita akan memilih pondok pesantren yang layak dan aman
A. Pesantren
tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan
kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat
mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1
Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama,
umumnya dengan cara non klasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam
kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama
Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam
pesantren tersebut.
pesantren dapat dibagi menjadi dua: pesantren tradisional (salafi) dan pesantren modern
merupakan akibat dari tuntutan perkembangan sains dan teknologi modern. Masing-
perspektif manajerialnya. Pesantren modern telah dikelola secara rapi dan sistematis
pesantren tradisional berjalan secara alami tanpa berupaya mengelola secara efektif.
tersebut menggunakan sistem salaf dan modern, menggabungkan kedua sistem tersebut
untuk metode pelajaran dan belajar mereka. Hal ini banyak kita temui di Jawa Barat
Matematika, dll. Artinya, kita tinggal memilih mana program yang cocok untuk anak kita.
B. Sejarah Pesantren
Sejak zaman pra kemerdekaan pesantren selalu menjadi pendidikan alternatif warga
pribumi dan menjadi motor pergerakan perjuangan dan kemajuan bangsa. Saat Indonesia
dijajah oleh kolonial Belanda di abad ke-16, Belanda masuk ke Indonesia dan mulai
2
mendirikan sekolah di sana. Memasuki tahun 1627, Belanda memperluas pendidikannya
abad ke-19, Belanda telah mendirikan sejumlah 20 sekolah untuk Indonesia. Hanya saja
pendidikan Belanda hanya memfokuskan peserta didiknya hanya untuk warga Belanda
saja bukan untuk pribumi. Hal ini menyebabkan banyak warga pribumi yang memilih
Saat itu pesantren sudah menjadi jawaban atas tuntutan zaman dan itu akan terus
berlangsung sampai saat ini. Pesantren era saat ini banyak menghadirkan perubahan
pesantren Sidogiri yang berada di kecamatan Kraton, Pasuruan. Pesantren ini sudah mulai
berdiri pada tahun 1745 Masehi oleh Syekh Sayyid Sulaiman dari Cirebon. Lalu ada juga
pondok pesantren Jamsaren yang berada di Surakarta, didirikan pada tahun 1750 M.
Pesantren ini didirikan atas prakarsa dari Raja Kasunanan Surakarta Pakubuwono IV. Saat
itu, Pakubuwono IV mendatangkan banyak sekali alim ulama ke kota Surakarta termasuk
Kiai Jamsari dari Banyumas. Nama beliau kemudian dijadikan nama pesantren yang
dikelolanya. Dalam waktu yang bersamaan, terdapat juga pesantren Buntet yang berada di
Cirebon. Pesantren ini berdiri pada tahun 1750 M oleh KH. Muqoyyim bin Abdul Hadi.
C. Tipologi Pesantren
Berikut penjelasannya :
3
a. Pesantren dikenal karena pemimpinnya, bukan manajemennya.
Pesantren ini umum kita temui di beberapa tempat kita. Masyarakat banyak yang
mudirnya. Karena sosok pemimpin yang dikenal alim dan kharismatik, sehingga
harapan agar anaknya bisa menjadi seperti sosok pemimpin/mudirnya, atau karena
dipondok pesantren sistem ini akan merasa kagum dan hormat dengan sosok kiyai
Pesantren seperti ini juga umum kita temui. Pesantren tersebut bukan berarti tidak
manajemen standar pendidikan yang menjadi nilai jual mutu pesantren tersebut.
Biasanya, pesantren model seperti ini akan menonjolkan beberapa sisi sebagai
berikut :
Kompetensi kelulusan
Standar isi
Proses
Penilaian pendidikan
Tenaga kependidikan
Pengelolaan
Pembiayaan
4
c. Pesantren dikenal karena pemimpin manajemen pendidikannya.
Dari beberapa jenis pesantren di atas, model pesantren yang seperti inilah yang
terbaik. Di samping pesantren dikenal karena Personal Brand nya, pesantren juga
menjadi nilai plus tersendiri bagi lembaga pendidikan tersebut. Sebutlah seperti
D. Memilih Pesantren
Setelah mengenal beberapa tipologi pesantren di atas, maka kita sudah mendapatkan
gambaran “Pesantren apakah yang bagus?”. Jika kita ingin memasukkan anak ke pesantren
karena model pertama yaitu pesantren dikenal karena pemimpinnya, maka harus ada
beberapa komponen yang perlu kita perhatikan. Kita harus kenal siapa sosok kiyai/mudir
1) Identitas Islam
Pimpinan tersebut kita harus ketahui dahulu identitas dirinya. Seperti apa
Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali. Jangan sampai
kiyai tersebut anti madzhab. Tauhid, kita harus mengetahui bagaimana aqidah
dari pimpinan pesantren tesebut. Dengan beraqidahkan Imam Abu Hasan Asy’ari
atau Imam Abu Manshur Al Maturidi. Tashawwuf, kita harus melihat bagaimana
padangan kiai tersebut dengan tashawwufnya Imam Ghozali atau Imam Abu
dengan kriteria di atas, maka anak kita sudah belajar dengan sosok yang Aswaja
5
2) Etika
Etika menjadi syarat utama dalam melihat sosok pemimpin yang akan
membimbing anak kita. Syarat di atas tidaklah cukup untuk menjadi rujukan
dan kepada manusia. Seorang kiai apabila tidak memiliki hubungan spiritual atau
hubungan yang kuat kepada Allah SWT maka akan memberikan pengaruh yang
ibadahnya, tirakatnya, ketaqwa-annya, dll. Itu menjadi prioritas dalam menilai kiai
Apalagi jika anak kita adalah perempuan, hal ini harus menjadi tolak ukur orang
seperti berita negatif yang akhir-akhir ini sering diberitakan diberbagai media
massa.
Utamakan pesantren yang memisahkan asrama putra dan putri, dan yang mengajar
putra adalah sosok ustad lelaki, dan yang mengajar putri adalah sosok ustadzah
perempuan atau ustad yang sudah berkeluarga. Hal ini menambah nilai sendiri
3) Sanad
Hal ini sudah menjadi standar utama dalam melihat sosok kiai tersebut. Kita harus
mengetahui dimana kiai itu dulunya belajar, bagaimana sanad keilmuannya, siapa
sebelumnya tanpa perlu observasi misalkan dari ayahnya yang seorang kiai juga,
6
tetapi jika kita memungkinkan untuk melihat kembali dan meninjau latar belakang
ilmunya? Ini akan menambah keyakinan bahwa anak kita berada di guru yang
tepat.
Jika kita memasukkan anak kita ke pesantren yang model kedua, yaitu pesantren yang
pengorganisasian, aplikasi, dan kontrol peserta didik atau santrinya. Hal ini
2) Bagaimana asrama putra dan putrinya, apakah terpisah atau tidak? Jika terpisah
putrinya satu wilayah bukan berarti tidak bagus juga. Hal itu tergantung
juga wali santri yang tidak faham apa kitab-kitab yang akan dipelajari di pesantren
tersebut tetapi paling tidak wali santri bisa menanyakan hal berikut ini :
7
Jika menjawab, kami mempelajari kitab fiqh Imam Syafi’i seperti
Imam Asy’ari. Maka ini jawaban yang bagus. Jika tidak, maka Anda harus
tersebut.
Bagaimana maulidnya?
Duror, Adh Dhiyaul Lami’, membaca burdah, dll. Maka pesantren tersebut
dengan mengatakan anti maulid, maulid bid’ah, maka Anda harus mencari
Bagaimana wiridnya?
Pertanyaan ini juga penting untuk dilontarkan. Abuya Prof. Dr. Sayyid
Artinya : “Siapa yang tidak memiliki wirid pada dirinya, maka dia seperti
binatang kera.”
Pesantren yang identik dengan agama tentu memiliki ciri khas wirid yang
Attas, Wirdhul Lathif, doa’ Fajar, Hizib, Al Ma’tsurat, dll. Pesantren yang
memiliki wirid seperti yang disebutkan maka pesantren itu bisa dikatakan
8
Tiga pertanyaan di atas, sudah bisa mewakili cocok atau tidaknya
berita negatif tentang pondok. Itu semua adalah oknum yang merusak citra
positif pondok pesantren. Jika kita bisa memperhatikan poin di atas, maka
terkait rekomendasi pesantren yang bagus dan relevan untuk ana kita.
searching media terkait citra dan pesantren yang cocok untuk anak Anda.
*Bogor, Sabtu, 28 Januari 2023. Penulis adalah alumni pesantren Darullughah Wad Da’wah Bangil,
Pasuruan.