Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang -


undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman, lebih - lebih lagi
dalam era globalisasi yang didominasi berbagai dimensi persaingan berbasis kualitas,
sehingga menuntut peningkatan secara berkelanjutan seluruh unsur sumber daya
pendidikan.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah
satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam


mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum namun yang
paling utama pada pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
saat ini adalah acuan kebijakan pendidikan selama masa pandemi Covid - 19.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 1


Di masa pandemi Covid -19 pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD Negeri 1 Asahduren mengacu pada beberapa kebijakan Pendidikan
terkait dengan tujuan, struktur kurikulum, muatan kurikulum, beban belajar, metode
belajar serta beberapa kebijakan baik dari pusat maupun daerah agar tujuan yang
direncanakan dapat tercapai maksimal.

1.1. ANALISIS KONTEKS


1. Kondisi Ideal SD Negeri 1 Asahduren
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan meliputi 8 standar yang harus diterapkan dalam
penyelenggaraan Pendidikan di sekolah yaitu :
- Standar Kompetensi Lulusan.
SD Negeri 1 Asahduren merencanakan untuk 4 tahun ke depan memiliki
lulusan yang berprestasi, mandiri, bertanggung jawab dan memiliki kompetensi
keterampilan yang memadai dengan upaya meningkatkan kualitas proses
Pembelajaran.
- Standar Isi
Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
potensi lingkungan sekolah, masyarakat, dan potensi daerah. Kurikulum
sekolah dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kuriklum.
Tahapan pengembangan kurikulum dilakukan melalui langkah-langkah yang
sistematis.Sekolah memiliki dokumen muatan lokal yang disusun dengan
melibatkan kepala,
1. guru, komite, tokoh masyarakat, instansi terkait.
2. Sekolah memiliki dokumen silabus dan RPP setiap mata pelajaran
- Standar proses
Standar proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan dasar untuk mencapai kompetensi lulusan. Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 2


Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran merupakan
implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
- Standar sarana Prasarana.
Berpedoman pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana, kondisi ideal untuk sarana prasarana adalah :
1. SD memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 6
(enam) rombongan belajar
2. Memiliki satu buah ruang Perpustakaan lengkap .
3. Memiliki satu ruang Kepala sekolah sesuai dengan SPM
4. memiliki satu ruang guru lengkap dengan prasarana sesuai SPM
5. Memiliki Lapangan Olah raga /bermain dan lapangan untuk Kegiatan
Upacara Bendera yang memadai.
- Standar PTK
Pendidik di SD sekurang-kurangnya terdiri atas guru kelas dan guru mata
pelajaran yang penugasannya ditetapkan oleh SD masing-masing sesuai dengan
keperluan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19
Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan dinyatakan bahwa sekolah menyusun
program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dengan
memperhatikan standar pendidik dan tenaga kependidikan; dan dikembangkan
sesuai dengan kondisi sekolah termasuk pembagian tugas, mengatasi bila terjadi
kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan pengembangan profesi
bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara
profesional, adil, dan terbuka. Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
dasar minimal terdiri atas kepala sekolah, pendidik, tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, dan tenaga kebersihan sekolah.

- Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah merupakan rencana yang menyeluruh untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya sekolah, baik sumber daya

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 3


manusia maupun sumber daya non manusia untuk mencapai tujuan yang
diinginkan di masa yang akan datang. Rencana kerja sekolah berorientasi ke
masa depan; dan secara jelas mampu menjembatani kesenjangan (gap) antara
kondisi yang ada saat ini dan keinginan, harapan atau impian yang ingin
dicapai di masa yang akan datang.
- Standar Pembiayaan.
Sesuai dengan Permendiknas No. 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan
Sumbangan Pendidikan, sumber keuangan sekolah ,Sumber Biaya pendidikan
pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau
pemerintah daerah . Penyusunan RKAS pada SD Negeri 1 Asahduren
berdasarkan amanat kebijakan, sesuai dengan Juklak dan Juknis yang berlaku ,
- Standar Penilaian
Dalam Permendikbud No. 23 tahun 2016, penilaian dilakukan secara
konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes
dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan
penilaian diri.
Tujuan utama penilaian sehari-hari adalah untuk mengidentifkasi
kekuatan dan kelemahan peserta didik supaya pembelajaran yang akan datang
dapat disesuaikan dengan kebutuhannya dan masalah yang mereka hadapi
dalam pembelajaran teratasi.

2. Kondisi Nyata SD Negeri 1 Asahduren


SD Negeri 1 Asahduren merupakan salah satu satuan pendidikan dasar
yang terletak di Desa Manggissari Kecamatan Pekutatan Kabupaten Jembrana,
Provinsi Bali. Sekolah ini berada cukup jauh dengan ibu kota kecamatan
tepatnya di Banjar Juwuk Manis namun sekolah dapat mengakses informasi
terutama jaringan komunikasi (, HP, radio, televisi, maupun internet) untuk
mendukung kegiatan .

SD Negeri 1 Asahduren merupakan sekolah inti yang ada di Kecamatan


Pekutatan yang tergabung pada Gugus Sri Wijaya didukung oleh 5 (lima ) SD
imbas yang tersebar di Desa Asah Duren dan Desa Manggissari. Keberadaannya

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 4


sebagai SD Inti mau atau tidak mau harus memberi keteladanan dan menjadi
pusat kegiatan di tingkat gugus.

SD Negeri 1 Asahduren didukung oleh penduduk Desa Asahduren


khususnya Banjar Lebih yang tinggal di sekitar lokasi sekolah. Jumlah siswa
yang akan tercatat pada Tahun 2021/ 2022 adalah 138 (seratus tiga puluh
delapan) orang terdiri dari 6 (enam) rombel. Dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran, sampai dengan saat ini SD Negeri 1 Asahduren berupaya
meningkatkan sarana pendidikan. Satu kelas telah didukung dengan perangkat
ICT (LCD Fokus, Laptop, Layar, dan sejumlah CD pembelajaran). Sebuah
perpustakaan yang memiliki jumlah buku mencapai lebih dari 95 (sembilan
puluh lima) judul buku serta lebih dari 700 (tujuh ratus) eksemplar meliputi
buku referensi untuk guru, manajemen, karya guru, buku-buku fiksi, referensi
untuk siswa, penunjang, ensiklopedia, atlas, kamus, maupun buku-buku
pegangan pokok.
SD Negeri 1 Asahduren saat ini didukung oleh Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang terdiri dari 1 (satu) orang Plt. kepala sekolah dengan
kualifikasi S1, 2 (dua) orang guru kelas PNS dengan kualifikasi S1 , dan 2(dua)
orang guru kelas dari Guru Kontrak daerah dengan kualifikasi S1 , 2 (dua) orang
guru honor dengan anggaran dana BOS, 1 (satu) orang guru honor agama hindu
berlatar belakang pendidikan Agama Hindu dengan kualifikasi S1, serta 1 orang
Tenaga Kependidikan yang masih berstatus honor dengan kualifikasi pendidikan
D,2.

3. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

Potensi utama sekolah adalah Terpenuhinya Tenaga Pendidik dengan


jumlah yang memadai dan jumlah peserta didik yang jumlah maksimal 32 orang
merupakan faktor pendukung untuk dapat menyelenggarakan program
pendidikan sesuai tuntutan dimasa pandemi Covid – 19
Secara geografis sekolah mudah di jangkau oleh alat tranportasi namun
kondisi jalan agak berliku dan curam karena terletak di daerah pegunungan.
Adanya akses internet yang cukup bagus memungkinkan sekolah untuk
melaksanakan sistem pembelajaran jarak jauh, namun keterbatasan sarana
prasarana, kuota internet untuk berhubungan dengan orangtua / wali murid

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 5


menjadi kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh

Sekolah telah merumuskan visi dan misi sekolah secara jelas dengan
program sekolah yang dibuat untuk mendukung tercapainya visi dan misi
sekolah. Potensi siswa untuk berprestasi di bidang akademik dan non akademik
cukup bagus namun masih perlu pembinaan yang lebih intensif untuk mencapai
hasil yang maksimal.
Karakteristik Sekolah
Internal
1) Lokasi sekolah berada di kawasan pemukiman penduduk di daerah pedesaan
yang memiliki mata pencaharian sebagian besar petani
2) Secara geografis mudah di jangkau oleh alat tranportasi namun kondisi
jalan agak berliku dan curam karena terletak di daerah pegunungan
3) Didukung oleh masyarakat memiliki keyakinan beragama yang kuat yang
mayoritas beragama Hindu
4) Anak Didik ( Siswa )
Animo (kemauan) belajar peserta didik di SD Negeri 1 Asahduren boleh
dikatakan cukup tinggi, secara sosial ekonomi siswa pendukung tergolong
masih sedang sehingga sarana belajar secara pribadi sudah mencukupi.
Dengan jumlah siswa tahun 2021/2022 sebanyak 138 orang dengan rincian
68 orang siswa laki-laki dan 70 orang siswa perempuan .Dilihat dari
pekerjaan orang tua hampir 99 % sebagai petani sehingga kesadaran untuk
bersama-sama merasa bertanggung jawab dalam membina dan membimbing
anak masih perlu ditumbuhkembangkan sehingga semangat guru mengajar di
sekolah tidak terputus hanya karena di rumah kurang mendapat perhatian dari
orang tua siswa.
5) Kepercayaan masyarakat terhadap SDN 2 Manggissari sangat baik, sehingga
semua orang tua berkeinginan menyekolahkan putra putrinya ke sekolah ini.
6) Motivasi belajar siswa cukup karena input yang diterima umumnya cukup.

External
1) Lingkungan fisik sekolah terutama ruang kelas sesuai dengan jumlah
rombongan belajar..
2) Ketersediaan halaman bermain dan beraktifitas dikala kegiatan belajar
maupum kegiatan diluar kelas cukup memadai
3) Menyangkut sarana dan prasarana di SD Negeri 1 Asahduren saat ini cukup
memadai
4) Dukungan pendanaan sekolah dari stake holder dan orang tua murid

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 6


masih dirasakan rendah. Selama ini masih mengandalkan dari dana BOS
5) Lingkungan sosial sekolah kondusif sangat tepat untuk
pengembangan pendidikan.
6) Fasilitas pengembangan diri, ekstrakurikuler, life skill masih sangat
terbatas

1.2. ANALISIS SWOT


a. Kekuatan (Strenght)
1) Pengakuan masyarakat sangat baik.
2) Letak sekolah yang strategis dapat dijangkau oleh alat tranporstasi.
3) Terjadinya interaksi yang baik antara instansi/lembaga terkait sekitarnya
dengan SD Negeri 1 Asahduren
4) Motivasi kepala sekolah, guru, pegawai dan siswa yang tinggi.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Belum terpenuhinya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dari
pemerintah.
2) Masih kurangnya sarana prasarana khususnya bangunan ruang kelas dan
ruang guru
3) Input yang dimiliki umumnya rendah.
4) Pandangan dari orang tua murid dalam pengembangan sekolah belum
maksimal dalam mendukung program sekolah.
5) Budaya bersih pada siswa masih rendah, sehingga harus mendapat
perhatian ekstra dari guru dan masyarakat sekitar.
6) Etos Kerja PTK yang masih rendah, sehingga Perlunya ditingkatkan dengan
dasar Etos Kerja Modern.
c. Peluang (Opportunate)
1) Daya dukung dan motivasi guru dapat dijadikan modal bagi sekolah untuk
maju.
2) Sistem keterbukaan dan akuntabilitas sangat memberikan kepercayaan
kepada masyarakat dalam mengelola pendidikan di SD Negeri 1
Asahduren

d. Ancaman (Treath)
1) Biaya perawatan dan operasional sarana prasarana yang sangat tinggi.
2) Motivasi belajar siswa yang rendah.
4) SPM masih di bawah standar.

B. Landasan Kurikulum

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan


adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 7


Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk
pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan kurikulum
baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia
apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik memberikan dasar - dasar
teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik
memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di
lapangan.

1. Landasan Yuridis
1) Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Khususnya Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2),(3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2),
(3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3);
Pasal 38 ayat (l), (2).
2) Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Khususnya Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal.5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6);
Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10
ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal l3 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (l), (2);
Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 tahun 2008 tentang Wajib
Belajar
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 tahun 2008 tentang Wajib
Belajar
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang merupakan perubahan dari PP No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2O1O tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 77 Tahun 2OlO tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
dan
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 8


9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 tahun 2013 dan Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
10) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.
11) Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan
Nasional Revolusi Mental.
12) Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
13) Permendiknas No 6 Tahun 2007 tentang perubahan peraturan Permendiknas No.
24 tahun 2006
14) Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Sekolah
15) Permendikbud RI No. 82 Tahun 2015 tentang larangan kekerasan pada anak
16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI dalam Permendikbud ini diatur:
Kerangka dasar kurikulum, Struktur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman
Pembelajaran Tematik Terpadu SD/MI.
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 3 Tahun
2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 8 Tahun
2016 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013
23) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 tahun 2015 tentang
Literasi.
24) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 9


26) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
27) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
28) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
29) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan beban kerja guru, Kepala Sekolah dan pengawas satuan pendidikan.
30) Peraturan Menteri Pendidikan No.33 Tahun 2019 tentang Satuan Pendidikan
Aman Bencana
31) Surat Edaran Mentri Pendidkan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2020 Tentang
Kebijakan Merdeka Belajar
32) Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
03/KB/2021, Nomor 384 tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021
dan Nomor 440-717 tahun 2021 Tentang Panduan penyelenggaraan
Pembelajaran Di Masa Pandemi Corona Virus Disease2019 (COVID-19).
33) Surat Edaran Sesjen menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 15 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa darurat
penyebaran Virus Covid – 19
34) Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Muatan Lokal.
35) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali
nomor: 420/1636/BPTP/DISDIKPORA , tanggal 17 Maret 2021 Tentang
Kalender Pendidikan Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta


didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan


dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 10


Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan

untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial
di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 11


3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas


dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan
masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di
masa lalu, serta kemudian diwariskan dan dikembangkan untuk kehidupan masa depan.
Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu - masa sekarang - masa yang akan datang,
menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan prestasi
bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai
anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun
kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan
keberlanjutan kehidupan bangsa dan warga negara di masa mendatang. Dengan tiga
dimensi kehidupan tersebut, kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam
lingkungan sosial - budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik
sebagai warga negara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan
masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

3. Landasan Empiris

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 12


Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang - bayang
resesi dunia. Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat
diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena
hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai
pengarahnya.

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi
ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain,
sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus
mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan
individu dan masyarakat untuk memajukan jati diri sebagai bagian dari bangsa
Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu identitas bangsa Indonesia.

Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan


kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga
menimpa generasi muda, misalnya pada kasus - kasus perkelahian massal. Walaupun
belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu dari kurikulum, namun
beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar
masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif
dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang
menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu diorientasi dan dire -
organisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab
kebutuhan ini.

Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran


berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini
bahkan secara kasat mata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke
sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran yang
ada di tingkat sekolah dasar. Maka, kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu
diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung,
dan pembentukan karakter.

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata
mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 13


sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan
pemanasan global serta saat ini yang paling utama upaya untuk mencegah penyebaran
Covid – 19 merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan
di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun
kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan
kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu - isu
lingkungan dan ketahanan pangan.

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus
terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment),
studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA menunjukkan
peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset
TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa
Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami
informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat,
prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil - hasil ini
menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak membebani
peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan
semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada abad 21.

4. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan


standar” (standard - based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional
sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan
kurikulum dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas
standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar
Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught


curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 14


peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

Untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana


yang Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas - luasnya bagi
peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari
pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan
manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Secara umum tujuan kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia


Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Selain tujuan umum tersebut, Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren disusun


sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di SD Negeri 1 Asahduren agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :

1. belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2. belajar untuk memahami dan menghayati,

3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, dan,

4. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta belajar untuk hidup bersama
sehingga berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan peradaban dunia.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren dikembangkan sesuai dengan relevansinya


oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi Tim Pengembang

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 15


Kurikulum Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jembrana.
Pengembangan kurikulum SD Negeri 1 Asahduren mengacu pada delapan Standar
Nasional Pendidikan, serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 57 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar, Struktur Kurikulum, Silabus dan
Pedoman Pembelajaran Tematik Terpadu di SD/MI serta Permendikbud No. 61 tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sekaligus
dengan memperhatikan pertimbangan komite sekolah.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren dikembangkan berdasarkan prinsip -


prinsip sebagai berikut:

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena


mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai
dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, keterampilan psikomotorik yang
dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai
dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 16


7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan
dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

E. Acuan Operasional Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren disusun dengan memperhatikan dua belas


hal. Kedua belas hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan


kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak
mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia


secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik


lingkungan. Masing - masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 17


karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari - hari. Oleh karena itu, kurikulum
harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta


didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis


pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa


serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,


yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar
bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 18


serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa
lain.

9. Persatuan nasional dan nilai - nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta


didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya


masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Gender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan


memperhatikan kesetaraan Gender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas satuan pendidikan.

F. Karakteristik Kurikulum

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis


kompetensi adalah outcomes - based curriculum dan oleh karena itu pengembangan
kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL.
Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang
dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan


keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 19


2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,


pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas


yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing


elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi
Inti;

6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling


memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

G. Panduan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid.

Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,Menteri Agama,


Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021,
Nomor 384 tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021 dan Nomor 440-717
tahun 2021 Tentang Panduan penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Corona
Virus Disease2019 (COVID-19). Proses pembelajaran Kurikulum 2013 di masa
Pandemi Covid – 19 dilaksanakan dengan Pembelajaran Tatap Muka dan Pembelajaran
Jarak Jauh.

Pola Pembukaan sekolah untuk jenjang Sekolah Dasar dilaksanakan dalam 2 Fase
sesuai dengan jenjang kelas . Urutan tahap dimulainya pembelajaran tatap muka
dilaksanakan berdasarkan pertimbangan kemampuan peserta didik menerapkan protokol
kesehatan

A. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah kepada Peserta Didik baru pada masa
Pandemi Covid -1 dilaksanakan secara Daring

B. Pola Pembukaan Sekolah

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 20


i. Masa Transisi Paling cepat bulan September 2021
- Kelas 4-6 : Maksimal kelompok 15 orang siswa dengan komposisi : 3 hari
PTM + 4 hari libur + 7 hari PJJ (siklus dua pekanan), Durasi maksimal
buka sekolah 4 jam efektif (3 JPL x 30 menit/kelompok)
- Kelas 1–3 : PJJ atau pertemuan orangtua / minggu Durasi maksimal buka
sekolah 4 jam efektif (3 JPL x 30 menit/kelompok)
ii. Masa Kebiasaan Baru Paling cepat bulan November 2021
- Kelas 4-6 : Maksimal kelompok 15 orang siswa dengan komposisi : 2 hari
PTM + 2 hari libur + 3 hari PJJ (siklus pekanan), Durasi maksimal buka
sekolah 7 jam efektif (6 JPL x 30 menit/kelompok)
- Kelas 1–3 : PJJ atau pertemuan orangtua / minggu Durasi maksimal buka
sekolah 4 jam efektif (3 JPL x 30 menit/kelompok)
C. Daftar Periksa Kesiapan Satuan Pendidikan Melaksanakan Pembelajaran Tatap
Muka (PTM)
1. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan yang meliputi:
a. toilet yang bersih dilengkapi dengan sabun atau cairan pembersih tangan
(hand sanitizer), tissue ;dan
b. cairan disinfektan untuk melakukan penyemprotan di lingkungan
sekolah

2. Menjalin kerjasama dalam rangka menyiapkan akses layanan kesehatan


dengan (puskesmas, klinik, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya)
3. Menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi
peserta didik penyandang disabilitas rungu.
4. Menyiap thermometer infrared/thermogun untuk mengecek suhu tubuh
peserta didik .
5. Melakukan pemetaan terhadap warga satuan pendidikan yang tidak boleh
melakukan kegiatan di satuan pendidikan yang meliputi:
a. warga satuan pendidikan yang memiliki kondisi medis penyerta
(cormodibity) yang tidak terkontrol;
b. warga satuan pendidikan yang tidak memiliki transportasi yang
memungkinkan penerapan jaga jarak.
c. warga satuan pendidikan yang yang memiliki riwayat perjalanan dari
zona kuning, oranye dan merah, atau riwayat kontak dengan orang yang
terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi
mandiri selama 14 hari.
6. Membuat kesepakatan bersama dengan komite satuan pendidikan terkait
kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan.
7. Melakukan pengaturan tempat duduk peserta didik dengan pola satu bangku
hanya boleh diduduki satu peserta didik.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 21


8. Melakukan pengaturan kegiatan belajar yang diatur dengan pola bergantian
50% PTM, dan 50% PJJ atau sebaliknya 50% PJJ dan 50% PTM.
9. Sekolah wajib menyiapkan hand sanitizer dan disinfektan di masing-masing
ruang kelas.
10. Tempat cuci tangan dan sabun wajib disediakan di depan kelas (satu kelas,
satu tempat cuci tangan)
11. Semua warga sekolah wajib menggunakan masker kain serta dapat
dilengkapi dengan face shield (pelindung wajah).
12. Setiap peserta didik dianjurkan agar membawa makanan dan minuman dari
rumah
D. Tahap Pra Pembelajaran
1. Guru harus hadir di sekolah 15 menit sebelum proses belajar mengajar
dimulai.
2. Peserta didik wajib hadir 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai.
3. Semua warga sekolah wajib menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima)
meter setiap saat baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dengan
tetap menggunakan masker 3 (tiga) lapis atau 2 (dua) lapis yang di
dalamnya diisi tisu dengan baik dan diganti setalah digunakan selama 4
(empat) jam /lembab.
4. Sebelum masuk kelas, guru menyambut kedatangan peserta didik di pintu
gerbang sekolah.
5. Guru memberikan hand sanitizer kepada seluruh peserta didik.
6. Guru melakukan pengecekan suhu tubuh para peserta didik yang akan
memasuki ruang kelas dengan thermogun.
7. Salam di lingkungan sekolah dilakukan tanpa bersentuhan .
8. Duduk antar siswa, guru dan tenaga kependidikan diatur dengan jarak
minimal 1,5 (satu koma lima) meter dan maksimal 5 (lima) meter antar
peserta didik per kelas.
E. Tahap Proses Belajar Mengajar.
1. Selama kegiatan pembelajaran di sekolah, guru diwajibkan melaksanakan
pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan (joyful learning) untuk
memotivasi peserta didik.dengan memperhatikan physical distancing dan
selalu menggunakan masker 3 (tiga) lapis atau 2 (dua) lapis yang di
dalamnya diisi tisu
2. Pelaksanaan pembelajaran selama Kebiasaan baru agar diselingi dengan
kegiatan riang gembira untuk menghilangkan rasa jenuh.
3. Kegiatan membuka dan menutup pintu hanya dilakukan oleh guru.

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 22


4. Selama proses belajar mengajar guru harus memastikan aktivitas peserta
didik aman dan terkendali serta selalu melakukan jaga jarak minimal 1,5
(satu koma lima) meter dan maksimal 5 (lima) meter antar peserta didik per
kelas.
5. Tenaga kependidikan melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan setelah
proses belajar mengajar selesai.
6. Guru mengantarkan peserta didik hingga ke depan gerbang sekolah dan
memastikan kepada orang tua jika para peserta didik sudah sampai di rumah
masing-masing.
Selain itu, ada pula sejumlah hal yang harus dipersiapkan sekolah menjelang
kegiatan belajar mengajar kembali di sekolah pada masa kebiasaan baru. 
1. Screening Kesehatan bagi Guru dan Karyawan
a. Masing-masing satuan pendidikan membentuk Satuan Gugus Tugas (Satgas)
Penanganan Covid-19.
b. Menyusun tata cara masuk sekolah, masuk ruang kelas, di area terbuka, dan di
kantin sekolah.
c. Melakukan sosialisasi standar operasional menghadapi adaptasi tatanan
kehidupan baru (New Normal) kepada seluruh guru, tenaga kependidikan,
peserta didik, dan orangtua peserta didik.
d. Menyiapkan infrastruktur sarana sekolah menghadapi adaptasi tatanan baru
dalam pembelajaran 2020/2021.
e. Guru dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru-paru, pembuluh darah,
kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh menurun tidak disarankan untuk
mengajar. Golongan tersebut diperbolehkan WFH dengan ada surat dokter.
2. Tes Covid-19
a. Melaksanakan tes bebas Covid-19 di bagi warga sekolah dengan menggunakan
metode rapid test hingga PCR sesuai standar WHO. (Apabila dipandang perlu)
b. Guru dan karyawan yang telah test Covid-19 diberi tanda telah lolos screening.
3. Langkah Kegiatan Belajar Mengajar
a. Seminggu sebelum kegiatan belajar mengajar, dilakukan sosialisasi virtual
adaptasi tatanan hidup baru ke orangtua, siswa, guru, dan staf sekolah.
b. Kegiatan belajar mengajar waktunya diatur agar tidak bersamaan dengan waktu
padat lalu lintas dengan dikurangi durasi sekolah.
c. Wajib mendata dan cek kondisi siswa dan orangtua siswa secara virtual sebagai
skrinning awal.
d. Siswa atau orangtuanya yang sakit diberikan keringanan tetap belajar dari rumah
hingga dokter menentukan sehat.
e. Pengaturan posisi duduk di ruang kelas dan ruang guru minimal berjarak 1,5
(satu koma lima) meter dan maksimal 5 (lima) meter antar peserta didik per
kelas.
f. Guru diupayakan tidak berpindah kelas dalam melakukan pembelajaran tatap
muka.
g. Screening harian sebelum masuk sekolah untuk penghuni sekolah. Apabila ada
warga sekolah yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat dan tanda-tanda Covid-19

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 23


maka disarankan jangan ke sekolah. dan dianjurkan memeriksakan kesehatan ke
puskesmas atau rumah sakit terdekat.
h. Komite sekolah agar berpartisipasi melakukan koordinasi dengan orangtua
dalam hal melakukan pendampingan proses kegiatan belajar mengajar di rumah.
4. Antar Jemput Siswa
a. Pengantar dan penjemput siswa berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar
lingkungan sekolah.
b. Dilarang menunggu jemputan secara berkerumun di sekitar lingkungan sekolah.
Penjemput hanya berhenti sebentar lalu menjemput siswa.
c. Selama menunggu jemputan, peserta didik berada di area sekolah.
5. Penerapan Aturan Pola Sekolah Kebiasaan Baru Dalam Upaya Mencegah Covid -
19
a. Seluruh warga satuan pendidikan tidak dijinkan saling bersentuhan dan tidak
bersalaman;
b. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir;
c. Penyediaan wastafel dan hand sanitizer di beberapa titik di sekolah;
d. Tidak ada pedagang dari luar atau kantin di sekolah;
e. Siswa diharapkan membawa bekal sendiri dari rumah.
6. Pemasangan Informasi Pencegahan Covid-19
Sekolah wajib menginformasikan materi, dan edukasi terkait pencegahan
penyebaran covid-19 di tempat-tempat yang mudah dilihat oleh seluruh warga
satuan pendidikan dalam bentuk pamphlet, spanduk atau baliho.
7. Menyiapkan Dukungan UKS dan petugas kesehatan di sekolah
Sekolah bekerjasama dengan Puskesmas terdekat untuk melakukan pemeriksaan
secara berkala mengikuti jadwal dari Puskesmas. 

Kurikulum SD Negeri 1 Asahduren Tahun Pelajaran 2021/2022 24

Anda mungkin juga menyukai