Anda di halaman 1dari 2

Tugas

1. Sebutkan alat-alat yang dibutuhkan dalam penyambungan fiber optic!


2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan splicing!
3. Jelaskan penggunaan Fusion Splicer!
4. Mengapa dalam pemotongan fiber optic harus dilakukan secara
bersih?
5. Sebutkan dan jelaskan penggunaan Optical Power Meter (OPM)!
Jawaban
1. A. Gergaji besi
B. Fiber Optik Lupsheat Cutter
C. Fiber Stripping Tools
D. Fiber Cleaver/Fiber Cutter
E. Fusion Splicer
F. Peralatan Pendukung

2. A. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta
tangan sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat otik dapat
menyumbang redaman pada serat;
B. Selalu letakkan tangan dibelakang cutter Ketika sedang melakukan
pengupasan pelindung serat;
C. Jangan menginjakkan tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya
sehingga dapat menyebabkan core pecah atau retak ;
D. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alcohol ke mata sebab cairan alcohol
dapat menguap ke udara ;
E. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karna dapat
membuat core putus
F. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit di kuatirkan
dapat masuk ke aliran darah dan menggangu Kesehatan;
G. Selalu memperhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk ke
dalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.

3. A. Nyalakan fusion splicing machine dengan memindahkan posisi switch on


sampai lampu pilot menyala;
B. Buka canopy sehingga lampu pilot padam, kemudian Tarik kunci chuck
sehingga kedua mechanical chuck terbuka;
C. Tempatkan kedua serat optic yang akan disambungkan pada V-Groove dari
setiap mechanical chuck dari splicing machine (pada saat penempatan serat
optic harus tepat pada lekuk V-Groove dan jangan menyentuh benda apapun);
D. Tutup mechanical chuck secara perlahan sehingga serat tadi terjepit oleh
mechanical chuck;
E. Tutup canopy, kemudian tekan tombol set sehingga fusion spicing melakukan
aligment-nya secara otomatis dan melaksanakan peleburan;
F. Setelah selesai, periksa hasil penyambungan dengan melihat layer monitor;
G. Apabila penyambungan berhasil dengan baik, periksa redaman yang terjadi
pada sambungan tersebut (batas maksimal redaman 0,2dB/spice). Apabila
redaman melebihi batas, penyambungan dapat diulang Kembali.
4. Karena dapat menyebabkan adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman
pada serat

5. Optical Power Meter (OPM)


Alat ini berfungsi sebagai penerima sinyal optic, merubah sinyal optic menjadi
sinyal elektrik dan diukur dalam skala dBm. OPM menampilkan hasil
pengukuran pada display, sebagai contoh proses mengukur loss. Dalam hal ini
akan mengukur loss suatu patchcord dengan Langkah sebagai berikut:
A. Siapkan pathcord yang akan diukur;
B. Siapkan OLS yang sudah diketahui class laser pemancar, missal class-1;
C. Pasang patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM;
MODUL TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN) | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 13
D. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan
sampai longgar;
E. Hidupkan power (ON) OPM dan OLS;
F. Lakukan setting pada OLS, misalnya yaitu:
1) Panjang gelombang 1.310nm;
2) Mode = CW dan lakukan setting pada OPM yaitu 1 panjang gelombang
= 1.310nm.
G. Amati display pada OPM, missal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx);
H. Lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:
PRX = PTx – Loss
Atau
Loss = PTx – PRx
Loss = (class-1) – (-6,99 dBm)
= -4 dBm + 6,99 dBm
= 2,99 dB dibulatkan menjadi 3dB
Dengan demikian, arti loss patchcord yang diukur adalah 3dB

Anda mungkin juga menyukai