Anda di halaman 1dari 29

Nama : Dessi Asdrayany

NIM : 222625113

Mata Kuliah : Manajemen dalam Perspektif Hadist

Soal

1. Sebutkan Langkah-langkah perubaan versi Kaizen (b) !Untuk


mencapai tujuan sebuah organisasi perusahaan atau Lembaga Pendidikan,
Brubacher juga punya konsep yang dikenal dengan “7 P”. Jelaskan oleh
Anda ketujuh pemikirannya itu ( c ) ! Dari ketiga pemikir tersebut analisis
oleh Anda secara luas dalam perspektif hadis (d) !

Jawaban

a. Menurut John P. Kotter (Kotter, 1996), suatu tindakan perubahan


yang dilakukan tanpa dukungan koalisi yang cukup bisa jadi sukses namun
tidak akan bertahan lama, kemudian akan muncul perlawanan-perlawanan yang
akan membuat usaha dari perubahan menjadi lemah. Kotter mengungkapkan
delapan qlangkah perubahan, yaitu

1) Membangun rasa urgensi


Untuk perubahan terjadi, diperlukan agar seluruh perusahaan benar-benar
menginginkannya. Mengembangkan rasa urgensi sekitar perlunya perubahan
dapat membantu meningkatkan motivasi awal untuk mendapatkan sesuatu
bergerak. Mempelajari pasar dan realitas kompetitif, identifikasi dan
mendiskusikan krisis-krisis yang ada, krisis-krisis yang potensial atau peluang-
peluang yang utama. Menciptakan urgensi menurut Kotter sangat penting
karena pada kenyataannya banyak organisasi yang telah merasa puas dengan
kondisinya saat ini. Ini juga pernah terjadi pada saat di tahun 80an saat Xerox
mendominasi pasar foto kopi dunia sehingga mereka menjadi lupa diri sehingga
diserbu oleh pesaingnya. Hal ini karena saat itu Xerox telah puas dengan

1
posisinya sebagai yang memegang kendali pasar foto kopi. Tujuan menciptakan
urgensi untuk berubah adalah: mengkaji kondisi pasar dan kenyataan-kenyaan
yang dijumpai di persaingan; identifikasi krisis atau kemungkinan krisis yang
dihadapi dan peluang-peluang yang ada. Dengan menciptakan urgensi setiap
saat maka diharapkan karyawan akan tergerak melakukan perubahan. Dalam
tahapan ini setidaknya mencakupi hal-hal berikut:

 Menciptakan situasi krisis di organisasi dimana banyak sekali


kelemahan-kelemahan dan kesalahan-kesalahn di dalam organisasi.

 Hilangkan kesan bahwa organisasi memiliki kelebihan-kelebihan


fasilitas

 Tetapkan target yang sangat tinggi sehingga menantang dan


menyebabkan kehebohan di dalam organisasi

 Tunjukkan data-data yang menunjukkan kinerja perusahaan yang


kurang bagus kepada seluruh karyawan sehingga mereka menyadari perlunya
melakukan perbaikan

 Paksakan interaksi dengan pihak-pihak yang tak puas dengan


perusahaan: pelanggan, pemasok dan pemangku kepentingan

 Gunakan konsultan untuk menunjukkan penilaian yang jujur dan


relevan dengan kondisi perusahaan.

 Komunikasikan secara intensif tentang peluang masa depan kepada


karyawan termasuk imbalan yang akan diperoleh bila sukses menggapai
peluang dan penalti bagi mereka yang gagal mencapainya

2) Membangun koalisi atau kelompok kerja untuk perubahan Dalam


meyakinkan orang bahwa perubahan diperlukan kepemimpinan yang kuat dan
didukung orang-orang penting dalam perusahaan. Tentu yang dimaksud koalisi
ini dalam konteks semangat positif untuk bersama-sama menuju perubahan

2
yang diinginkan, bukan untuk memenangkan suatu golongan atau parati
tertentu dalam konteks bernegara, misalnya. Mengapa koalisi diperlukan?
Alasannya sederana, suatu perubahan butuh adana keterlibatan dari individu-
individu yang mengalami perubahan. Kata kuncinya hanya satu: keterlibatan.
Individu yang merasa dilibatkan akan terpanggil untuk berkomitmen tinggi
menindak-lanjuti rencana perubahan yang disepakati. Orang yang memiliki
komitmen tinggi akan serta merta menindak-lanjuti dengan tindakan-tindakan
nyata menuju perubahan. Sedangkan yang namanya perubahan perlu adanya
tindakan-tindakan nyata sehingga sesuatu bisa dikatakan berubah bila sudah ada
tindakan. Coba renungkan contoh-contoh ini:

 Sampah atau kotoran yang terletak di sebuah pojokan ruangan akan


tetap berada di situ bila tak ada seorangpun yang tergerak untuk mengambilnya
dan membuang ke tempat sampah, meski prosedur terkait kebersihan ruangan
telah diformalkan.

 Suatu rancangan (blue print) sebuah bangunan tak akan menjadi wujud
rumah bila tak ada yang membangunnya.

 Suatu rencana pemasaran yang telah dikonsep dan disusun dengan baik
dan rinci taka akan memberikan perubahan apa-apa bia tak ada pemasar atau
penjual yang menjalankannya

 Suatu perubahan proses kerja tak akan terlaksana bila individu-individu


yang terlibat tak mau mengikuti perubahan proses tersebut.

Sebenarnya masih banyak contoh-contoh terkait dengan perlunya


tindakan nyata dalam setiap perubahan, namun permasalahan utamanya bukan
di situ. Dalam banyak hal justru saya jumpai kondisi dimana suatu tindakan tak
terjadi disebabkan karena ia merasa tak dilibatkan dalam proses perencanaan
perubahannya sehingga pada saat ia harus menjalankan proses baru ia merasa
menjadi korban.

3
3) Membangun visi dan strategi untuk perubahan

Membangun visi untuk membantu kearah perubahan yang lebih baik,


mengembangkan strategi-strategi perubahan untuk mendorong visi dari
perubahan. Menurut Kotter kejelasan terhadap visi yang akan dicapai dalam
menggawangi perubahan merupakan hal yang tak boleh disepelekan. Meski
banyak yang mengatakan bahwa visi seringkali menjadi sejenis mimpi yang tak
kan pernah tercapai, namun dengan artikulasi yang baik mealui suatu metafora
yang tepat maka akan dapat dicapai pemahaman terhadap gambaran masa
depan suatu organisasi. Jack Welch pada saat masih memimpin GE (General
Electric) mengartikulasikan visi yang mudah dipahami: selalu nomer satu atau
dua di pasar pada setiap bisnis yang diterjuni. Bila tak nomer satu atau nomer
dua maka usaha tersebut harus diperbaiki (fix) dalam waktu dua tau tiga tahun
atau dijual (sell) atau ditutup (close). Rumus sederhana ini mudah sekali
dipahami oleh segenap manager dan karyawan GE di seluruh dunia sehingga
mereka tahu diri bila bisnisnya tak mendapatkan posisi nomer satu atau dua,
mereka harus melakukan kerja keras untuk fix, sell atau close.
Sebuah bengkel otomotif ingin meningkatkan penjualannya dua kali lipat
pada suatu tahun fiskal tertentu. Manajemen Puncak bengkel
mengkomunikasikan visi tersebut dalam suatu tema sederhana dengan
mencanangkan poster besar bertuliskan 2 X. Pada setiap kesempatan Manajer
selalu mendengungkan simbol 2 X (dua kali) secara berulangkali. Ketika
ditanya tentang keuntungan apa harus dua kali ia tetap bersikukuh bahwa yang
terpenting adalah penjualan (revenue) meningkat menjadi dua kali. Pada
kesempatan lain sang Manajer mengatakan bahwa ia siap menghadapi
kenyataan bahwa keuntungan tak sepenuhnya mencapai dua kali namun
setidaknya bila ia bisa mencapai dua kali penjualan setidaknya ia telah
menguasai pasar dan pelanggan yang merupakan hal paling fundamental
mempertahankan kesinambungan bisnisnya. Baginya pertumbuhan pendapatan
itu sangat penting ditinjau dari keberlanjutan usahanya. Visi mencakup hal

4
terkait dengan ‘apa’ yang ingin dicapai atau dirubah, belum mencakup
bagaimana meraihnya. Untuk itu perlu disusun strategi pencapaiannya termasuk
bagaimana menyusun strategi perubahan untuk menuju kondisi yang
diinginkan. Dalam hal GE, Jack Welch atau Manager harus tahu secara pasti
bagaimana meraih target yang diinginkan supaya bisnisnya mencapai posisi
nomer 1 atau nomer 2
Strategi perubahan mencakup empat komponen penting yang harus
dipertimbangkan: sasaran yang ingin dicapai, realitas yang dihadapi, pilihan-
pilihan yang ada, dan langkah tindak lanjut. Untuk memudahkan penyusunan
rencana perubahan saya selalu menggunakan suatu cara yang diuraikan dalam
buku bertajuk You Know How To Be Great yaitu secara mudah disingkat
dengan GROW model, yang merupakan singkatan dari Grow – Realities –
Options – Way forward:
 Goals merupakan uraian ringkas tentang sasaran perubahan yang ingin
dicapai, misalnya peningkatan penjualan menjadi dua kali lipat; menjadi
pemimpin pasar nomer 1 atau nomer 2, dst.

 Realities menguraikan secara komprehensif kenyataan-kenyataan yang


dihadapi yang bisa menjadi pengganjal (kendala) atau bahkan mempermudah
(kekuatan) dalam upaya mencapai sasaran yang ditetapkan. Misalnya bila itu
kendala mencakup: keterbatasan jalur distribusi, sistem pengendalian penjualan
yang belum terpadu, kompetensi SDM yang belum memadai, dan sebagainya.
Sedangkan faktor kekuatan yang mempermudah pencapaian sasaran adalah:
kekuatan merek (brand image), kualitas produk dan layanan, harga yang
bersaing, dan sebagainya.

 Options menguraikan alternatif strategi yang bisa dipilih oleh


perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Dalam mengembangkan
alternatif ini sebenarnya di sinilah kunci strategi sebenarnya dalam segi
perencanaan. Misalnya bila telah diketahui dengan baik realitas di atas, sebuah
perusahaan yang mengalami kendala dalam hal jalur distribusi, misalnya

5
mengembangkan strategi “Aliansi dengan Perusahaan Lain” atau “Membangun
Sendiri Jalur Distribusi Baru”. Masing-masing diuraikan dengan baik
resikonya, misalnya kalau alternatif kedua dipilih, yakni membangun sendiri
jalur distribusi maka konsekuensinya besar di investasi dan waktu yang lama
untuk membangunnya karena harus membangun infrastruktur dan relasi baru
dengan distributor baru. Sementara bila alternatif pertama yang dipilh maka ada
resiko bahwa perusahaan yang menjadi mitra tak bisa dipercaya, meski biaya
investasinya lebih rendah.

 Way Forward pada dasarnya merupakan tindakan konkrete yang


diperlukan setelah pilihan di atas telah diputuskan. Misalnya bila diputuskan
memilih alternatif kedua, yaitu membangun sendiri jalur distribusi maka perlu
diuraikan langkah tindak-lanjut termasuk penanggung-jawab setiap langkah dan
rentang waktu serta biaya diperlukan. Misalnya: titik mana saja yang diperlukan
adanya jalur distribusi baru, infrastruktur apa yang dibutuhkan, berapa
biayanya, bagaimana sumber pendanaan diperoleh, dan seterusnya.

4) Mengkomunikasikan visi perubahan

Menjadikan sarana komunikasi untuk mendukung visi dan strategi


perubahan yang baru. Mengajarkan perilaku-perilaku perusahaan yang baik
kepada koalisi atau kelompok kerja. Begitu pentingnya visi perubahan sehingga
kegiatan mengkomunikasikannya menjadi prinsip ke empat yang harus
diperhatikan untuk memastikan bahwa semua karyawan memahaminya dengan
baik. Tujuan mengkomunikasikan visi ini bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang sama bagi semua karyawan dan memotivasi mereka untuk
bekerjasama. Derajat kepentingan masalah komunikasi ini sangat tinggi
mengingat keberhasilan sebuah perubahan adalah bila semakin banyak orang
yang terlibat. Dengan semakin banyaknya yang terlibat maka tumbuh rasa
memiliki dari perubahan tersebut. Inti komunikasi yang dilakukan harus
memenuhi syarat pokok: sederhana sehingga mudah dimengerti, menggunakan

6
bahasa operasional / teknis sehingga bisa menggalang keterlibatan dan yang tak
kalah pentingnya adalah adanya manfaat yang jelas dengan adanya perubahan
yang akan dilakukan. Alasan tersebut harus berorientasi kepada hasil, misalnya
dengan mengungkapkan data kompetitif tentang semakin ketatnya persaingan
sehingga dicapai pemahaman yang menyeluruh dari semua karyawan.
5) Memberdayakan tindakan yang menyeluruh (Empowerement)

Membuang rintangan-rintangan yang ada untuk perubahan. Sistem


perubahan atau struktur yang membangun visi. Mendorong untuk menghadapi
tantangan dan ide-ide pembaharuan, aktifitas-aktifitas dan kegiatan-kegiatan.
Prinsip ke lima ini peting karena justru di sinilah biasanya banyak perusahaan
atau organisasi gagal melakukan perubahan. Ini merupakan hal yang umum
ditemui karena, umumnya di Indonesia, kita lebih sering dan rajin menyusun
perencanaan namun sangat lemah dalam implementasi. Sebabnya bisa beraneka
ragam, misalnya rencana yang tadinya dibuat ternyata terlalu besar dan sulit
diimplementasi sedangkan untuk mengulang lagi prosesnya akan memerlukan
waktu yang lama dan bisa jadi membosankan karena mengulang lagi proses
perencanaan. Yang kemudian terjadi adalah menjalankan kegiatan tanpa
didasari dengan perencanaan yang sebelumnya dibuat. Di sinilah nilai dari
sebuah perencanaan yang praktis dan implementable menjadi sangat
dibutuhkan. Untuk itu, perlu ditekankan bahwa hal-hal yang direncanakan
memang berisi atau terkait dengan hal-hal yang benar-benar do-able sehingga
tak menjadi rencana yang muluk-muluk. Sebagai contoh dari prinsip nomer 4
dimana sudah ditetapkan strateginya adalah membangun jalur distribusi sendiri,
maka tindak lanjut dari rencananya adalah:
 Melibatkan banyak orang dalam menjalankan setiap rencana yang
disepakati

 Memberdayakan karyawan untuk berani mengambil keputusan dari


penugasan yang diberikan kepadanya

7
 Memberikan bimbingan teknis (entoring) dan bimbingan pengembangan
(coaching) untuk menghadapi setiap tantangan yang dihadapi

 Memberikan penghargaan (apresiasi) bagi karyawan yang berhasil


mengatasi kendala yang dihadapi, atau memiliki ide-ide implementasi yang
brilian untuk memotivasi karyawan tersebut dan seluruh karyawan.

 Memprioritaskan program reward and recognition dan pada saat yang


genting baru menerapkan punishment karena perubahan yang sukses harus
diniati dengan pikiran positif dari perencanaan hingga implementasi.

 Seorang pimpinan jangan melakukan implementasi sendiri karena akan


merusak semangat pemberdayaan yang merupakan hal kunci dalam melakukan
perubahan.

6) Menghasilkan kemenangan jangka pendek Perencanaan untuk


meningkatkan kemampuan individu.

Menciptakan ide-ide perbaikan untuk perubahan. Pengakuan dan


penghargaan karyawan-karyawan yang mau melakukan perubahan. Yang
disebut dengan quick wins adalah hal-hal yang bisa segera dilakukan,
menggunakan sumber daya yang ada, dan memberikan dampak cukup
signifikan terhadap perubahan. Definisi “segera” adalah tenggat waktu sebelum
mencapai 90 (sembilan puluh) hari. Misalnya dalam kasus jalur distribusi,
misalnya dalam tiga bulan sudah bisa membangun lima (5) titik distribusi
dengan , misalnya, menghidupkan kembali titik distribusi yang dulu pernah ada
namun tak terbina dengan baik. Hasil penjualn dengan terbangunnya lima titik
distribusi ini sebaiknya dipantau sehingga akhirnya pada bulan ke 4 bisa dilihat
peningkatan penjualan dari titik distribusi yang baru ini. Hal ini penting
dilakukan agar karyawan lebih bersemangat lagi dalam melakukan perubahan
karena telah memberikan hasil yang positif dalam upaya peningkatan penjualan.
Bagaimana bila ternyata lima titik distribusi ini tidak menghasilkan peningkatan

8
penjualan? Tak perlu panik, justru ini merupakan pembelajaran bagi organisasi
untuk secara bersama memecahkan permasalahan ini dengan mengidentifikasi
penyebabnya secara bersamaan sehingga kegiatan bersama ini akan
meningkatkan motivasi dan membangun kerja tim yang solid. Bisa jadi
pemilihan titik distribusinya kurang tepat atau bahkan boleh jadi strategi ini tak
memberikan dampak signifikan. Tim secara bersamaan harus menyepakati
tindakan apa yang harus dilakukan; apakah menghentikan proses penambahan
titik distribusi atau memberikan kesempatan tiga bulan ke depan untuk
meberikan waktu yang cukup mengukur hasilnya. Satu hal yang harus dicatat
adalah tujuan mengapa quick wins dilakukan takni untuk menyemangati
karyawan tentang perubahan yang sedang terjadi. Untuk itu perlu ditekankan
batas waktu tiga bulan penting disikapi. Bila sebuah quick wins dijalankan
dalam waktu tiga bulan maka sudah tak bisa dikatakan quick wins karena
momentumnya sudah hilang dan semangat perubahan bisa jadi kendor.
7) Mengkonsolidasi hasil dan mendorong perubahan yang lebih besar
Penggunaan angka kredit untuk sistem perubahan, struktur dan kebijakan,
perekrutan, promosi, pengembangan karyawan untuk perubahan. Inovasi
terhadap proses-proses perubahan dengan karya-karya baru, tema-tema dan
agen-agen perubahan.

Manfaat perubahan sedapat mungkin harus bisa dikuantifisir agar bisa diukur
dan kemudian dievaluasi. Dalam kasus peningkatan penjualan yang ditargetkan
dua kali maka dalam satu semester harus bisa diukur dampak dari upaya
perubahan terhadap peningkatan penjualan. Bila tahun sebelumnya dibukukan
omzet Rp. 100 Milyar maka pada 6 bulan pertama jumlah penjualan sebesar Rp.
100 Milyar harus sudah bisa dibukukan. Syukur bila jumlahnya melebihi Rp.
100 Milyar agar pada akhir tahun tercapai Rp. 200 Milyar.Konsolidasi manfaat
perubahan tentunya tak sekedar kuantitas saja namun juga hal-hal yang sifatnya
soft seperti, misalnya: sikap baru dalam berurusan dengan mitra, pendekatan
baru terhadap pelanggan, pelayanan prima berkesinambungan, peningkatan

9
response time dalam menanggapi keluhan pelanggan, dan masih banyak hal
lainnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa strategi yang
telah dipilih ternyata efektif (atau tidak efektif) yang funsingnya adalah untuk
pembelajaran. Pada saat awal karis saya di perushaan PT Metrodata di tahun
1985, suatu hari saat saya datang ke kantor di meja saya sudah ada sebuah apel
dengan digantung tulisan “We surpass our target this quarter. Congratulations!”
Rupanya har itu CEO dengan sengaja merayakan kemenangan karena saat itu
perusahaan melebihi target penjualna yang ditetapkan kantor pusat di Amerika.
Bila manfaat perubahan ini dirasakan juga oleh pelanggan, maka tak ada
salahnya mengundang pelanggan yang merasakan manfaat tersebut untuk
datang di perusahaan memberikan opininya terhadap perubahan yang dilakukan
perusahaan. Hal ini pernah saya alami ketika instansi yang saya fasilitasi
mendapat apresiasi terhadap program manajemen perubahan yang berhasil
merubah sikap dan perilaku sehingga insansi tersebut yang juga berhubungan
sebagai stakeholder merasakan adanya perubahan fundamental tersebut.
8) Menambahkan pendekatan baru dalam budaya

Artikulasi hubungan antara perilaku baru dengan keberhasilan perusahaan,


peningkatan kualitas kepemimpinan dan kesuksesan. Prinsip ke delapan ini
tentunya baru bisa dijalankan bila perubahan yang dilakukan membuahkan hasil
positif dan kemudian perlu dilestarikan menjadi budaya baru di organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal contoh bengkel otomotif di atas,
misalnya perubahan dalam cara melayani ternyata memberikan dampak yang
signifikan maka perlu dilestarikan sebagai budaya baru yang harus dilakukan
dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Beberapa tahun lalu saya pernah ke bengkel
langganan saya yang menerapkan kebijakan di bengkelnya bahwa tamu
(pemilik mobil) tak diperkenankan masuk mendekati area bengkel mobil
dengan alasan agar tidak mengganggu montir yang sedang bekerja. Beberapa
bulan kemudian bengkel tersebut merubah bangungan bengkel sehingga ruang
tunggu yang tadinya berdinding tembok diganti dengan kaca sehingga tamu

10
bisa melihat dari jauh mobil yang sedang diperbaiki. Dengan cara ini tamu
menjadi tenteram karena bisa melihat sendiri apakah mobilnya sedang digarap
montir atau tidak. Selain itu, bengkel juga menugaskan seorang karyawan yang
bertindak sebagai communicator yang memberikan update mengenai kondisi
mobil menjembatani antara montir dengan pemilik mobil. Ternyata cara ini
memberikan dampak positif dan bengkel menjadi berkembang maju. Cara baru
ini kemudian dilestarikan karena memang dampaknya positif.Pelestarian
perubahan menjadi budaya organisasi tentu tak terbatas kepada perubahan
teknis, misalnya seperti yang dilakukan bengkel otomotif di atas, namun bisa
juga perubahan dalam pendekatan personal dalam melayani nasabah. Misalnya,
cara atau proses dalam menangani pemesanan di sebuah rumah makan cepat
saji, proses penyambutan tamu hotel, cara penanganan keluhan nasabah, dan
sebagainya.
b. Langkah-langkah perubaan versi Kaizen

Kaizen merupakan suatu event atau agenda untuk melakukan improvement


pada area tertentu atau dengan sasaran tertentu. Kaizen event perlu
direncanakan pada tempat dan waktu tertentu. Adapun tahapan dari pelaksanaan
kaizen adalah sebagai berikut:
1) Menentukan masalah atau area.

Dalam hal ini dipilih sebuah topik kaizen, masalah bisa diambil dari prioritas
bisnis yang utama, berdasarkan value stream mapping, atau masalah di suatu
area. Masalah harus jelas terdefinisi supaya tim memiliki persepsi yang sama
tentang masalah dan memiliki lingkup masalah yang jelas. Masalah ini juga
harus sesuai dengan kebutuhan bisnis.
2) Menentukan tujuan dan sasaran.

Saat tim baru pertama kali melaksanakan kaizen, mulailah dengan tujuan dan
sasaran yang sederhana dulu misalkan menciptakan area kerja yang efisien
dengan 5S, memperbaiki flow, membuat visual management. Bisa juga

11
memilih beberapa topik berikut seperti membuat standard location, standard
tool station, mempercepat waktu changeover, mengurangi cacat,mengurangi
jumlah breakdown mesin, membuatkan system. Memulai dengan sasaran
sederhana akan meningkatkan moral dari anggota tim dan menciptakan
momentum.
3) Membentuk tim.

Tim disini umumnya terdiri dari 6 - 10 orang tergantung kebutuhannya.


Sebagian anggota tim harus berasal dari area kerja lain supaya mendapat ide
dan perspektif yang lebih segar. Tim harus fokus di kaizen event ini dan untuk
waktu tersebut tidak boleh diganggu oleh kegiatan aktifitas kerja sehari-hari.
4) Memberi training tentang kaizen.

Pertama kali melakukan kaizen adalah penting mengenalkan apa itu kaizen,
tujuan yang ingin dicapai, tahapan bagaimana mengeksekusinya, dan training
tools untuk root cause analysis yang nanti digunakan untuk problem solving.
5) Melakukan pengukuran.

Sebelum memulai improvement, adalah penting untuk memiliki baseline


performance sehingga kita tahu apakah nanti setelah tindakan perbaikan
hasilnya efektif atau tidak. Akan sangat membantu jika data sudah siap sebelum
kaizen event.
6) Melakukan root cause analysis.

Setelah masalah jelas, lingkup jelas, baseline ada, maka dilakukanlah root
cause analysis. Ada beberapa tools umum yang bisa dipakai untuk problem
solving seperti Fishbone Diagram, 5 why analysis, affinity diagram, fault tree
diagram,benefit effort matrix, dan lainnya. Kemudian lakukan validasi di
lapangan dengan melakukan gemba secara langsung.

7) Melaksanakan tindakan perbaikan.

12
Setelah akar masalah teridentifikasi, maka segera buat rencana tindakan dan
lakukan tindakan perbaikan secara langsung.
8) Memeriksa hasil.

Setelah tindakan perbaikan dilaksanakan maka check hasilnya. Ada indikator


kinerja yang bisa kita gunakan untuk melihat apakah hasilnya efektif. Jika tidak
maka lakukan analisa ulang.
9) Standarisasi.

Jika hasilnya sudah efektif, maka segera buat standardnya. Hal ini untuk
memastikan bahwa hasil perbaikannya bersifat sustainable dan konsisten
dijalankan.
10) Follow up/Tindak Lanjut.

Untuk tindakan yang belum selesai pada masa kaizen event, lakukan follow
up untuk memastikan tindakan perbaikan sudah diselesaikan. Review hasil
untuk memastikan improvement-nya sustainable dan konsisten.
11) Celebrate dan ulangi siklusnya.

Setelah hasilnya efektif dan improvement tercapai secara konsisten dan


sustainable. Maka rayakan keberhasilan dengan tim dan rencanakan untuk
melakukan kaizen event berikutnya
c. Brubacher juga punya konsep yang dikenal dengan “7 P”

Mengutip Oxford College of Marketing, 7P adalah bagian dari campuran


pemasaran atau marketing. Campuran marketing ini mengacu pada taktik yang
perusahaan miliki untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan memposisikan
penawaran perusahaan dengan jelas di benak pelanggan. Hal ini melibatkan 7P,
yakni Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi),
People (orang), Process (proses), dan Physical Evidence (bukti fisik).
Konsep dari 7p dalam pemasaran Sesuai namanya, ada tujuh konsep atau
elemen yang terkandung dalam 7P sebagai suatu pemasaran menurut Oxford

13
College of Marketing, yaitu:

1. Product (Produk)

Hal ini mengacu pada apa yang dihasilkan perusahaan (apakah itu produk
atau layanan, atau kombinasi keduanya) dan dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan inti pelanggan, misalnya kebutuhan akan transportasi dipenuhi
dengan mobil. Tantangannya adalah menciptakan dan menawarkan keunikan
atau keunggulan tersendiri dalam kebutuhan tersebut. Ketika meningkatkan
penawaran produk, pertimbangkan nilai yang dapat ditambahkan dan
diferensiasi dicapai dengan jaminan, garansi, dan aplikasi yang ramah
pengguna atau konten digital seperti video yang membantu pengguna untuk
memaksimalkan produk.

2. Price (harga)

Price atau harga merupakan satu-satunya elemen penghasil pendapatan dari


semua aktivitas pemasaran lainnya. Penting untuk mendapatkan harga yang
tepat agar tidak hanya menutupi biaya pengeluaran tetapi juga menghasilkan
keuntungan. Sebelum menetapkan harga, perusahaan perlu meneliti informasi
apa saja yang bersedia dibayar oleh pelanggan dan mendapatkan pemahaman
tentang permintaan untuk produk atau layanan tersebut di pasar karena harga
juga merupakan indikasi kuat dari posisi di pasar terhadap pesaing (harga
rendah = merek bernilai).Harga perlu ditetapkan dengan mempertimbangkan
pesaing juga.

3. Place (Tempat)

Konsep tempat merupakan lokasi pelanggan melakukan pembelian. Tempat


yang dimaksud dapat berupa aplikasi, situs web, atau toko fisik. Perusahaan
perlu mempertimbangkan tempat seperti apa yang sesuai dengan target
konsumennya. Namun, perusahaan juga perlu mengaitkannya dengan perantara

14
yang ada, seperti logistik, gudang penyimpanan, dan transportasinya.

4. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan tahap penting dalam bisnis untuk mengkomunikasikan


kepada pelanggan terkait eksistensi produk dengan berbagai keunggulan dan
harga yang menarik. Tanpa promosi, pelanggan tidak akan mengetahui itu
semua. Alat untuk melakukan promosi berbeda-beda, dapat berupa media
sosial, promosi langsung dari tangan ke tangan, dan lainnya. Pilihlah media
yang paling efektif menjangkau audiens dalam jumlah besar.

5. People (Orang)

Karyawan perusahaan memiliki peran besar dalam berinteraksi dengan


pelanggan, menerima dan memproses pertanyaan, pesanan, dan keluhan mereka
secara langsung melalui obrolan online, di media sosial atau melalui pusat
panggilan. Mereka berinteraksi dengan pelanggan sepanjang hari dan menjadi
'wajah' organisasi bagi pelanggan. Pengetahuan mereka tentang produk dan
layanan perusahaan serta cara menggunakannya, kemampuan mereka untuk
mengakses informasi yang relevan serta pendekatan dan sikap mereka sehari-
hari perlu dioptimalkan.

6. Process (Proses)

Semua perusahaan ingin menciptakan perjalanan yang lancar, efisien, dan


ramah pelanggan. Hal ini tidak dapat dicapai tanpa proses yang tepat di
belakang layar untuk mewujudkannya. Memahami langkah-langkah perjalanan
pelanggan, mulai dari mengajukan pertanyaan secara online hingga meminta
informasi dan melakukan pembelian dapat membantu perusahaan untuk
mempertimbangkan proses apa yang perlu dilakukan untuk memastikan
pelanggan memiliki pengalaman yang positif.

15
7. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Bukti fisik memberikan isyarat nyata tentang kualitas pengalaman yang


ditawarkan perusahaan. Hal ini dapat berguna ketika pelanggan belum pernah
membeli produk atau layanan dari suatu perusahaan sebelumnya dan
membutuhkan jaminan atau diharapkan untuk membayar layanan.

Contoh 7P dalam pemasaran. Setelah mengenal berbagai elemen dalam 7P,


penting untuk mengetahui apa saja contoh nyata yang dapat dijadikan petunjuk.
Berikut adalah contoh-contohnya :

1. Product (Produk)

Contoh produk dalam konsep 7P adalah suatu merek minuman ternama


didirikan khusus untuk membuat kopi dan minuman nonkopi berkualitas baik
yang dapat diakses oleh siapapun. Merek tersebut sangat terfokus pada produk
dan kualitas produknya yang diberikan kepada pelanggan.

2. Price (Harga)

Ada beberapa model penetapan harga. Salah satu strategi penetapan harga
yang sering digunakan adalah strategi penetapan harga kompetitif, seperti yang
digunakan oleh suatu merek minuman soda. Tujuan utama merek minuman
tersebut adalah menembus pasar dan mencapai pangsa pasar tertinggi tanpa
mengorbankan basis pelanggan dan posisi produknya. Dengan demikian,
perusahaan membebankan biaya kepada konsumennya, sama seperti
pesaingnya.

3. Place (Tempat)

Contoh dari elemen tempat adalah banyaknya cabang suatu merek burger
cepat saji di seluruh dunia. Hampir setiap negara di dunia memiliki waralaba

16
merek ini atau mengetahuinya. Setiap negara juga memiliki menu yang unik
dengan jaminan standar makanan yang lezat, disajikan dengan cepat.

4. Promotion (Promosi)

Ada banyak contoh terkait bagaimana kegiatan promosi membedakan suatu


produk dari para pesaingnya di industri. Salah satunya promosi yang menarik
adalah peluncuran suatu smartphone pada 2014 sebagai toko pop-up bawah air.

5. People (Orang)

Sejumlah hotel ternama dikenal karena orang-orang yang bekerja di sana


berdedikasi besar dalam melayani konsumen. Hotel-hotel tersebut
memantapkan diri mereka dan membangun basis pelanggan setia.

6. Process (Proses)

Pada konsep process, kita dapat menggunakan suatu merek minuman


ternama yang memiliki begitu banyak cara berbeda dalam beroperasi, mulai
dari usaha patungan, operasi lisensi toko ritel, hingga akun layanan makanan,
tergantung di negara mana mereka beroperasi. Mereka memiliki situs web
interaktif untuk mengumpulkan feedback dan saran pelanggagan untuk
interaksi.

7. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Contoh dari physical evidence adalah ketika kendaraan pengiriman suatu


kurir memiliki warna yang mencolok, yaitu warna ungu dan oranye. Hal ini
membedakan sang ekspedisi dari ekspedisi lainnya. Itulah penjelasan mengenai
7P, yaitu bagian dari campuran pemasaran atau marketing. 7P terdiri dari tujuh
elemen, yaitu product, price, place, promotion, people, process, dan physical
evidence. Ketujuh elemen ini merupakan satu kesatuan yang perlu

17
dipertimbangan dan sulit dipisahkan untuk dapat meraih potensi pemasaran atau
marketing.

d. Hadist

Dari ketiga pemikir tersebut yang dapat saya analisis bahwa seorang
pemimpin itu dapat mampu melakukan perubahan yang sangat besar salah
satunya Apabila kita bisa mengikuti model perubahan yang diuraikan oleh John
Kotter atau kita bisa mengikuti tahapan dari kaizen ataupun dari brubacher
dengan kita menerapkan hal tersebut, kita dapat meningkatkan kemampuan
organisasi untuk berubah dan untuk meningkatkan peluang keberhasilannya.
Adapun salah satu hadist yang berkaitan dengan pernyataan tersebut hadistnya
berbunyi sebagai berikut Dari Ubaidah al-Salmani berkata: Berkata Abdullah
ibn Mas`ud: Rasulullah SAW ditanya: Siapakah sebaik-baik manusia?,
Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang di masaku (hidup) kemudian orang-
orang sesudahnya kemudian orang-orang sesudahnya, kemudian akan datang
suatu generasi kesaksian salah seorang mereka menjadi sumpahnya dan
sumpahnya menjadi kesaksiannya”. Di dalam hadist tersebut menjelaskan
bahwasanya seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini hendaklah membuat
perubahan yang lebih baik dari sebelumnya bukan hanya berhenti di suatu
model kehidupan saja ataupun pendidikan maka dari itu megapa di dalam
prinsip manajemen pendidikan islam ini ada yang namanya kedinamisan,
karena diharapkan prinsip tersebut dapat merubah pendidikan islam ke arah
yang lebih baik yang penuh dengan inovasi baru.

2. Jelaskan Langkah-langkah fleksibiltas menurut Bennis dan Kanter, (a)


dan kriteria/unsur fleksibiltas (a) serta pandangan Islam terhadap
fleksibitas tersebut, sertakan dengan minimal dua dalil naqli (c) !

A. Kemampuan fleksibilitas kepemimpinan adalah kapasitas


mempraktikkan 4F, yaitu focus, flexi, fast, dan friendly (Bennis, 2000). Dalam

18
organisasi dibutuhkan kemampuan fleksibilitas. Ini membantu dalam
menanggapi situasi-situasi secara tepat dan membuat penyesuaian apabila
terjadi penyimpangan dan mengantisipasinya.

1. Focused
Dalam kepemimpinan bisa saja kita mempunyai dunia yang berbeda antara
departemen/perusahaan/organisasi yang pertama kita pimpin dengan organisasi
selanjutnya. Namun yang paling utama adalah kita harus FOCUS terhadap apa
yang sedang kita pimpin saat ini. Sebagai contoh jika saat ini kita memimpin
divisi penjualan maka kita harus focus bagaimana cara mencapai target
penjualan disertai dengan strategi bagaimana cara mencapai target penjualan
tersebut.
2. Fleksibel
Seorang pemimpin harus mempunyai fleksibitas yang tinggi dalam memimpin
karena terkadang akan terjadi perubahan bidang yang dipimpinnya. Ada
beberapa perusahaan besar yang mempunyai program bila seorang pemimpin
level manager harus memimpin 3 (tiga) bidang yang berbeda untuk
mendapatkan jabatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu fleksibilitas kita sangat
diperlukan dengan tetap fokus terhadap apa yang sedang kita pimpin.
3. Fast
Fast (cepat) dalam hal ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi
dengan berbagai perubahan dinamika yang berkembang saat ini. Namun, tetap
saja kejelian dan kepekaannya melihat perubahan menjadi kuncinya.
Kemampuan beradaptasi yang tinggi menjadi kunci sukses dimana pun ia
ditempatkan.
4. Friendly(Ramah)
Ramah dalam hal ini adalah seorang pemimpin harus ramah terhadap
karyawan/bawahan yang berada dibawahnya. Hal ini akan menciptakan iklim
kerja yang baik dan kondusif, dan karyawan akan selalu merasa bahwa
atasannya akan selalu ada di hati mereka.

19
Menurut Bennis (1984), selain karakteristik 8 tersebut di atas, sebaiknya
seorang pemimpin juga memiliki:

1. Management of action: kemampuan mengkomunikasikan tujuan atau


arah yang dapat menarik perhatian anggota organisasi
2. Management of meaning: kemampuan menciptakan dan
mengkomunikasikan makna tujuan secara jelas dan dapat diimplementasikan
3. Management of Trust: kemampuan untuk dipercaya dan konsisten
4. Management of Self: kemampuan mengetahui / menguasai /
mengendalikan diri sendiri dalam batas kekuatan dan kelemahan diri.
B. Fleksibilitas adalah sifat lentur dan dapat menyesuaikan dengan
keadaan yang ada di sekelilingnya. Fleksibilitas syariat Islam berarti kelenturan
hukum/syariat Islam yang menghadapi berbagai macam permasalahan yang
muncul di tengah-tengah transformasi sosial masyarakat. Kondisi sosial yang
terus berubah ini menuntut syarat agama itu sendiri untuk mampu menjawab
berbagai macam polemik yang mencuat. Selain itu juga faktor adat kebiasan
dan kondisi di suatu tempat dapat menguji bagaimana sifat hukum Islam yang
fleksibel mampu menyesuaikan dengan keadaan yang ada.
Selain merumuskan kaidah hukum, para ahli hukum Islam juga membuat
dan mengatur berbagai cara dalam pembuatan dan penetapan hukum selain dari
Al-Quran dan Hadits, antaranya :
 Qiyas, adalah menyamakan hal yang belum ada nash hukumya dengan
hal lain yang sudah ada hukumnya,
 Istislah, menjadikan kemaslahatan umum sebagai acuan dalil utama.
 Tradisi (urf). Dengan adanya metode penetapan hukum diatas juga
menjadi bukti lain bahwasanya hukum Islam itu tidaklah memaksa.
C. Hadist

‫ال ُح ْك ُم يَدُو ُر مع علّته وجودا وعداما‬

20
“Sebuah hukum dapat berotasi (berlaku) berbarengan dengan ada atau
tidaknya ‘illat (kesusahan)”.
ٌ‫العادةُ محكمة‬ 
“ Suatu adat kebiasaan bisa dijadikan patokan suatu hukum”.

Dari dua kaidah tersebut mengisyaratkan bahwasannya hukum islam itu


dalam berubah apabila adanya sebuah kesulitan dalam menjalankan syariat itu,
serta hukum ini pun bisa dijangkau dari hukum adat suatu tempat. Hal ini
menjadi bukti bahwa sejatinya hukum Islam itu bersifat fleksibel dalam
menghadapi berbagai keadaan dan juga permasalahan yang muncul di
masyarakat.

3.Terkait dengan motivasi dan tanggung jawab, jelaskan oleh Anda


bagaimana formula seorang pemimpin agar 3 pegawai memiliki motivasi
dan tanggung jawab dalam bekerja (a) ? Sebutkan minimal 15 indikator
tanggung jawab (b) ! Sebutkan minimal lima poin efek positif dari
pemimpin yang bertanggung jawa (c ) ! Dasari aspek tanggung jawab ini
dengan dua hadis (d )

A. 15 indikator tanggung jawab

1. Memilih jalan lurus.


2. Selalu memajukan diri sendiri.
3. Menjaga kehormatan diri.
4. Selalu waspada.
5. Memiliki komitmen pada tugas.
6. Melakukan tugas dengan standar yang terbaik.
7. Mengakui semua perbuatannya.
8. Menepati janji.
9. Berani menanggung resiko atas tindakan dan ucapannya. 
10. Totalitas, tepat waktu dan konsisten.
11. Tidak menyalahkan orang lain.

21
12. Menyadari apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan.
13. Bersifat Jujur.
14. Melaksanakan panggilan tugas.
15. Mampu membedakan mana yang benar dan salah.
B. Efek Positif dari pemimpin yang bertanggung jawab
1. Semua pekerjaan berjalan dengan baik.
2. Tercipta lingkungan kerja yang baik.
3. Minimnya permasalahan kerja.
4. Menggapai rasa pencapaian
5. Tidak ada lagi saling mengandalkan.
6. Kelimpahan sejati.
C. Aspek tanggung jawab dengan dua hadist
Hadits 1: Tanggung Jawab Setiap Manusia

‫ ِه‬n ِ‫ُئو ٌل ع َْن َر ِعيَّت‬n ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْس‬ٍ ‫ا َل َأاَل ُكلُّ ُك ْم َر‬nnَ‫لَّ َم ق‬n ‫ ِه َو َس‬n ‫لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي‬n ‫ص‬
َ ِ ‫و َل هَّللا‬n ‫ َر َأ َّن َر ُس‬n‫ ِد هَّللا ِ ْب ِن ُع َم‬n ‫ع َْن َع ْب‬
‫ُئو ٌل َع ْنهُ ْم‬n‫ َو َم ْس‬nُ‫ ِه َوه‬nِ‫ل بَ ْيت‬n ِ n‫اع َعلَى َأ ْه‬ ٍ ‫ ُل َر‬n‫ُئو ٌل َع ْنهُ ْم َوال َّر ُج‬n‫ َو َم ْس‬nُ‫اع َعلَ ْي ِه ْم َوه‬ ٍ ‫اس َر‬ِ َّ‫فَاَأْل ِمي ُر الَّ ِذي َعلَى الن‬
ٍ ‫ ُد َر‬n‫ُئولَةٌ َع ْنهُ ْم َو ْال َع ْب‬n‫ ِد ِه َو ِه َي َم ْس‬nَ‫ت بَ ْعلِهَا َو َول‬
ُ‫ه‬n‫ُئو ٌل َع ْن‬n‫ َو َم ْس‬nُ‫يِّ ِد ِه َوه‬n‫ا ِل َس‬nn‫اع َعلَى َم‬ ِ ‫َو ْال َمرْ َأةُ َرا ِعيَةٌ َعلَى بَ ْي‬
‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسُئو ٌل ع َْن َر ِعيَّتِ ِه‬
ٍ ‫فَ ُكلُّ ُك ْم َر‬

Artinya: Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wasallam berkata: “Ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan
setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya,
seorang pemimpin umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia
bertanggung jawab dengan kepemimpinannya atas mereka, seorang laki-laki
adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia bertanggung jawab atas mereka,
seorang wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan ia
bertanggung jawab atas mereka. Seorang budak adalah pemimpin bagi harta
tuannya, dan ia bertanggung jawab atasnya. Maka setiap dari kalian adalah
adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR Abu
Dawud)

22
Hadits 2: Tanggung Jawab Muslim Atas Muslim Lainnya

‫ ِه َر ُّد‬nn‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َخ ْمسٌ ت َِجبُ لِ ْل ُم ْسلِ ِم َعلَى َأ ِخي‬ َ َ‫ب ع َْن َأبِي هُ َري َْرةَ قَا َل ق‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ ِ َّ‫ع َْن ا ْب ِن ْال ُم َسي‬
‫ع ْال َجنَاِئ ِز‬ ِ ‫س َوِإ َجابَةُ ال َّد ْع َو ِة َو ِعيَا َدةُ ْال َم ِر‬
ُ ‫يض َواتِّبَا‬ ِ ‫يت ْال َعا ِط‬
ُ ‫ال َّساَل ِم َوتَ ْش ِم‬

Artinya: Dari Ibnu Al Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kewajiban seorang muslim terhadap
sesama muslim ada lima: Menjawab salam, mendoakan yang bersin, memenuhi
undangan, mengunjungi yang sakit, dan ikut mengantar jenazah.” (HR Muslim)

4.Dari keempatbelas pokok kajian diskusi, topik apa yang paling menarik
menurut Anda, sebutkan tiga alasannya (a) ? Bagaimana perumusan dan
tujuan penulisannya (b) ! Deskripsikan pembahasannya (b) ! Dan
bagaimana kesimpulannya (c) ?
A. Topik yang menarik adalah tentang Kepraktisan, Alasannya :
1. Dengan mengkaji kepraktisan, sebagai umat muslim kita memahami
bahwasanya islam itu memudahkan setiap umatnya.
2. Dengan mengkaji kepraktisan, saya memahami satu hadist yang menyeru
untuk selalu sederhana, pagi sampai sore diarahkan untuk bekerja dan ketika
malam hari kita diarahkan untuk beribadah dan beristirahat, betapa Allah sangat
memikirkan hambanya, bahkan sampai mengatur kegiatan sehari-harinya.
3. Ketika diskusi di kelas, kepraktisan ini juga berhubungan dengan teori ushul
fiqh dan fiqih.sehingga menambah wawasan saya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian manajemen pendidikan islam?
b. Bagaimana prinsip manajemen pendidikan islam dalam perspektif Hadits?
c. Bagaimana prinsip manajemen pendidikan islam dalam kepraktisan
menurut Kajian Hadits?

Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian manajemen pendidikan islam.

23
b. Untuk mengetahui prinsip manajemen pendidikan islam dalam perspektif
Hadits.
c. Untuk mengetahui prinsip manajemen pendidikan islam dalam kepraktisan
menurut Kajian Hadits.
C. Pembahasannya menjelaskan mengenai
Pengertian manajemen pendidikan : Manajemen pendidikan islam dapat
diartikan sebagai upaya menggali dan memanfaatkan semua sumber daya yang
dimiliki umat Islam melalui kerjasama secara efektif agar potensi yang dimiliki
dapat ditumbuhkembangkan agar tercapainya insan yang terdidik, berakhlak
mulia, dan selamat.
Ramayulis sebagaimana dikutip saefullah mendefinisikan Manajemen
Pendidikan Islam sebagai proses pemanfaatan sumber daya umat Islam yang
dilakukan dengan kerjasama secara efektif dan produktif demi mencapai
kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Prinsip Manajemen Pendidikan Islam dalam Perspektif Hadits

Pada dasarnya hadits tidak menyediakan bentuk operasional dan praktis


mengenai manajemen pendidikan. Namun demikian prinsip-prinsip manajemen
para ahli administrasi dapat dilacak semangat dan prinsipnya dalam hadis dan
praktik nabi. Hal ini dapat dipahami meski Nabi Muhammad SAW menyatakan
sebagai guru bagi umat manusia namun beliau tidak diutus untuk membangun
dan mendirikan sekolah dengan manajemen yang ada seperti saat ini.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa proses dan prinsip manajemen


terkait dengan beberapa hal, maka berikut ini akan dikemukakan, yaitu:

1) Perencanaan (Planning) Perencanaan dalam menajemen pendidikan


adalah suatu usaha melihat ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan
prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan
yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik untuk mengembangkan

24
potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak
didik yang dilayani oleh sistem tersebut.

2) Pengorganisasian (Organizing) Prinsip kerja sama didasarkan pada


pengorganisasian dalam manajemen. Semua tugas dan kewajiban manajer tidak
diborong oleh satu orang, melainkan dikerjakan menurut keahlian dan tugasnya
masing-masing. Dengan demikian, beban kerjanya tidak menumpuk di satu
tempat, sedangkan ditempat lain tidak ada yang harus dikerjakan.

3) Kepemimpinan (leading) Kepemimpinan merupakan salah satu prinsip


dalam manajemen pendidikan yaiitu pemimpin harus amanah, jujur, profesional
dan tegas dalam mengendalikan organisasi atau lembaga yang dipimpinnya.
4) Pengawasan (Controling) Pengawasan dapat didefinisikan sebagai
proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
dengan standar.
5) Penghargaan (reward) Salah satu prinsip manajemen pendidikan Islam
adalah penghargaan kepada kerja seseorang sehingga orang yang bekerja akan
dihargai (reward) bahkan sebelum pekerja tersebut kering keringatnya.

Prinsip Manajemen Pendidikan Islam Dalam Kepraktisan Menurut Kajian


Hadits
Sebagaimana dipahami bersama bahwa hadis adalah sumber ajaran kedua
setelah al-Qur’an. Demikian pula dalam pendidikan Islam secara umum, hadis
menjadi sumber dan dasar manajemen pendidikan Islam karena merupakan
penjelasan dari Al-Qur’an itu sendiri. Nabi adalah juru didik dan beliau juga
menjunjung tinggi terhadap pendidikan dan memotivasi umatnya agar
berkiprah dalam pendidikan dan pengajaran.
Prinsip manajemen pada dasarnya merupakan suatu dalil yang
merupakan bagian dari proses menggerakkan banyak orang serta menggerakkan

25
berbagai fasilitas. Umumnya proses penggerakkan ini terjadi agar seseorang
mau melakukan berbagai perbuatan atau tindakan dalam rangka mencapai
tujuan yang dikehendaki. Jadi di dalam proses pergerakan ini sudah seharusnya
ada pedoman yang mendasari segala perbuatan atau tindakan bagi seseorang.
Dengan adanya pedoman inilah maka semua orang diharapkan dapat bertindak
dengan tepat.

Kepraktisan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga
kepraktisan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda
dan segala yang dibendakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
arti kata kepraktisan adalah perihal (yang bersifat, berciri) praktis. Contoh:
Untuk kepraktisan dan efisiensi pemakaian, buku dua jilid ini disatukan.
Kepraktisan berasal dari kata dasar praktis.

Arikunto mengartikan kepraktisan dalam evaluasi pendidikan


merupakan kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument evaluasi
baikdalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/memperoleh hasil
maupun kemudahan dalam menyimpannya. Kepraktisan juga merupakan salah
satu ukuran suatu instrument evaluasi dikatakan baik atau tidak. Bila guru
menggunakan esay tes untuk mengukur tanggapan siswa terhadap suatu produk
pembelajaran, dan jumlah siswa yang dibimbingnya mencapai dua ratus orang,
maka upaya ini cenderung tidak praktis. Diperlukan upaya lain untuk menilai
tanggapan siswa tersebut, misalnya dengan tes lisan terhadap hasil diskusi
kelompok. Kepraktisan diartikan pula sebagai kemudahan dalam
penyelenggaraan membuat instrument, dan dalam pemeriksaan atau penentuan
keputusan yang objektif, sehingga keputusan tidak menjadi bias dan
meragukan.

Kepraktisan dihubungkan pula dengan efisien dan efektifitas waktu dan


dana. Sebuah tes dikatakan baik bila tidak memerlukan waktu yang banyak
dalam pelaksanaanya dan tidak memerlukan dana yang besar atau mahal.

26
Beberapa kriteria yang dikemukakan oleh Gerson, dkk dalam mengukur tingkat
kepraktisan, diantaranya adalah :

1. Waktu yang diperlukan untuk menyusun tes tersebut


2. Biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan tes tersebut.
3. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tes.
4. Tingkat kesulitan menyusun tes.
5. Tingkat kesulitan dalam proses pemeriksaan tes.
6. Tingkat kesulitan dalam proses pemeriksaan tes.
7. Tingkat kesulitan melakukan interpetasi terhadap hasil tes.

Dari pengertian kepraktisan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa


kepraktisan adalah upaya seseorang untuk mempermudah seseuatu. Dimana
jika didalam prinsip manajemen, dengan adanya kepraktisan maka akan
mempermudah seseorang dengan tidak mempersulitnya. Hal ini sesuai dengan
Hadits dari Ubaidullah Bin Muadz Al-Anbari Rasulullah SAW bersabda :
“Permudahlah oleh kalian dan jangan mempersulit, buatlah hati mereka tenang
dan jangan menakut-nakuti.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah menjelaskan kepada


kita, sebagaimana Abu Hurairah meriwayatkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi
wa sallam :

ُ‫ َولَ ْن يُ َشا َّد ال ِّد ْينَ ِإالَّ َغلَبَه‬،ٌ‫ِإ َّن ال ِّد ْينَ يُ ْسر‬

Sesungguhnya agama ini sangat mudah. Dan tiada seseorang yang


mencoba mempersulit diri dalam agama ini melainkan ia pasti kalah. [HR Al
Bukhari].

Dalam riwayat lain disebutkan:

27
‫ َو َشي ٌء ِمنَ ال ُّد ْل َج ِة؛ القَصْ َد القَصْ َد تَ ْبلُ ُغوْ ا‬،‫ َوا ْغ ُدوْ ا َورُوْ حُوْ ا‬،‫اربُوْ ا‬
ِ َ‫ َوق‬،‫َس ِّد ُدوْ ا‬

Sederhanalah dalam beramal, mendekatlah pada kesempurnaan,


pergunakanlah waktu pagi dan sore serta sedikit dari waktu malam.
Bersahajalah, niscaya kalian akan sampai tujuan. [HR Al Bukhari].

Berkenaan dengan hadits ini, Imam Al Bukhari telah menuliskan sebuah


bab yang berjudul Ad Diin Yusr (Agama itu mudah).

Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan dalam Fathul Baari dalam bab tersebut
: “Yakni, dinul Islam memiliki banyak kemudahan, atau agama Islam disebut
mudah dibanding dengan agama-agama sebelumnya. Sebab, Allah telah
menghilangkan beban atas umat ini yang dulu dipikulkan atas umat-umat
sebelumnya. Sebagai contoh, taubat umat-umat terdahulu adalah dengan
mengorbankan jiwa, sedangkan taubat umat ini cukup dengan menghentikan
perbuatan, bertekad tidak mengulangi disertai penyesalan.”

D. Kesimpulan :
Manajemen pendidikan islam dapat diartikan sebagai upaya menggali dan
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki umat Islam melalui kerjasama
secara efektif agar potensi yang dimiliki dapat ditumbuhkembangkan agar
tercapainya insan yang terdidik, berakhlak mulia, dan selamat.
Kepraktisan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga
kepraktisan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda
dan segala yang dibendakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
arti kata kepraktisan adalah perihal (yang bersifat, berciri) praktis. Contoh:
Untuk kepraktisan dan efisiensi pemakaian, buku dua jilid ini disatukan.
Kepraktisan berasal dari kata dasar praktis.

28
Dari pengertian kepraktisan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kepraktisan adalah upaya seseorang untuk mempermudah seseuatu. Yang
dimana jika didalam prinsip manajemen, dengan adanya kepraktisan maka akan
mempermudah seseorang dengan tidak mempersulitnya. Hal ini sesuai dengan
Hadits dari Ubaidullah Bin Muadz Al-Anbari Rasulullah SAW bersabda :
“Permudahlah oleh kalian dan jangan mempersulit, buatlah hati mereka tenang
dan jangan menakut-nakuti.

29

Anda mungkin juga menyukai