Anda di halaman 1dari 6

Generasi Pemenang

Mata Najwa 10 Agutus 2016


oleh: Padmanatha Adhiwijna/22/9A
Anak-anak Indonesia sesungguhnya sangat berpotensi dan berprestasi. Menjadi
juara di berbagai kompetisi lintas negara mengharumkan nama bangsa di berbagai
penjuru dunia. Dari jawara hafiz quran dengan daya ingat luar biasa hingga juara
paduan suara hingga pemenang robot perakitan. Inilah kisah tentang anak-anak
berbakat generasi pemenang.

1. Shafa

Safa yang berusia 12 tahun adalah pemegang rekor dunia mengingat wajah dan nama. Dan
tertarik dengan mengingat sejak 3 tahun lalu dan digunakan untuk mengingat pelajaran dan Al-
Quran. Total kompetisi yang diikuti adalah 8 kali dan 7 kali menang. Sebelumnya rekor ini
depegang oleh Jerman,
dipecahkan China, dan
kemudian dipecahkan oleh
Indonesia. Shafa ini adalah
seorang spesialisasi di wajah
dan nama. Dan pada
kesempatan tersebut Shafa
diberi kesempatan untuk
mengingat 27 wajah dan nama
penonton yang ada di tribun
dalam waktu yang singkat,
kemudian nama tersebut
ditutup dan Shafa menyebutkan
nama dari wajah wajah
tersebut.

Menurut Yudi Lesmana sebagai Presiden Indonesia Memory Sports Council, daya ingat ini
sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari hari karena bisa digunakan untuk mengingat nama
orang pada kehidupan sehari hari, terutama jika baru pertama kali bertemu. Menurut Yudi
Lesmana, wajah adalah gambar dan nama adalah teks menurutnya mengingat gambar lebih
mudah dari mengingat tulisan.

Dalam kesempatan tersebut safa menghapalkan nama tersebut dalam 15 detik, dan
hasilnya dia menyebutkan 26 nama tersebut dalam 2 menit dan tertinggal satu orang yang tidak
bisa dihapalkan. Rahasia di balik hapalan tersebut adalah melakukan “plesetan” dan lokasi.
Misal dari lokasi rumah dari pagar, dan ada orang yang membuka pagar bernama Sandi, ada
Farhan, ada teman juga yang bernama Farhan.
Menurut ibu Shafa, Siti Jawariah prestasi Shafa bisa membanggakan Bangsa dan Negara.
Selain itu hafalan ini Juga berguna di sekolah untuk menghapalkan ayat ayat Al- Quran.
Sehingga prestasi Shafa juga meningkat.

2. Fakhir Safli

Pelajar SMA berusia 15 tahun ini telah memecahkan rekor dunia untuk daya ingat kelompok
remaja yang diadakan oleh lembaga rekor dunia di Jakarta. Fakhir mampu mengingat 115
kombinasi huruf dan angka dalam lima menit. Dan menyabet juara dalam kompetisi di Phenang
Malaysia.

Sejak 2014 Fahri mulai tertarik pada mengingat ini, untuk memudahkan kehidupan
sehari hari agar tidak mudah lupa di
kegiatan apa pun. Salah satu medali
yang dibawa adalah RHR yaitu
mengingat 22 kotak password yang
berisi 6 kombinasi angka dan huruf,
dan memecahkan rekor dunia.

Pada kesempatan tersebut fahri mengingat 10 password dalam 2 menit, yang berupa
angka dan huruf. Hasilnya fahri
dapat menghapalkan dan
menybutkan sepuluh kombinasi
berisi angka dan huruf tersebut.

3. Hafizi

Juara 1 Hafiz Al-Quran dalam kompetisi baca Quran Asia Pasifik yang diadakan pemerintah
Arab Saudi di Jakarta. Yang
melombakan menghafal 10 juz.
Hafizi mengaku bisa menghafal
sampai 20 juz atau lebih dari yang
dilombakan.

Hafizi menghafal Al quran


pertama kali lewat 2-3 ayat dan
sekarang bisa menghapal sampai 2
lembar. Cara unik yang digunakan
oleh orang tua Hafizi adalah, Hafizi diijinkan belajar mengaji dan mengahafalkan Quran sambil
bermain.

Pertama kali mengikuti lomba di tingkat Kabupaten tahun 2015, dan mendapat juara 1 dan
mengikuti lomba menghafal ayat Quran tingkat provinsi, pada September 2015, dan mendapat
juara 1. Karenanya Hafizi mendapat panggilan untuk mengikuti Musodakoh Nasional yang
diikuti pondok pesantren yang diselenggarkan Pemerintah Indonesia, dan mendapat juara 1
yang berhadiah umroh. Kemudian mendapat panggilan dari pemerintah Arab Saudi untuk
mengikuti Mushodakoh Quran pada Maret 2016 dan menjuarai juara 1. Lalu mendapat
panggilan untuk mengikuti Musodakoh Internasional yang diadakan pemerintah Arab Saudi di
Jakarta yang mendapat juara pertama dan melawan negara negara Asia Pasifik.

Untuk mewujudkannya Hafizi diajari lewat bermain, seperti main bola dan saat istirahat
melanjutkan belajar menjadi Hafiz. Dan orang tua Hafizi memberikan hadiah berupa makanan
atau hadiah lain jika hafizi mampu menghafalkannya.

Dalam kompetisi Hafizi diberi penggalan awal ayat kemuadian Hafizi melanjutkannya
dengan penggalan ayat selanjutnya. Misal ayat yang digunakan adalah Al Baqaradah 278- 281.
Seorang penonton yang mencoba menguji hafalan Hafiz Hafizi tercengang dengan hasilnya
karena semuanya benar tanpa membaca dan dia sendiripun membaca Al-Quran.

4. Paduan Suara TRCC sebagai juara umum di Italia tahun 2016

Kemenangan TRCC dalam paduan suara di Venezia, Italia sebagai juara umum, menjadi
suatu kebanggan bangsa Indonesia. TRCC rupanya sudah mengikuti banyak kejuaraan sejak
tahum 2012, paduan suara ini sudah mengantungi 5 medali emas sekaligus, dari Bali, Hong
Kong, Hongaria, Amerika dan lain-lainnya sampai pada akhirnya menjadi juara 1 di Festival
Venezia, Italia.

Prestasi yg didapat tentunya memiliki perjuangan yang keras. Mereka berlatih selama enam
bulan secara keseluruhan dan setiap awal pelatihan akan diawali dengan latihan fisik guna
meningkatkan stamina mereka dalam menyanyi dan menari secara bersamaan. Dalam
bernyanyi dibutuhkan juga jiwa kepimpinan pada setiap anggota dan juga kedisiplinan tidak
hanya dengan suara yang bagus saja, semua hal itu harus ada agar menjadi paduan suara
Indonesia yang ideal.
TRCC melatih anak-anak asuh mereka dengan tujuan sebagai suatu pembinaan bukan
dilatih untuk dididik untuk mengikuti kompetisi. Jadi, setiap tahun TRCC melakukan konser
bersama dengan
orchestra, yaitu orchestra
Jakarta selama 3 kali
dalam setahun. TRCC
melaksanakan konser
tidak hanya di dalam
negeri saja tapi juga di
luar negeri. Lagu yang
dinyanyikan tidak hanya
lagu-lagu dalam negeri
saja, tapi juga luar negeri,
seperti lagu dalam negeri antara lain adalah Ondel-ondel dari Jakarta, Yamko Rambe Yamko
dari Papua, Gungong Jejumpa dari Aceh. Dan ada lagu yang berasal dari Jerman dan Hungaria,
lagu-lagu tersebut akan terus meningkat bersamaan dengan banyaknya kompetisi yang diikuti.
Pemilihan lagu juga menjadi suatu penilaian para juri dalam setiap kompetisi.

Yang menjadi suatu tantangan bagi paduan suara TRCC ini adalah dalam hal regenerasi yaitu
dalam mempertahankan kualitas paduan suara mereka.

5. Shalman JUARA UMUM DI “LOMBA ROBOTIK” di KOREA tAHUN 2016

Shalman merupakan anak kecil berumur tujuh tahun yang menjadi juara satu robotik di
korea. Juara umum yang didapat Shalman merupakan juara pertama yang di ikuti oleh
Shalman dan langsung menjadi juara umum. Shalman mengikuti lomba tersebut dengan
dana pribadi dan kebanyakan juga para peserta lomba robotic tersebut juga menggunakan
dana pribadi atau tidak menggunakan bantuan sponsor. Robotic yang dibuat Shalman
bermacam-macam, seperti dengan bentuk binatang, gajah, jerapah, dan untuk kendaraan
seperti tank, helicopter. Kemampuan Shalman dalam membuat robotic dimulai dengan rasa
sukanya Shalman dalam membuat robotic.
Shalman adalah anak yang sangat berbakat, sebentar saja ditinggal dengan barang-
barang yang dapat dirakit saja Shalman sudah dapat merakitnya dengan sekreative
mungkin, berarti
Shalman ditinggal
sebentar sudah
hebat, kata ayah
Shalman. Shalman
saat ini bercita-cita
ingin menjadi
seorang polisi dan
rencananya akan
mengikuti lomba di
Amerika.

Anda mungkin juga menyukai