Anda di halaman 1dari 7

BILINGUALISME TERHADAP TUTURAN PEDAGANG

KAKI LIMA PADA KONTEN YouTube GLOBAL ENGLISH


PARE

RITA
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung
Ritasodong17@gmail.com

Abstrak
Pada umumnya masyarakat Indonesia adalah masyarakat bilingualisme karena terdiri dari berbagai
etnis suku,bahasa dan budaya. Namun bilingualisme tidak hanya pada bahasa daerah akan tetapi pada
bahasa asing juga sangat lumrah di masa kini. Salah satu bahasa asing yang sedang naik daun di
Indoensia adalah Bahasa Inggris, banyak sekali masyarakat yang mempelajari bahasa internasioanl
tersebut untuk berbagai keperluan. Terutama masyarakat di Kampung Inggris, Pare khususnya
pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar sana. Mereka menggunakan Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu juga bilingualisme pada bahasa daerah
misalnya. Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda, Bahasa
Indoensia dan Bahasa Batak. Penulis mengkaji masalah yaitu 1. ) jenis bilingualisme pada
pedagang kaki lima dalam konten YouTube Global English Pare yaitu jenis 1. bahasa indonesia dan
bahasa daerah , 2. Bahasa asing dan bahasa indonesia 2. ) tipe bilingualisme yang terjadi pada
Pedagang kaki lima yaitu tipe setara dan majemuk. .Teori yang digunakan yaitu teori bilingualisme
Abdul chaer ( 2010 ). Metode penelitian menggunakan Metode dalam penelitian ini yaitu metode
penelitian kualitatif, yakni menganalisis atau mendeskripsikan bilingualisme pada pedagang kaki
lima Kampung Inggris, Pare. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5), (dalam buku Lexi J.Moleong
2004:4), metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati. Teknik untuk
pengumpulan data penulis memulainya dengan cara membaca, menyimak, dan mencatat data yang
diperoleh.Hasil yang diperoleh yaitu tipe bilingualisme yang terjadi pada pedagang kaki lima GEP
dan jenis bilingualisme yang digunakan pada pedagang kaki lima GEP.

Kata Kunci: Bilingualisme, Tipe, Jenis

Abstract
In general, Indonesian society is a bilingual society because it consists of various ethnic groups,
languages and cultures. However, bilingualism is not only in regional languages but in foreign
languages is also very common nowadays. One of the foreign languages that is on the rise in
Indonesia is English, lots of people are learning this international language for various purposes.
Especially the people in Kampung Inggris, Pare, especially the street vendors who sell around there.
They use Indonesian and English in their daily lives. In addition, bilingualism in regional languages,
for example. Indonesian and Javanese, Indonesian and Sundanese, Indonesian and Batak. The author
examines the problems, namely 1. ) types of bilingualism in street vendors in YouTube Global
English Pare content, namely types 1. Indonesian and regional languages, 2. Foreign languages and
Indonesian 2.) types of bilingualism that occur in street vendors, namely equivalent types and
compound. The theory used is Abdul Chaer's theory of bilingualism (2010). The research method
uses the method in this study, namely a qualitative research method, namely analyzing or describing
bilingualism in street vendors in English Village, Pare. According to Bogdan and Taylor (1975:5), (in
the book Lexi J.Moleong 2004:4), qualitative methodology is a research procedure that produces
descriptive data in the form of written or spoken words from people or observable behavior. The
technique for collecting data the writer started by reading, listening, and recording the data obtained.
The results obtained were the type of bilingualism that occurs in GEP street vendors and the type of
bilingualism used in GEP street vendors.

Keywords: Bilingualism, Type, Genre

1 2022
PENDAHULUAN

Masyarakat dapat menguasai lebih dari satu bahasa, karena dalam berinteraksi masyarakat
bertemu dengan orang yang berbeda bahasa daerah atau bahasa nasionalnya. Maka dari itu
masyarakat yang memiliki kemampuan dua bahasa dan bisa menggunakan kedua bahasa
tersebut dengan baik maka disebut dengan masyarakat bilingualisme. Bahasa ibu adalah
bahasa yang diperoleh sejak lahir yaitu bahasa pertama (B1). Kemudian bahasa kedua yang
diperoleh adalah bahasa yang dipelajari saat menempuh pendidikan (B2). Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat bilingualisme itu, misalnya menguasai bahasa daerah dan bahasa
Indonesia. Salah satu daerah Bilingualisme adalah Kampung Inggris, Pare. Sudah tidak perlu
diragukan, di daerah tersebut para Pedagang kaki lima juga sudah fasih dalam menggunakan
bahasa asing khususnya Bahasa Inggris.
Kampung Inggris ini berada di sepanjang jalan Anyelir,Kemuning,Brawijaya, Desa
Tulungrejo dan Desa Pelem. Tepatnya,kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Perkampungan ini
berkembang pesat sebagai pusat belajar bahasa Inggris. Maka dari itu untuk memfasilitasi
pasokan makanan yaitu dengan adanya pedagang kaki lima yang sering berjualan di area
kampung inggris, pare. Dalam video Youtoube yang didokumentasikan oleh chanel Global
English Pare, memperlihatkan bahwa tidak hanya kaum pelajar disana yang mampu
menggunakan bahasa inggris dengan baik. Akan tetapi pedagang kaki lima mampu
menggunakan Bahasa Inggris dengan fasih seperti tukang Batagor,Es,martabak, dan
pedagang lainnya. Terlihat sangat jelas penggunaan bahasa inggris oleh pedagang kaki lima
sangat baik dalam berinteraksi dengan pembelinya.
Kemampuan B2 yang diperoleh oleh pedagang kaki lima adalah hasil dari belajar
dengan Learning Center Kampung English Pare. Bilingualisme pada awalnya terjadi karena
adanya kontak budaya antara dua kelompok masyarakat yang berbeda bahasa. Kontak bahasa
antara dua kelompok masyarakat yang berbeda dapat terjadi dalam berbagai bidang. Misalnya
bidang adat istiadat, bidang agama, bidang ilmu pengetahuan, bidang perdagangan, dan
kegiatan sosial lainnya. Kontak bahasa yang berlangsung secara terus-menerus dalam
masyarakat tutur yang berbeda tidak hanya berpengaruh pada pengguna bahasanya, tetapi
juga berpengaruh pada bahasa yang digunakan.
Menurut Chaer ( 20004:84) Penggunaan dua bahasa atau kode bahasa. Tentunya harus
menguasai kedua bahasa tersebut dengan baik. Menurut Bloomfield Chaer dan Agustina,
(2010:91) bahwa bilingualisme tidak hanya milik individu, namun juga milik kelompok

2 2022
sebab penggunaannya tidak hanya sebatas penggunaan antar individu saja melainkan
digunakan komunikasi antar kelompok. Salah satu hasil pemerolehan B2 atau bahasa asing
adalah pendidikan, karena belajar bahasa tersebut untuk digunakan dimana B2 diperlukan.
Khususnya pedagang kaki lima yang berjualan di area kampung inggris, pare tersebut untuk
keperluan berinteraksi dengan customer. Berdasarkan hasil menyimak video YouTube
Global English Pare penulis menemukan adanya penggunaan dua bahasa (bilingualisme)
dalam berkomunikasi. Jenis bilingualisme termasuk kedalam bahasa nasional dan bahasa
asing. Yang membuat penulis tertarik mengangkat permasalahannya dalam artikel ini.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah Metode dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
kualitatif, yakni menganalisis atau mendeskripsikan penggunaan dua bahasa (bilingualisme)
pedagang kaki lima di kampung inggris, Pare. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5), (dalam
buku Lexi J.Moleong 2004:4), metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
perilaku yang dapat diamati.Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistic atau utuh. Teknik untuk pengumpulan data penulis
memulainya dengan cara membaca, menyimak video, dan mencatat data yang diperoleh.
Untuk kemudian disusun dan di analisis menggunakan teori dari Abdul Chaer. Mengenai
penggunaan dua bahasa atau kode bahasa dalam masyarakat bilingual. Data penelitian
bersumber dari channel YouTube Global English Pare.Channel tersebut dipilih karena
memperlihatkan gejala sosiolinguistik yang sesuai dengan pembahasan penulis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jenis bilingualisme pedagang kaki lima dalam konten YouTube Global English Pare

Jenis Bilingualisme terbagi menjadi dua yaitu bilingualisme ( bahasa daerah dan bahasa
indonesia) dan bilingualisme ( bahasa indonesia dan bahasa asing. Dari hasil menyimak video
YouTube diperoleh data bahwa pedagang kaki lima termasuk kedalam jenis bilingualisme
( bahasa indonesia dan bahasa asing ) karena kemampuan B2 yaitu Bahasa Inggris. Hal ini
berkaitan dengan pendapat nababan, ( 1992:103 ) Bilingualisme ialah kebiasaan seseorang
menggunakan dua bahasa secara bergantian. Bilingualisme yang terjadi pada pedagang kaki
lima adalah penggunaan bahasa indonesia dan bahasa asing, bahasa asing yang dikuasai oleh

3 2022
para pedagang kaki lima adalah bahasa inggris. Kemampuan berbahasa inggris diperoleh
dengan mengikuti les bahasa inggris yang diadakan oleh Kampung Inggris, Pare.

Tipe bilingualisme pedagang kaki lima dalam konten YouTube Global English Pare

Dari hasil menyimak video tersebut diperoleh data tipe bilingualisme yang terjadi pada
pedagang kaki lima Kampung Inggris, Pare. Ada dua tipe bilingualisme yaitu bilingualisme
setara adalah saat masyarakat berinteraksi penguasaan bahasanya relatif sama. Sedangkan
tipe bilingualisme majemuk adalah yang memiliki bilingual bahasanya yang rancu. Dalam
video tersebut pedagang kaki lima termasuk kedalam tipe Bilingualisme majemuk karena
dalam penggunaan bahasa antara penjual dan pembeli harus disesuaikan Begitupun saat
berkumpul dengan keluarga B1 adalah bahasa yang digunakan . Sedangkan bahasa yang
digunakan dengan pembeli yang cenderung menggunakan bahasa inggris. Hal tersebut
memudahkan mereka untuk berinteraksi saat terjadi transaksi jual beli dengan penutur
bahasa asing.

Tuturan bilingualisme pedagang kaki lima dalam konten YouTube Global English Pare

Diperoleh dari pedagang batagor yaitu jenis bilingualisme menggunakan B2 ( Bahasa


Innggris)
GEP : Hi Mr Good Morning !
( Selamat pagi pak !)
PKL ( Batagor ) : Good Morning ! Do you want to buy batagor ?
( Pagi ! mau beli batagor ?)
GEP : Yes I want to buy !
( ya, saya mau beli )
PKL ( Batagor ) : How much do you want to buy sir ?
( Mau beli berapa ?)
GEP : One portion, How much is it ?
( satu porsinya berapa ?)
PKL ( Batagor ) : Oh a portion is five thousand
( satu porsi harganya 5000)
GEP : Oh one portion five thousand, OK That’s Fine! I will buy it
( Oh satunya 5000, oke aku beli pak !)

4 2022
PKL ( Batagor ) : There are three variant, Wich one do you like ? these ( are )
thofu,pentol, and then pangsit
( ini ada tiga varian, yang mana yang kamu suka ada tahu, pentol dan
pangsit )

GEP : Just mix it all !


( campur aja !)
PKL ( Batagor ) : Okay ! Mr this batagor is, the most delicious In English Village,
Don’t Worry ( for the taste )!
( Siap Mas ini batagornya paling enak di kampung inggris ini jangan
khawatir )
GEP : Oke good,good,good btw are you produce it bye your self?
( Oh baik, bapak ini produksi sendiri )
PKL ( Batagor ) : yes , do you want peanut sauce seperated or mix sir ?
( iya, mas ini mau pake saus kacang atau campur ?)
GEP : Just mix it all !
( Campur aja pak !)
PKL ( Batagor ) : Okay, Mr this is for here or to go ?
GEP : Just in here I think
PKL ( Batagor ) : okay
GEP : Here is the money mr
PKL ( Batagor ) : Okay !, Thank you for coming, Have a nice meal!

Dari tuturan pedagang kaki lima tersebut dapat diketahui bahwa bilingualisme yang
dimiliki oleh pedagang kaki lima tersebut adalah kemampuannya dalam B2 yaitu bahasa
Inggris. Dengan demikian kemampuan bahasa inggris merupakan suatu keharusan yang
dimiliki oleh PKL Kampung Inggris, Pare untuk mempermudah transaksi. Ada beberapa
faktor bilingualisme pada PKL Kampung Inggris, Pare diantaranya yaitu : 1. ) Latar
belakang pembeli. Biasanya pembeli yang datang tidak hanya pribumi tetapi juga orang
asing dan orang yang sedang kursus di Learning Center Kampung Inggris untuk melancarkan
dalam penggunaan bahasa inggris. Maka bahasa yang digunakan saat membeli juga
menggunakan bahasa inggris.
2.) Kontak bahasa yang terjadi terus menerus. Untuk mempermudah dalam
berjualan maka penjual harus bisa menyesesuaikan bahasa yang digunakan. Maka dari itu

5 2022
PKL belajar menggunakan bahasa Inggris agar bisa melakukan kontak bahasa yang terus
menerus terjadi pada saat transaksi. 3. Menjalin keakraban dalam situasi tutur Ketika
penjual mampu mengimbangi bahasa yang digunakan oleh pembeli, maka keakraban akan
terjadi karena memiliki penguasaan bahasa yang sama, dan memudahkan untuk bersenda
gurau. Terlihat dalam video tersebut ketika penjual batagor mengucapkan sebuah candaan
pembeli langsung tersenyum membalas candaan PKL ( Batagor).

PENUTUP

Penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa yang disebut bilingualisme, Bilingualisme
tidak hanya digunakan antar individu, namun juga digunakan untuk kepentingan kelompok
seperti halnya bahasa yang digunakan oleh pedagang kaki lima. Dalam video Youtoube yang
didokumentasikan oleh chanel Global English Pare, memperlihatkan bahwa tidak hanya
kaum pelajar disana yang mampu menggunakan bahasa inggris dengan baik. Akan tetapi
pedagang kaki lima mampu menggunakan Bahasa Inggris dengan fasih seperti tukang
Batagor,Es,martabak, dan pedagang lainnya. Terlihat sangat jelas penggunaan bahasa inggris
oleh pedagang kaki lima sangat baik dalam berinteraksi dengan pembelinya. Jenis
Bilingualisme yang terjadi pada pedagang kaki lima adalah penggunaan bahasa indonesia dan
bahasa asing, bahasa asing yang dikuasai oleh para pedagang kaki lima adalah bahasa inggris.
Tipe Bilingualisme majemuk karena dalam penggunaan bahasa antara penjual dan pembeli
harus disesuaikan Begitupun saat berkumpul dengan keluarga B1 adalah bahasa yang
digunakan.

6 2022
DAFTAR PUSTAKA

Sundari,Meilani.(2021).BILINGUALISME DALAM MASYARAKAT KELURAHAN


LIPATKAIN KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR. Skripsi.
RIAU: Universitas Islam Riau.

Kartikasari, Dewi Ratna. (2021). PENGGUNAAN BILINGUALISME PADA MASYARAKAT


YANG BERWIRAUSAHA. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Anggun Yusnia,Septia Eka,dkk. (2022). Bilingualisme Dan Multilingualisme Dalam


Masyarakat Kabupaten Subang. Jakarta Selatan : Universitas Indaprasta
PGRI.

Bella,Dea Riffia.( 2021). Bilingualisme Di Pasar Barter: Bahasa Sebagai Sebuah Praktik
Ujaran dan Gerak Menunjuk Pada Masyarakat Puor dan Lamalera, Lembata,
Nusa Tenggara Timur. Fkip. Universitas Indonesia.

Siburian, betti, Rudi.( 2021 ). BILINGUALISME PEDAGANG ETNIS TIONGHOA DI


PASAR SIBORONGBORONG TAPANULI UTARA. Sumatera: Universitas
Sumatera Utara.

7 2022

Anda mungkin juga menyukai