Anda di halaman 1dari 11

MODEL PEMBELAJARAN CTL

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pengembangan Pembelajaran IPS SD

Disusun Oleh;

Syifa Nur Hamidah (2001020007)

Azda Zanuba Qathrunnida (2001020091)

Kania Kencana Dewi (2001020024)

Aprida Permatasari (2001020019)

Agung Abdul Muiz (2001020028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PERJUANGAN

TASIKMALAYA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul”Model Pembelajaran CTL”.

Adapun tujuan pada penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas mata kuliah Model-
Model Pembelajaran di SD. Selain Itu, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan mengenai Model Pembelajaran CTL.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen yang telah memberikan tugas ini
sehiBngga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni. Terima kasih kepada orang tua yang senantiasa memotivasi
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Tasikmalaya, 20 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................1

C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................1

D. Manfaat Penulisan Makalah...............................................................1

E. Prosedur Penulisan Makalah..............................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3

A.Pengertian CTL....................................................................................3
B.Langkah langkah CTL..........................................................................3
C.Kelebian dan Kekurangan CTL............................................................5

BAB III PENUTUP .............................................................................................7

A. Kesimpulan .........................................................................................7
B. Saran ...................................................................................................7

Daftar Pustaka .....................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk memperoleh kualitas sumber daya
manusia dalam menjamin keberlanjutan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan
sangat mempengaruhi kualitas SDM suatu bangsa (carolina et al, 2017) karenanya
pendidikan harus digalakan kepada seluruh pemuda dan pemudi harapan bangsa.
Pembelajaran Konsektual (Contektual Teaching and learning ?CTL) merupakan suatu
proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami
makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan
konteks kehidupan mereka sehari-hari . (kontek pribadi, sosial,dan kultural) sehingga
siswa memliliki pengetahuan/keterampilan yang secara fkexsib dapat diteraokan
(ditransfer) dari satu permasalahan /konteks permasalahan konteks lainnya.
CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi nyata
dalam kelas dan , mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat .

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran CTL?
2. Apa sajakah sintaks/langkah langkah pembelajaran CTL?
3. Apa saja kelebihan pembelajaran CTL?
4. Apa sajakah kekurangan pembelajaran CTL?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu pembelajaran CTL.
2. Untuk mengetahui apa saja sintaks/langkah-langkah pembelajaran CTL.
3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan pembelajaran CTL.
4. Untuk mengetahui apa saja kekurangan pembelajaran CTL.

D. Manfaat Penulisan Makalah\


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun secara praktis,
Secara teoritis makalah ini berguna sebagai :
1. Untuk menambah wawasan kepada penulis tentang latar belakang model
pembelajaran CTL , konsep dasar model pembelajaran CTL, sintaks dan
sebagainya.
2. Agar penulis bisa berbagi wawasan ilmu pengetahuan yang diketahuinya
kepada pembaca
Secara Praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis
Agar penulis bisa memahami tentang model pembelajaran CTL.

1
2

2. Pembaca
Agar pembaca bisa menjadikan makalah ini sebagai referensi pengetahuan
untuk hidupnya.

E. Prosedur Penulisan Makalah


Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang
dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan
menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan
membaca, berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan
teknik analisis dengan kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut
dalam konteks makalah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan


konsep belajar yang membantu guru ataupun dosen dalam mengaitkan materi yang
akan dipelajari bersama dengan situasi di dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
dunia nyata sebagai anggota masyarakat. Hasil belajar peserta didik tidak dilihat dari
tampilan kuantitaf, namun juga kualitatif, melihat dari skill dan kualitas penguasan
materi dengan situasi yang dialami di dunia nyata (Nurhadi,2002).
CTL adalah strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh The
Washington State consortium for Contextual Teaching and Learnin, yang melibatkan
11 perguruan tinggi, 20 sekolah, dan lembaga-lembaga yang bergerak di bidang
pendidikan di Amerika Serikat. Kegiatan ini melatih dan memberi kesempatan kepada
guru dari indonesia untuk turut serta dalam mempelajari pendekatan belajar
kontekstual ini di Amerika Serikat (Priyatni,2002).
Pendekatan pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang menekankan
kepada siswa tentang keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang
dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi di kehidupan nyata, sehingganya
siswa dirangsang untuk mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(Trianto,2007).
Pembelajaran kontekstual merupakan upaya guru untuk membantu siswa
memahami relevansi materi pembelajaran yang dipelajrinya. Yakni dengan
melakukan suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

Pembelajaran CTL bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna


materi pelajaran yang dipelajarinya melalui pembelajaran yang lebih produktif dan
membekali siswa dengan pengetahuan yang lebih bermakna. Secara fleksibel dapat
diterapkan (ditransfer) dari suatu permasalahan ke permasalahan lain dan dari suatu
konteks ke konteks lainnya. Hasil pembelajaran CTL diharapkan dapat lebih
bermakna bagi siswa untuk memecahkan persoalan, berpikir kritis, dan melaksanakan
pengamatan, serta menarik kesimpulan dalam kehidupan jangka panjangnya.
Menurut Johnson komponen pembelajaran kontekstual meliputi:
a Menjalin hubungan-hubungan yang bemakna (making meaningful
connections.
b Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berarti (doing significant work).
c Melakukan proses belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning).
d Mengadakan kolaborasi (collaborating)

3
4

e Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking).


f Memberikan layanan secara individu (nurturing the individual).
g Mengupayakan pencapaian standar yang tinggi (reaching highstandarts).
Menggunakan assesment autentik (usingauthentic assessment).

Menurut Wina Sanjaya pembelajaran berbasis CTL melibatkan tujuh komponen


utama yaitu:
1) Kontruktivisme Kontruktivisme adalah Suatu proses membangun dan
menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman.
2) Bertanya Merupakan bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan.Dimana
guru memancing siswa dengan dengan bertanya agar siswa dapat menemukan
jawabannya sendiri.
3) Menemukan Suatu proses pembelajaran didasarkan dengan pencarian dan
penemuan proses berpikir secara sistematis.
4) Masyarakat belajar Model CTL hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing
dengan orang lain dan bukan hanya guru.
5) Permodelan Suatu proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu contoh
yang dapat ditiru oleh siswa.
6) Refleksi Melalui refleksi siswa akan dapat memperbarui pengetahuan yang
telah dibentuknya dan menambah khazanah pengetahuannya.
7) Penilaian Sebenarnya Proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan
informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. CTL lebih
menekankan pada proses belajar dari pada sekedar hasil belajar. Oleh karena
itu penilaian ini dilakukan terus menerus selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan dilakukan secara integrasi.
Menurut Wardoyo langkah-langkah model CTL yang telah diuraikan:
a Tahap Pengenalan
Artinya,bahwa untuk memulai suatu pembelajaran siswa harus dikenalkan
dengan hal yang baru, yang akan dipelajarinya.
b Tahap Pengaitan
Tahapan dimana siswa diminta untuk mengaitkan pengetahuan baruyang
didapatkannya dengan pengetahuan awal yang telah merekamiliki.
c Tahap Penafsiran
Siswa dituntut untuk menemukan dan menyimpulkan pengetahuan yang
didapatkannya dengan interpretasi atau penafsiran yang didasarkan pada
pengetahuan yang dimilikinya
d Tahap Implementasi
Tahapan yang dilakukan oleh siswa untuk mengimplemasikan materi
keterampilan atau pengetahuan yang didapatkan mereka dari proses belajar ke
dalam konteks kehidupan yang nyata.
e Tahap Refleksi

4
5

Tahap ini penting dilakukan agar pengalaman-pengalaman yang


didapatkannya selama proses pembelajaran dapat terekam secara baik dalam
struktur kognisi peserta didik.

C. Kelebihan dan Kekurangan CTL


Berbagai pendekatan tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, seperti
pendekatan kontekstual juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan
dan kekurangan CTL:
1. Kelebihan CTL di Sekolah Dasar
Penerapan pendekatan CTL berorientasi pada bagaimana
mengaplikasikan antara pengalaman individu peserta didik dengan
pengalamannya, maka kelebihan dari CTL adalah:
a) Pada pembelajaran CTL akan menjadi lebih bermakna dan nyata. Yang
artinya peserta didik dituntut untuk bisa memahami kaitan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman kehidupan nyata.
Hal ini sangat penting, karena ketika peserta didik mempelajari materi
yang didapat dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi peserta didik
materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang
dipelajarinya akan slalu diingat pada memori peserta didik.
b) Pada kegiatan pembelajaran peserta didik mampu berperan aktif
mengenai materi pelajaran, karena materi pelajaran tidak lagi sebagai
materi yang harus dipahami saja akan tetapi peserta didik dapat
mengaplikasikan bagaimana materi tersebut terasa sesuai dengan
pengalaman kehidupan sehari-hari peserta didik.
c) Penerapan CTL bisa membuat peserta didik berfikir kreatif sesuai
dengan ilmu yang telah dipelajari dan dipahaminya.
d) Penerapan CTL bisa mengurangi kejenuhan dalam belajar dengan
mengkolaborasikan pengalaman peserta didik dengan bahan materi
pelajaran.
2. Kekurangan CTL di Sekolah Dasar
Penerapan CTL dilakukan bagaimana peserta didik dapat mengintegrasikan
pengalamannya dengan materi pelajaran yang diperoleh, maka dari itu
pengalaman yang menjadi tolak ukur dari pembelajaran CTL ini. Setiap
individu terlahir dengan perbedaan tanpa ada kesamaan walaupun kembar
identik sekalipun. Maka dari itu kelemahan yang ada dalam CTL yang
berorientasi pada pengalaman adalah:
a) Pendidik lebih berfokus untuk membimbing karena dalam metode CTL
pendidik tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas pendidik
hanya mengelola kelas sebuah tim yang kerja bersama-sama untuk
menentukan pengetahuan dan keterampilannya yang baru.
b) Pada saat menjelaskan materi yang menghubungkan dengan
kehidupan sehari hari, hanya peserta didik yang aktif yang mampu
mengaplikasikan hubungan materi dengan pengalamannya. Sedangkan
peserta didik yang kurang aktif atau pasif hanya mendengarkan peserta

5
6

didik yang aktif, serta tidak ada timbal balik percakapan. Hal ini
dikarenakan kurangnya mutu sumber daya manusia.
c) Pendekatan kontekstual juga memiliki beberapa elemen dan karakter.
Adapun elemen dan karakter CTL Menurut Trianto (2010, hlm. 110)
CTL memiliki lima elemen belajar yang kontruktivis, yaitu:
“Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge),
Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge), Pemahaman
pengetahuan (understanding knowledge), Mempraktikan pengetahuan
dan pengalaman (appliying knowledge), Melakukan refleksi (reflecting
knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut”.

6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya,
dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan
menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Selain
itu, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu
bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk
menanggapinya.
Pembelajaran kontekstual/ CTL adalah suatu metode pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan
materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

B. SARAN
Untuk memahami materi mengenai model pembelajaran akan lebih efektif jika
selain mempelajari teorinya , kita juga bisa melihat langsung pelaksanaannya dengan
cara turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melihat bagaimana model-model itu
diterapkan. Selain itu , memiliki banyak jumlah referensi juga akan sangat membatu
pada proses pemahaman model-model pembelajaran ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, M. I. (2014). Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and


Learning). Logaritma: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains, 2(01).
Ginting, K. (2013). Penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 060885
Medan (Doctoral dissertation, UNIMED).
Jannah, F. (2015). Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan
Kualitas Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar. -, 1(2), 19-24.

Anda mungkin juga menyukai