Anda di halaman 1dari 9

W8 ANBI

VALUE STREAM MEASUREMENT 2

CALCULATING PRODUCT COSTS - FEATURES AND CHARACTERISTICS

WHAT DRIVES COS IN A VALUE STREAM


● Driver utama product cost dalam value stream: flow rate dari individual
product
○ Sebuah produk yang diproduksi dengan flow rate 10 unit/jam akan
memiliki conversion cost 2x lipat dari produk yang dirun 20 unit
(atau menit ya?????) per jam dalam VS
○ Maka semakin sedikit produk yang dirun, conversion costnya tiap
produk makin besar
● Flow rate dalam VS ditentukan oleh flow rate produk yang melewati
operasi bottleneck dalam aliran VS, sehingga product cost bergantung
pada cycle time operasi bottleneck

Drill on drilling machine merupakan bottleneck nya dengan CT terlam (12 mnt)
Maka flow rate proses = 60/12 = 5 produk/jam
HOW TO USE FEATURES AND CHARACTERISTICS
1. Menghitung rata2 product cost untuk VS

Formula:
Average cost = total value stream cost / jumlah produk yang dikirim
= 702.026 / 2134 = $328,97
2. Menganalisis kapasitas yang tersedia
Disini didapatkan data tentang resource capacity dan analisis biaya dari
kategori kapasitas sehingga didapat summary table:

Yang menunjukan komposisi biaya employee dan machine yang


merupakan resource nya.
Jika biaya per unit ditentukan dengan output VS maka volume yang dapat
dikirim sepenuhnya akan ditentukan oleh volume bottleneck cell
wkwkwkkwkwkw
3. Mengidentifikasi bottleneck utama dan penentu kecepatan dalam value
stream
Cell bottleneck adalah cell yang memiliki available capacity terkecil.
Merupakan cell penentu kecepatan VS, harus dijadwalkan dan
dioptimalkan.
Dapat dilihat bahwa:
- EMPLOYEE
Available capacity terkecil yaitu quality assurance (1%) tapi pada
cell ini bisa minta bantuan ke cell lain yang bersesuaian dan punya
available capacity besar yaitu cell test and rework, jadi bisa minta
bantuan employee cell tsb karena masih 1 bidang sehingga quality
assurance tidak akan menjadi bottleneck
- MACHINE
SMT punya available capacity paling kecil (2%), dan tidak ada cell
yang bersesuaian dg SMT dan tidak bisa membantu SMT dalam
mengoperasikan prosesnya, sehingga SMT inilah yang akan
menentukan flow rate dari VS ini
4. Identifikasi bagaimana fitur dan karakteristik produk mempengaruhi
bottleneck
→ menentukan feature utama yang akan mempengaruhi flow rate yang melewati
cell bottleneck, yang berkemungkinan untuk mengubah CT atau setup time
sehingga flow ratenya dapat berubah.
→ kita akan tahu apa yang mempengaruhi perubahan flow rate; CT atau setup
time
Contoh dari VS ECI: yang mempengaruhi flow rate yaitu jumlah titik
tempel komponen ke PCB yang berpengaruh pada CT dan jumlah
komponen yang tidak dibuat khusus untuk mesin SMT yang nantinya
akan berpengaruh pada setup time.
Dari tabel bisa dilihat bahwa terdapat 3 kelompok dari masing2 feature,
yang akan berpengaruh pada flow rate dan production cost.
5. Menghitung conversion cost dengan efek fitur dan karakteristik produk
● Untuk mengetahui primary feature mana yang menentukan flow
rate yang melalui bottleneck cell

● Dari sini kita tahu bahwa kondisi VS kita saat ini ada pada average
point; 88,97; yang akan menghasilkan produk 2134 unit dengan
rata2 conversion cost: $88,97/unit
● Biaya operational cost dianggap fix, sehingga total conversion cost
nya juga fix di angka $189.868
● Artinya: jika ada perubahan pada CT atau setup time maka yang
berubah adalah average conversion costnya karena ada
perubahan pada flow ratenya
● Misal: jika CT berubah pada posisi <200, dengan setup time tetap
maka average conversion costnya akan berubah jadi: $39,34
6. Menghitung material cost
Salah satu caranya didapat dari bill of material atau invoice. Disini kita
perlu tahu material cost karena product cost terdiri dari material cost dan
conversion cost
7. Mengidentifikasi fitur penting pada produk lainnya yang mempengaruhi
penggunaan resource pada bottleneck cell
Kita tahu bagaimana product cost dapat berubah karena feature dan
karakteristik yang bisa mempengaruhi flow rate karena berubahnya CT
atau setup time

SALES, OPERATIONAL, AND FINANCIAL PLANNING (SOFP)


SOFP adalah financial planning dalam organisasi lean yang bersifat dinamis
dimana perencanaan biasanya dilakukan setiap bulan dan digunakan untuk
membuat rencana yang terintegrasi di seluruh VS
Semua organisasi akan mengikuti langkah yang sama dalam membuat SOFP
meski bergerak dalam bidan yang berbeda
LANGKAH:
1. Staff sales dan marketing akan membuat estimasi tentang kebutuhan
untuk memenuhi customer needs.
● Dimana perkiraan ini dinyatakan dalam istilah operational
seperti jumlah produk yang akan dijual, bukan dalam bentuk
financial. Biasanya estimasi ini dibuat selama 1 tahun dan
dibuatnya perbulan
● Perkiraan ini dilakukan pada tingkatan makro, untuk
memperkirakan pada tingkatan makro misal untuk memperkirakan
setiap VS atau untuk tingkatan product family dalam VS. Jadi
perkiraan dalam bentuk agregat.
2. Staff operational akan memperkirakan kapasitas yang tersedia setiap
bulan untuk memenuhi customer needs
● Perkiraan akan didasarkan pada kapasitas VS yang ditunjukan
dalam beberapa bulan terakhir dan tetap memperhitungkan
perubahan pada apa yang telah direncanakan dan juga
peningkatan pada VS
● Biasa dipelajari dari day by the hour report pada bulan
sebelumnya
3. Mengidentifikasi bottleneck dan analisis VS cost (VSCA)
● VSCA digunakan selama proses SOFP untuk mengidentifikasi
kapan ada perubahan signifikan dalam penggunaan kapasitas
untuk menyesuaikan output produksi dengan kebutuhan customer
● Dalam SOFP ini juga perlu meramalkan max kapasitas yang bisa
dihasilkan karena sangat ditentukan oleh bottleneck cell
4. Menunjukan persediaan barang jadi/inventory dan backlog nya
● Idealnya, LM tidak memiliki inventory dan menawarkan lead time
yang sangat singkat dan sedikit atau tanpa backlog
● SOFP menunjukan inventory dan rencana perusahaan untuk
mengurangi inventory atau menuju ke zero inventory
● Backlog adalah jumlah pesanan pelanggan yang belum terkirim
5. Melakukan SOFP meeting dengan manajer
● Mendiskusikan forecast yang dibuat pada SOFP dengan manager
untuk mereview VS dan keputusan yang dibuat sehubungan
dengan perubahan yang diperlukan untuk menyesuaikan
kebutuhan konsumen dengan kapasitas VS untuk memenuhi
kebutuhan tsb
● Ada kemungkinan manajer untuk meminta kita mengecek lagi
SOFP nya
6. Memproses Executive SOFP meeting/rapat paling akhir
Setiap VS akan ditinjau kembali secara singkat dengan tujuan untuk
menciptakan koordinasi di seluruh departemen perusahaan dan
memastikan kebutuhan pelanggan terpenuhi baik jangka panjang atau
jangka pendek
Contoh SOFP ECI
Max capacity dilihat dari VSCA dengan melihat bottleneck cellnya
Pada inventory: rencana perbaikannya yaitu inventory makin lama makin kecil
untuk menuju zero inventory
MENNNTI
1. Dimana bottleneck nya?

2. Berapa banyak produk yang diproduksi dalam 1 jam?

3. Apa tujuan dari lean SOFP?


Jawab:
Untuk mengantisipasi customer demand kedepannya, dan mengetahui
apa yang harus disiapkan perusahaan untuk memenuhi demand tersebut.
Serta melihat misal terjadi unexpected event; penjualan melonjak
tinggi/rendah, apa yang harus disiapkan untuk itu
Additional:
SOFP adalah financial planning yang dibuat dinamis selama 1 tahun dan
pembuatannya perbulan, dan memang dibuat terintegrasi di seluruh VS.
yang terintegrasi: sales, operation, financial
● Marketing: mengestimasi/meramal demand untuk tahu apa
customer needs yang harus dipenuhi, kemudian kasih info ke
operational, mampu ga operation memenuhi cust demand?
● Operation: memenuhi customer needs
4. Monthly SOFP planning process dimulai dengan?
Jawab: value stream demand planning
Sales: untuk mengestimasi customer needs atau memprediksi
demand
Operational: untuk mempersiapkan bagaimana kapasitasnya, berapa max
capacitynya, kemudian yang berkaitan dengan inventory (harapan tidak
ada inventory)
Langkah terakhir dalam SOFP:
1. Meeting dengan middle manager
2. Meeting dengan executive → untuk financial planning/budgeting

Anda mungkin juga menyukai