Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK KIMIA 3

Disusun Oleh:
DWI YULIANTO (D500180088)

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

I. JUDUL
SIMULASI DISTILASI DENGAN SIMULATOR PROSES
II. TUJUAN
Mahasiswa dapat membuat simulasi distilasi bertingkat dengan salah satu
aplikasi simulator proses dan memahami pengaruh variabel-variabel pada
kondisi dan kinerja menara distilasi.
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

III. ALGORITMA

Berikut adalah flowchart dari Shortcut Column Destilation pada


beberapa kondisi umpan.

a. Algoritma dari Shortcut Column Destilation pada kondisi umpan larutan


cair jenuh
START

Input komponen Kondisi Umpan


Bahan : Benzena 52% ; Toluena 48%
T : 100°C ; Mass Flow : 100 kg/h ; Vapor : 1

Fluid Package: Peng-Robinson

Shortcut Distilation
Inlet : Umpan
Condensor duty : C1
Distillate : D1
Reboiler duty : R1
Bottom : B1

Parameter
R : 1.3*Rmin

Nilai Rmin = …?

Databook

Object : Variable :
T-100 Condensorduty
T-100 Reboilerduty
T-100 External Reflux

Case Studies
Low Bound : 1,310 kg/h ; High Bound : 9 kg/h ; Step size : 0,3 kg/h

Grafik …?

END
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

b. Algoritma dari Shortcut Column Destilation pada kondisi umpan larutan


cair-uap 50 %

START

Input komponen Kondisi Umpan


Bahan : Benzena 52% ; Toluena 48%
T : 30°C ; Mass Flow : 100 kg/h ; Vapor : 0,5

Fluid Package: Peng-Robinson

Shortcut Distilation
Inlet : Umpan
Condensor duty : C1
Distillate : D1
Reboiler duty : R1
Bottom : B1

Parameter
R : 1.3*Rmin

Nilai Rmin = …?

Databook

Object : Variable :
T-100 Condensorduty
T-100 Reboilerduty
T-100 External Reflux

Case Studies
Low Bound : 1,3 kg/h ; High Bound : 8 kg/h ; Step size : 0,3 kg/h

Grafik …?

END
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

c. Algoritma dari Shortcut Column Destilation pada kondisi umpan larutan


uap jenuh

START

Input komponen Kondisi Umpan


Bahan : Benzena 52% ; Toluena 48%
T : 30°C ; Mass Flow : 100 kg/h ; P : 1 atm

Fluid Package: Peng-Robinson

Shortcut Distilation
Inlet : Umpan
Condensor duty : C1
Distillate : D1
Reboiler duty : R1
Bottom : B1

Parameter
R : 1.3*Rmin

Nilai Rmin = …?

Databook

Object : Variable :
T-100 Condensorduty
T-100 Reboilerduty
T-100 External Reflux

Case Studies
Low Bound : 1,5 kg/h ; High Bound : 7 kg/h ; Step size : 0,3 kg/h

Grafik …?

END
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

d. Algoritma dari Shortcut Column Destilation pada kondisi umpan larutan


Superheated

START

Input komponen Kondisi Umpan


Bahan : Benzena 52% ; Toluena 48%
T : 150°C ; Mass Flow : 100 kg/h ; P : 0,5 atm

Fluid Package: Peng-Robinson

Shortcut Distilation
Inlet : Umpan
Condensor duty : C1
Distillate : D1
Reboiler duty : R1
Bottom : B1

Parameter
R : 1.3*Rmin

Nilai Rmin = …?

Databook

Object : Variable :
T-100 Condensorduty
T-100 Reboilerduty
T-100 External Reflux

Case Studies
Low Bound : 1,4 kg/h ; High Bound : 8 kg/h ; Step size : 0,3 kg/h

Grafik …?

END
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

e. Algoritma dari Distillation Column kondisi umpan larutan uap jenuh


dengan bahan methanol air ( tekanan; 1 atm dan temperature : 100℃)

START

Bahan : Methanol 52 % ; H2O 48%


T : 100°C ; P : 1 atm ; Mass flow : 100 kg/h

Fluid Package = Peng-Robinson

Menara Destilasi
Pcond : 90 kPa ; Preb = 100kPa
Delta P : 0 kPa
Condensor Energy Stream : C2
Ovhd Liquid Outlet : D2
Reboiler Energy Stream : R2
Bottom Liquid Outlet :B2

Distillation Column

Column Specitication

Reflux Ratio
TIDAK Distillate Rate

Converged=...?

YA

Fraksi Methanol Destillate = ...?

END
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

IV. HASIL
Berikut ini merupakan hasil dari percobaan praktikum simulasi Distilasi
dengan Simulator Proses :
1. Hasil Nilai Rmin pada kondisi umpan cair jenuh dengan bahan
Benzene Toluene
Berikut merupakan Hasil Nilai Rmin pada kondisi umpan
cair jenuh dengan bahan Benzene Toluene

Gambar 1. Hasil Nilai Rmin pada kondisi cair jenuh dengan bahan benzene
Toluene
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

2. Hasil Nilai Rmin pada kondisi umpan campuran cair uap 50%
dengan bahan Benzene Toluene
Berikut merupakan hasil nilai Rmin pada kondisi umpan
campuran cair uap 50% dengan bahan Benzene Toluene

Gambar 2. Hasil nilai Rmin pada kondisi umpan campuran cair uap 50%
dengan bahan Benzene Toluene
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

3. Hasil Nilai Rmin pada kondisi umpan larutan uap jenuh dengan
bahan Benzene Toluene
Berikut merupakan hasil nilai Rmin pada kondisi umpan
larutan uap jenuh dengan bahan Benzene Toluene

Gambar 3. Hasil nilai Rmin pada kondisi umpan larutan uap jenuh
dengan bahan Benzene Toluene
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

4. Hasil nilai Rmin pada kondisi umpan larutan uap lewat jenuh
(Superheated) dengan bahan Benzene Toluene
Berikut merupakan hasil nilai Rmin pada kondisi umpan
larutan uap lewat jenuh (Superheated) dengan bahan Benzene
Toluene

Gambar 4. Hasil nilai Rmin pada kondisi umpan larutan uap lewat
jenuh dengan bahan Benzene Toluene
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

5. Hasil Performance pada kondisi umpan cair jenuh


Berikut merupakan hasil Performance pada kondisi umpan cair
jenuh

Gambar 5. Hasil Performance pada kondisi umpan csir jenuh


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

6. Hasil Performance dari kondisi umpan campuran cair uap 50%


Berikut merupakan hasil performance dari kondisi umpan
campuran cair uap 50%

Gambar 6. Hasil Performance dari kondisi umpan campuran Cair Uap 50%
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

7. Hasil Performance dari kondisi umpan larutan uap jenuh


Berikut merupakan hasil performance pada kondisi umpan
larutan uap jenuh

Gambar 7. Hasil Performance pada kondisi umpan larutan uap jenuh


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

8. Hasil Performance pada kondisi umpan larutan uap lewat jenuh


(Superheated)
Berikut merupakan hasil performance pada kondisi umpan
larutan uap lewat jenuh (Superheated)

Gambar 8. Hasil performance pada kondisi umpan larutan uap lewat jenuh (Superheated)
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

9. Grafik pada kondisi larutan cair jenuh


Berikut merupakan hasil grafik dari kondisi larutan cair jenuh

Gambar 9. Hasil grafik dari kondisi larutan cair jenuh


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

10. Grafik pada kondisi larutan campuran cair uap 50%


Berikut merupakan hasil dari grafik pada kondisi larutan
campuran cair uap 50%

Gambar 10. Hasil grafik dari kondisi larutan campuran cair uap 50%
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

11. Grafik kondisi larutan uap jenuh


Berikut merupakan hasil grafik dari kondisi larutan uap jenuh

Gambar 11. Hasil grafik dari kondisi larutan uap jenuh


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

12. Grafik pada kondisi larutan uap lewat jenuh (Superheated)


Berikut merupakan hasil grafik pada kondisi larutan uap lewat
jenuh (Superheated)

Gambar 12. Hasil grafik pada kondisi larutan uap lewat jenuh (Superheated)
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

13. Hasil Performance dari Column Distilation bagian Column Profile


Berikut merupakan hasil Performance dari Column Distilation
bagian Column Profile

Gambar 13. Hasil Performance dari Column Distilation bagian Column Profile
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

14. Hasil performance Column Distilation pada bagian


condensor/reboiler
Berikut merupakan Hasil performance Column Distilation
pada bagian condensor/reboiler

Gambar 14. Hasil performance Column Distilation pada bagian


condensor/reboiler
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

V. PEMBAHASAN
Pada praktikum simulasi Distilasi dengan simulator proses ini
menggunakan persamaan Peng-Robinson dan meliputi bahan Benzena dan
Toluena untuk simulasi Distilation Shortcut, dan Methanol dengan Air
untuk simulasi Distilation Column dengan komposisi Mass Fraction nya
masing-masing adalah 52% untuk Benzena dan Toluena 48% serta untuk
Toluena 52% dan Air 48%.
Simulasi Distilation Shortcut digunakan 4 kondisi umpan yang
berbeda, dan pada simulasi Distilation Column digunakan 1 kondisi umpan.
Pada kondisi pertama, yaitu pada kondisi Larutan Cair Jenuh dengan
Temperatur 100°Celcius dan Vapour sebesar 1, dan menggunakan nilai R =
1,3. Pada kondisi kedua, diberlakukan dengan kondisi umpan campuran
cair-uap 50% dengan menggunakan Temperatur 30°C dan Vapor sebesar
0,5 dan menggunakan nilai R = 1,3. Pada kondisi ke-tiga, , diberlakukan
dengan kondisi umpan Larutan Uap Jenuh dengan menggunakan
Temperatur 100°C dan Pressure sebesar 1 atm dan menggunakan nilai R =
1,3. Pada kondisi ke-empat menggunakan kondisi umpan Superheated atau
Uap lewat jenuh dengan menggunakan Temperatur 150°Celcius dan
Pressure sebesar 0,5 atm, dan menggunakan nilai R=1,3. Pada kondisi
umpan ke-lima yaitu menggunakan simulasi Distilation Column dengan
kondisi umpan Uap Jenuh menggunakan bahan Metanol dan air
menggunakan Temperatur sebesar 100°C dan Pressure sebesar 1 atm, dan
menggunakan nilai R = 1,3.
Tabel 1. Data pengaruh External Reflux Ratio terhadap Q Condensor
dan Q Reboiler pada Distilation Shortcut

Kondisi Rmin Nmin N Ideal Lokasi Q Reboiler Q


Stage (kj/h) Condensor
Umpan (kj/h)
1 2,465 6,922 14,594 7,297 32578,970 -71339,898
2 1,572 6,165 13,722 6,681 43364,310 -52947,998
3 2,453 6,887 14,534 7,267 32302,720 -71094,892
4 2,371 6,639 14,087 7,044 23131,217 -69593,066
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

Dari tabel di atas menunjukan pada kondisi 1, dengan Rmin =


2,465 , N minimum sebesar 6,922 dan N ideal pada 14,594 serta Lokasi
stage umpan yaitu 7,297 diperoleh Q Reboiler sebesar 32578,970 kj/h
dan Q condenser sebesar -71339,898 kj/h. Pada kondisi ke-dua, dengan
Rmin =1,572 , N minimum 6,165 dan N ideal pada 13,722 serta Lokasi
stage umpan yaitu 6,681 diperoleh Q reboiler sebesar 43364,310 kj/h
dan Q condenser sebesar -52947,998 kj/h. Pada kondisi ke-tiga, dengan
Rmin = 2,453, N minimum 6,887 dan N ideal pada 14,534 serta Lokasi
stage umpan yaitu 7,267 diperoleh Q reboiler sebesar 32302,720 dan Q
condenser sebesar -71094,892 kj/h. Pada kondisi ke-empat, dengan
Rmin = 2,371, N minimum 6,639 dan N ideal pada 14,087 serta Lokasi
stage umpan yaitu 7,044 diperoleh Q reboiler sebesar 23131,217 kj/h
dan Q condenser sebesar -69593,066 kj/h.

Tabel 2. Data profil tekanan pada setiap stage di Destilation Column

NO Stage Pressure (kPa)


1 Stage 1 90
2 Stage 2 91,11
3 Stage 3 92,22
4 Stage 4 93,33
5 Stage 5 94,44
6 Stage 6 95,56
7 Stage 7 96,67
8 Stage 8 97,78
9 Stage 9 98,89
10 Stage 10 100

Pada simulasi Distilation Column, diperoleh 10 stage dengan


pressure yang berbeda. Pada stage 1 diperoleh tekanan sebesar 90 kpa,
Pada stage 2 diperoleh tekanan 91,11 kpa. Pada stage 3 diperoleh
tekanan 92,22 kpa. Pada stage 4 diperoleh tekanan sebesar 93,33 kpa.
Pada stage 5 diperoleh tekanan sebesar 94,44 kpa. Pada stage 6
diperoleh tekanan sebesar 95,56 kpa. Pada stage 7 diperoleh tekanan
sebesar 96,67 kpa. Pada stage 8 diperoleh tekanan sebesar 97,78 kpa.
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

Pada stage 9 diperoleh tekanan sebesar 98,89 kpa. Dan pada stage 10
diperoleh tekanan sebesar 100 kpa. Didapatkan kenaikan tekanan,
dikarenakan pada kondensor diatur dengan tekanan 90 kPa dan pada
reboiler diatur dengan tekanan 100 kPa.

Kemudian pada input stage hasil distillate didapatkan flowrate


sebesar 4,2873 kgmole/h dan stage hasil bottom didapatkan sebesar
0,3363 kgmole/h. Pada hasil komposisi methanol pada distillate sebesar
0,4104 dan pada bottom sebesar 0,0042. Sedangkan hasil komposisi air
pada distillate sebesar 0,5896 dan pada bottom sebesar 0,9958. Hasil
methanol lebih banyak pada distillate dan hasil air lebih banyak pada
bottom dikarenakan methanol lebih volatile daripada air.

Selanjutnya untuk hasil Q condenser didapatkan sebesar


510.123,9743 kJ/h dan hasil Q reboiler didapatkan sebesar
331.462,6775 kJ/h. Perbedaan hasil tersebut dipengaruhi pada tekanan
berbeda, yaitu tekanan pada condenser sebesar 90 kPa dan tekanan pada
reboiler sebesar 100 kPa. Sehingga didapatkan temperature pada
condenser sebesar 81,62 ºC dan temperature pada reboiler sebesar 99,51
ºC.
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

VI. KESIMPULAN
Dari simulasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Distilation Shortcut
A. Rmin :
Kondisi Larutan Cair Jenuh = 2,465
Kondisi Campuran Cari-Uap 50% = 1,572
Kondisi Larutan Uap Jenuh = 2,453
Kondisi Uap Lewat Jenuh (Superheated) = 2,371
B. N minimum :
Kondisi Larutan Cair Jenuh = 6,922
Kondisi Campuran Cari-Uap 50% = 6,165
Kondisi Larutan Uap Jenuh = 6,887
Kondisi Uap Lewat Jenuh (Superheated) = 6,639
C. N Ideal :
Kondisi Larutan Cair Jenuh = 14,594
Kondisi Campuran Cari-Uap 50% = 13,722
Kondisi Larutan Uap Jenuh = 14,534
Kondisi Uap Lewat Jenuh (Superheated) = 14,087
D. Lokasi Stage Umpan :
Kondisi Larutan Cair Jenuh = 7,297
Kondisi Campuran Cari-Uap 50% = 6,681
Kondisi Larutan Uap Jenuh = 7,267
Kondisi Uap Lewat Jenuh (Superheated) = 7,044
E. Q Reboiler :
Kondisi Larutan Cair Jenuh = 32578,970
Kondisi Campuran Cari-Uap 50% = 43364,310
Kondisi Larutan Uap Jenuh = 32302,720
Kondisi Uap Lewat Jenuh (Superheated) = 23131,217
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

F. Q Condensor :
Kondisi Larutan Cair Jenuh = -71339,898
Kondisi Campuran Cari-Uap 50% = -52947,998
Kondisi Larutan Uap Jenuh = -71094,892
Kondisi Uap Lewat Jenuh (Superheated) = -69593,066
2. Menara Distilasi
A. Profil Tekanan tiap Stage :
Pada Menara Distilasi terdapat 10 jumlah Stage, Profil
tekanan tiap Stage sebagai berikut :
Stage ke-1 = 90,00 kPa
Stage ke-2 = 91,11 kPa
Stage ke-3 = 92,22 kPa
Stage ke-4 = 93, 33 kPa
Stage ke-5 = 94,44 kPa
Stage ke-6 = 95,56 kPa
Stage ke-7 = 96,67 kPa
Stage ke-8 = 97,78 kPa
Stage ke-9 = 98,89 kPa
Stage ke-10 = 100,0 kPa
B. Hasil Distillate dan Bottoms :
Didapatkan hasil komposisi methanol yang lebih
banyak di distillate dan komposisi air yang lebih banyak di
bottom, sehingga methanol lebih volatile daripada air.
Dengan data sebagai berikut:
Komposisi methanol
Distillate = 0,4104
Bottom = 0,0042
Flow rate = 4,2873 kgmole/h
Komposisi air
Distillate = 0,5896
Bottom = 0,9958
Flow rate = 0,3363 kgmole/h
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

C. Perbedaan hasil tersebut dipengaruhi pada tekanan berbeda,


yaitu pada condenser 90 kPa dan pada reboiler 100 kPa.
Reboiler
Q Reboiler = 510.123,9743kJ/h
Temperature = 81,62 ºC
Kodensor
Q Kondensor = 331.462,6775 kJ/h
Temperature = 99,51 ºC.
Semakin jauh perbedaan beban Antara reboiler dan
condenser maka menara distilasi akan lebih banyak
membutuhkan bahan bakar ataupun pendingin. Dengan
demikian jika terdapat perbedaan beban yang jauh Antara
beban condenser dan reboiler, maka biaya yang dibayarkan
untuk operasi menara Distilasi juga semakin mahal.
D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

VII. LAMPIRAN
Berikut merupakan PFD (Process flow diagram) pada simulasi
Distilasi dengan menggunakan HYSYS
1. Distilation Shortcut
Berikut merupakan PFD dari Distilation Shortcut
A. PFD dari Larutan cair jenuh

Gambar 15. PFD dari larutan cair jenuh


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

B. PFD dari Larutan Campuran Cair-Uap 50%

Gambar 16. PFD dari larutan Campuran Cair-Uap 50%


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

C. PFD dari Larutan Uap Jenuh

Gambar 17. PFD dari Larutan Uap Jenuh


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

D. PFD dari Larutan Uap Lewat Jenuh (Superhated)

Gambar 18. PFD dari Larutan Uap lewat Jenuh (Superheated)


D500180088 DWI YULIANTO LAPORAN_PK3_1_C

2. Distillation Column
Berikut merupakan PFD dari Distillation Column

Gambar 19. PFD dari Distillation Column

Anda mungkin juga menyukai