Anda di halaman 1dari 22

BLOK DIAGRAM ALAT RONTGEN KONVENSIONAL

Rangkaian
Timer

Rangkian HTT
Auto
PLN Trafo

X-RAY
Tube

Rangkaian Pemanas
Filament
KVp Major

3
2
1 4 5 6
1
N2
C VN2C

Vin
100 V/ac
N1 Vout
100 V/ac

N3 VN3

Catatan :
Teg. Vout adalah = output N3 + /- output N2C.
Vin = VN3
Contoh :

Ada tiga kondisi output paralel N2 dengan C yaitu :


a.Teg. Input Vin Tetap / sama dgn Teg. Output Vout :
Vout = VN3 + VN2C = 100 V + 0V = 100 V

b.Teg. Input turun,


turun misalnya menjadi : 90 V, maka :
Vout = VN3 + VN2C = 90 V + 10 V = 100 V

c.Teg. Input Vin naik,


naik misalnya menjadi : 110 V, maka :
Vout = VN3 - VN2C = 110 V - 10 V = 100 V
VOLTAGE STABISATOR
Vin : Teg Input
N2 Vout : Output
C N1 ; Llitan primer
N2 : Lilitan penstabil
N3 : Lilitan Output
Vin N1
Vout

N3

Lilitan N1 diberi Tegangan Vin , sedangkan tegangan Output Vout dihasilkan


dari output lilitan N3 dikurangi atau ditambah output lilitan N2 yg diparalel
dengan kondensator C.
Ada tiga kondisi output paralel N2 dengan C yaitu :
a.Teg. Input sama dgn Teg. Output, hal ini mengakibatkan teg paralel N2 dgn
C = 0 nol. Shg teg Vout = N3
b.Apabila Teg. Input turun,
turun mk Teg. Vout adalah = output N3 ditambah
output paralel N2 dan C.
c.Apabila teg. Input Vin naik,
naik maka teg. Output Vout = Output N3 dikurangi
output paralel N2 dan C
2 Space Charge Compensator (manual)

b
Tr VR
Stab TF

Ke Filamen
P S VP S X-Ray Tube
2A P

Tegangan pada Primer Trafo Filament (VP) :


V Skunder Tr Stab – VR
R1

T
F
Ra Rb Rc Rd Re
Ke
Vac R2 Filamen
X-Ray
Tube

R1 Variabel bisa di ubah-ubah.


Misal kita rubah mulai dari : 2 ; 4 ; 6 ; 8 ; 10
Kohm , maka perhitungan dpt dilakukan
sebagai berikut :
a. Ra pd posisi 2 Kohm, ma Arus pada
Primer TF (R2)
I = V : R  30 V : 2 Kohm = 0,015 Amper

b. Rb pd posisi 4 Kohm, mk Arus pada


Primer TF (R2)
I = V : R  30 V : 4 Kohm = 0,075 Amper

c. dst ................
Automatic Space Charge Compensator
Automatic Space Charge Compensator

A C

B D
B
A ke
HTT
B
A
P S
P S

ke Filament
Tube
B
A ke
C HTT
A B
P S
C S
P

ke Filament
Tube
Vacum Diode Valve Characteristic
Hubungan antara tegangan dengan arus tabung
At very high mA and very low kVp
3

Selektor

Dari Ke Trafo Fil.


SCC

Variabel Resistor

Berfungsi untuk mengatur arus pemanas filament yang kemudian akan


digunakan sebagai penentu besarnya arus tabung yang digunakan.
Alat ini disambung seri dengan trafo filament.
Besarnya Arus Trafo Filament ini akan menentukan bantaknya electron
bebas yg dihasilkannya.
Bila IF besar  Elektron bebas banyak  awan electron banyak.
Elektron adalah unit dasar dari muatan listrik dalam satuan Coulomb.
Muatan listrik yang bergerak diukur dalam satuan Amper
4 Stand by Resistor

Sw
Relay

R
5 Filament Limiter (mA limiter)

R - limiter

TF
Berfungsi untuk mengatur arus pemanas filament yang kemudian akan
digunakan sebagai penentu besarnya arus tabung yang digunakan.
Alat ini disambung seri dengan trafo filament.
Besarnya Arus Trafo Filament ini akan menentukan bantaknya electron
bebas yg dihasilkannya.
Bila IF besar  Elektron bebas banyak  awan electron banyak.
6

dari Trafo Filament


mA selector with dual filament
RANGKAIAN PES. RONTGEN KONVENSIONAL

Anda mungkin juga menyukai