(SN1)
a
a
C y C +
P
P r
r
CSP2 (Planar)
a a
Y bebas *
Y- C + Y * C Y
Y- C
Menyerang
P
P r P
R
r
CSP2 (Planar) 50% 50%
Intermediate
RX + Y
Ea
Produk
RY + X
Koordinat reaksi
Taahap Reaksi :
R-X R+ + Y-
SP3 SP2
!09 o 120 o
R+ + Y- R-Y
Propil Energi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi SN1
1. Struktur RX (Alkil Halida), T(Intermediate)
2. Pelarut Umumnya digunakan Solvasi RX campuran
H2O/Aseton
Struktur RX(Alkil halida) Kecepatan relatif
CH3Br 1,05
CH3CH2-Br 1,1
(CH3)2CH-Br 11,60
(CH3)3CBr 120.000
Dalam reaksi SN1 Pembentukan R+ semakin mudah maka
Kecepatan Relatif semakin besar (hasil Semakin Stabil)
3oR-X 2oR-X 1oR-X CH3X
CH2-Cl 1
10.000
CH3O CH2Cl
CH2-Cl 0,7
OCH3
FAKTOR RUANG
Contoh
CH3
tert-Butil
Cl O C CH3
O
* (-)
1. C CH3 + CH-C C * CH3 + Cl
O(-)
H H
1-Feni, 1-Kloro Etana 1-Fenil Etil Asetat
85% retensi, 15% Inversi
Pelarut Polar akan mempercepat reaksi SN1, Umumnya pelarut polar terjadi
rasemisasi 100%, Pada kenyataannya sebaliknya Retensi > Inversi.
CH3
CH3 (-)
O-CH3
2 CH3 CH CH2 C C2H5
CH3 CH3
O C C2H5
CH3 C CH2
C O OCH3
H
O 3 metoksi, 3,5-dimetil heksana
C
OH + COO-
COOH
Hidro pthalat
40% Retensi, 60% inversi
Kedua contoh Reaksi SN1 di atasTidak sama jumlah retensi : Inversi
(50% : 50%). Dalam hal ini ternyata tidak selamanya terjadi pengionan
(R+) akan tetapi terjadi pasangan ion (“ion pair”)
• Ketiga tahap ini yang paling cepat adalah (3) dan paling lambat
adalah tahap (2) yang merupakan tahap penentu laju reaksi.
• Penyerangan Nukleofil dapat juga terjadi pada tahap (1) sehingga
dapat terjadi bentuk seperti pada senyawa (1) yaitu retensi > inversi.
• Pada contoh (1) inversi terhalang dan contoh (2) inversi lebih besar
(faktor ruang) dimana penyerangan dan pelepasan serempak lebih
besar pada tahap (2)
• Penyerangan Nukleofil dari belakang pada senyawa 1 terhalang
karena gugus fenil dekat ke atom C, sehingga kurang berhasil
dibandingkan pada senyawa 2 . Pada senyawa 1 halangan lebih
besar dibandingkan senyawa 2 .
Rasemisasi Produk
Karena serangan boleh jadi
setengah inversi dan setengah
retensi
Contoh:
Reaksi SNi (Sub. Nukleofilik Internal)
CONTOH
* *
C OH + SOCl C Cl + SO 2 + HCl
2
Tionil Klorida Konfigurasi dipertahankan 100%
AtonC* Kiral
Mekanisme Reaksi
R1 O R1
d+ *
* d- d+
H + S C Cl
C O
Cl - HCl
Cl -SO2 R2
d- R1
R2
O
-HCl C S O
R2
Cl
Dalam reaksi ini tidak terjadi Inversi tetapi retensi
Bagaimana keberadan reaksi ini jika digunakan suatu pelarut Piridin
+ HCl
N
N - Piridin Klorida
(Basa) (+)
Cl
H
Piridin Inversi + Retensi
C OH + SOCl2 SN1
SN2
Cl
Terjadi Sebagai Inversi
Serangan dari belakang terjadi Inversi, Jika dari muka terjadi Retensi
- Menggunakan Piridin.
Mekanisme
O O
C S O
C* O H + S
Cl Cl Cl
d+ Retensi Cl
O C + SO2
d- dr depan
C
S O N (Mirip SN1)
Cl
Inversi
Cl C
dr belakang + SO2
Mirip SN2
Latihan
1. Daftar karbokation berikut menurut naikknya kestabilan
a b CH 2 c C(CH3 ) 2
2 Dalam masing-masing pasangan berikut ini, senyawa mana yang akan lebih cepat
bereaksi SN2
a (CH3)3C-I atau (CH3-CH2)2CHI b (CH3)2CHI atau (CH3)2CHCl
c
atau d
atau CH3
Cl CH2Cl Cl
Cl
3 Lengkapi Persamaan reaksi berikut untuk reaksi SN2
a
Cl + NaSCH
3
b
O Br + CH3CH2CH2ONa
c. + 2 NaOH
ICH2CH2CH2I