Anda di halaman 1dari 2

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

KASUS LEPTOSPIROSIS
.../SOP/UKM /PKM-
NO.Dokumen :
TRMJ/II/2020
SOP No Revisi : 00
Tanggal Terbit : 4 Februari 2020
Halaman : 1/2

UPTD dr.James Manik


PUSKESMAS
NIP.19711105 2010011 003
TARUMAJAYA

1. Pengertian Upaya Kewaspadaan dini dan respon kejadian penyakit Leptospirosis tentunya
perlu dilakukan Penyelidikan Epidemiologi,Penyelidikan Epidemiologi dilakukan
terhadap setiap laporan kasus dari Rs atau pelayanan kesehatan
lainnya .Upaya Pe nanggulangan KLB leptospirosis ,upaya penemuan dini serta
pengobatan penderita untuk mencegah kematian,intervensi terhadap
leptospirosis.lingkungan untuk mencegah munculnya sarang sarang atau atau
tempat persembunyian tikus Vaksinasi hewan peliharaan ditujukan pada Upay
adalah penyakit Zoonosis
Akut disebabkan oleh bakteri leptospira dengan spektrum penyakit yang luas
dan dapat menyebabkan kematian (WHO,2009)kasus leptospirosis ada 3
kriteria yaitu Kasus Suspek, kasus Probable dan kasus konfirmasi..
2. Tujuan 1. Menemukan dan mengobati secara dini Kasus atau yang diduga terkena
atau terinfeksi dengan hasil kompirmasi laboratorium
2. Memutus rantai penularan penyakit Leptospirosis
3. Mecegah penularan via kontak langsung.Mencegah penyebaran penyakit
karena kontaminasi yang luas pada lingkungan
3. Kebijakan 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Pemerintah no 40 tahun 1991 Tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit
3. Keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia Nomor
424/Menkes/SK/XI/2003 tentang penetapan Severe Acut Respiratori
Sydrome(SARS) Sebagai Penyakit yang dapat Menimbulkan wabah dan
Penanggulangannya
4. SK.Kepala puskesmas Tarumajaya nomor..................tentang
penyelenggaraan pelayanan dipuskesmas
4. Referensi 1. Kumpulan Pedoman Petunjuk Tekhnis Kegiatan survailens Efidemiologi
dan Penanggulangan KLB,DITJEN PPM-PL,DEPARTEMEN
KESEHATAN JAKARTA,2003
2. Pedoman Epidemiologi Penyakit .Edisi revisi tahubn 2011
3. Pengantar EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR..Firdaus
4. J.Kunoli SKM.M.Kes.Jakarta :TIM .2013

5. Prosedur/Langkah- 1. Koordinasi dengan tim klinisi,programer,laboratorium,atau tenaga


langkah yg memahami penyakit antraks serta koor dinasi dengan dinas
terkait
2. Mempersiapkan administrasi alat dan bahan
3. Pengumpulan data dengan cara wawancara ke penderita /
keluarga terhadap manusianya –
4. apabila penemuan penderita dengan melaksanakan
pengamatan aktif. di desa atau kelurahan yang ada kasus
leptospirosis pencarian penderita baru berdasarkan gejala /tanda
klinis setiap har dari rumah ke rumah.Bila di temukan kasus
suspek dapat dilakukan pengambilan darah sebanyak 3-5
ml..kemudian darah tsb di proses untuk mendapatkan serumnya
guna pemeriksaan serologis di laboratorium .Serum dibawa dari
lapangan dengan dengan menggunakan termos berisi es ,setelah
sampai di sarana 4 derajat celcius sebelum dikirim ke bagian
Laboratorium mikrobiologi untuk dilakukan uji MAT(Microscopic
Agglutination Test) untuk mengetahui jenis strainnya.
5. Didesa / kelurahan yg ada kasus secara bersamaan waktunya
dengan pencarian penderita baru dilakukan penangkapan tikus
tikus hidup (traping)spesimen serum tikus yg terkumpul di kirim ke
dinas kesehatanuntuk di kirim ke BBVT untuk di periksa
serologis.Pemasangan perangkap dilakukan di dalam rumah
maupun diluar selama minimal 5 hari berturut turut .setiap
perangkap (metal live traps) harus di beri nomor
/label.pemasangan perangkap dengan umpan dipasang pada
sore hari dan pengumpulan perangkap tikus keesokan harinya
pagi pagi sekali.tikus di bawa ke laboratorium lapangan dan
pengambilan darah /serum dan organ dengan member label dan
nomor untuk di identitifikasi kemudian dikirim ke
dinakesehatan----untuk dikirim ke BBVT
6. Penetapan diagnosis kasus leptospirosis
7. Identifikasi faktor resiko
8. Pencarian kasus tambahan leptospirosis
9. Melaporkan hasil kegiatan ke ka pkm  ke dinas kesehatan
Tembusan pihak terkait

6. Bagan Alir
7. Hal- hal yang perlu 1. Menentukan diagnosa harus aqurat
diperhatikan 2. Melakukan pengamatan dan pencatatan perkembangan kasus dan
kematian menurut umur perminngu (survailens ketat)
3. Penegakan diagnosa melalui pemeriksaan laboratorium

8. Unit Terkait 1. Lintas sektor terkait


2. Kesling dan Promkes
3. BP Umum,Poli MTBS dan Perawatan
4. 4 . P2M dinkes

9. Dokumen terkait Form W1


2.Form W2
3.form. PE
4.form Penyelidikan Kejadian Luar Biasa
5.Hasil lab
6.SPPD dan SP
7.KDRS
10. Rekaman Historis
perubahan NO Yg dirubah Isi perubahan Tgl Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai