Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam alinea 4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 salah satu

tujuan negara Indonesia adalah mencerdasakan kehidupan bangsa. Sehingga

para pendiri bangsa melihat betapa pentingnya membangun kesadaran dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya membangun sumber

daya Manusia Indonesia adalah melaui pendidikan. Meskipun saat ini masih

dinilai masih kurang kualitasnya oleh masyarakat. Baik dari sistem

pendidikanya, infrastruktur pendidikan yang tidak merata, hingga kualitas

SDM (guru dan dosen) yang masih kurang.

Menurut perhitungan dari QS Wold University Rangkings terhadap

1.233 Perguruan Tinggi di 151 negara di dunia pada tahun 2019. Ada 9

Universitas masuk peringkat diantaranya : Universitas Indonesia, di posisi

292, Institute Teknologi Bandung (ITB), di posisi 359, Universitas Gadjah

Mada (UGM), di posisi 391, Universitas Padjajaran, di posisi 651, Institut

Pertanian Bogor, di posisi 701-750, Universitas Airlangga, di posisi 751-800,

Universitas Diponegoro, di posisi 801-1.000, Institut Teknologi Sepuluh

Nopember, di posisi 801-1.000, Universitas Brawijaya, di posisi 801-1.000.

yang menunjukan bahwa pembangunan Sumber daya melalui pendidikan

masih di kurang karena 9 universitas tebaik indonesia masih menempati

posisi belakang dunia. sumber

1
1
Meski dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional sudah mengamanatkan dalam pasal 49 bahwa dana

pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan

minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara (APBN) pada

sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD). Dari prioritas anggran yang begitu besar tetap belum

mampu menciptakan kualitias pendidikan yang baik.

Tentunya dengan begitu tujuan negara tidak akan segera tercapai.

Padahal dengan pendidikan, kualitas Sumber daya Manusia Indonesia mampu

bersaing di era globalisasi ini. perhatikan data beriku:

Gambar 1.1 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja


berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015-2017

2017 Agustus 2017 Februari

Universitas 11.322.320
11.590.151
P
Akademi/Diploma 3.286.551
e 3.682.185
n SLTA Kejuruan/SMK 12.587.547
13.539.098
d
SLTA Umum/SMU 21.131.391
i 20.522.405
d SLTP 21.716.713
22.621.596
i
SD 31.223.380
k 31.169.966
a Tidak/belum tamat SD 15.947.147
17.334.745
n
Tidak/belum pernah sekolah 3.807.374
4.078.703
Jumlah

Sumber : Data Olahan Badan Pusat Statistik Indonesia

2
Gambar 1.2 Pengangguran Terbuka
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015 – 2017

Universitas 618758
606939
p 242937
Akademi/Diploma 249705
e
n SLTA Kejuruan/SMK 1621402
1383022
d
SLTA Umum/SMU 1910829
i 1552894
d SLTP 1274417
1281240
i
SD 904561
k 1292234
a Tidak/belum tamat SD 404435
546897
n
Tidak/belum pernah sekolah 62984
92331
0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000
Jumlah
2017 Agustus 2017 Februari

Sumber : Data Olahan Badan Pusat Statistik Indonesia

Dari data diatas tentu kita dapat membandingkan angka angkatan kerja

dan pengganguran terbuka yang ada di Indonesia. Pada Agustus 2017 jumlah

angkatan kerja tidak tamat SD lebih besar daripada Universitas yaitu

15.947.147 orang dan 11.322.320 orang. Kemudian jumlah pengagguran

lulusan Universitas justru lebih besar dari pada jumlah pengangguran

tidak/belum tamat SD yaitu 618.758 pengangguran lulusan Universitas dan

404.435 pengangguran tidak tamat SD. Jika dipresentasekan angakatan kerja

yang menganggur dari lulusan Universitas atau tidak/belum tamat SD adalah

5% Angkatan kerja lulusan Univeritas menganggur dan 2% angakatan kerja

tidak/belum tamat SD memganggur. Jadi dapat disimpulakan bahwa lulusan

Universitas lebih berpeluang untuk menganggur.

3
Hal ini menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani.

Pendidikan yang selama ini dikira sebagai solusi atas permasalahan

kemiskinan dan kesejahteraan. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi

hal itu bisa terjadi. Memandang permasalah pengangguran tidak secara

parsial yang hanya memandang bahwa pendidikan adalah satu-satunya

variable penyebab pengangguran. Adak faktor lain seperti faktor sosial politik

seperti lulusan universitas tak akan mau bekerja kasar yang cenderung

dikerjakan orang berpendidikan rendah. faktor ekonomi seperti lapangan

pekerjaan formal yang masih sedikit. Namun seperti apapun faktor lain itu,

pendidikan sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia harus bisa

menjadi solusi, Univeritas sebagai bagian dari pendidikan harus bisa

menjawab permasalahan ini. Idealnya Manusia yang telah mengenyam

pendidikan tinggi adalah Human Capital yang siap bersaing di dunia global.

Pemerintah telah melakukan upaya untuk mengatur dan menyelaraskan

kualitas pendidikan tinggi melalui Undangan-undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang No. 14 Tahun 2005

tentang guru dan dosen, Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi, dan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Regulasi tersebut tentunya dapat digunakan sebagai

dasar acuan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikanya.

namun hal ini masih dinilai kurang harus ada inovasi-inovasi lain untuk

menjawab tantangan perubahan global yang begitu cepat. semisal

4
menerpakan konsep link and macth di Universitas atau perguruan tinggi

untuk menjawab tantangan dunia kerja bagi mahasiswa.

Memperbaiki kualitas pendidikan tinggi harus dimulai dengan

mengembangkan kualitas dosen. Karena dosen adalah komponen paling

esenial dalam perguruan tinggi. Dosen merupakan modal utama ( Human

Capital) bagi perguruan tinggi untuk melahirkan lulusan-lulusan yang

berkompeten dan siap terjun dimasyarakat dan dunia kerja.

Mengukur kualitas perguruan tinggi adalah dengan mengukur

outpunya. Output yang baik ditentukan oleh input dan proses yang baik pula.

Jika input-nya adalah mahasiswa maka Dosen yang bertatap muka dengan

mahasiswa dalam keseharianya adalah proses. Maka outputnya adalah

lulusan-lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Apakah lulusan tersebut

berubah taraf hidupnya? Dalam artinya mampu mengimplementasi apa yang

dipelajari dalam perguruan tinggi di masyarakat atau dunia kerja.

Dosen memiliki tanggung jawab yang besar. Dosen bertugas

mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni tidak hanya kepada mahasiswa tapi kepada

masyarakat secara umum melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat sesuai dengan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen.

Dengan tugas yang begitu besar memperintah juga membuat regulasi

terkait kritria dosen. Seperti yang diamanatkan di pasal 45 Undang-Undang

5
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa dosen harus memiliki

kualifikasi akademik, kopetensi,sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani

dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi

tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan untuk

mewujudkan tujuan pendididkan nasional.

Dosen sebagai sumber daya manusia yang dimiliki perguruan tinggi

harus manajemen dengan baik. Harus menerapkan fungsi manajemen sumber

daya manusia. Karena pada hakikatnya dosen adalah pegawai yang diberi

kompensasi untuk melaksanakan tugasnya kepada perguruan tinggi. Pimpinan

perguruan tinggi harus memastikan bahwa dosen mampu melaksakan

tugasnya dengan baik. Sekaligus mestimulasi dosen untuk senantiasa

melakukan pengembangan diri melalui pengembangan karier profesi atau

kemampuan melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Dosen yang baik

harus dengan aktif melakukangan pengembangan kapasitas diri. Dosen

melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dituntut untuk terus

belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengentahuan. Sehingga dalam

proses tatap muka dengan mahasiswa bukan hanya membahas teori namun

juga mempu mempraktikan dan menyelaraskan teori dengan kondisi nyata di

masyarakat.

Universitas Pamulang adalah salah satu perguruan tinggi yang berada

di Tangerang Selatan, Banten yang berdiri pada tahun 2006. Yang memiliki

jargon Solution for the Future. Universitas Pamulaing menawarkan

pendidikan bagi masyarakat kelas menengah dengan biaya yang rendah.

6
Biaya yang rendah membuat partisipasi masyarakat untuk mendaftar

dikampus ini cukup besar. Menurut data dari forlap.dikti.go.id data pelaporan

jumlah mahasiswa periode 2017/2018 adalah 63.472 mahasiswa. Dengan

jumlah mahasiswa yang begitu besar Universitas Pamulang juga dituntut

untuk memenuhi nisbah dosen serta pemenuhan kualitas dosen untuk

mencapai tujuan.

Jika Universitas Pamulang menawarkan solusi untuk masa depan,

maka usaha dalam pengembangan dosen akan mendapat tantangan yang besar.

Mengingat usia Universitas Pamulang masih terbilang muda. Kemudian

mampu menyerap mahasiswa yang banyak. Tentunya perlu pengelolaan

sumber daya manusia yang baik untuk menjawab tantangan global. Maka

pengembangan pada sumber daya manusia adalah sebuah kewajiban bagi

Universitas Pamulang. Karena dosen adalah modal utama untuk menciptakan

output berupa lulusan yang berkompeten yang siap menghadapi

perkembangan ilmu pegetahuan, zaman dan persaingan global.

B. Identifikasi Masalah

Karena dosen adalah komponen esensial dalam suatu sistem

pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas dan tanggungjawabnya sangatlah

besar. Melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan

pendididkan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

7
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,serta menajdi warga

Negara yang demokrastis dan bertanggung jawab.

Yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah analisis

bagaimana pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dosen pada

perguruan tinggi studi kasus pada Program Studi Manajemen Universitas

Pamulang. Karena Program Studi Manajemen adalah program studi terbesar di

Univeritas Pamulang. Program studi tersebut memiliki 30% jumlah

mahasiswa dari total mahasiswa Universitas Pamulang. Serta memiliki jumlah

dosen terbanyak. Tentunya sangat perlu membuat fokus masalah agar

penelitian ini berjalan dengan baik dan terarah. sehingga dapat ditentukan

beberapa submasalah, adalah sebagai berikut;

1. kualifikasi akademik dosen manajemen Universitas Pamulang

berdasarkan Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen.

2. Pengembangan Dosen pada Program Studi Manajemen Universitas

Pamulang.

Dari Submasalah tersebut maka penulis membuat penenlitian tentang

pengembangan SDM dosen secara mendalam dan kopeherensif, yaitu dengan

judul “PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (DOSEN) PADA

PERGURUAN TINGGI STUDI KASUS PROGRAM STUDI

MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG”

8
C. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang dan fokus masalah maka berikut adalah

rumusan masalah.

1. Bagaimana kualifikasi akademik dosen pada Program Studi

Manajemen Universitas Pamulang berdasarkan Undang-Undang

No. 14 tahun 2005?

2. Bagaimana pengembangan sumber daya manusia (dosen) pada

Program Studi Manajemen Universitas Pamulang?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus masalah yang ingin diteliti oleh penulis, maka yang

menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis bagaimana kualifikasi akademik dosen di

Program Studi Manajemen Universitas Pamulang.

2. Untuk menganalisis bagaimana pengembangan dosen di Program

Studi Manajemen Universitas Pamulang.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang

pengembangan sumber daya manusia serta memperaktekan ilmu-

ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dan dapat menambah

refresi dan pengalaman.

9
b. Bagi Perguruan Tinggi

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

sebagai acuan untuk pengembangan sumber daya manusia

khususnya dosen pada perguruan tinggi.

2. Manfaat Praktis

Bagi lembaga dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan

dalam pengambilan keputusan yang kaitanya dengan

pengembangan sumber daya manusia (dosen) di Program Studi

Manajemen Universitas Pamulang.

F. Kerangka Berfikir

Gambar 1.3
Kerangka Berfikir

Penelitian Pengembangan Sumber


Daya Manusia (Dosen)

Kualifikasi dosen Fungsi Pengembangan SDM


berdasarkan Undang-
Undang No 14 tahun
2005 Guru dan Dosen

Penelaian Perencana Pendidika Pemberian Mutasi Motivasi


pretasi an Karier n dan Tugas dan & Disiplin
kerja Pelatihan Promosi kerja

Dokumentasi, studi
Sumber : Eko Widodo (2015:8)
pustaka, interview
dan hasil

10

Anda mungkin juga menyukai