DISUSUN OLEH
TIM PENGEMBANG SEKOLAH
1
LEMBAR PENGESAHAN
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, kami telah dapat menyusun Laporan Analisis Kontek SMP
Negeri 14 Cilegon tahun pelajaran 2022/2023 ini dengan baik. Penyusunan analisis
kontek ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan di SMP
Negeri 14 Cilegon sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Otonomi pendidikan di sekolah dalam mengembangkan kurikulum tentu
harus diikuti dengan analisis situasi sekolah untuk mencapai standar nasional
pendidikan yang sudah ditetapkan diantaranya standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Hasil analisis tersebut merupakan dasar pijakan untuk
menentukan kedalaman dan keluasan target-target yang ditetapkan, budaya yang
akan dibangun, tujuan yang ingin dicapai, serta isi dan bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Analisis kontek diwujudkan dalam bentuk evaluasi diri (self evaluation)
terhadap sekolah. Penyusunan analisis konteks merupakan salah satu bagian dari
kegiatan dalam penyusunan kurikulum sekolah. Penyusunan dan pengembangan
kurikulum sekolah merupakan bagian integral dari kegiatan perencanaan sekolah.
Proses penyusunan dan pengembangan kurikulum di SMP Negeri 14 Cilegon secara
garis besar meliputi: analisis sekolah, penyiapan dan penyusunan draft, review dan
revisi, finalisasi, pemantapan dan penilaian.
Laporan analisis kontek ini dapat terselesaikan berkat dukungan berbagai
pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT tetap
memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang, dan yang akan kita
lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di SMP Negeri 14 Cilegon,
aamiin.
Cilegon, 11 Juli 2022
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii
A. Analisis Lingkungan Operasional ................................................................................................... 1
B. Analisis Lingkungan Strategis ......................................................................................................... 2
C. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini .............................................................................................. 7
D. Analisis Pendidikan Masa Datang .................................................................................................. 17
4
ANALISIS KONTEK
5
dan perhatian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan di Kota Cilegon
juga sangat baik.
Berdasarkan hasil analisis SWOT SMP Negeri 14 Cilegon memiliki kekuatan
(Strength): input siswa memenuhi target, guru sudah memenuhi, lokasi sekolah
kondusif, motivasi siswa dan guru tinggi, dukungan masyarakat sangat tinggi,
dan daya dukung sekolah induk tinggi. Kelemahan (Weekness): belum memiliki
sarana dan prasarana sendiri, belum memenuhi guru tetap, latar belakang guru
belum sesuai, belum memiliki tenaga kependidikan tetap, dan belum memiliki
anggaran tetap. Peluang (Opportunity): lokasi berada di lingkungan sekolah
favorit, memiliki dukungan sekitar 10 Sekolah Dasar terdekat, dukungan dari
stakeholder dan masyarakat yang tinggi, input siswa untuk berprestasi dalam
bidang akademik dan non akademik. Ancaman (Threat): kompetisi dari SMP
sekitar dan tidak terdapat pihak dunia usaha dunia industri yang terdekat.
Sebagai salah satu sekolah baru, SMP Negeri 14 Cilegon mencoba terus
meningkatkan kualitas peserta didik dan lulusan baik dalam bidang akademik
maupun bidang non akademik.
6
e. Kebijakan :
- Amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 4 yang menegaskan bahwa
anggaran pendidikan minimal 20 % dari APBN merupakan angin segar
bagi dunia pendidikan.
- Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
memberikan banyak perubahan yang lebih konstruktif bagi dunia
pendidikan.
- PP No. 57 Tahun 2021 tentang tentang Standar Pendidikan Nasional.
2. Analisis Lingkungan Internal
Kondisi obyektif menunjukkan bahwa keberadaan SMP Negeri 14 Cilegon bila
ditinjau pada aspek Standar Nasional Pendidikan menurut PP No. 57 tahun
2021 tentang Standar Nasional Pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang
SKL)
1) Perolehan nilai (Gain Score Achievement) untuk setiap semester dan
setiap tahun berdasarkan KKM nasional pada semua mata pelajaran:
(belum ada data/sekolah baru).
2) Rata-rata GSA tahun pelajaran 2022/2023 untuk mata pelajaran yang di-
US-kan (11 mata pelajaran) adalah (belum ada data/sekolah baru).
3) Persentase kelulusan 3 tahun terakhir (…, …, …) berturut-turut adalah …%
(belum ada data/sekolah baru).
4) Prestasi peserta didik pada OSN belum/sudah optimal (belum ada
data/sekolah baru).
5) Prestasi peserta didik pada FLSSN belum/sudah optimal (belum ada
data/sekolah baru).
6) Prestasi peserta didik pada OOSN belum/sudah optimal (belum ada
data/sekolah baru).
7) Prestasi peserta didik pada Gebyar PAI belum/sudah optimal (belum ada
data/sekolah baru).
7
8) Prestasi olah raga dan seni belum/sudah optimal (belum ada
data/sekolah baru).
9) Prestasi kegiatan ekstrakurikuler belum/sudah optimal (belum ada
data/sekolah baru).
10) Pembinaan keagamaan cukup optimal.
11) Pembinaan penguatan pendidikan karakter cukup optimal.
12) Pembinaan usaha bela negara cukup optimal.
13) Pembinaan kesadaran sekolah sehat cukup optimal.
14) Pembinaan kesadaran dan budaya lingkungan cukup optimal.
15) Pembinaan sekolah ramah anak cukup optimal.
8
4) Semua guru mampu menerapkan model dan metode pembelajaran
sesuai pendekatan PAKEM dan CTL, dan masih perlu ditingkatkan.
5) Proses belajar mengajar berlangsung menyenangkan dan bermakna bagi
peserta didik.
d. Standar Tenaga Pendidikan dan Kependidikan (Permendikna Nomor13
tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah dan Permendiknas Nomor 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru)
1) Sudah memiliki Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah tetap.
2) Guru tetap sebanyak 6 orang dengan kualifikasi S1 100%. Sedangkan
guru tidak tetap berjumlah 17 orang dengan kualifikasi pendidikan guru
S1 100% dengan kesesuaian bidang mengajar 740%.
3) Tenaga kependidikan berjumlah 4 orang dengan kemampuan rata-rata
80% pada sesuai bidang garapannya.
4) Belum memiliki laboran, teknisi laboratorium, dan pustakawan.
e. Standar Sarana dan Parasana (Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang
9
10) Belum memiliki media/peralatan pembelajaran untuk semua mata
pelajaran sesuai dengan pendekatan PAKEM yang memadai.
11) Belum memiliki air bersih yang memadai.
12) Belum memiliki taman sekolah tertata dengan asri.
13) Belum memiliki jaringan internet dan LAN .
14) Belum memiliki buku-buku pelajaran bagi peserta didik dan buku-buku
pedoman atau pegangan bagi guru.
10
4) Partisipasi orang tua peserta didik belum maksimal.
5) Pemerintah Kota Cilegon memiliki komitmen yang tinggi untuk
mengembangkan pendidikan.
11
b. Kualitas
Kualitas dapat dilihat dari gambaran sebagai berikut:
1) Input peserta didik, sistemnya masih terus perlu ditingkatkan
2) Pendidik berjumlah guru 23 orang dengan kualifikasi S1 100% serta
kesesuaian bidang mengajar 74%.
3) Tenaga Kepedidikan berjumlah 4 orang dengan kualifikasi 50 % S1 dan
SMA 50%.
4) Belum memiliki lahan dan gedung sekolah sendiri.
5) Sarana dan fasilitas yang dibutuhkan sebagai pendukung pelaksanaan
KBM sampai saat ini belum lengkap, belum memiliki ruang belajar,
perpustakaan, ruang lab. Bahasa, ruang lab. Komputer, Ruang Lab. IPA,
ruang guru, ruang TU, ruang seni musik, ruang BK, ruang OSIS, ruang
UKS, ruang koperasi, ruang kepala sekolah, buah masjid, ruang
gudang, ruang penjaga sekolah, WC guru, WC peserta didik, ruang
gudang olahraga, taman sekolah, lapangan basket dan futsal.
6) Belum memiliki media pembelajaran yang memadai.
7) Belum memilki buku yang tersimpan di perpustakaan: buku materi
pelajaran, buku pendamping, dan buku bacaan umum.
8) Peserta didik: 255 peserta didik kelas (9 rombongan belajar)
9) Kurikulum: menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013
10) Kelulusan: belum memilki lulusan dan nilai rata-rata Ujian Sekolah.
11) Manajemen sekolah : 80% Manajemen berbasis sekolah (MBS) terdiri
dari Kepala Sekolah, dibantu oleh 4 orang Wakasek Bidang.
12) Belum memiliki sumber pembiayaan dan sumber dana dari pemerintah.
13) Sistem Penilaian: menggunakan sistem penilaian sesuai dengan
tuntutan kurikulum (Permendikbud Nomor 23 tahun 2016) KKM setiap
mata pelajaran bervariasi, dengan KKM Sekolah 70.
12
14) Peranan Komite Sekolah: 90% aktif dan terlibat langsung dalam
kegiatan perencanaan, pengawasan pelaksanaan, dan evaluasi
program.
c. Relevansi
Relevansi pendidikan dengan kebutuhan peserta didik yang bersangkutan,
keluarga dan masyarakat demi menunjang kesempatan memperoleh
penghasilan di masa yang akan datang dilaksanakan dengan cara
membekali peserta didik dengan pengetahuan keterampilan elektronika,
seni budaya, olahraga, dan keagamaan.
d. Efisiensi
Gambaran tentang efisiensi pendidikan dapat dilihat dari upaya
mengidealkan rasio output dengan input peserta didik, rasio kehadiran
peserta didik dengan ketidakhadiran, rasio kedisiplinan dengan
pelanggaran tata tertib, rasio kenaikan kelas dengan tinggal kelas/
mengulang, rasio peserta didik yang melanjutkan sekolah dan yang putus
sekolah, serta rasio kelulusan dengan ketidaklulusan.
e. Kapasitas
Sekolah terus berupaya meningkatkan kapasitas pendidikan melalui
peningkatan SDM, lembaga, managemen, dan monev agar sekolah benar-
benar mampu melaksanakan tupoksi sehingga tercipta sekolah yang
akuntabel dan sustainable.
2. Bersifat Khusus
a. Kurikulum
Kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pelaksanaan
pendidikan di suatu sekolah. Kurikulum berisikan tujuan, isi, mata pelajaran,
metode strategi yang digunakan dalam melakukan evaluasi pendidikan.
Kurikulum yang baik akan memberikan arah dan tujuan dalam pencapaian
kompetensi lulusan yang diharapkan.
13
Pelaksanaan kurikulum di SMP Negeri 14 Cilegon adalah sebagai berikut:
1) Sekolah menggunakan Kurikulum 2013.
2) Dokumen 1 KTSP (Buku I) implementasi kurikulum 2013 diberlakukan di
kelas VII dan VIII
3) Dokumen 2 dan 3 KTSP (Buku II dan Buku III) implementasi kurikulum
2013 diberlakukan di kelas VII dan VIII.
4) Administrasi dan manajemen kurikulum belum berbasis
komputer/internet.
5) Perangkat pembelajaran (kalender pendidikan, pemetaan SK, KD, dan
indikator, silabus, sistem penilaian, KBM dan RPP) lengkap untuk semua
mata pelajaran kelas VII dan VIII.
6) Perangkat pembelajaran (kalender pendidikan, pemetaan SI/KD, dan
indikator, silabus, sistem penilaian, KBM dan RPP) lengkap untuk semua
mata pelajaran kelas VII dan VIII.
7) Memiliki 2 orang tenaga kurikulum, dan tim pengembang kurikulum
b. Proses Belajar Mengajar
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar baik di dalam Kelas maupun diluar
Kelas secara umum berlangsung secara efektif, menarik dan
menyenangkan. Hal ini antara lain disebabkan oleh:
1) Semua guru mata pelajaran telah menerapkan model pendekatan
PAKEM dan CTL dalam proses belajar mengajar di kelas VII.
2) Model pendekatan scientific dalam proses belajar mengajar di kelas VII
dan VIII telah diterapkan, dan masih terus dikembangkan.
3) Media pembelajaran yang dimiliki guru walaupun belum memadai.
4) Sumber pembelajaran dimiliki guru walaupun belum memadai.
5) Pembelajaran berbasis e learning
6) Interaksi belajar mengajar menyenangkan dan bermakna.
7) Lingkungan sekolah mendukung untuk pelaksanaan PBM yang efektif
dan efisien.
14
c. Peserta Didik
Peserta didik merupakan subjek dalam pembelajaran. Oleh sebab itu input
peserta didik yang berkualitas akan mempengaruhi proses dan output
pendidik di suatu sekolah. Demikian sebaliknya, bila input peserta didik
kurang bermutu, maka proses belajar mengajar akan berlangsung kurang
efektif.
Kondisi obyektif peserta didik di SMP Negeri 14 Cilegon:
1) Jumlah Peserta didik Tahun Pelajaran 2022/2023 sebanyak 255 orang
peserta didik.
2) Rincian pekerjaan orang tua peserta didik adalah 33,7% buruh; 1,2%
pensiunan; 2,4% petani; 22,9% karyawan swasta; 4,3% pedagang kecil;
12% wiraswasta; 7,2% wirausaha; dan 15,7% lain-lain.
3) Belum terdapat peserta didik yang memperoleh bantuan transport
melalui dana BOS dan memperoleh beasiswa keluarga miskin dari
Pemerintah Kota Cilegon.
4) Belum memiliki prosentase (%) peserta didik yang berstatus DO dari
sekolah.
5) Belum memiliki prosentase (%) peserta didik yang mengulang pada
kelas yang sama pada tahun terakhir.
6) Belum memiliki prosentase (%) prestasi kelulusan peserta didik pada
tahun pelajaran yang sedang berjalan.
7) Belum memiliki prosentase (%) nilai rata-rata peserta didik pada mata
pelajaran yang di-US-kan.
8) Peserta didik memiliki motivasi yang tinggi pada bidang non akademik,
seperti olahraga, kesenian, sains dan teknologi, meskipun belum meraih
prestasi sebagaimana yang diharapkan.
15
Kepala Sekolah merupakan pengendali dan pengatur roda organisasi
sekolah. Kemampuan Kepala Sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen sangat menentukan keberhasilan sekolah. Fungsi-fungsi
manajemen yang dimaksud adalah Planing, Organizing, Actuating, dan
Controlling (POAC). Sementara secara spesifik Kepala Sekolah juga
dituntut untuk memahami fungsinya sebagai: Edukatif, Manajer,
Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator.
Kondisi nyata Kepala SMP Negeri 14 Cilegon sebagai berikut:
a) Kepala Sekolah dijabat oleh Pelaksana Tetap
b) Pendidikan S1, Kependidikan
c) Masa dinas lebih dari 25 tahun
d) Menjabat kepala sekolah di SMPN 14 Cilegon 0 tahun 7 bulan
e) Sering mengikuti simposium, workshop, seminar, diklat, tingkat
propinsi, regional, dan nasional
b. Guru
Guru merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat menentukan
keberhasilan pendidikan. Kompetensi guru yang memadai ikut
menentukan tingkat keberhasilan sekolah dalam pengembangan mutu
pendidikan, pendidikan akan menjadi barometer kualitas proses dan
output pendidikan pada sekolah tersebut. Kompoten dalam arti
menguasai kompotensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Sementara guru yang memadai dimaksudkan bahwa rasio antara murid
dan guru seimbang dan semua mata pelajaran memiliki guru yang
sesuai bidangnya.
Kondisi obyektif guru di SMP Negeri 14 Cilegon adalah:
1) Memiliki guru tetap sebanyak 6 orang dengan kualifikasi S1 100 %.
2) Jumlah guru tidak tetap 17 orang dengan kualifikasi S1 100 %.
16
3) Mata pelajaran yang sebagian diajarkan oleh guru yang bukan
bidangnya adalah: PPKn, SBK, prakarya, Mulok, BK.
4) Pengalaman mengajar guru antara 1-10 tahun.
5) Guru memiliki motivasi dan disiplin kerja yang cukup baik.
6) Kemampuan guru dalam penggunaan TIK cukup memadai.
7) Belum ada guru yang membuat Inovasi Pembelajaran atau PTK yang
dipresentasikan pada tingkat Kota, Provinsi, dan nasional.
d. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan merupakan bagian dari pendidikan yang memiliki
fungsi strategis dalam upaya menciptakan administrasi sekolah yang
handal. Keberadaan tenaga kependidikan sangat menunjang
pelaksanaan manajemen sekolah yang prima.
Realita tenaga kependidikan di SMP Negeri 14 Cilegon menunjukkan
bahwa :
1) Belum memiliki tenaga kependidikan tetap.
2) Tenaga kependidikan tidak tetap berjumlah 4 orang.
17
3) Tingkat pendidikan: S1 = 2 orang, SMA = 2 orang
4) Masa kerja antara 1-5 tahun.
5) Rentang umur tenaga Tata Usaha antara 25-40 tahun.
18
6. Pembiayaan
Pembiayaan adalah aspek yang sangat signifikan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan yang diharapkan suatu lembaga pendidikan. Secara
proporsional pembiayaan pendidikan bersumber dari: pemerintah, orang
tua peserta didik, dan masyarakat (dunia usaha).
Kondisi pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 14 Cilegon adalah :
a. Belum memiliki sumber dana/pembiayaan pendidikan hanya bersumber
dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Khusus untuk
pemerintah daerah (kota memiliki komitmen yang tinggi untuk
membantu pengembangan pendidikan.
b. Belum memiliki sumber dana/pembiayaan pendidikan dari orang tua di
tiadakan seiring dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
kondisi ini sesungguhnya kurang cocok dengan semangat otonomi
sekolah yang berlandaskan pada Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
c. Belum ada sentra-sentra produksi yang profesional seperti kantin,
koperasi, kerajinan atau keterampilan peserta didik.
d. Partisipasi orang tua peserta didik belum maksimal.
7. Penilaian
Penilaian merupakan hal yang mutlak dikembangkan dengan baik oleh
sekolah. Penilaian yang berkualitas akan memberikan informasi yang akurat
tentang kemampuan dan potensi peserta didik. Pelaksanaan Penilaian di
SMP Negeri 14 Cilegon selama ini adalah:
a. Bentuk penilaian yang dikembangkan oleh guru bervariasi dan sebagian
telah berbasis komputer.
b. Guru belum mengembangkan bank soal untuk semua mata pelajaran
perjenjang kelas.
c. Belum terdapat lomba-lomba untuk mata pelajaran setiap semester.
19
d. Belum dilakukan uji kompotensi bagi peserta didik baru untuk
mendeteksi kemampuan awal peserta didik.
e. Belum dilaksanakan asesmen nasional (AN)
f. Melakukan try out untuk mata pelajaran Ujian Sekolah (US).
20
b. Memiliki kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tetap
c. Memiliki guru tetap
d. Memiliki tenaga kependidikan tetap
e. Kualifikasi guru 80% S1, 20% S2 dan sesuai mengajar sesuai bidangnya.
f. Kualifikasi tenaga kependidikan 100% S1 dan sesuai dengan beban kerjanya
bidangnya.
g. Memiliki lahan dan gedung milik sendiri
h. Sarana prasarana: 95% lengkap dan memadai
i. Media pembelajaran: 90% tersedia dan memadai.
j. Buku: buku materi pelajaran 200 eks, buku pendamping 100 eks, buku
bacaan umum 100 eks.
k. Peserta didik: 103 peserta didik
l. Kurikulum: kelas VII melaksanakan Kurikulum Merdeka
m. Kelulusan: belum memiliki lulusan dan nilai rata-rata Ujian Sekolah
n. Manajemen sekolah: 95% Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) terdiri dari
Kepala Sekolah, dibantu oleh 4 orang wakil kepala sekolah bidang
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan.
o. Mendapat pembiayaan dan sumber dana dari pemerintah daerah sesuai
kebutuhan.
p. Sistem penilaian: seluruh mata pelajaran menggunakan sistem penilaian
otentik sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 (Permendikbud 23 tahun
2016), dengan KKM setiap mata pelajaran rata-rata 70.
q. Peranan komite: 95% Aktif dan terlibat langsung dalam kegiatan
perencanaan, pengawasan pelaksanaan, dan evaluasi program
21