PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
2. Pancasila dapat dipertahankan dengan berbagai cara. Cara yang pertama dimulai
dari lembaga Negara, misalnya MPR harus lebih sering mensosialisasikan
pentingnya Pancasila bagi warga Negara, cara yang ke2 melalui Tentara Nasional
Indonesia, dan Alat keamanan Negara lainnya, jika ada yang ingin melanggar,
menghina Pancasila dalam bentuk apapun, Pemerintah harus menindak dengan
tegas misalnya dengan pembubaran organisasi, ataupun memenjarakan orang yang
menghina tersebut.
Namun terdapat cara yang paling ampuh untuk mengembalikan kejayaan dan
kesaktian Pancasila yakni dimulai melalui pendidikan sekolah dasar dan keluarga.
Perubahan kurikulum yang memberi penekanan kepada pengamalan Pancasila
sebaiknya segera dibahas kembali, Keluarga juga dapat sebagai pengamalan
Pancasila. Maka dari itu, dapat dibuat kesimpulan bahwa cita hukum yang harus
dilestarikan dan merupakan keinginan bangsa indonesia adalah cita hukum
pancasila, yang telah ditetapkan sebagai sumber dari segala sumber hukum yang
ada di negara kita, jauh sebelum kita ada oleh para pendiri dan pejuang negara kita.
Pancasila ialah perceminan dari nilai nilai luhur dan kebudayaan bangsa. Ada
beberapa pluraritas yang menyebar dalam hukum di masyarakat misalnya hukum
adat, agama, hukum barat, dan lain sebagainya. Namun hal tersebut tetap tidak
dapat menggantikan bahwa pancasila merupakan cita hukum negara kita.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman, “Hukum Islam: antara Superior dan Inferior dalam Penegakan
Hukum di Indonesia”, Jurnal Hukum Diktum, Vol. 13, No. 1, Januari 2015. DOI:
https://doi.org/ 10.28988/diktum.v13i1.359
Ali, Mohammad Daud, Hukum Islam; Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
Mahfud MD, Moh., “Politik Hukum dalam Perda Berbasis Syari’ah”, Jurnal
Hukum, Vol. 14, No. 1, Januari 2007.