Anda di halaman 1dari 1

Nama Mahasiswa : Elvina Srimawar Sapta

Kelas :1A
Tugas : 1 (Satu)

KEREN SI DI API KERETA

Baru kali ini aku naik kereta api diumurku yang sudah beranjak tujuh belas tahun. Aku
memang anak rumahan yang jarang pergi kemna-mana. Kali ini pun aku terpaksa naik kereta api.
Aku sedang dalam kereta ekonomi menuju pekalongan. Kereta ini sunggu ramai, karena bertepatan
juga dengan para pemudik. Jadilah aku berdiri. Aku berdiri tepat dipinggir perbatasan gerbong. Di
sebelahku ada pintu Perbatasan gerbong yang bergerak-gerak karena gungcangan kereta . Aku
menikmati saja perjalanan ini.

Di salah satu stasiun kereta, beberapa penumpang naik. Masuklah sosok yang menarik perhatianku
saat pintu gerbong yang berjarak kira-kira lima meter di buka. Pandangan ku tersangkut
pada cowok sepantaranku. Cowok terperfect yang pernah aku liat, menurutku. Tampan
dan berpostur keren. Rambut yang agak kriting entah diberi apa yang membuatnya
semakin mempesona, matanya tajam menghanyutkan, dinaungi alis yang berbentuk
tebal, kulit putih, dengan hidung mancung sedangnya, badannya tinggi tegap dilapist-
shirt hitam dengan kemeja kotak berwarna merah sebagai luarannya. Aku tak tahu apa ini
love at the first sight atau hanya sekedar mengaggumi. Tapi aku tidak terlalu percaya
pada cinta pandangan pertama dan seketika percaya saat dia tersenyum manis padaku.

Baru kali ini aku menglami suasana sedramatis itu. Seolah ini adalah adegan film yang
telah diatur rapi skenarioya. Langkah cowok itu sow motion dalam duniaku,
menggetarkan seluru jantungku. Fokus kamera mataku telah diarahkan pada sosok yang
lebih berkilau dari yang lainnya. Sekilas goncang kereta mengubah konsentrasiku, aku
sesali goncangan tadi karena sosok pemuda incaranku lenyap ke gerbong sebelah.

Aku jadi sedih mengingat akankah momen indah itu bakal terulang lagi atau tidak
dan bertemu lagi dengan’’si keren’’ entah itu siapa namanya aku tak tahu. Cowok
tadi sempat menatapku dan tersenyum manis dengan senyuman yang membuatku
rela menahan napas dan berkedip.

Anda mungkin juga menyukai