Reza Proposal Setengah Jadi
Reza Proposal Setengah Jadi
2. Memilih MW & RF & OPTICAL, kemudian pilih Antenas, seperti Gambar 3.4.
8. Muncul tampilan Workspace dalam 3 dimensi pada layar. Untuk memulai simulasi
dapat mengatur titik koordinatnya pada menu Modelling, dengan fitur WCS lalu
pilih Local WCS, seperti Gambar 3.10.
10. Membuat Boom pertama. Pada menu Modelling, pilih icon Cylinder kemudian
menekan esc pada keyboard untuk memunculkan Dialog Box Cylinder, memilih
orientasi menjadi V, Outer Radius diisi RB dan Inner Radius diisi RB/2 , Vmin
diisi dengan -PB, dan memilih material menjadi Aluminum, seperti Gambar 3.12.
12. Menggeser WCS dengan Transform WCS. Pilih move, dan mengisi DV dengan
- RL, seperti gambar 3.14.
14. Memberikan spasi antara L1 dengan L2. WCS harus dipindahkan dengan memilih
menu Transform WCS lalu mengisi DU sebesar –(2*RB), dan DV sebesar -d1,
seperti Gambar 3.16.
16. Memberikan spasi antara L2 dengan L3. WCS harus dipindahkan dengan memilih
menu Transform WCS lalu mengisi DU sebesar 2*RB, dan DV sebesar –d2, seperti
Gambar 3.18.
18. Memberikan spasi antara L3 dengan L4. WCS harus dipindahkan dengan memilih
menu Transform WCS lalu mengisi DU sebesar –(2*RB), dan DV sebesar –d3,
seperti Gambar 3.20.
20. Memberikan spasi antara L4 dengan L5. WCS harus dipindahkan dengan memilih
menu Transform WCS lalu mengisi DU sebesar RB*2, dan DV sebesar –d4, seperti
Gambar 3.22.
22. Memberikan spasi antara L5 dengan L6. WCS harus dipindahkan dengan memilih
menu Transform WCS lalu mengisi DU sebesar –(2*RB), dan DV sebesar –d5,
seperti Gambar 3.24.
24. Memberikan spasi antara L6 dengan L7. WCS harus dipindahkan dengan memilih
menu Transform WCS lalu mengisi DU sebesar RB*2, dan DV sebesar –d6, seperti
Gambar 3.26.
26. Menggabungkan semua elemen dengan Boom 1. Tekan ctrl pada keyboard,
kemudian klik Boom 1 sampai L7 kemudian pilih menu add pada Boolean, seperti
Gambar 3.28.
28. Menggeser WCS ke tengah Boom1 menggunakan menu Transform WCS, seperti
Gambar 3.30.
30. Mengubah nama Boom yang telah digandakan menjadi Boom 2. Klik kanan pada
nama komponen, kemudian pilih Rename, seperti Gambar 3.32.
32. Memindahkan WCS untuk membuat Port. Melihat bentuk antena dari posisi
bawah, dengan memilih Bottom pada menu Perspective, kemudian memindahkan
WCS ke posisi seperti Gambar 3.34. menggunakan Transform WCS.
34. Mengatur Range Frekuensi yang akan digunakan. Memilih menu Frequency pada
Simulation, kemudian mengisi Frekuensi sesuai dengan perhitungan, seperti
Gambar 3.37.
36. Memulai Simulasi. Setelah selesai merancang bentuk antena, maka dapat dilakukan
simulasi. Pilih Setup Solver dan Start, seperti Gambar 3.39.
38. Melihat S-Parameter dan VSWR dari antena yang telah dibuat dengan memilih
menu pada sebelah kiri
Dari hasil perancangan antena LPDA (Low Periodic Dipole Array) yang bekerja pada
frekuensi 400 – 880 MHz sebagai Receiver Gelombang UHF TV, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Antenna LPDA dapat dioperasikan pada sinyal UHF dan VHF serta distimulasikan
menggunakan program CST Studio Suite yang menyediakan kebutuhan antenna
broadband.
2. Parameter antena yang dihitung sesuai rumus belum tentu ukuran terbaik untuk membuat
suatu antena, maka dari itu dapat dilakukan optimasi, baik dilakukan secara otomatis
maupun manual.
3. Diameter boom, diameter elemen, panjang elemen, jarak antar boom, spasi anter elemen
merupakan parameter yang mempengaruhi nilai VSWR dan return loss dari sebuah
antenna LPDA.
4. S-Parameter (Return Loss) yang baik paling minimum bernilai -10 dB sedangkan antenna
yang idela memiliki VSWR = 1.
5. Pola radiasi antenna LPDA adalah Unidirectional, jadi sebisa mungkin untuk
memperkecil minorlobe dan meniadakan sidelobe.
6. Semakin banyak elemen antena, semakin besar pula gain yang dihasilkan
DAFTAR PUSTAKA