Anda di halaman 1dari 1

Evaluasi Mata Kuliah Hukum Adat

Pertemuan 12 (1 Oktober 2020)


Dosen Pengajar : SRYANI BR.GINTING, SH., M.HUM
Nama : Nicky Leo Ferguson
NIM : 03051200006
Kelas : 20L2

Analisis penyelesaian kasus berikut bila dibahas dalam pengadilan adat.


https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200929202118-20-552440/bentrok-dengan-ptpn-ii-
terkait-hgu-warga-langkat-dipukuli
Dipandang dalam beberapa segi, yaitu:
1. Sifat
a. Religio magis, tanah yang hendak digusur oleh PTPN II ialah yang diakui sebagai tanah
ulayat. Dimana tidak menutup kemungkinan bahwa para masyarakat adat menganggap
adanya penunggu/leluhur dari tanah tersebut yang menjaga kehidupan bermasyarakat warga
tersebut.
b. Non pra-existente, meskipun tidak ada HGU atau surat tertulis, namun tanah ulayat sudah
diakui oleh negara selama tanah tersebut masih digunakan untuk kepentingan bersama
masyarakat hukum adat (bukan ex tanah ulayat). Namun dengan adanya tindakan rencana
penggusuran tersebut, sudah menggangu keseimbangan masyarakat.
2. Jenis
a. Delik terhadap kepala adat dan juga masyarakat seluruhnya, bila berdasarkan artikel, maka
ketika anggota dari PTPN II sudah mulai main tangan, maka mereka sudah tidak menghargai
kepala adat yang ada dan juga masyarakat adat tersebut, apalagi dikatakan sudah menyakiti
anak-anak, oranguta,wanita dan merusak kantor.
b. Perbuatan yang dilakukan telah mencemarkan atau mengganggu batin masyarakat,
menggangu ketenangan masyarakat, bahkan ada warga yang kabur dari wilayah
perkampungan akibat insiden tersebut.
c. Delik yang menetang kepentingan umum masyarakat adat dimana dikatakan tanah ulayat
tersebut ditanamani tanaman untuk kebutuhan warga.
d. Delik mengenai badan seseorang, pihak PTPN II sudah melukai sedikitnya 4 orang warga, 4
orang warga ini yang terlihat atau tampak oleh mata, belum lagi perlakuan-perlakuan lain
yang mungkin saja tidak kita ketahui.

Pendapat saya mengenai kasus ini ialah, seharusnya komunikasi dilakukan dengan baik-baik. Pada
mulanya pihak dari PTPN II tidak bisa menunjukkan HGU yang mereka miliki, sedangkan setelah
ditelusuri ternyata HGU yang tercantum bukanlah di tanah ulayat tersebut. Sedangkan saran saya ialah,
harus adanya orang tengah yang menyelidiki kebenaran dari kasus ini (dibawa ke pengadilan). Sebab
masyarakat adat beserta tanah ulayat itu diakui eksistensinya oleh negara.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai