NIM : 22020530
1. Pengertian ash-sarfu
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Sharf ialah pertukaran antara uang satu
dengan uang lain yang sejenis atau mata uang satu dengan mata uang lain. Mengapa kita perlu bahas
Sharf? Karena persoalan perdagangan valuta asing telah menjadi sangat populer, umum dan hampir
dilakukan serta diterima sebagai suatu transaksi yang dipraktikkan di seluruh dunia. Tidak ada sistem
ekonomi suatu negara mengalami kemajuan tanpa berhubungan dengan perdagangan valuta asing. Oleh
sebab itu selayaknya perdagangan valuta asing diterima dan diadopsi sebagai suatu kebutuan di bidang
ekonomi dan bermanfaat serta sulit sekali dipisahkan dari dunia modern. Maka ekonomi Islam memberi
solusi dengan adanya permasalahan ini. Rukun Sharf yaitu terdapat penjual (bai’), pembeli (musytari’),
mata uang yang diperjualbelikan (sharf), nilai tukar (si’rus sharf) dan ijab qabul (sighat).
Komoditi Ribawi adalah kesetaraan kuantitas dan ketentuan tunai sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan hal ini tidak berlaku pada pertukaran sembarang komoditi, melainkan hanya berlaku
sebagian komoditas saja.
Para ulama sepakat komoditi Ribawi berlaku pada enam jenis harta yang ada dalam hadits-hadits
Nabi, yaitu: emas, perak, kurma, Asy Sya’ir (gandum), Al Burr (Gandum merah) dan garam. Sehingga
tidak boleh menukar emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan
kurma dan garam dengan garam, kecuali dengan sama berat dan kontan (cash) di majelis akad transaksi.