Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Najmi Fuadi

NIM : 22020530

Prodi : Ekonomi Syariah

1. Pengertian ash-sarfu

Al-sharf secara etimologi artinya Al-Ziyadah (penambahan), Al-‘Adl (seimbang), penghindaran,


pemalingan penukaran, atau transaksi jual beli. Kadang-kadang Al-Sharf dipahami berasal dari kata
Sharafa yang artinya membayar dengan penambahan. Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta
dengan valuta lainnya. Atau sharf (money changing) adalah menjual nilai sesuatu dengan nilai sesuatu
yang lain, meliputi emas dengan emas, perak dengan perak, dan emas dengan perak. Dalam kamus
istilah fiqh disebutkan bahwa Ba’i Sharf adalah menjual mata uang dengan mata uang (emas dengan
emas).

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Sharf ialah pertukaran antara uang satu
dengan uang lain yang sejenis atau mata uang satu dengan mata uang lain. Mengapa kita perlu bahas
Sharf? Karena persoalan perdagangan valuta asing telah menjadi sangat populer, umum dan hampir
dilakukan serta diterima sebagai suatu transaksi yang dipraktikkan di seluruh dunia. Tidak ada sistem
ekonomi suatu negara mengalami kemajuan tanpa berhubungan dengan perdagangan valuta asing. Oleh
sebab itu selayaknya perdagangan valuta asing diterima dan diadopsi sebagai suatu kebutuan di bidang
ekonomi dan bermanfaat serta sulit sekali dipisahkan dari dunia modern. Maka ekonomi Islam memberi
solusi dengan adanya permasalahan ini. Rukun Sharf yaitu terdapat penjual (bai’), pembeli (musytari’),
mata uang yang diperjualbelikan (sharf), nilai tukar (si’rus sharf) dan ijab qabul (sighat).

2. Pengertian komoditi Ribawi

Komoditi Ribawi adalah kesetaraan kuantitas dan ketentuan tunai sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan hal ini tidak berlaku pada pertukaran sembarang komoditi, melainkan hanya berlaku
sebagian komoditas saja.

Para ulama sepakat komoditi Ribawi berlaku pada enam jenis harta yang ada dalam hadits-hadits
Nabi, yaitu: emas, perak, kurma, Asy Sya’ir (gandum), Al Burr (Gandum merah) dan garam. Sehingga
tidak boleh menukar emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan
kurma dan garam dengan garam, kecuali dengan sama berat dan kontan (cash) di majelis akad transaksi.

Anda mungkin juga menyukai