Anda di halaman 1dari 9

Jual Beli Mata Uang

Asing (Sharf)
LATAR
BELAKAN
Gantar Negara menjadi semakin terintegrasi satu sama
Seiring dengan kemajuan Zaman, perekonomian

lain. Hal ini menyebabkan perekonomian suatu


Negara bukan hanya ditentukan perekonomian dalam
negeri saja, melainkan juga melibatkan tingkat global
seperti perdagangan internasional. Dalam
perdagangan Internasional, memerlukan adanya
pertukaran mata uang Negara dalam bertransaksi.
Setiap Negara mempunyai hak untuk menentukan
mata mata uang mereka masing-masing dan juga
Sumber : lampungpost
menentukan nilai kursnya.
Karena kegiatan perdagangan internasional itulah yang
kemudian menimbulkan terjadinya permintaan dan
penawaran valuta asing, sehingga terjadi jual beli mata
uang asing. Dengan adanya permintaan dan penawaran
mengakibatkan nilai mata uang berubah-ubah, semakin
banyak permintaan terhadap mata uang tersebut, maka
nilainya akan semakin meningkat begitu juga sebaliknya.
Permintaan dan penawaran mata uang asing disebabkan
oleh berbagai faktor diantaranya; laju inflasi, kondisi politik
Sumber : detikcom
dan ekonomi di dalam negeri, neraca perdagangan, kondisi
hutang suatu Negara, dll.
Yang dimaksud dengan valuta asing itu seperti
Dollar Amerika, Euro Eropa, Rupiah Indonesia,
Ringgit Malaysia, dll. Apabila dua Negara melakukan
perdagangan internasional maka membutuhkan
valuta asing sebagai alat bayarnya yang disebut
dengan Devisa. Negara Pengeskpor akan mempoleh
devisa dari hasil ekspornya, dan Negara pengimpor
membutuhkan devisa untuk mengimpor barang dari
luar negeri, semakin positif devisa suatu Negara
maka akan semakin baik. Dalam Bahasa Arab jual
beli mata uang asing biasa disebut dengan al-sharf.
Menurut Taqiyuddin An-Nabhani al-sharf
adalah pemerolehan harta dengan harta
lain, dalam bentuk emas dan perak, emas
dengan emas, perak dengan perak, dengan
menyamakan atau melebihkan jenis yang
satu dengan yang lain. Berdasarkan
pengertian itu, maka al-sharf dapat diartikan
sebagai pertukaran mata uang asing atau
jual beli valuta asing yang sejenis contohnya
Sumber : The Conversation
Rupiah dengan Rupiah, ataupun tidak
sejenis contohnya Rupiah dengan Dollar.
LANDASAN HUKUM

• Praktek jual beli al-sharf diperbolehkan dalam Islam,


berdasarkan Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 275 “…
Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba” disamping itu , ada beberapa
hadits yang menjelaskan hokum al-sharf, diantaranya:

a. Hadits Nabi riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi,


Nasa’i, dan Ibnu Majah, dengan teks Muslim dari is
‘Ubadah bin Shamit, Nabi Saw bersabda : “(Jual-beli)
emas dengan emas, perak dengan perak, gandum
dengangandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan
kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat
harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika
jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika
dilakukan secara tunai”. Sumber : islampos
Sumber : islampos

b. Dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan
suka sama suka." (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)
Mekanisme Jual Beli Mata Uang Asing di Bank Syariah

Di dalam mekanisme jual beli mata uang di bank terdapat prosedur dan syarat yang telah diatur. Contohnya di
Bank Mandiri Syariah, penukaran dapat dilakukan dengan mengambil nomor antrian dan mengisi slip
penukaran yang berisi informasi penukaran. Setelah itu, penukaran mata uang dilakukan dibagian teller, Pada
bagian teller ini diperiksa terlebih dahulu uang yang ditukarkan nasabah dengan syarat uang tersebut tidak
cacat, tidak palsu dan tidak telipat. Nasabah memilih mata uang yang disediakan sesuai keinginan, yaitu Dolar
Amerika Serikat (USD), Euro (EUR), Dolar Singapura (SGD), Yen Jepang (JPY), Dolar Australia (AUD), Arab Saudi
Riyal (SAR) dan Dolar Hongkong (HKD).Setelah semua syarat terpenuhi, maka transaksi penukaran dapat
dilakukan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai