0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bank syariah serta kendala-kendala yang dihadapi. Bank syariah pertama kali muncul di Mesir pada 1963 dan kemudian berkembang ke negara-negara Timur Tengah pada 1970-1980an. Di Indonesia, bank syariah pertama yaitu Bank Muamalat Indonesia didirikan pada 1991. Kendala utama bank syariah adalah keterbatasan SDM, kurangnya modal kerja, serta rendahnya pemahaman dan dukungan m
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bank syariah serta kendala-kendala yang dihadapi. Bank syariah pertama kali muncul di Mesir pada 1963 dan kemudian berkembang ke negara-negara Timur Tengah pada 1970-1980an. Di Indonesia, bank syariah pertama yaitu Bank Muamalat Indonesia didirikan pada 1991. Kendala utama bank syariah adalah keterbatasan SDM, kurangnya modal kerja, serta rendahnya pemahaman dan dukungan m
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bank syariah serta kendala-kendala yang dihadapi. Bank syariah pertama kali muncul di Mesir pada 1963 dan kemudian berkembang ke negara-negara Timur Tengah pada 1970-1980an. Di Indonesia, bank syariah pertama yaitu Bank Muamalat Indonesia didirikan pada 1991. Kendala utama bank syariah adalah keterbatasan SDM, kurangnya modal kerja, serta rendahnya pemahaman dan dukungan m
Sejarah Bank Syariah dan Kendala yang Menghambat Perkembangan Bank Syariah
Ridhwan Hazmi Maulana | 19423129
SEJARAH BANK SYARIAH Perbankan Syariah pertama kali muncul di Mesir Bank ini berada di kota Mit Ghamr, berdiri pada tahun 1963. Bank ini merupakan Bank simpanan yang berbasis profit sharing. Sampai dengan tahun 1967, di Mesir sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa. Bank-bank ini tidak memungut bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan. Pada tahun 1971, berdirilah Nasir social Bank sebagai Bank komersial bebas bunga. Pada bulan Desember 1970, pada sidang Menteri Luar Negeri negara-negara Organisasi Konferensi Islam(OKI) di Karachi, Pakistan, delegasi mesir mengajukan proposal untuk mendirikan Bank Syariah. Pada sidang Menteri Keuangan OKI di Jeddah pada 1974 disetujui rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IDB) dengan modal 12 milliar dinar. Tujuan pendirian bank ini untuk mnyediakan dana proyek pembangunan di negara-negara anggotanya. IDB menyediakan pinjaman berbasis fee dan profit sharing untuk negara- negara tersebut dan menyetakan diri sebagai bank syariah Islam. SEJARAH BANK SYARIAH Dibelahan negara lain pada periode 1970-1980, sejumlah bank berbasis Islam mulai berani bermunculan di Timur Tengah antara lain a) Dubai Islamic Bank (1975), b) Faisal Islamic Bank of Egypt (1977), c) Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), d) Bahrain Islamic Bank (1979). e) Di Malaysia pada tahun 1983 berdiri Muslim Pilgirms Saving Corporation yang bertujuan membantu orang Islam menabung untuk menunaikan ibadah Haji. SEJARAH BANK SYARIAH DI INDONESIA Gagasan untuk mendirikan bank syariah di Indonesia sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1970an, tetapi masih banyak mengalami hambatan sehingga belum dapat direalisasi. Gagasan mengenai bank syariah baru muncul lagi pada tahun 1988, disaat pemerintah mengeluarkan paket kebijakan Oktober (Pakto) yang berisi liberalisasi industri perbankan. Pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Bogor, yang kemudian dibahas lebih mendalam di Musyawarah Nasional IV MUI pada tanggal 22-25 Agustus 1990 di Jakarta, dibentuklah kelompok kerja untuk mendirikan Bank syariah di Indonesia.Setelah dipelopori oleh MUI dan dukungan dari Cendekiawan Muslim akhirnya lahirlah Bank Syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada saat didirikan, terkumpul komitmen pembelian saham sebesar Rp 84 Milliar. Pada tanggal 3 November 1991, dalam acara silaturahmi Presiden di Istana Bogor, dapat dipenuhi dengan total komitmen modal disetor diawal sebesar Rp 106.126.382.000. Dana tersebut berasal dari Presiden dan Wakil Presiden, sepuluh Menteri kabinet Pembangunan V, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila, Yayasan Dakab, Supersemar, Dharmais, Purna Bhakti Pertiwi, PT PAL, dan PT Pindad. Dengan terkumpulnya modal awal tersebut, pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia (BMI) mulai beroperasi. KENDALA YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN BANK SYARIAH 1. Sumber Daya Manusia yang Terbatas Banyaknya Bank Syariah di Indonesia tidak diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang memadai, terutama latar belakang disiplin ilmu yang masih sangat minim. Bank Syariah di Indonesia memang belum lama dikenal, sehingga lembaga pendidikan dan pelatihan masih terbatas, sehingga tenaga terdidik dan para ahli di bidang perbankan syariah masih sangat sedikit baik itu dari sisi bank pelaksana maupun bank pengawas(bank sentral). KENDALA YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN BANK SYARIAH 2. Kurangnya Pembiayaan Modal Kerja Syariah Modal merupakan permasalahan umum yang dihadapi dalam merintis suatu usaha. Setiap gagasan atau rencana mendirikan bank syariah tidak dapat terwujud akibat kurangnya modal, walaupun dari sisi niat ataupun keinginan pendiri sudah sangat kuat. Permasalahan pemenuhan permodalan disebabkan, antara lain: pertama, keraguan pemodal akan prospek bank syariah kedepannya yang kurang cerah; kedua, perhitungan pemodal tidak dilandasi rasa ubudiyah dan semata-mata hanya mencari keuntungan duniawi; ketiga, regulasi Bank Indonesia dalam penempatan modal relatif tinggi. KENDALA YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN BANK SYARIAH
3. Tingkat Pemahaman dan Kepeduliaan Umat masih Kurang
Pemahaman dan kepedulian sebagian besar umat mengenai sistem dan prinsip perbankan syariah belum tepat, masih ada di antara ulama dan cendekiawan muslim sendiri yang masih belum ada kata sepakat untuk mendukung eksistensi bank syariah. Hal itu disebabkan karena pertama, kurang informasi yang sampai kepada para ulama tentang bahaya dari sistem bunga; kedua, belum berkembangluasnya Lembaga Keuangan Syariah sehingga ulama sulit untuk melarang transaksi keuangan konvensional; ketiga, belum dipahaminya operasional bank syariah secara mendalam; keempat, Kemalasan intelektual yang cenderung pragmatis sehingga ada anggapan sistem bunga yang berlaku saat ini sudah berjalan atau tidak bertentangan dengan ketentuan syariah. SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya