Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM

MODUL INFEKSI DAN IMUNOLOGI

DI SUSUN OLEH :

Nama : Halim Selly Martcella Hutauruk

NIM : I1011181085

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK
2022

BAB I

METODE PENELITIAN

1.1 Alat dan Bahan


1.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
adalah:
1. Botol sputum
2. Ose
3. Lampu spiritus dan korek api
4. Object glass/kaca objek
5. Rak pengecatan
6. Pengukur waktu (timer)
7. Pipet tetes.
8. Mikroskop
9. Slide drying bench
10. Spidol permanen
1.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
adalah:
1. Sputum
2. Larutan carbol fuchsin 0.3%
3. Larutan asam alkohol (HCL alkohol 3%)
4. Larutan methylen blue 0.3%
5. Aquades
6. Minyak immersi
7. Xylol
1.2 Prosedur Kerja
1.2.1 Prosedur pengambilan sputum
Cara pengambilan sputum sebagai berikut:
1. Botol sputum diberi label yang jelas mengenai identitas pasien pada
bagian dinding luar pot sputum.
2. Tutup wadah pot sputum dibuka, dan pot diberikan kepada suspek/pasien.
3. Pasien disuruh batuk sekuat-kuatnya dengan cara tarik nafas dalam dan
hembuskan dengan kuat sebanyak 2-3x atau lebih sampai merasa dahak
yang dibatukkan keluar dari dada. Sputum yang diambil harus berasal dari
trakea atau bronkus, bukan dari saliva.
4. Dahak ditampung dalam wadah yang disediakan sebelumnya dan tutup
wadah dengan erat.
1.2.2 Prosedur pembuatan preparat
1. Kaca objek diberikan identitas sesuai dengan identitas pasien yang
terdapat pada pot sputum.
2. Pot sputum dan kaca objek yang beridentitas sama diambil.
3. Ose dipanaskan di atas nyala api spiritus sampai merah dan biarkan
dingin.
4. Dahak/sputum dalam pot sputum diambil menggunakan jarum ose sambil
didekatkan pada api spiritus.
5. Dahak dioleskan merata pada permukaan kaca objek sambil didekatkan
pada api spiritus
6. Sediaan dikeringkan.
7. Setelah setengah kering, buat lingkaran kecil-kecil menggunakan lidi
lancip kemudian lewatkan sediaan diatas api spiritus sebanyak 3x untuk
difiksasi.
8. Sediaan diletakkan pada rak pengecatan untuk diwarnai dengan
pewarnaan ziehl neelsen.
1.2.3 Prosedur pewarnaan dengan metode Ziehl Neelsen
1. Sediaan yang sudah difiksasi diletakkan pada rak pewarnaan dengan
hapusan sputum menghadap ke atas
2. Larutan carbol fuchsin 0.3% diteteskan pada hapusan dahak sampai
menutupi seluruh permukaan sediaan
3. Sediaan hapusan dilewatkan di atas spiritus selama 3-5 menit.
4. Sediaan dibilas dengan aquades sampai zat warna terbuang.
5. Sediaan diteteskan dengan asam alkohol (HCl alkohol 3%) sampai warna
merah fuchsin menghilang.
6. Selanjutnya sediaan dibilas dengan aquades.
7. Kemudian sediaan diteteskan larutan methylen blue 0.3 % sampai
menutupi seluruh permukaan dan diamkan selama 10 – 20 detik.
8. Sediaan dibilas dengan aquades kemudian dikeringkaan di atas rak
pengering / slide drying bench.
1.2.4 Pembacaan dengan mikroskop
1. Lapang pandang dengan perbesaran 10x dicari terlebih dahulu.
2. Minyak immersi diteteskan ke preparat sebanyak 1 tets.
3. Basil Tahan Asam (BTA) dicari. BTA berbentuk batang berwarna merah,
diperiksa paling sedikit 100 lapang pandang atau dalam waktu kurang
lebih 10 menit.
4. Sediaan dahak/sputum yang sudah diperiksa kemudian direndam dalam
xylol selama 15-30 menit, lalu disimpan dalam kotak sediaan.
5. Interpretasi hasil dilakukan dengan skala IUALTD.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

1
2
2.1 Hasil
1
2
2.1
2.1.1 Lapang pandang 1
Hasil pengamatan
basil tahan asam
dengan metode
pewarnaan Ziehl
Neelsen.
Perbesaran lensa
objektif 100x.
Hasil yang
didapati adalah
gambaran >10
BTA yang
berbentuk basil bewarna merah pada lapang pandang 1.

2.1.2 Lapang pandang 2


Hasil
pengamatan
basil tahan asam
dengan metode
pewarnaan Ziehl
Neelsen.
Perbesaran lensa
objektif 100x.
Hasil yang
didapati adalah
gambaran >10
BTA yang berbentuk basil bewarna merah pada lapang pandang 2.

2.1.3 Lapang pandang 3


Hasil pengamatan
basil tahan asam
dengan metode
pewarnaan Ziehl
Neelsen.
Perbesaran lensa
objektif 100x.
Hasil yang
didapati adalah
gambaran >10
BTA yang
berbentuk basil bewarna merah pada lapang pandang 3.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Jelaskan mengapa terlihat warna merah pada BTA!
Zat pewarnaan yang digunakan dalam pewarwnaan ziehl neelsen
adalah carbol fuchsin 0.3%, asam alkohol 3% dan methylen blue 0.3%.
Carbol fuchsin merupakan basa yang dilarutkan dalam fenol yang digunakan
sebagai pelarut untuk membantu pemasukan zat warna ke dalam sel bakteri
sewaktu proses pemanasan. Larutan carbol fuchsin ini memberikan warna
merah pada sediaan dahak/sputum.1
Pada dasarnya prinsip pewarnaan BTA adalah memanfaatkan panas
dan fenol agar bisa menembus lapisan lemak atau lilin yang ada di dinding sel
bakteri sehingga lapisan lemak itu akan tertembus dengan zat warna dasar
yaitu carbol fuchsin.2 Setelah diwarnai dengan carbol fuchsin dan dicuci
dengan aquades atau air mengalir, maka lapisan lilin yang sudah terbuka
karena pemanasan sebelum pewarnaan, akan menutup kembali karena
pendinginan saat dicuci aquades/air mengalir. Pada pencucian dengan asam
alkohol, warna merah dari carbol fuchsin tidak akan lepas pada bakteri tahan
asam sedangkan pada bakteri tidak tahan asam, warna merahnya akan luntur
dan mengambil warna biru dari methylen blue.1
2.2.2 Interpretasi pewarnaan
Interpretasi pewarnaan BTA menggunakan skala International Union
Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD), yaitu:3
a. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang disebut negatif
b. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman
yang ditemukan.
c. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut positif satu
(+1)
d. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang disebut positif dua (+2)
e. Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang disebut positif tiga (+3)

Cara menegakkan diagnosis penyakit TBC menggunakan pemeriksaan


BTA adalah dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:3

1. Jika sedikitnya dua dari tida spesimen SPS BTA hasilnya (+) maka
didiagnosis positif penyakit TBC.
2. Jika hanya satu spesimen yang (+) maka perlu dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut yaitu pemeriksaan dahak SPS diulang.

BAB III

KESIMPULAN

Pada slide spesimen Bakteri Tahan Asam (BTA) yang sudah diwarnai dengan
menggunakan teknik Ziehl Neelsen. BTA di tandai dengan bakteri berbentuk basil
dan bewarna merah pada pemeriksaan mikroskop. Slide diamati dengan mikroskop
sebanyak 3 lapang pandang. Pada setiap lapang pandangnya ditemukan >10 BTA.
Bersadarkan skala IUATLD, spesimen atau sampel pasien yang diamati memiliki
skala positif tiga (3+).

DAFTAR PUSTAKA

1. Amelia R, Hadijah S, Nasir M. Pengaruh Konsentrasi Asam Alkohol


Terhadap Hasil Pemeriksaan Basil Tahan Asam Metode Ziehl Neelsen. J
Media Anal Kesehat. 2019;10(2):126.
2. Siti E, Azizah N. Fakultas kedokteran universitas islam negeri syarif
hidayatullah jakarta 2018m/ 1440h.
3. Dewi LPK. Pemeriksaan Basil Tahan Asam Untuk Membantu
Menegakkan Diagnosis Penyakit Tuberkulosis. Int J Appl Chem Res.
2020;1(1):16.

Anda mungkin juga menyukai