Anda di halaman 1dari 2

A.

Konsep Negara Pancasila

Kebutuhan akan rumusan konsep dan resep aktualisasi civil society ala
ketatanegaraan Pancasila, menjadi sangat urgen adanya. Apalagi setelah bangsa Indonesia
sadar bahwa dirinya telah salah langkah hingga terombang-ambing dalam badai krisis
multi dimensi ketatanegaraan. Konsep dan resep itu akan menyambung kesenjangan yang
terjadi selama ini, antara aspirasi ketatanegaraan. Pancasila yang unggul dan modern,
dengan kenyataan yang ada. Suatu kesenjangan yang amat tidak menguntungkan bagi
bangsa Indonesia dalam proses pembangunan negara

Pancasila yang unggul (macro civil society), yang cenderung tanpa kepastian yang
menjanjikan. Aktualisasi konsep Negara Pancasila dalam rumusan yang jelas adalah
sebagai motivator untuk menumbuh suburkan kesadaran kritis tentang pembengkokan
dan pembelokan interpretasi ketatanegaraan Pancasila selama ini.

Representasi nilai Pancasila menjadi kerangka acuan pada nilai bernegara.


Selanjutnya, ini pula yang menjadi konsep Negara Indonesia. Dengan meletakkan
Pancasila sebagai acuan, maka implementasi Pancasila dapat lebih terlihat ketika praktik
bernegara yang terwujud dalam pengambilan kebijakan-kebijakan politik dan
implementasinya.

Sepanjang perjalanan Bangsa Indonesia, telah muncul banyak ideologi yang siap
untuk mengguncang persatuan, hingga berusaha untuk menggantikan Pancasila itu
sendiri. Contohnya, pada tahun 1950-1959, Pancasila menglami penyimpangan dalam
implementasinya. Implementasi Pancasila tersebut mengarah pada ideologi liberal.
Kondisi ini berlangsung karena tuntutan asing di masa perjuangan mempertahankan
kemerdekaan. Pancasila terus menerus mampu menjadi tameng bagi berbagai gempuran
terhadap ideologi Pancasila hingga kita masih bisa menyaksikan Pancasila yang tertancap
erat sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam perilaku politik, Pancasila bukan hanya menjadi sumber deviasi peraturan
perundang-undangan, melainkan juga sebagai sumber moralitas. Moralitas dalam hal ini
adlah penataan hubungan dengan legitimasi kekuasaan, hukum dan juga aneka kebijakan
lain dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara. Keberadaan Pancasila penting
untuk mewujudkan cita-cita nasional demi menuju masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.

Berbicara tentang aspek kehidupan ekonomi, jika dirunut dari sila pertama hingga
keempat berujung untuk menghasilkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dari sini bisa dinyatakan bahwa keadilan sosial menjadi simpul dari dimensi
dan aspek ide yang menjadi pijakan bagi kehidupan atau perilaku ekonomi. Muara adil
dan tidak adil akan berhubungan dengan kelangkaan. Pancasila hadir untuk merumukan
konsep keadilan dalam keidupan dan perilaku ekonomi yang berlangsun dalam
masyarakat.

Salah satu wujud nyata konsep Negara Pancasila teradap ekonomi nasional adalah
adanya perlindungan konsumen. Perlindungan konsumen telah menjadi regulasi penting
teradap kegiatan ekonomi. Undang-Undang perlindungan konsumen menunjukkan
bagaimana menyelesaikan masalah manusia secara adil, yang merupakan hrapan dari
semua orang secara universal. Mewujudkan perlindungan kepada konsumen juga menjadi
perwujudan dari penciptaan hubungan yang adil dan seimbang dari berbagai pihak
termasuk konsumen, pengusaha, juga pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai