Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2656-2790 (online)

Movere Journal Vol 2 No. 2 Juli 2020 Hal 89-92

MOVERE JOURNAL
http://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/mv

PENGARUH STRESS KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KEPUASAN KARYAWAN PT. SRIWIJAYA AIR DI MAKASSAR

Siti Fatimah

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisi stress kerja dan motivasi kerja
terhadap kepuasan karyawan PT. Sriwijaya Air di Makassar. Penelitian ini
menggunakan metode explanatory survey yang mengemukakan fakta-fakta yang
didukung oleh penyebaran kuisioner kepada responden serta pemahaman literatur.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode
yang digunakan adalah cross sectional method. Hasil dari penelitian menunjukkan
variabel stres kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan kerja, dimana pada nilai F hitung sebesar 19,749 dan taraf
signifikasi sebesar 0,000 (sig α < 0,05).

Kata Kunci : Stress Kerja, Motivasi kerja, Kepuasan Karyawan

PENDAHULUAN nasabah. Karyawan yang bekerja pada


bagian Frontlinerini memiliki jam
Manajemen Sumber Daya
kerja yang tinggi dan membutuhkan
manusia merupakan bagian dari
kesabaran dalam melaksanakan
manajemen yang menfokuskan pada
pekerjaannya, dikarenakan pekerjaan
unsur manusia.Mengelola manusia
karyawan mengharuskan mereka untuk
agar menjadi tenaga yang berkualitas
melayani dan memberikan informasi
adalah tugas Manajemen Sumber Daya
yang jelas mengenai fasilitas
Manusia. Meskipun faktor lain yang
perusahaan kepada ditambah lagi
dibutuhkan telah terpenuhi namun
untuk menyelesaikan pekerjaannya
tanpa peran manusia sebuah organisasi
terkadang harus dilakukan di luar jam
tetap tidak akan berjalan. Hal ini
kerja. Selain itu untuk karyawan
dikarenakan manusia merupakan factor
dibutuhkan ketelitian serta tingkat
penggerak organisasi.
konsentrasi yang tinggi dalam
.Fenomena dalam penelitian ini
mengerjakan pekerjaannyaterkadang
adalah PT. Sriwijaya Air di Makassar
juga memberikan tekanan kepada
mempunyai tujuan untuk menjadikan
karyawan dengan batasan waktu
perusahaan yang mampu menghasilkan
tertentu.
pelayanan yang profesional di
Sehubungan dengan hal tersebut
bidangnya melalui pelayanan yang
maka penulis mengadakan penelitian
diberikan oleh PT. Sriwijaya Air di
dengan judul “Pengaruh Stress kerja
Makassar diharapkan dapat
dan Motivasi Kerja Terhadap
memberikan kepuasan kepada para
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
89
ISSN 2656-2790 (online)

Kepuasan Karyawan PT. Sriwijaya Air Kepuasan Kerja Karyawan pada PT.
di Makassar”. Sriwijaya Air di Makassar, maka akan
Berdasarkan latar belakang yang diketahui faktor-faktor apa saja yang
telah diuraikan, maka yang menjadi bisa mempengaruhi Kepuasan secara
masalah pokok dalam penulisan ini signifikan untuk selanjutnya digunakan
yaitu: sebagai salah satu dasar pertimbangan
1. Apakah Stres Kerja berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
secara simultan terhadap kepuasan Sekaligus sebagai saran dan masukan
karyawan PT. Sriwijaya Air di kepada PT. Sriwijaya Air di Makassar
Makassar ? dalam hal pemerhatian tingkat
2. Apakah Motivasi Kerja kepuasan karyawan, pemberian
berpengaruh secara simultan motivasi yang optimal serta mengenai
terhadap kepuasan karyawan PT. penanggulangan stres kerja karyawan.
Sriwijaya Air di Makassar ?
3. Apakah Stres kerja dan motivasi TELAAH LITERATUR DAN
kerja berpengaruh secara simultan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
terhadap kepuasan karyawan PT.
Sriwijaya Air di Makassar ? Pengertian Manajemen Sumber
Secara umum tujuan penelitian Daya Manusia
ini yaitu : Pengertian Manajemen Sumber
1. Untuk mengetahui pengaruh stress Daya Manusia Menurut Kasmir
kerja terhadap kepuasan karyawan (2015:6) “Manajemen Sumber Daya
PT. Sriwijaya Air di Makassar. Manusia merupakan Proses
2. Untuk mengetahui pengaruh Pengelolaan Manusia, melalui
motivasi kerja terhadap kepuasan perncanaan, rekrutmen,
karyawan PT. Sriwijaya Air di seleksi,pelatihan, pengembangan,
Makassar. pemberian kompensasi, karir,
3. Untuk mengetahui apakah Stres keselamatan dan kesehatan serta
kerja dan motivasi kerja menjaga hubungan industrial sampai
berpengaruh secara simultan pemutusaan hubungan kerja guna
terhadap kepuasan karyawan PT. mencapai tujuan perusahaan dan
Sriwijaya Air di Makassar? peningkatan kesejahteraan
Secara umum tujuan penelitian stakeholder”.
ini yaitu :
1. Kegunaan Teoritis Pengertian Stress Kerja
Penelitian ini dapat dijadikan Menurut Rivai (2010: 308) stres
sebagai sarana informasi untuk kerja adalah dikarenakan adanya
meningkatkan wawasan dan ketidakseimbangan antara karakteristik
pengetahuan tentang sejauh mana kepribadian karyawan dengan
pengaruh Stres Kerja dan Motivasi karakteristik aspek-aspek pekerjaanya
Kerja terhadap Kepuasan Karyawan dan dapat terjadi pada semua kondisi
padaPT. Sriwijaya Air di pekerjaan.Adanya beberapa atribut
Makassar.Selain itu memberikan tertentu dapat memengaruhi daya tahan
kontribusi sebagai bahan referensi stres seorang karyawan.
untuk penelitian sejenis.
2. Kegunaan Praktis Pengertian Motivasi Kerja
Dengan adanya penelitian As’ad dalam Roesyadi (2012:24)
mengenai sejauh mana pengaruh Stres mengemukakan bahwa motivasi sering
Kerja dan Motivasi Kerja terhadap sekali diartikan sebagai dorongan.
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
90
ISSN 2656-2790 (online)

Dorongan atau tenaga tersebut mencoba melihat sebuah fenomena


merupakan gerak jiwa dan jasmani perilaku organisasi berupa pengaruh
untuk berbuat sehingga motivasi stress kerja dan motivasi kerja terhadap
tersebut merupakan driving force yang kepuasan kerja karyawan PT.
menggerakkan manusia untuk Sriwijaya Air di Makassar.
bertingkah laku di dalam perbuatannya Secara garis besar, kerangka pikir
itu mempunyai tujuan tertentu. pengaruh stres kerja dan motivasi kerja
terhadap kepuasan karyawan PT.
Kerangka Pikir Sriwijaya Air di Makassaradalah
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Pikir

Stres Kerja (X !)

Kepuasan Karyawan
(Y)

Motivasi Kerja (X2)

Hipotesis survey. Metode explanatory survey


Berdasarkan rumusan masalah digunakan untuk memprediksi dan
yang telah dikemukakan sebelumnya, menjelaskan hubungan atau pengaruh
maka dapat dirumuskan hipotesis dari suatu variabel ke variabel lainnya.
sebagai berikut : Metode ini mengemukakan fakta-fakta
1. Stres kerja berpengaruh secara yang didukung oleh penyebaran
simultan terhadap kepuasan kuisioner kepada responden serta
karyawan PT. Sriwijaya Air di pemahaman literatur. Penelitian ini
Makassar. dilakukan dalam kurun waktu kurang
2. Motivasi Kerja berpengaruh secara dari satu tahun, sehingga metode yang
simultan terhadap kepuasan digunakan adalah cross sectional
karyawan PT. Sriwijaya Air di method.
Makassar.
3. Stres Kerja dan Motivasi Kerja Populasi dan Sampel
berpengaruh secara simultan Populasi dalam penelitian ini
terhadap kepuasan karyawan PT. adalah karyawan dan karyawati pada
Sriwijaya Air di Makassar. perusahaan PT. Sriwijaya Air di
Makassar yang berjumlah sebanyak 53
METODE PENELITIAN orang karyawan. Sedangkan teknik
penarikan sampel dengan
Jenis Metodologi Penelitian menggunakan tehnik sampling jenuh,
Metode yang digunakan dalam di mana menurut Sugiyono apabila
penelitian ini adalah explanatory jumlah populasi kurang dari 100 orang
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
91

33
ISSN 2656-2790 (online)

maka dapat diambil sebagai jumlah memberikan informasi tentang


sampel secara keseluruhan dalam stress kerja, motivasi kerja dan
penelitian ini, mengingat jumlah kepuasan kerja karyawan.
karyawan 53 orang, maka jumlah
tersebut dapat dijadikan sebagai Metode Pengumpulan Data
jumlah sampel dalam penelitian ini. Proses pengumpulan data yang
diperlukan dalam pembahasan ini
Jenis dan Sumber Data melalui dua tahap penelitian, yaitu:
Jenis Data 1. Studi Kepustakaan (Library
Adapun jenis data yang digunakan Research)
dalam penelitian ini adalah: Studi kepustakaan digunakan untuk
1. Data Kualitatif mengumpulkan data sekunder dari
Yaitu data yang bukan dalam perusahaan, landasan teori dan
bentuk angka – angka atau tidak informasi yang berkaitan dengan
dapat dihitung, dan diperoleh dari penelitian ini dengan cara
hasil wawancara dengan pimpinan dokumentasi. Studi dilakukan antara
perusahaan dan karyawan dalam lain dengan mengumpulkan data
perusahaan serta informasi- yang bersumber dari literatur –
informasi yang diperoleh dari pihak literatur, bahan kuliah, dan hasil
lain yang berkaitan dengan masalah penelitian lainnya yang ada
yang diteliti. hubungannya dengan objek
2. Data Kuantitatif penelitian. Hal ini dilakukan untuk
Yaitu data yang diperoleh dalam mendapatkan tambahan
bentuk angka – angka yang dapat pengetahuan mengenai masalah
dihitung, yang diperoleh dari yang sedang dibahas.
kuesioner yang dibagikan dan 2. Studi Lapangan (Field Research)
berhubungan dengan masalah yang Dalam penelitian ini penulis
diteliti. mengumpulkan data yang
Sumber Data diperlukan dengan cara melakukan
Sumber data yang digunakan pengamatan langsung pada
dalam penelitian ini terdiri dari dua perusahaan yang bersangkutan, baik
macam yaitu data primer dan data melalui observasi, penyebaran
sekunder. kuesioner kepada para pegawai, dan
1. Data Primer wawancara.
Data primer adalah data yang
diperoleh penulis melalui observasi Metode Analisis
atau pengamatan langsung dari Untuk membuktikan hipotesis
perusahaan, baik itu melalui yang telah dikemukakan maka dalam
observasi, kuesioner dan wawancara penelitian ini digunakan Analisis
secara langsung dengan pimpinan Deskriptif Kuantitatif yang merupakan
dan karyawan perusahaan sesuai metode yang bertujuan mengubah
dengan kebutuhan dalam penelitian kumpulan data mentah menjadi bentuk
ini. yang mudah dipahami, dalam bentuk
2. Data Sekunder informasi yang ringkas, dimana hasil
Data sekunder merupakan data yang penelitian beserta analisanya diuraikan
diperoleh tidak langsung, yaitu data dalam suatu tulisan ilmiah yang mana
tersebut diperoleh penulis dari dari analisis tersebut akan dibentuk
dokumen–dokumen perusahaan dan suatu kesimpulan.
buku–buku literatur yang Analisis Kuantitatif
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
92
ISSN 2656-2790 (online)

1. Untuk mengetahui pengaruh antara F hitung >F table atau probabilitas


stress kerja dan motivasi terhadap kesalahan kurang dari 5% maka Ho
kepuasan karyawan digunakan ditolak dan Ha diterima
teknik analisis regresi berganda. membuktikan variabel bebas secara
Analisis linier berganda digunakan bersama-sama mempunyai
untuk meramalkan bagaimana pengaruh signifikan terhadap
keadaan (naik turunnya) variabel variabel tidak bebasnya.
dependen, bila dua atau lebih F hitung <F table atau probabilitas
variabel independen sebagai faktor kesalahan lebih dari 5% maka Ho
prediktor dimanipulasi (dinaik diterima dan Ha ditolak
turunkan nilainya). Analisis ini membuktikan variabel bebas secara
menggunakan rumus persamaan bersama-sama tidak mempunyai
berikut (Sugiyono, 2012 : 277) : pengaruh signifikan terhadap
( ) variabel tidak bebasnya.
Dimana : b. Uji T (Uji Parsial)
Y’ = Kepuasan karyawan Uji ini digunakan untuk
X1 = Stress Kerja mengetahui apakah masing-masing
X2 = MotivasiKerja variabel bebasnya secara sendiri-
a = Konstanta sendiri berpengaruh secara
b = Koefisien signifikan terhadap variabel
e = Standar Error terikatnya. Dengan rumus hipotesis
2. Analisis Koefisien Determinasi (R2) sebagai berikut :
Pada model regresi linier berganda Ho : i = 0, artinya variable bebas
ini, akan dilihat besarnya kontribusi secara parsial tidak mempunyai
untuk variabel bebas terhadap pengaruh signifikan terhadap
variabel terikatnya dengan melihat variabel tidak bebas.
besarnya koefisien determinasi Ha : i ≠ 0, artinya variable bebas
totalnya (R2). Jika (R2) yang secara parsial mempunyai pengaruh
diperoleh mendekati 1 (satu) maka signifikan terhadap variabel tidak
dapat dikatakan semakin kuat model bebas.
tersebut menerangkan hubungan T hitung >T tabel atau probabilitas
variabel bebas terhadap variabel kesalahan kurang dari 10% maka
terikat.Sebaliknya jika (R2) makin membuktikan variabel bebas secara
mendekati 0 (nol) maka semakin parsial berpengaruh signifikan
lemah pengaruh variabel terhadap terhadap variabel tidak bebasnya,
variabel terikat. Ha diterima dan Ho ditolak.
3. Pengujian Hipotesa T hitung <T tabel atau probabilitas
a. Uji F (Uji Serempak) kesalahan lebih dari 10% maka
Uji ini digunakan untuk membuktikan variabel bebas secara
mengetahui pengaruh bersama-sama parsial tidak mempunyai pengaruh
variabel bebas terhadap varibel signifikan terhadap variabel tidak
terikat. Dimana dengan rumus bebasnya, Ho diterima dan Ha
hipotesis sebagai berikut : ditolak.
Ho : i = 0, artinya variabel bebas Untuk mendapatkan hasil dari
secara simultan tidak dapat metode perhitungan analisis ini maka
menjelaskan variabel tidak bebas. digunakan bantuan komputer dengan
Ha : i ≠ 0, artinya variable bebas program “SPSS For Windows Release
secara simultan dapat menjelaskan 21.0”’
variabel tidak bebas.
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
93
ISSN 2656-2790 (online)

HASIL PENELITIAN DAN Cronbach's Alpha N of Items


PEMBAHASAN
.835 11
Pengukuran Instrumen Penelitian
a. Uji Reliabilitas Sumber: diolah melalui SPSS V.21
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk Berdasarkan tabel hasil uji
mengukur suatu kuesioner yang reliabilitas variabel X2 di atas, sebelas
merupakan indikator dari variabel. item indikator memiliki nilai
Reliabilitas diukur dengan uji statistik Cronbach’s Alpha sebesar 0,835
cronbach’s alpha (α) dengan cara yaitulebih besar dari 0,6. Berdasarkan
membandingkan nilai Alpha dengan ketentuan di atas maka indikator-
standarnya, Reliabilitas suatu konstruk indikator dalam penelitian ini
variabel dikatakan baik jika memiliki dikatakan reliabel.
nilai Cronbach’s Alpha> 0,60. Tabel di Tabel 3
bawah ini menunjukkan hasil Hasil Uji Reabilitas Variabel Kepuasan
pengujian reliabilitas dengan Kerja (Y)
menggunakan alat bantu SPSS 21.00 Reliability Statistics
Tabel 1
Hasil uji reabilitas variabel Stres Kerja Cronbach's Alpha N of Items
(X1)
.751 11
Reliability Statistics
Sumber: diolah melalui SPSS V.21
Cronbach's Alpha N of Items Berdasarkan tabel hasil uji
reliabilitas variabel X2 di atas, sebelas
.780 10
item indikator memiliki nilai
Sumber: diolah melalui SPSS V.21 Cronbach’s Alpha sebesar 0,751 yaitu
Berdasarkan tabel hasil uji lebih besar dari 0,6. Berdasarkan
reliabilitas variabel X1 di atas, sepuluh ketentuan di atas maka indikator-
item indikator memiliki nilai indikator dalam penelitian ini
Cronbach’s Alpha sebesar 0,780 dikatakan reliabel.
yaitulebih besar dari 0,6. Berdasarkan b. Uji Validitas
ketentuan di atas maka indikator- Hasil uji validitas melalui program
indikator dalam penelitian ini SPSS 21.00 terhadap instrumen
dikatakan reliabel. penelitian diperoleh angka korelasi
Tabel 2 yang diuraikan pada tabel berikut.
Hasil Uji Reabilitas Variabel Motivasi
Kerja (X2)
Reliability Statistics
Tabel 4
Hasil Uji Validitas
Variabel Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
X1.1 112.30 48.148 .346
X1.2 111.70 47.803 .274
X1.3 111.93 51.030 390
X1.4 110.76 49.082 .502

© 2020 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author:
94
ISSN 2656-2790 (online)

X1.5 111.10 46.438 .419


X1.6 111.56 48.116 .327
X1.7 111.03 51.206 .423
X1.8 110.73 51.582 .422
X1.9 110.63 50.447 .504
X1.10 110.23 55.220 .363
X2.1 110.60 50.800 .414
X2.2 111.90 51.266 .530
X2.3 111.53 49.223 .329
X2.4 110.63 57.551 .679
X2.5 110.93 52.823 .337
X2.6 111.70 48.700 .421
X2.7 111.43 46.116 .449
X2.8 110.93 51.582 .422
X2.9 111.33 48.575 .662
X2.10 110.40 57.007 .491
X2.11 110.67 56.202 .444
Y1 111.80 45.545 .671
Y2 111.93 48.409 .430
Y3 111.37 50.240 .421
Y4 110.80 54.372 .351
Y5 110.60 52.593 .319
Y6 111.33 47.954 .405
Y8 111.20 48.372 .264
Y9 110.63 54.654 .416
Y10 111.00 47.448 .634
Y11 110.87 47.982 .468
Sumber: diolah melalui SPSS V.21 (2016)
Y11. dimana hasil tersebut berdasarkan
Dari tabal di atas dapat kolom Corected Item-Total
disimpulkan bahwa ada indikator Correlation. (dikatakan valid apabila
dalam penelitian yang valid dan tidak nilainya >0,30). Setelah melalui
valid. Berikut adalah indikator analisis kuantitatif dengan
indicator yang valid (>0,30), berturut- menggunakan uji validitas, dilakukan
turut yaitu X1.1,X1.3,X1.4, X1.5, pula analisis kualitatif (dengan melihat
X1.6, X1.7, X1.8, X1.9 X1.10, keterwakilan item pada tingkah laku
X2.1,X2.2, X2.3, X2.4, X2.5, X2.6, indikator, proporsi jumlah pada setiap
X2.7, X2.8, X2.9, X2.10, X2.11, fasenya), dengan meninjau kembali
Y1,Y2, Y3, Y4, Y5, Y6, Y7, Y9,Y10, ada beberapa item yang tidak valid
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
95
ISSN 2656-2790 (online)

tetapi tetap dipertahankan dengan dan Motivasi kerja (X2) secara


merevisi struktur kalimat, karena parsial maupun bersama-sama
dianggap sudah mewakili tingkah laku terhadap Kepuasan kerja karyawan
indikator yang sudah ditentukan. (Y). Perhitungan statistik dalam
c. Uji Hipotesis analisis regresi linear berganda yang
1. Hasil Analisis Regresi Berganda digunakan dalam penelitian ini
Analisis regresi linear berganda adalah dengan menggunakan
digunakan dalam penelitian ini bantuan program SPSS 21.00 for
dengan tujuan untuk membuktikan Windows. Hasilnya dapat dilihat
hipotesis mengenai adanya pada tabel berikut :
pengaruh variabel Stres kerja (X1)

Tabel 15
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Variabel Koefisien Regresi Sig Thitung
X1 0.25 0.777 0.285
X2 1.028 0.000 6.285
Konstanta -3.030 0.692 -0.398

R = 0.664 F hitung = 19.749


R2 = 0.441 Sig = 0.000

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS V.21.00 (2016)

Y = (- 3.030) + 0.25X1 + 1.028X2 + e Kerja terhadap kepuasan kerja


Dimana : berpengaruh positif. Hal ini
X1 : Stres kerja menggambarkan bahwa nilai
X2 : Motivasi Kerja kepuasan kerjaakan mengalami
Y : Kepuasan Kerja peningkatan sebesar koefisien
e : Nilai residual pengali dari stres kerja, dengan
Dari persamaan regresi di atas asumsi variabel independen lain
maka dapat diinterpretasikan beberapa dianggap konstan.
hal, antara lain: c. Variabel Motivasi Kerja memiliki
a. Nilai konstanta persamaan di atas nilai koefisien regresi yaitu sebesar
adalah sebesar -3,030. Angka 1.028. Hal ini berarti nilai
tersebut menunjukkan tingkat Kepuasan Kerjaakan mengalami
Kepuasan Kerja yang diperoleh peningkatan sebesar koefisien
oleh perusahaan bila variabel stres pengali dari Motivasi Kerja,
kerja dan motivasi diabaikan. dengan asumsi bahwa variabel
Artinya ketika kedua variabel independen yang lain dianggap
diabaikan maka variabel kepuasan konstan.
kerja karyawan bernilai negatif. d. Dari kedua nilai antara variabel
b. Variabel Stres Kerja memiliki nilai Stres kerja dan Motivasi Kerja
koefisien regresi yang positif yaitu terdapat perbedaan dimana variabel
sebesar 0,025.Nilai koefisien Motivasai kerja berpengaruh lebih
positif menunjukkan bahwa Stres besar terhadap Kepuasan kerja
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
96
ISSN 2656-2790 (online)

dibandingkan dengan Variabel dalam menerangkan variabel dependen


Stres kerja. (Kepuasan Kerja).
Berikut akan dijelaskan pengujian
Analisis Koefisien Determinasi (R2) masing-masing variabel secara parsial :
Koefisien determinasi ini 1. Variabel Stres Kerja (X1)
digunakan untuk mengetahui seberapa Hasil pengujian dengan SPSS
besarpengaruh variabel-variabel bebas untuk variabel Stres kerja (X1)
memiliki pengaruh terhadap variabel terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
terikatnya. Nilai koefisien determinasi (Y) diperoleh nilai t hitung = 0,285
untuk dua varibel bebas digunakanR dengan tingkat signifikansi 0,777
Square, sebagai berikut: Dengan menggunakan batas
Dari hasil analisis faktor-faktor signifikansi (α) = 0,05, maka nilai
yang memengaruhi Kepuasan kerja batas signifikansi α (0,05) > tingkat
karyawan pada tabel 13 menunjukkan signifikansi 0,777. Hal ini berarti
nilai koefisien determinasi (R Square) variabel stres kerja (X1) tidak
sebesar 0,441 hal ini berarti seluruh berpengaruh secara parsial pada taraf
variabel bebas yakni Stres kerja (X1) (α) = 5% terhadap Kepuasan Kerja
dan Motivasi kerja (X2) mempunyai karyawan (Y).
kontribusi secara bersama-sama 2. Variabel Motivasi Kerja (X2)
sebesar 44,1% terhadap variabel terikat Hasil pengujian dengan SPSS
(Y) yaitu Kepuasan kerja , sedangkan untuk variabel Motivasi Kerja (X2)
sisanya sebesar 55,9% dipengaruhi terhadap Kepuasan kerja (Y) diperoleh
oleh faktor-faktor lain dari penelitian nilai t hitung = 6,285 dengan tingkat
ini.Dengan demikian, hubungan kedua signifikansi 0,000
variabel dikatakan kuat berpengaruh Dengan menggunakan batas
terhadap kepuasan kerja karena nilai R signifikansi (α) = 0,05, maka nilai
square mendekati angka 1. batas signifikansi α (0,05) > tingkat
signifikansi 0,000 maka hipotesis
Uji Signifikansi Serempak/ Simultan diterima. Hal ini berarti variabel
(Uji F) Motivasi kerja (X2) berpengaruh
Uji statistik F pada dasarnya secara parsial dan signifikan terhadap
menunjukkan apakah semua variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
independen yang dimasukkan dalam Berdasarkan hasil pengolahan data
model mempunyai pengaruh secara diatas, penelitian ini menunjukkan
bersama-sama terhadap variabel bahwa variabel stres kerja dan motivasi
dependennya. Pada uji F didapatkan kerja mempunyai pengaruh secara
hasil F hitung sebesar 19.749 dengan signifikan terhadap kepuasan kerja,
taraf signifikasi 0.000 (sig ἀ<0,05), dimana pada tabel 13 nilai F hitung
dapat disimpulkan bahwa variabel sebesar 19,749 dan taraf signifikasi
independen antara lain Stres Kerja dan sebesar 0,000 (sig α< 0,05) hal ini
Motivasi Kerja secara simultan dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan
signifikan berpengaruh terhadap Hasil ini ikut menguatkan hasil
Kepuasan Kerja karyawan. penelitian dilakukan oleh Haryadi
Sarjono (2010) yang mengatakan
Uji Parsial (Uji t) bahwa stres kerja dan motivasi kerja
Uji t dimaksudkan untuk secara bersama-sama memberikan
mengetahui seberapa jauh pengaruh pengaruh yang cukup kuat dan searah
satu variabel independen (Stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.
dan Motivasi Kerja) secara individual Dari hasil pengujian parsial (Uji t)
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
90
ISSN 2656-2790 (online)

menggunakan program SPSS 21,0 dimana Penelitian ini membahas


diatas dapat dilihat pengaruh variabel mengenai pengaruh motivasi kerja
stres kerja terhadap kepuasan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai
sangat rendah dibanding dengan BKKBN Kabupaten Muara dimana
variabel motivasi. Berdasarkan hasil secara bersama-sama seluruh variabel
uji regresi antara stres kerja terhadap bebas faktor-faktor motivasi memiliki
kepuasan kerja terdapat Hubungan pengaruh yang signifikan terhadap
yang Positif namun tidak signifikan hal variabel terikat kepuasan kerja
ini mendefinisikan bahwa Ketika Stres pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa
kerja karyawan meningkat semakin tinggi faktor-faktor motivasi
makakepuasan kerja karyawan juga yang diberikan maka akan semakin
ikut meningkat (Hubungan Searah) tinggi pula kepuasan kerja pegawai.
artinya bahwa dalam taraf tertentu stres Gambaran Motivasi kerja pada
kerja dapat menigkatkan kepuasan PT. Sriwijaya Air Makassar yang
kerja seorang karyawan. Gambaran diambil dari 5 (lima) indikator yaitu
Stres kerja pada PT. Sriwijaya Air Lingkungan Kerja, Kesempatan
Makassar yang diambil dari 5 (lima) Berkembang, Pelatihan, Harapan
indikator yaitu Peran individu dalam Berprestasi, Komunikasi. Dari kelima
organisasi, Ketersediaan waktu, indikator tersebut, skor total paling
ketidak jelasan peran (Role ambiguity) tinggi adalah pada indikator Pelatihan
, beban kerja dan karakteristik tugas. dimana bentuk motivasi yang
Dari kelima indikator tersebut, skor diberikan oleh pihak perusahaan
total paling tinggi adalah pada berupa pelatihan dan pendidikan
indikator ketidak jelasan peran sebesar keterampilan khusus guna
84,9%. Hal ini berarti karyawan meningkatkan kemampuan dan
mengalami stress kerja karena keterampilan karyawan dalam
ketidakjelasan peran, dalam hal ini melaksanakan pekerjaan mereka.
posisi frontliner mengenai perubahan Selain itu indikator motivasi kerja yang
peraturan dan standar layanan yang mempengaruhi kepuasan kerja
selalu berubah yang diberikan oleh karyawan PT. Sriwijaya Air Makassar
pihak manajemen sehingga membuat adalah harapan berprestasi dimana
karyawan bingung akan kejelasan pihak manajemen Sriwijaya Air
pekerjaan mereka. Makassar akan memberikan
Selanjutnya mengenai Motivasi penghargaan kepada karyawan yang
kerja terhadap kepuasan kerja memiliki prestasi diatas rata-rata sesuai
karyawan. Hasil analisis menunjukkan dengan penilaian kinerja yang telah
bahwa variabel motivasi kerja yang ditetapkan.
paling dominan mempengaruhi tingkat Oleh karena itu, berdasarkan
kepuasan kerja karyawan pada PT. pemaparan di atas dapat disimpulkan
Sriwijaya Air Makassar. Tanda bahwa variabel Stres kerja (X1) dan
koefisien regresi X2 yang Motivasi kerja (X2) memiliki pengaruh
menunjukkan hubungan yang searah, yang signifikan terhadap Kepuasan
artinya jika variabel motivasi kerja kerja karyawan (Y), maka hipotesis
meningkat ke arah yang lebih positif pertama dalam penelitian ini dapat
maka kemungkinan kepuasan kerja diterima. Selanjutnya variabel
karyawan akan meningkat pula. Hasil Motivasi Kerja memiliki pengaruh
penelitian ini pada dasarnya yang signifikan terhadap kepuasan
mendukung hasil penelitian yang kerja karyawan pada PT. Sriwijaya
dilakukan oleh Anwar Prabu (2005) Air Makassar. Sehingga hipotesis
© 2020 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author:
91
ISSN 2656-2790 (online)

kedua pada penelitian ini yang (0,441) atau 44,1% sedangkan


menyatakan bahwa variabel Motivasi sisanya dipengaruhi oleh faktor-
kerja berpengaruh paling dominan faktor lain dari penelitian ini.
terhadap kepuasan kerja karyawan 2. Terdapat pengaruh yang signifikan
terbukti dan dapat diterima. antara variabel Streskerja (X1) dan
Motivasi kerja (X2) terhadap
kepuasan kerja karyawan pada
KESIMPULAN PT.Sriwijaya Air Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk Dengan demikian hipotesis
mengetahui pengaruh stres kerja dan pertama diterima.
Motivasi Kerja terhadap Kepuasan 3. Berdasarkan Penelitian yang telah
Kerja pada PT. Sriwijaya Air Makassar dilakukan,variabel Motivasi kerja
dan untuk mengetahui variabel apa (X2) merupakan variabel yang
yang paling berpengaruh. Dari paling dominan berpengaruh
rumusan masalah penelitian yang terhadap Kepuasan Kerja
diajukan, berdasarkan analisis data karyawan pada PT.Sriwijaya Air
yang telah dilakukan, dan pembahasan Makassar, sehingga hipotesis
yang telah dikemukakan, maka kedua terbukti dan dapat diterima.
diperolehkesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Hasil Analisis dan SARAN
pembahasan stres kerja dan Dengan memperhatikan hasil
motivasi kerja berpengaruh secara analisa dan pembahasan diatas, maka
simultan terhadap kepuasan kerja saran-saran untuk dapat dijadikan
karyawan hal ini dibuktikan bahan masukan kepada PT. Sriwijaya
dengan Uji Koefisien Determinasi Air Makassar dalam Memperhatikan
(R2) yakni dengan nilai sebesar
Tingkat Stres kerja dan DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan Motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan, antara lain Rivai, V dan Mulyadi, D. 2010.
sebagai berikut : Kepemimpinan dan Perilaku
1. Pihak manajemen perlu Organisasi. Edisi 7. Jakarta:
memerhatikan tingkat stres kerja Rajawali Pers
yang dialami oleh karyawannya
sehingga dapat tetap terkendali Rosyadi, I. 2012. Pengaruh Stres
sehingga kepuasan kerja karyawan Kerja dan Lingkungan Kerja
tetap dapat dipertahankan dalam Terhadap Motivasi Kerja Bagian
kondisi yang baik. Frontliner PT. Bank Mandiri
2. Segala bentuk motivasi kerja yang (Persero) Tbk Cabang Makassar
diberikan perusaahaan agar dapat Kartini dan Cabang Makassar
ditingkatkan sehingga karyawan Slamet Riyadi.Skripsi tidak
merasa terpenuhi kebutuhannya diterbitkan. Makassar: Jurusan
sehingga tujuan perusahaan dan Manajemen Fakultas Ekonomi
tujuan karyawan dapat tercapai Universitas Hasanuddin.
secara seimbang.
Kasmir. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia (Teori dan Praktik)

© 2020 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author:
92

Anda mungkin juga menyukai