Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN TRIGONOMETRI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

OLEH

KELOMPOK: IV

FEBRY PERTIWI TOMY S

NADRATUL HAZANAH

NIRMA AULIA

SALSA BILA NURHADI

SHELA LISDANINGRUM

SMAN 1 WATUBANGGA

KOLAKA, SULAWESI TENGGARA

2022/2023

A. MANFAAT DAN APLIKASI TRIGONOMETRI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-


HARI

Pada topik berikut ini kita akan mengulas manfaat mempelajari Trigonometri dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari – hari kita sering melihat seorang sedang
mengukur jalan yang akan diperbaiki ataupun gedung bertingkat yang sedang dibangun. Para
arsitek tersebut bekerja dengan menggunakan perbandingan trigonometri. Trigonometri
menemukan penggunaannya yang sempurna pada Arsitektur modern. Kurva-kurva nan indah
pada permukaan baja, bebatuan, kayu, dan lain-lain dapat diwujudkan karena potensi yang besar
dari ilmu ini. Teknologi pencitraan dari komputer dapat digunakan dalam dunia kedokteran
secara luar biasa untuk menemukan sumber beberapa penyakit ganas.

Berikut beberapa contoh penggunaan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari :

1. Dalam Bidang Navigasi

Tabel trigonometri diciptakan lebih dari dua ribu tahun yang lalu untuk perhitungan dalam
astronomi. Bintang-bintang dianggap tetap pada bola kristal dengan ukuran besar, dan model
yang sempurna untuk tujuan praktis. Hanya planet berpindah bola. (Pada saat itu ada tujuh planet
yang diakui: Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, bulan, dan matahari Mereka adalah
planet-planet yang kita beri nama hari-hari kami dalam seminggu sesudah Bumi tersebut belum
dianggap sebagai.. sebuah planet karena itu adalah pusat alam semesta, dan planet-planet luar
tidak ditemukan kemudian) jenis trigonometri yang diperlukan untuk memahami posisi pada
bola disebut trigonometri bola.. Trigonometri bola jarang diajarkan sekarang karena tugasnya
telah diambil alih oleh aljabar linear. Meskipun demikian, satu aplikasi dari trigonometri adalah
astronomi. Seperti bumi juga bola, trigonometri digunakan dalam geografi dan navigasi. Ptolemy
(100-178) yang digunakan trigonometri pada geografi dan menggunakan tabel trigonometri
dalam karya-karyanya. Columbus membawa salinan dari Regiomontanus ‘Ephemerides
Astronomicae pada perjalanan ke Dunia Baru dan menggunakannya untuk keuntungannya.

2. Menentukan tinggi menara, gedung, pohon, bukit, dll

3. Digunakan dalam oseanografi dalam menghitung ketinggian gelombang air laut

4. Aplikasi Trigononomerti Pada Ilmu Astronomi

Trigonometri sangat besar manfaatnya dalam ilmu astronomi, karena ukuran benda-benda
langit tidak mungkin diukur pakaipenggari, pasti dihutug dengan bermain skala-skala dan sudut-
sudut, sehingga dapat diestimasi ukurannya secara akurat. Rumus trigonometri sudut ganda
digunakan untuk nilai-nilai ukuran sisi akibat sudut-sudut yang tidak istimewa. Meskipun
pemnggunaan kalkulator diijinkan dalam penelitian, namun kalkulator umumnya tidak mampu
menganani kasus numeris yang membutuhkan ketelitian tinggi. Karena dalam beberapa kasus
numeris, perlakuan tanpa pembulatan adalah metode terbaik. Trigonometri digunakan dalam
menemukan jarak antara benda-benda angkasa

5. Fungsi sinus dan cosinus merupakan dasar bagi teori fungsi periodik seperti pada gelombang
suara dan cahaya.

6. Menentukan arah kiblat menggunakan ilmu ukur segitiga bola


Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical
trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan berbentuk
bola yaitu bumi yang kita tempati. Ilmu ini pertama kali dikembangkan para ilmuwan muslim
dari Jazirah Arab seperti Al Battani dan Al Khawarizmi dan terus berkembang hingga kini
menjadi sebuah ilmu yang mendapat julukan Geodesi (ilmu yang mempelajari tentang bumi).
Segitiga bola menjadi ilmu andalan tidak hanya untuk menghitung arah kiblat bahkan termasuk
jarak lurus dua buah tempat di permukaan bumi.

Sebagaimana sudah disepakati secara umum bahwa yang disebut arah adalah “jarak
terpendek” berupa garis lurus ke suatu tempat sehingga Kiblat juga menunjukkan arah terpendek
ke Ka’bah. Karena bentuk bumi yang bulat, garis ini membentuk busur besar sepanjang
permukaan bumi. Lokasi Ka’bah berdasarkan pengukuran menggunakan Global Positioning
System (GPS) maupun menggunakan software Google Earth secara astronomis berada di 21° 25'
21.04" Lintang Utara dan 39° 49' 34.04" Bujur Timur. Angka tersebut dibuat dengan ketelitian
cukup tinggi. Namun untuk keperluan praktis perhitungan tidak perlu sedetil angka tersebut.
Biasanya yang digunakan adalah :

φ = 21° 25’ LU dan λ = 39° 50’ BT (1° = 60’ = 3600”)

° = derajat ‘ = menit busur dan “ = detik busur

Arah Ka’bah yang berada di kota Makkah yang dijadikan Kiblat dapat diketahui dari setiap titik
di permukaan bumi, maka untuk menentukan arah kiblat dapat dilakukan dengan menggunakan
Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Penghitungan dan pengukuran dilakukan
dengan derajat sudut dari titik kutub Utara, dengan menggunakan alat bantu mesin hitung atau
kalkulator.

Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu :

1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah)

2. Titik B, diletakkan di lokasi yang akan ditentukan arah kiblatnya.

3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara.

Titik A dan titik C adalah dua titik yang tetap, karena titik A tepat di Ka’bah dan titik C tepat di
kutub Utara sedangkan titik B senantiasa berubah tergantung lokasi mana yang akan dihitung
arah Kiblatnya. Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung permukaan bumi,
maka terjadilah segitiga bola ABC, seperti pada gambar.

Ketiga sisi segitiga ABC di samping ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut
didepannya masing-masing sisi a, sisi b dan sisi c.
Dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan perhitungan Arah Kiblat adalah suatu perhitungan
untuk mengetahui berapa besar nilai sudut K di titik B, yakni sudut yang diapit oleh sisi a dan
sisi c.

Pembuatan segitiga bola sangat berguna untuk membantu menentukan nilai sudut arah kiblat
bagi suatu tempat dipermukaan bumi ini dihitung/diukur dari suatu titik arah mata angin ke arah
mata angin lainnya, misalnya diukur dari titik Utara ke Barat (U-B), atau diukur searah jarum
jam dari titik Utara (UTSB).

Untuk perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data :

1). Koordinat Ka’bah φ = 21o 25’ LU dan λ = 39o 50’ BT

2). Koordinat lokasi yang akan dihitung arah kiblatnya.

MANFAAT TRIGONOMETRI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Salah satu cabang dari matematika adalah trigonometri. Banyak orang yang menganggap
bahwa trigonometri adalah materi yang paling sulit dalam ilmu matematika. Dengan anggapan
seperti itu maka materi trigonometri akan menjadi semakin sulit dan malas untuk
mempelajarinya. Lalu, sebenarnya apa manfaat belajar trigonometri? Apa manfaat dari
trigonometri dalam kehidupan sehari-hari? Itulah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan
oleh sebagian dari kita. Pada artikel ini akan dijelaskan bagaimana trigonometri digunakan dan
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Trigonon yang berarti tiga sudut dan
metro yang berarti mengukur. Jadi, trigonometri merupakan cabang ilmu matematika yang
berkaitan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometri seperti sinus, cosinus, dan tangen.
Trigonometri jga dapat diartikan sebagai sebagai cabang matematika yang mempelajari
hubungan panjang dan sudut segitiga.

Awalnya, trigonometri ada sebagai solusi atas pemecahan ukuran atas bangun datar-
bangun datar yang sederhana. Seiring dengan perkembangan zaman, trigonometri kerap
digunakan dalam ilmu terapan (kehidupan sehari-hari), perkembangan ilmu lain, maupun
perkembangan ilmu matematika itu sendiri. Trigonometri memiliki peranan penting dalam
bidang astronomi, teknik sipil, geografi, navigasi, dan lain sebagainya.

Dalam bidang astronomi, trigonometri memiliki peranan yang sangat besar. Bagaimana
tidak, ilmu astronomi berkaitan serat dengan benda-benda langit yang tidak mungkin bisa diukur
menggunakan alat ukur seperti penggaris atau yang lainnya. Dalam hal ini, trigonometri
memiliki kontribusi yang besar dalam pengukuran benda-benda langit tersebut. Ukuran benda-
benda langit dapat diestimasikan menggunakan perbandingan dan sudut. Trigonometri digunakan
dalam menemukan jarak antara benda-benda luar angkasa yang satu dengan yang lainnya.
Selain astronomi, trigonometri juga bermanfat di bidang navigasi selama bertahun-tahun
dan para navigator menciptakan sextan yaitu sebuah instrument yang dengannya jarak dapat
diukur dengan melakukan tariangulasi dengan matahari atau bintang-bintang. Cara kerja sextan
adalah sebagai berikut: ketinggian sudut matahari (atau bintang-bintang apapun yang dapat
berfungsi sebagai titik referensi) harus ditentukan di atas cakrawala. Lalu, perhitungan matematis
dapat dibuat untuk menentukan titik di mana pengamat yaitu orang yang menggunakan sextan,
mengetahui dua titik pantai atau pulau. Sextan juga dapat digunakan sebagai alat untuk
mengukur jarak di mana kapal-kapal pantai berada. Saat ini, sextan telah digantikan oleh sistem
satelit yang juga menggunakan teori trigonometri.

Trigonometri erat kaitannya dengan pekerjaan seorang surveyor. Surveyor adalah ahli
ilmu ukur tanah. Pengukuran tanah adalah suatu cabang ilmu alam dalam menentukan posisi
ruang dimensi tiga dari suatu tempat pada permukaan bumi. Hasil pengukuran tanah yang
diperoleh digunakan untuk membuat peta topografi dari bumi yang kemudian digunakan untuk
menentukan luas wilayah suatu daerah. Dalam sistem undang-undang agraria zaman sekarang,
koordinat eksak batas negara adalah suatu hal yang sangat penting agar batas negara tidak
bergeser, seperti yang sering diangkat di media.

Para ahli sipil sangat bergantung pada seorang surveyor. Ketika seorang insinyur
membuat perencanaan pembangunan suatu proyek, seperti pembangunan jalan raya, jembatan,
bendungan, gedung bertingkat, dan lain-lain peran surveyor sangat diperlukan. Seorang suveyor
juga harus mempersiapkan untuk input data mengenai permukaan bumi dan tanah, setelah itu
data diinput pada suatu sistem informasi yang diberi naman GIS (Geographical Information
System). Keahlian trigonometri seorang surveyor sangat mempermudah pekerjaannya sehingga
beliau tak perlu terjun langsung ke medan-medan yang dirasa sangat sulit. Manfaat dari
trigonometri juga sudah dijelaskan Allah SWT dalam Alquran Surat Yunus ayat 5, yaitu:

Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan
hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."

Berdasarkan QS. Yunus ayat 5, kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT menciptakan
matahari dan bulan salah satunya adalah agar manusia--manusia dimuka bumi ini dapat
mengetahui perhitungan waktu. Maka dari itu, masalah penentuan waktu sholat, awal bulan, awal
tahun, maupun arah kiblat secara tepat dan akurat sangat banyak memerlukan bantuan
matematika. Selain itu, trigonometri juga dapat menghitung waktu sholat dan membantu dalam
penentuan penanggalan kalender hijriah. Tidak hanya itu, contoh sederhana dari penerapan
konsep trigonometri dalam kehidupan sehari-hari adalah dapat digunakan untuk mengukur
ketinggian suatu benda seperti tinggi pohon, tinggi tiang bendera, tingggi rumah, dan lain-lain.
Mengukur tinggi pohon dapat dilakukan dengan mengukur bayangan yang dibentuk oleh
sinar matahari. Jadi, kita tidak perlu untuk memanjat pohon jika ingin menghitung tingginya.
Selain itu juga mengukur sudut yang dibentuk oleh titik pangkal pohon, titik ujung bayangan
pohon, dan titik ujung pohon tersebut. Dari hasil ukur bayangan tersebut, dengan menggunankan
konsep trigonometri untuk menghitung tinggi pohon tersebut yaitu dengan menerapkan nilai
perbandingan trigonometri, baik sinus, cosinus dan tangen. Begitu banyak manfaat dari
trigonometri dalam kehidupan kita yang dapat kita jumpai.

Anda mungkin juga menyukai