Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN TRIGONOMETRI UNTUK MENGETAHUI

PERGERAKAN BENDA-BENDA LANGIT

Dwi Waryanti
1605045024

dwiwaryanti024@gmail.com

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Mulawarman
Samarinda

Abstrak
Trigonometri merupakan sebuah cabang matematika yang berhubungan dengan sudut-sudut
segitiga dan fungsi trigonometrik yaitu sinus, cosinus, tangen, cotangen, secan, dan cosecan.
Trigonometri juga dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari atau dalam
kehidupan nyata. Salah satu penerapan trigonometri adalah dalam bidang astronomi. Para
ilmuwan astronom menerapkan trigonometri untuk mengetahui pergerakan benda-benda yang
ada di langit. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan astronomi dengan cara
menghitung jarak-jarak bintang yang terdekat menggunakan trigonometri sederhana.

Kata kunci: Trigonometri, Pergerakan benda-benda langit

A. Pendahuluan di langit, mengukur jarak suatu


1. Latar Belakang Masalah bintang diangkasa tanpa harus pergi
Secara umum trigonometri luar angkasa, mengukur sudut
cenderung merupakan ilmu tentang ketinggian tebing tanpa harus
pengukuran sudut atau geometri memanjatnya, dan mengukur lebar
dengan ciri utamanya yaitu: sinus, suatu sungai tanpa harus
cosinus, tangen, cosecan, secan, menyeberanginya. Itulah penerapan
dan cotangen. Trigonometri juga dari mempelajari trigonometri
merupakan nilai perbandingan yang dalam kehidupan sehari-hari.
didefinisikan pada koordinat Tujuan dari makalah ini
kartesius atau segitiga siku-siku. adalah untuk memahami dan
Trigonometri merupakan ilmu mengetahui penerapan trigonometri
matematika yang sangat penting dalam pergerakan benda-benda di
dalam kehidupan. Penerapan ilmu langit. Pergerakan setiap benda-
trigonometri dalam kehidupan benda di langit dapat diketahui
mencakup segala bidang seperti dengan menghitung jarak antara
astronomi, geografi, navigasi, teori benda langit yang satu ke benda
musik, optik, analisis pasar langit lainnya.
finansial, elektronik, teori
probabilitas, statistika, biologi, 2. Rumusan Masalah
farmasi, kimia, teknik sipil, dan Berdasarkan latar belakang
lainnya. Sehingga dengan diatas, dapat diperoleh rumusan
trigonometri kita bisa mengetahui permasalahan yaitu bagaimana
pergerakan benda-benda yang ada
2

penerapan trigonometri dalam tanah dan membangun piramida,


pergerakan benda-benda langit. sedangkan astorom Babilonia
menghubungkan fungsi
3. Tujuan trigonometri dengan busur
Tujuan penulisan ini adalah lingkaran dan panjang tali yag
untuk mengetahui dan memahami membentuk busur tersebut. Awal
penerapan trigonometri dalam kemunculan trigonometri berupa
pergerakan benda-benda langit. perhitungan bayangan. Bangsa
Yunani mengambil alih dari
4. Manfaat Babilonia sebagai astronomi dan
Bagi pembaca dapat memberikan mempelajari hubungan antara
informasi dengan menerapkan sudut dalam lingkaran dengan
trigonometri untuk mengetahui dan panjang tali busur untuk
memahami pergerakan benda- mengembangkan teori-teori
benda di langit mengenai posisi dan gerak planet
(Syahbana, Ali. 2015: 2-3).
B. Kajian Teori Dalam mengetahui
1. Sejarah Trigonometri pergerakan benda-benda/planet
Istilah “Trigonometri” diluar angkasa para peneliti
berasal dari bahasa Yunani- menggunakan rumus paralaks
Trigonom yang berarti “Segitiga” trigonometri untuk menghitung
dan Metria yang berarti jarak.
“Pengukuran”. Jadi, trigonometri
adalah ilmu tentang pengukuran 2. Teori-teori Menurut Para Ahli
sudut dalam segitiga (geometri). a. Menurut Apollonius
Sesuai namanya, trigonometri Bangsa Yunani dan
dikembangkan dari studi India mengembangkan
mengenai segitiga siku-siku metode matematika dengan
dengan menerapkan hubungan model geometri untuk
antara ukuran sisi dan sudut mengetahui pergerakan
segitiga tersebut ke studi benda-benda langit, yang
mengenai segitiga lainnya yang kemudian disebut sebagai
serupa. Kata “Trigonometri” matematika astronomi.
diperkenalkan oleh Ternyata, mereka
matematikawan dan astronom menggunakan trigonometri
Jerman, Bartholomaeus Pitiscus untuk memecahkan
dalam judul karyanya, pertanyaan besar ini sehingga
Trigonometria sive de solutione akhirnya orang-orang kuno
triangularum Tractatus brevis et ini mengetahui posisi suatu
perspicius...,terbit tahun 1595. planet di waktu tertentu
Kemudian direvisi tahun 1600 dan (Quita, R. Marsya. 2010).
diterbitkan kembali sebagai Selanjutnya, bangsa
Trigonometria sive de Babilonia merupakan bangsa
Dimensione triangulae pertama yang mengamati
(Syahbana, Ali. 2015: 2) pergerakan planet-planet (ada
Bangsa Mesir kuno dan beberapa planet yang bisa
Babilonia kuno merupakan yang diamati dengan mata
pertama mengenal trigonometri. telanjang: merkurius, venus,
Bangsa Mesir menggunakan mars, jupiter dan saturnus).
trigonometri untuk mensurvei Setelah mengamati selama
3

bertahun-tahun, orang Gambar 1.2 Jalur ekliptika matahari


Babilonia menyadari bahwa
Sumber: Quita, R Marsya
semua planet tampaknya Ketika planet melalui jalur
bergerak melewati jalur yang ekliptika, secara periodik
sama. Jalur ini disebut dengan planet tersebut akan
ekliptika (ecliptic). melambat, berhenti dan
Pengertian ekliptika yang berbalik arah. Gerakan
lebih akurat didefinisikan berbalik arah ini disebut
sebagai jalur yang tampak gerakan mundur atau gerak
yang dilalui terus-menerus retrograde. Gerakan ini pun
oleh matahari atau planet- tidak luput dari pengamatan
planet. Untuk lebih jelasnya, orang Babilonia kuno.
perhatikan gambar dengan Gerakan retrograde sangat
contoh matahari. diperlukan untuk perhitungan
nanti.
Sebuah model
pergerakan planet diusulkan
oleh Apollonius, seorang ahli
ilmu ukur Yunani, pada tiga
abad sebelum masehi. Pada
model Apollonius, planet-
 
planet bergerak secara
seragam di sekitar jalur
Gambar 1.1 Jalur ekliptika matahari epicycle, sementara pusat
Sumber: Quita, R Marsya epicycle bergerak tidak
Letak matahari
beraturan di sekitar bumi
sebenarnya ada di tengah
pada lingkaran yang lebih
lingkaran merah. Namun, jika
besar, yaitu deferent.
dilihat dari bumi, matahari
terletak lebih jauh dan berada
pada jalur ekliptika yang bisa
manusia lihat dari bumi.
Planet-planet juga berputar
mengelilingi bumi di jalur
ekliptika dan setiap planet
memiliki waktu yang berbeda
untuk menyelesaikan satu
Gambar 1.3 perbandingan
putaran penuh. Misalnya,
diperlukan waktu satu tahun epicycle, deferent, dan ekliptika
untuk merkurius dan venus Sumber: Quita, R Marsya
menyelesaikan satu putaran,
dan tiga puluh tahun untuk Waktu yang dibutuhkan
saturnus. Perhatikan gambar untuk menyelesaikan satu
jalur ekliptika untuk contoh putaran penuh mengelilingi
jupiter. lingkaran (revolusi) disebut
periode. Terdapat dua periode
pada model Apollonius ini:

1) Periode sideris adalah


periode ketika pusat
4

epicycle mengelilingi
deferent, atau waktu yang
diperlukan planet (yang
tampak) untuk kembali
ke titik yang sama dari Selain mengamati periode
ekliptika. planet-planet, para astronom
2) Periode sinodis adalah kuno juga mengobservasi
periode ketika planet jarak dan waktu planet
berevolusi terhadap tersebut ketika mengalami
epicycle, atau dapat gerakan retrograde. Hasilnya
diartikan sebagai waktu ditunjukkan pada Tabel 2.
planet tersebut kembali
ke titik awalnya. Tabel 2. Jarak dan waktu
beberapa planet ketika
Model ini memiliki tiga mengalami gerak retrograde
r Nama Jarak Waktu
parameter, yaitu , T ,danS,
R Planet (hari)
dengan r adalah jari-jari Merkurius 12⁰ 20
epicycle, R jari-jari deferent, Venus 15⁰ 40
T periode sideris, dan S Mars 16⁰ 72
periode sinodis. Dengan Jupiter 10⁰ 120
pengamatan yang cermat,
Saturnus 7⁰ 140
bangsa Babilonia akhirnya
menemukan pendekatan
Sebelum kita dapat mencari
revolusi dari periode sideris
posisi suatu planet, kita harus
dan sinodis. Sebagai contoh,
r
mereka mengamati bahwa mencari rasio terlebih
planet mars menyelesaikan R
satu periode sideris nyaris dahulu. Rasio ini
dua tahun, sedangkan untuk mendefinisikan panjang dari
periode sinodis diselesaikan busur gerakan retrograde.
r
selama dua tahun lebih Untuk menghitung
sedikit. Data planet yang R
lengkap dapat diamati pada: menggunakan Tabel 2., kita
Tabel 1. Periode slideris dan sinodis untuk
mulaibeberapa planetepicycle,
pada saat
planet, dan bumi berada pada
Nama Planet Periode Rata-rata Periode Rata-rata
Slideris/ Periode Sinodis/ Periode
T(dalam Slideris(⁰/hari) S(dalam Sinodis(⁰/hari)
tahun) tahun)
Merkurius 1 0,986 0,317 11
Venus 1 0,986 1,6 0,616
Mars 1,88 0,524 2,14 0,462
Jupiter 11,86 0,0833 1,09 0,902
Saturnus 29,5 0,0334 1,04 0,952

garis lurus, dengan planet P


di titik P0 pada epicycle,
seperti pada gambar berikut
ini.
5

mata kanan Anda dan lihatlah


letak jari Anda terhadap latar
belakang benda yang sama.
Anda akan melihat letak jari
Anda akan bergeser. Kalau
tadinya jari Anda terlihat di
kiri sebelah pohon, sekarang
berada di kanannya.
Pergeseran ini disebut
pergeseran paralaks atau beda
lihat. Sudut pergeseran itu
disebut sudut paralaks.
Gambar 1.4 epicycle, planet, Sekarang rentangkan tangan
dan bumi berada pada garis Anda satu lengan penuh dan
Sumber: Quita, R Marsya tetap acungkan jari Anda.
Seperti tadi, lihatlah jari Anda
Pada gambar di atas, C 0 relatif terhadap benda-benda
adalah pusat epicycle saat ini yang jauh dengan berganti-
dan A0 adalah lokasi planet ganti memejamkan mata kiri
yang tampak pada ecliptic. dan kanan. Anda akan
Titik C merepresentasikan melihat jari Anda juga
pusat epicycle yang baru, titik bergeser letaknya terhadap
A juga merupakan lokasi baru benda latar belakang, hanya
dari planet yang tampak. Jika kali ini sudut pergeserannya
r adalah sisi CP dan R adalah lebih kecil. Jadi makin jauh
sisi EC dari segitiga ECP, jari Anda dari mata, makin
berarti kita harus mengetahui kecil sudut paralaksnya
setiap sudut di segitiga ECP (Sutantyo, Winardi. 2010:
EC 53).
untuk menemukan rasio
PC Kita dapat
(Quita, R. Marsya. 2010). menggunakan metode seperti
ini untuk menentukan jarak
b. Menurut Frederich Bessel benda-benda di langit. Kita
Menurut Bessel mengetahui bumi bergerak
menghitung jarak bintang- mengitari matahari dengan
bintang yang dekat periode orbit 365,25 hari.
menggunakan metode Akibat gerak edar bumi,
paralaks dalam bintang yang dekat akan
perhitungannya. Prinsip dari terlihat bergeser letaknya
paralaks cukup sederhana terhadap bintang yang jauh.
(Kerrod, Robin. 2005: 69). Bintang tersebut seolah-olah
Acungkan jari Anda menempuh lintasan berbentuk
kira-kira 20 cm di depan mata elips relatif terhadap latar
dan pejamkan atau tutuplah belakang bintang-bintang yag
mata kiri Anda. Lihat letak jauh. Gerak elips yang
jari Anda terhadap latar disebut elips paralaktik ini
belakang benda-benda yang sebenarnya pencerminan
jauh, misalnya tiang atau gerak bumi mengedari
pohon. Kemudian gantilah matahari. Sudut p disebut
memejamkan atau menutup paralaks bintang. Makin jauh
6

letak sutau bintang, makin panjangnya 1 cm dilihat dari


kecil pula paralaksnya. jarak 2 km).
Metode ini disebut paralaks
triogonometri. Jadi, dari
besarnya pergeseran posisi
bintang serta dengan Bintang latar belakang
mengetahui jarak kedua titik
pengamatan, kita dapat
menghitung jarak bintang
dengan ilmu ukur B
trigonometri sederhana. p
Sebenarnya usaha
menentukan paralaks bintang
d
sudah dilakukan sejak abad
ke-16, yaitu oleh Tycho
Brahe. Waktu itu belum ada
teleskop, tetapi dengan O
alatnya Tycho Brahe dapat A B
mengukur kedudukan planet Gambar 2. Paralaks sebuah bintang
hingga dengan ketelitian 1 Sumber: Sutantyo, Winardi
menit busur. Ia tak berhasil
mengamati pergeseran Dengan mengetahui
paralaks bintang. Oleh karena paralaks bintang, jarak
itu, Tycho Brahe berpendapat bintang dapat ditentukan.
teori heliosentrik Copernicus Hubungan antara paralaks
tidak benar (Copernicus dan jarak diberikan oleh
mengatakan matahari OC
sin p= =d ʘ (2.1)
merupakan pusat tata surya BC
dan bumi bergerak d ʘ adalah jarak bumi ke
mengelilinginya, teori matahari dan d adalah jarak
Copernicus bertentangan bintang (jarak bintang ke
dengan paham yang berlaku matahari atau ke bumi hanya
waktu itu, yaitu bumi berbeda sedikit karena sudut
merupakan pusat alam p sangat kecil). Karena p
semesta). Baru pada tahun sudut yang kecil, persamaan
1838 F.W. Bessel di 2.1 dapat dituliskan menjadi,
Observatorium Konigsberg, dʘ
Jerman, berhasil mengukur p= (2.2)
d
paralaks bintang 61 Cygni, ia Dengan p dinyatakan dalam
mendapatkan p=0,32' ' untuk radian. Bila sudut p
bintang itu. Bintang dengan dinyatakan dalam detik busur
paralaks terbesar adalah (1 radian ¿ 206.265 ' '), maka,
Proxima Centauri, yaitu dʘ
0,74 ' '. Paralaks terbesar ini p=206.265 (2.3)
d
sedemikian kecilnya hingga
Jarak dapat dinyatakan dalam
tak heran kalau Brahe dengan
AU, dalam hal ini persamaan
peralatannya yang sederhana
2.3 berbentuk
tidak mengamatinya (cara
206.265
populer untuk mengambarkan p= (2.4)
d
sudut 1 ' ' adalah batang yang
7

Astronom sering bintang terdekat ini adalah


menggunakan satuan parsec 1,33 pc atau 4,33 tahun
(disingkat pc) untuk cahaya. Dengan demikian
menyatakan jarak bintang. dapat dibuktikan bahwa
Satu parsec didefinisikan bintang adalah benda yang
sebagai jarak bintang yang letaknya sangat jauh, seperti
paralaksnya satu detik busur. telah diduga oleh Galileo.
Jadi, persamaan 2.4 diperoleh Mudah dihitung, bila bintang
1 pc=206.265 AU =1,086 ×10 18 cm didekatkan ke bumi hingga
(2.5) jaraknya sedekat matahari,
Satuan lain yang sering mereka tampak seterang
digunakan para astronom matahari, bahkan ada yang
untuk menyatakan jarak jauh melebihi matahari
adalah tahun cahaya, yaitu terangnya. Sebaliknya, bila
jarak yang ditempuh cahaya matahari dijauhkan letaknya
dalam setahun dalam ruang ke dekat bintang alpha
hampa. Dengan mengingat centauri misalnya, matahari
kecepatan cahaya sebesar akan tampak seperti bintang
c=2,997925× 1010 cm s−1 biasa dan tak bisa dibedakan
(2.6) dengan bintang lainnya. Ini
(kira-kira 300.000 kilometer membuktikan matahari
per detik) mudah dihitung sebenarnya hanyalah satu
bahwa diantara ratusan miliar
1 tahun cahaya=9,4605 ×1017 cm bintang dalam galaksi kita.
(2.7) Karena sangat kecil
Dengan demikian persamaan paralaks, hanya bintang yang
2.6 memberikan, jaraknya relatif dekat sajalah
1 pc=3,26 tahun cahaya yang dapat ditentukan
(2.8) paralaksnya dengan cara
Bila paralaksnya dinyatakan paralaks trigonometri.
dalam detik busur dan jarak Sekarang orang dapat
dinyatakan dalam pc maka menentukan paralaks bintang
persamaan 2.4 menjadi hingga sejauh 100 pc. Ini
1 hanya kurang dari satu persen
p= (2.9) diameter galaksi kita. Satelit
d
Pada abad ke-18 astrometri Hipparcos milik
seorang astronom besar ESA (European Space
bernama William Herschel Agency) telah
mengemukakan dugaan mengkatalogkan paralaks dari
bahwa sebenarnya bintang 110.000 bintang dengan
adalah benda yang besar dan kesalahan sekitar 0,001 ' '.
terang seperti matahari tetapi Tabel 1. memberikan data
tampak berkelip-kelip lemah enam buah bintang yang
karena letaknya sangat jauh. terdekat.
Telah kita ketahui bahwa Tabel 4. Enam bintang yang
bintang terang yang terdekat jaraknya terdekat
dengan kita adalah alpha Bintang Paralaks Jarak Jarak
centauri yang paralaksnya (“) (pc) (tahun
0,752 ' '. Dari persamaan 2.9 cahaya)
dapat kita hitung jarak Proxima 0,76 1,31 4,27
8

Centauri Berdasarkan data pada Tabel 1., rata-


Alpha 0,74 1,35 4,40 rata periode sinodis planet mars adalah
Centauri 0,462 ° /hari dan rata-rata periode
Bintang 0,55 1,81 5,90 sideris adalah 0,524 ° /hari. Dengan
Barnard demikian,
Wof 359 0,43 2,35 7,66 Sudut ECP=busur P 0 P=rata−rata periode sinodis ×
Lalande 0,40 2,52 8,22
21185
Sirius 0,38 2,65 8,64 Sudut C0 EC=busur C0 C=rata−rata periode sideris×

Sebagian besar
terlampau jauh jaraknya
bintang Sudut A 0 EP=busur A 0 A= ( 12 ) panjang=8 °
Sudut PEC=sudut C 0 EC + sudut A 0 EP=18,9 ° +8 °=2
hingga tak dapat diukur
dengan cara trigonometri. Sudut CPE=180° – ( sudut PEC + sudut ECP )=180 ° –
Namun ada cara-cara lain Dengan aturan sinus,
untuk mengukur jarak r CP sin ( PEC )
= = =0,66
bintang, salah satunya adalah R EC sin ( CPE )
dengan mengukur terang Untuk planet-planet yang lain,
suatu bintang dan selanjutnya hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.
menaksir kuat cahaya
sebenarnya bintang itu
(Sutantyo, Winardi. 2010: 53-
56). Nama Periode Periode r
Planet Slideris/ Sinodis/ R
C. Metode Kajian/Penelitian T(dalam S(dalam
Metode kajian yang digunakan tahun) tahun)
untuk mengetahui pergerakan benda- Merkurius 1 0,317 0,37
benda di langit adalah dengan Venus 1 1,6 0,72
menggunakan ilmu ukur trigonometri Mars 1,88 2,14 0,66
sederhana. Jupiter 11,86 1,09 0,19
Saturnus 29,5 1,04 0,11
D. Hasil Analisis
Dari teori-teori mengenai r
Tabel 3. Nilai untuk beberapa planet
trigonometri kita akan menghitung R
r
nilai dari planet mars. Dalam
R Setelah kita menemukan parameter-
perhitungan tersebut peran parameter yang dibutuhkan, sekarang kita
trigonometri tentu tidak terhindarkan. dapat mencari posisi dari planet tersebut.
Contoh: Planet Mars Perhitungan posisi ini melibatkan segitiga
Berdasarkan data pada Tabel 2., nilai CEP yang telah kita hitung pada saat
1 r
busur retrograde adalah ()2
panjang mencari . Untuk lebih jelas, dapat dilihat
R
¿ 8 ° (bernilai setengahnya karena modelnya seperti di bawah ini.
planet bergerak secara seragam pada
1
epicycle) dan ()2
waktu ¿ 36 hari
(bernilai setengahnya karena pusat
epicycle bergerak secara seragam pada
deferent).
9

Posisi bujur saat T 0=40 ° dan waktu


yang dibutuhkan dari T 0 ke T adalah
250 hari. Pada T,
Busur C 0 C=rata−rata periode sideris × waktu yang d
Busur P0 P=rata−rata periode sinodis × waktu yang d
Sudut ECP=busur P 0 P=115,5 °
EC =R=1CP=r =0,66
Dengan menggunakan aturan cosinus,
1
PE=[ E C 2 +C P2 – 2 ( EC )( CP ) ( cos ( ECP ) ) ] 2 =1,416.
Gambar 1.5 Posisi dari planet Dengan menggunakan aturan sinus,
Sumber: Quita, R. Marsya
Untuk mencari posisi planet pada sin ( PEC )=
[ CPsin ( ECP ) ] =0,421
waktu T adalah dengan mengetahui PE
panjang busur A0 A kemudian sehingga sudut PEC=arcsin(0,421)=25 0
dijumlahkan dengan sudut bujur saat Busur A 0 A=busur C0 C – sudut PEC =131° – 25 °=
T 0 atau saat planet mengalami busur Bujur T =bujur T 0 +busur A 0 A=40 ° +106 °=146 °
tengah A0 O. Titik O adalah titik asal
diukur saat waktu siang sama dengan E. Simpulan dan Saran
waktu malam di suatu belahan bumi 1. Kesimpulan
(equinox). Untuk mencari posisi planet Dari hasil pembahasan
saat T dibutuhkan sudut PEC. Sekali diperoleh kesimpulan bahwa
lagi kita ambil planet mars sebagai untuk mengetahui pergerakan
contoh. benda-benda di langit dapat
Misalkan pergerakan planet mars dihitung pergerakannya dengan
terhadap busur retrograde telah cara menggunakan rumus
diamati dengan alat-alat astronomi, trigonometri sederhana yaitu
dan diketahui bahwa busur tengah dengan menghitung posisi benda-
terjadi pada bujur 40 °. Dengan data benda langit dan menggunakan
ini, kita akan menghitung posisi planet paralaks tigonometri (menghitung
mars 250hari kemudian (untuk jarak bintang-bintang yang
memudahkan dimisalkan R=1 dan terdekat).
r
r = ). 2. Saran
R
Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa Setelah membaca makalah ini,
rata-rata periode sinodis planet Mars seharusnya pembaca dapat
adalah 0,462°/hari dan rata-rata memberikan informasi dengan
periode sideris adalah 0,524°/hari. menerapkan trigonometri untuk
mengetahui dan memahami
pergerakan benda-benda di langit.

DAFTAR PUSTAKA

Astronomi, Dunia. 2009. “Mengukur Jarak Bintang dengan Paralaks”.


http://duniaastronomi.com/2009/05/mengukur-jarak-bintang-dengan-paralaks/. 9 Februari
2019
10

Quita, R. Marsya. Juli 2014. “Trigonometri Langit”.


http://majalah1000guru.net/2014/07/trigonometri-langit/. 9 Februari 2019

Chandra, Deded dkk. 2016. Dasar-dasar Astronomi. Kencana: Jakarta

Kerrod, Robin. 2005. Bengkel Ilmu Astronomi. Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama

Sutantyo, Winardi. 2010. Pengantar Astrofisika: Bintang-bintang di Alam Semesta.


ITB: Bandung

Syahbana, Ali. 2015. Trigonometri Dasar. Deepublish: Yogyakarta

Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. PT Remaja Rosdakarya:


Bandung

Anda mungkin juga menyukai