Dwi Waryanti
1605045024
dwiwaryanti024@gmail.com
Abstrak
Trigonometri merupakan sebuah cabang matematika yang berhubungan dengan sudut-sudut
segitiga dan fungsi trigonometrik yaitu sinus, cosinus, tangen, cotangen, secan, dan cosecan.
Trigonometri juga dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari atau dalam
kehidupan nyata. Salah satu penerapan trigonometri adalah dalam bidang astronomi. Para
ilmuwan astronom menerapkan trigonometri untuk mengetahui pergerakan benda-benda yang
ada di langit. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan astronomi dengan cara
menghitung jarak-jarak bintang yang terdekat menggunakan trigonometri sederhana.
epicycle mengelilingi
deferent, atau waktu yang
diperlukan planet (yang
tampak) untuk kembali
ke titik yang sama dari Selain mengamati periode
ekliptika. planet-planet, para astronom
2) Periode sinodis adalah kuno juga mengobservasi
periode ketika planet jarak dan waktu planet
berevolusi terhadap tersebut ketika mengalami
epicycle, atau dapat gerakan retrograde. Hasilnya
diartikan sebagai waktu ditunjukkan pada Tabel 2.
planet tersebut kembali
ke titik awalnya. Tabel 2. Jarak dan waktu
beberapa planet ketika
Model ini memiliki tiga mengalami gerak retrograde
r Nama Jarak Waktu
parameter, yaitu , T ,danS,
R Planet (hari)
dengan r adalah jari-jari Merkurius 12⁰ 20
epicycle, R jari-jari deferent, Venus 15⁰ 40
T periode sideris, dan S Mars 16⁰ 72
periode sinodis. Dengan Jupiter 10⁰ 120
pengamatan yang cermat,
Saturnus 7⁰ 140
bangsa Babilonia akhirnya
menemukan pendekatan
Sebelum kita dapat mencari
revolusi dari periode sideris
posisi suatu planet, kita harus
dan sinodis. Sebagai contoh,
r
mereka mengamati bahwa mencari rasio terlebih
planet mars menyelesaikan R
satu periode sideris nyaris dahulu. Rasio ini
dua tahun, sedangkan untuk mendefinisikan panjang dari
periode sinodis diselesaikan busur gerakan retrograde.
r
selama dua tahun lebih Untuk menghitung
sedikit. Data planet yang R
lengkap dapat diamati pada: menggunakan Tabel 2., kita
Tabel 1. Periode slideris dan sinodis untuk
mulaibeberapa planetepicycle,
pada saat
planet, dan bumi berada pada
Nama Planet Periode Rata-rata Periode Rata-rata
Slideris/ Periode Sinodis/ Periode
T(dalam Slideris(⁰/hari) S(dalam Sinodis(⁰/hari)
tahun) tahun)
Merkurius 1 0,986 0,317 11
Venus 1 0,986 1,6 0,616
Mars 1,88 0,524 2,14 0,462
Jupiter 11,86 0,0833 1,09 0,902
Saturnus 29,5 0,0334 1,04 0,952
Sebagian besar
terlampau jauh jaraknya
bintang Sudut A 0 EP=busur A 0 A= ( 12 ) panjang=8 °
Sudut PEC=sudut C 0 EC + sudut A 0 EP=18,9 ° +8 °=2
hingga tak dapat diukur
dengan cara trigonometri. Sudut CPE=180° – ( sudut PEC + sudut ECP )=180 ° –
Namun ada cara-cara lain Dengan aturan sinus,
untuk mengukur jarak r CP sin ( PEC )
= = =0,66
bintang, salah satunya adalah R EC sin ( CPE )
dengan mengukur terang Untuk planet-planet yang lain,
suatu bintang dan selanjutnya hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.
menaksir kuat cahaya
sebenarnya bintang itu
(Sutantyo, Winardi. 2010: 53-
56). Nama Periode Periode r
Planet Slideris/ Sinodis/ R
C. Metode Kajian/Penelitian T(dalam S(dalam
Metode kajian yang digunakan tahun) tahun)
untuk mengetahui pergerakan benda- Merkurius 1 0,317 0,37
benda di langit adalah dengan Venus 1 1,6 0,72
menggunakan ilmu ukur trigonometri Mars 1,88 2,14 0,66
sederhana. Jupiter 11,86 1,09 0,19
Saturnus 29,5 1,04 0,11
D. Hasil Analisis
Dari teori-teori mengenai r
Tabel 3. Nilai untuk beberapa planet
trigonometri kita akan menghitung R
r
nilai dari planet mars. Dalam
R Setelah kita menemukan parameter-
perhitungan tersebut peran parameter yang dibutuhkan, sekarang kita
trigonometri tentu tidak terhindarkan. dapat mencari posisi dari planet tersebut.
Contoh: Planet Mars Perhitungan posisi ini melibatkan segitiga
Berdasarkan data pada Tabel 2., nilai CEP yang telah kita hitung pada saat
1 r
busur retrograde adalah ()2
panjang mencari . Untuk lebih jelas, dapat dilihat
R
¿ 8 ° (bernilai setengahnya karena modelnya seperti di bawah ini.
planet bergerak secara seragam pada
1
epicycle) dan ()2
waktu ¿ 36 hari
(bernilai setengahnya karena pusat
epicycle bergerak secara seragam pada
deferent).
9
DAFTAR PUSTAKA
Kerrod, Robin. 2005. Bengkel Ilmu Astronomi. Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama