DISUSUN OLEH :
NAMA : NOVITA SARI
NIM : PO.71.33.1.20.051
TINGKAT : 3B
Dengan ini menerangkan bahwa laporan kegiatan PBL Mata Kuliah Penyediaan
Air Mahasiswa semester V Jurusan Kesehatan Lingkungan Prodi D-III Sanitasi
Poltekkes Kemenkes Palembang, yang disusun oleh :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
NIP. 197411152000031004
i
PRAKATA
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................................i
PRAKATA.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Waktu dan Pelaksanaan Praktikum....................................................................................1
C. Tujuan Kegiatan...................................................................................................................2
D. Manfaat Kegiatan.................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3
A. Pengertian PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)........................................................3
B. Tahapan Pengolahan............................................................................................................3
C. Peralatan PDAM..................................................................……………………………….4
D. Persyaratan Intake Air PDAM............................................……………………………….5
E. Kebutuhan Air Rumah Tangga per Hari...........................……………………………….6
F. Standar Baku Mutu Air Minum..........................................……………………………….7
BAB III HASIL KUNJUNGAN KE PERUMDA TIRTA MUSI...............................................10
A. Laboratorium Pengujian.....................................................................................................10
B. Ruangan Escada ( Ruang Kontrol dan Monitoring).........................................................11
C. Lapangan Tahap Pengolahan Air......................................................................................11
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
LAMPIRAN...................................................................................................................................14
iii
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
1
Waktu : 09.00 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Bagian Produksi
C. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kunjungan belajar lapangan di Perumdam Tirta Musi
Palembang instalasi Rambutan ini ialah dalam pemenuhan mata kuliah penyehatan air
dan melihat langsung teknik pengolahan air di Palembang.
D. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kunjungan belajar di Perumdam Tirta Musi Palembang
instalasi Rambutan ini ialah diharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan
secara sistematis dan sinkron mengenai teknik pengolahan air untuk mencapai
penguasaan keahlian tertentu.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Tahapan Pengolahan
1. Intake Building (Unit Penampungan Awal)
Intake Building adalah proses awal dari pengolahan air, yaitu air ditampung
pada sebuah tampungan awal di dalam bangunan Intake Building tersebut. Proses
penjernihan air di unit ini disebut juga dengan Sadap Air (Water Intake). Fungsi
mesin ini adalah untuk menampung air dari sumber air aslinya. Penampungan
dilengkapi dengan strip filter atau disebut Filter Bar Screen. Filter ini digunakan
sebagai filter awal untuk benda-benda yang terendam seperti kayu, daun dan benda
lainnya.
2. Koagulasi Proses
koagulasi adalah proses pemberian koagulan dengan maksud mengurangi
gaya tolak menolak antara partikel colloid. Proses flokulasi adalah proses
pemberian flokulan dengan maksud menggabungkan flok-flok kecil sehingga
menjadi besar dan semakin besar sehingga cukup besar untuk diendapkan.
Tujuan utama dari proses koagulasi dan flokulasi ialah untuk memisahkan
3
colloid yang ada di dalam air baku. Colloid adalah partikel halus, oleh karena itu
sangat sukar untuk diendapkan atau perlu waktu yang sangat lama. Colloid
umumnya bermuatan listrik, baik positif maupun negatif yang tergantung dari
asalnya. Bila berasal dari anorganik maka muatan listriknya adalah positif,
sedangkan bila berasal dari organik maka muatan listriknya adalah negatif. Agar
colloid-colloid tersebut mudah diendapkan, maka ukurannya harus diperbesar
dengan cara saling menggabungkan antara colloid-colloid tersebut melalui proses
koagulasi dan flokulasi dengan cara penambahan koagulan dan flokulat. Colloid
digolongkan menjadi hydrophobic colloid yang sulit bereaksi dengan air dan
hydrophilic colloid yang mudah bereaksi dengan air, karena sifat tersebut maka
hydrophilic colloid membutuhkan lebih banyak zat koagulan daripada
hydrophobic colloid.
3. Flokulasi
Partikel-partikel colloid yang bermuatan listrik sejenis (sama negatifnya)
dalam air akan saling tolak menolak sehingga tidak bisa saling mendekat dan
kondisi dimana partikel tetap berada pada tempatnya sering disebut kondisi stabil.
Kondisi partikel yang stabil tidak memungkinkan terbentuknya flok, maka air
tersebut biasanya diberi muatan positif untuk mengurangi gaya tolak menolak
sesama koloid (gaya repulsion), sehingga akan terjadi kondisi destabilisasi dari
partikel. Kondisi partikel colloid yang tidak stabil memungkinkan terbentuknya
flok, dengan adanya muatan positif yang cukup dan merata akan terbentuk
flok¬flok kecil kumpulan dari colloid-colloid.
4.Sedimentasi
Proses sedimentasi adalah proses untuk memisahkan partikel-partikel yang
terdapat di dalam air dengan airnya sendiri dengan cara diendapkan. Jenis partikel
yang terbentuk dari pengolahasn air minum, maka tujuan khusus dari pengendapan
mungkin berbeda-beda, seperti untuk pengendapan flok alum, flok kesadahan, flok
besi
5.Filtrasi
Proses filtrasi adalah proses penyaringan air melalui media berbutir yang
porous. Dalam praktek pengolahan air bersih dikenal beberapa macam filtrasi yaitu:
4
a. Rapid filtration (penyaringan cepat), ialah proses pengolahan air minum
yang umumnya dilakukan sesudah proses-proses koagulasi, flokulasi dan
sedimentasi, media yang dipakai bisa berbentu: (1) single media (1 media)
misalnya, pasir; (2) dua media (2 media) misalnya, anthracite dan pasir
yang terpisah; (3) fifed media (2 atau lebih media) misalnya anthracite dan
pasir yang dicampur.
b. Slow sand filtration (penyaringan pasir lambat), ialah proses pengolahan
air minum yang umumnya dilakukan untuk air permukaan tanpa melalui
unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi. Jadi bahan baku sesudah melalui
prasedimentasi langsung dialirkan ke saringan pasir lambat. Disini proses
koagulasi, flokulasi sedimentasi, dan filtrasi terjadi di saringan pasir ini
dengan bantuan mikroorganisme yang terbentuk di lapisan permukaan
pasir.
6.Netralisasi
Netralisasi pH adalah suatu upaya agar pH air menjadi normal. Proses
pengolahan air akan lebih efektif apabila nilai pH telah mendekati normal.
Pengaturan pH dalam instalasi air minum bertujuan untuk mengendalikan korosif
pada pipa sistem distribusi pada nilai < 6,5 atau 9,5 (Anonim, 1991-4). Tujuan
proses netralisasi ialah untuk menetralkan kembali pH air yang turun karena
penambahan alum pada proses koagulasi, dimana akan terjadi hidrolisis.
7. Desinfeksi
Tujuan utama dari proses desinfeksi adalah untuk memenuhi persyaratan
bakteriologis bagi air minum, karena proses-proses pengolahan prasedimentasi,
flokulasi-koagulasi, sedimentasi dan filtrasi masih masih meloloskan
bakteri/mikroorganisme yang tidak diharapkan ada dalam air minum.
8. Bagian Reservoir (Penampungan Akhir)
Air yang telah selesai diolah dimasukkan ke tempat penampungan
sementara sebelum didistribusikan. Unit reservoir ini terletak di tempat dengan
eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi.
Metode ini menggunakan gaya gravitasi bumi, sehingga menghemat penggunaan
pompa air.Selanjutnya untuk mendistribusikan air bersih tersebut, menggunakan
5
pipa-pipa
6
dengan berbagai macam ukuran hingga air bersih dapat sampai pada rumah maupun
bangunan sekitar kita.
C. Peralatan PDAM
1. Clamp saddle
Clamp saddle adalah salah satu alat yang biasa dipergunakan untuk sambungan
pipa rumah atau Proyek PDAM. HDPE Clamp saddle bisa anda gunakan dengan
material pipa HDPE yang akan dicangkokkan dengan pipa untuk Sambungan
Rumah (SR). Misalnya pipa distribusinya adalah pipa hdpe, maka pergunakan
CLAMP SADDLE HDPE pula.
2. Pipa
Pipa merupakan salah-satu jenis komponen utama yang banyak digunakan di proses
industri. Penggunaan pipa juga beraneka ragam disesuaikan dengan jenis fluida,
pressure maupun temperaturnya. Dalam sistem piping, sebuah pipa tidak
akan berfungsi jika tidak di hubungkan dengan komponen-komponen lainnya.
Sehingga di butuhkan fitting agar pipa dapat saling terhubung dan berfungsi
sebagaimana mestinya.
3. Water Flow Sensor
Untuk mengukur debit air prototype ini menggunakan Water Flow Sensor. Water
Flow Sensor air memiliki 3 bagian utama diantaranya sensor hall efek,rotor air dan
tubuh katup plastik , ketika air melewati gulungan rotor maka sensor hall efek akan
mengukur kecepatan air dengan output berupa sinyal pulsa. Cara kerja sensor
dengan cara mengitung jumlah putaran kincir didalam flow meter tersebut yang
akan menghasilkan sinyal kontak ,signal tersebut lah yang akan menghsilkan nilai
atau jumlah debit air sehingga akan di tampilkan dalam LCD mikrokontroler.
4. Water Level Float Sensor
Water level siku untuk mengetahui ketinggian atau persediaan air didalam sumur
penampungan.Water level siku ini dilengkapi dengan reed switches atau saklar lidi
didalam batang dan magnet di disekeliling batang, prinsip kerja sensor ini adalah
ketika air mengangkat pelampung maka magnet akan mengaktifkan sensor atau
menjadi dalam keadaan close (terhubung) demikian sebaliknya jika pelampung
7
tenggelam maka sensor dalam keadaan open (terputus). Sensor ini dapat dipasang
bolak balik secara horizontal untuk mengatur posisi default Normaly Open (NO )
atau Normaly Close (NC).
9
rangkuman standar air minum, sebagai berikut:
1. Unsur Parameter Fisika: Parameter fisika meliputi warna, rasa, bau, kekeruhan dan
1
0
TDS jumlah zat padat terlarut.
2. Unsur Parameter Kimia: Parameter kimiawi terbagi menjadi dua yaitu kimia
organik dan kimia anorganik. Zat kimia anorganik adalah logam, zat reaktif, zat-
zat berbahaya dan beracun. Sedangkan Zat kimia organik adalah insektisida,
herbisida, zat kimia organik mudah menguap, zat-zat berbahaya serta zat pengikat
Oksigen.
3. Unsur Parameter Mikrobiologi: Indikator mikrobiologi biasanya bakteri coliform
dan E-coli. Total coliform menunjukkan adanya pencemaran air bersih oleh tanah
atau sumber alamiah lainnya.
1
1
BAB III
HASIL KUNJUNGAN KE PERUMDA TIRTA MUSI
A. Laboratorium Pengujian
Kunjungan pertama yakni pada ruangan Laboratorium Pengujian yang
terdiri dari pengujian air bersih dan pengujian air minum. Adapun alat-alat
pada laboratorium pengujian air bersih dan air minum terdiri dari :
12
untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat).
6. Lemari asam
Lemari asam adalah tempat penyimpanan bahan yang bersifat asam pekat
di laboratorium. Sebuah lemari asam merupakan salah satu jenis perangkat
ventilasi lokal yang dirancang untuk membatasi paparan asap, uap atau
debu berbahaya atau beracun terhadap bahan kimia yang disimpan di
dalamnya. Perlu diketahui, lemari asam disimpan ditempat terpisah dari
bahan bahan umum lainnya. Hal ini dilakukan karena bahan yang
disimpan bersifat asam pekat.
7. Kulkas Untuk menyimpan sampel pengujian air
8. Water still
W4l Mesin pembuat Aquades Kapasitas 4 Liter per Jam
9. Total Dissolved
Solid Merupakan satuan banyaknya zat yang terlarut dalam air. Jumlah
TDS suatu air minum yang diijinkan oleh Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) berkisar antara 4- 12 ppm
B. Ruangan Escada ( Ruang Kontrol dan Monitoring)
Kunjungan kedua yakni pada ruangan Escada ( Sistem Kontrol Analisis
dan Data) dimana ruangan ini berfungsi untuk memonitoring, mengontroldan
mengatur dosis menggunakan sistem-sistem yang langsung terhubunga dalam
proses produksi. Dilakukan pengaasan dan pengontrolan setiap satu jam sekali.
C. Lapangan Tahap Pengolahan Air
Pada kunjungan terakhir dilaksanakan pada lapangan pengolahan air
baku yang terdiri dari bak- bak pengolahan mulai dari :
1. Intake
2. Koagulasi
3. Flokukasi
4. Sedimentasi
5. Aerasi
6. Filtrasi
7. Desinfeksi/ netralisasi
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan perusahaan yang diberi
wewenang oleh negara dalam mengelola sumber daya air dan
pemanfaatannya yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat umum.
B. Saran
1. Diharapkan agar Perumda Tirta Musi Palembang tetap
mempertahankan kualitas air yang akan di distribusikan kepada
pelanggan di kota Palembang.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16