OLEH :
KELOMPOK I
OLEH :
KELOMPOK I
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Dosen Pembimbing,
Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji TTD
Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat–Nya penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktik Kerja
Lapangan di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mengalami hambatan, hal ini
disebabkan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis.
Berkat bantuan, dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak akhirnya laporan
Praktik Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP., MPH selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar.
2. Bapak I Wayan Sali, S.KM., M.Si. selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan dan selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan.
3. Bapak Dr. Drs. I Wayan Sudiadnyana, S.KM., MPH selaku Ketua Program
Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan.
4. Ibu Ni Ketut Rusminingsih, S.KM., M.Si selaku Dosen Pembimbing Praktik
Kerja Lapangan.
5. Ibu drg. Alfiana selaku Kepala UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan yang
telah mengizinkan penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan serta
membantu dalam memberikan data yang penulis perlukan.
6. Ibu Ni Nyoman Purwandani, A.Md.KL selaku Pembimbing Lapangan di
tempat penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
membantu dalam proses penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan masih
banyak keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca.
Denpasar, Maret 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................3
C. Manfaat.........................................................................................................4
D. Metode Pelaksanaan......................................................................................5
B. Pelaksanaan PKL........................................................................................13
A. Hasil............................................................................................................22
B. Pembahasan.................................................................................................27
BAB IV PENUTUP...............................................................................................85
A. Kesimpulan.................................................................................................85
B. Saran............................................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................87
v
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................88
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 19 Persentase Klasifikasi Hotel/Penginapan di Wilayah Kerja UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan Tahun 2021.........................................................69
Gambar 20 Persentase Kepemilikan Sertifikat Laik Sehat Hotel/Penginapan di
Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan.........................................71
Gambar 21 Persentase Kepemilikan Izin TPS B3 dan IPLC di Wilayah Kerja
UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan.................................................................72
Gambar 22 Desain Lubang Resapan Biopori........................................................73
Gambar 23 Proses Pembuatan Biopori.................................................................75
Gambar 24 Desain label tempat sampah non infeksius........................................76
Gambar 25 Desain label tempat sampah infeksius...............................................76
Gambar 26 Tempat penyimpanan sementara limbah B3......................................77
Gambar 27 Rencana lokasi TPS B3......................................................................78
Gambar 28 Denah TPS B3....................................................................................79
Gambar 29 Saluran Pembuangan Air....................................................................80
Gambar 30 Tampak depan TPS B3.......................................................................81
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
lingkungan serta kualitas perumahan atau pemukiman tempat tinggal. Untuk
merubah atau menekan terjadinya pencemaran lingkungan diperlukan usaha atau
inovasi di bidang sanitasi yang disebut dengan rekayasa sanitasi yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan alam. Program
kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di areal outdoor wilayah kerja
Puskesmas selain pengendalian vektor dan penyakit berbasis lingkungan, sanitasi
hotel menjadi menjadi tanggungjawab puskesmas. Salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas hotel adalah dengan memelihara higiene sanitasi hotel.
Higiene sanitasi di hotel memiliki peran yang sangat penting dalam segi kesehatan
dan segi bussiness operational hotel. Hotel harus memenuhi syarat yang dimana
persyaratan tersebut mencakup seluruh bagian hotel baik dari dalam maupun luar
hotel sehingga tamu, pekerja maupun masyarakat yang ada di sekitar hotel
terjamin derajat kesehatannya. Untuk menciptakan higiene sanitasi hotel maka
perlu dilakukannya penataan dan pengawasan sanitasi hotel yang dilakukan oleh
pengelola maupun petugas kesehatan terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan dan
Puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan lingkungan di puskesmas terkait mata kuliah Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah Padat (PTPSP-B), Pengendalian Vektor dan Binatang
Pengganggu (PVBP-B), Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL), Sanitasi Hotel dan
Rekayasa Sanitasi di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui sistem pengelolaan limbah di UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang
pengganggu khususnya program kerja jumantik serta jumlah kasus DBD pada
wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan.
3
c. Untuk mengetahui 10 besar penyakit serta penanganan penyakit menular dan
penyakit tidak menular yang terdapat di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan.
d. Mampu mengetahui kondisi sanitasi hotel terkait kepemilikan sertifikat laik
sehat, kepemilikan izin IPAL dan ijin TPS B3 pada hotel di wilayah kerja
UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan.
e. Untuk mampu mengidentifikasi, merencanakan dan mendesain program kerja
terkait rekayasa sanitasi yang terdapat di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan.
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini, mahasiswa memperoleh
informasi, pengetahuan dan pengalaman khususnya pada pelaksanaan
program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan. Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan untuk dapat
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh pada saat proses pembelajaran
di kampus.
2. Bagi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Sebagai tambahan informasi atau kepustakaan bagi yang melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan selanjutnya serta diharapkan sebagai bahan
pertimbangan dalam melaksanakan suatu pengabdian masyarakat oleh
Jurusan Kesehatan Lingkungan.
3. Bagi UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Hasil Praktek Kerja Lapangan ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif serta dapat berguna sebagai informasi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan program kesehatan lingkungan di bidang Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah Padat (PTPSP-B), Pengendalian Vektor dan Binatang
Pengganggu (PVBP-B), Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL), Sanitasi Hotel
dan Rekayasa Sanitasi.
4
D. Metode Pelaksanaan
1. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder yang digunakan untuk membantu proses studi pendahuluan
dalam praktik kerja lapangan yaitu dengan mengumpulkan informasi yang
terdapat di puskesmas terkait dengan program kerja di bidang kesehatan
lingkungan.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung pada objek kajian. Dalam praktik kerja lapangan ini mahasiswa
melakukan observasi terhadap sistem pengelolaan limbah, sistem
pengendalian vektor dan binatang pengganggu, penanganan serta
pengendalian penyakit berbasis lingkungan, jumlah hotel di wilayah kerja
puskesmas termasuk pengelolaa limbah padat serta limbah cair dan upaya
rekayasa sanitasi.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap kepala puskesmas dan petugas sanitasi untuk
mengetahui program kerja kesehatan lingkungan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan monitoring evaluasi hasil. Wawancara juga bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai permasalahan kesehatan lingkungan yang
ada di masyarakat
5
BAB II
PELAKSANAAN PKL
6
Tabel 1
Program Kerja PKL Kelompok I di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
7
Target Kendala Yang
No Program Kerja Kegiatan Metode Pelaksanaan
Program Dihadapi
Padat (PTPSP-B)
2 Pengendalian 1. Mengumpulkan data angka kejadian 100 % 1. Observasi lapangan dan 1. Program kerja
Vektor dan DBD yang ada di wilayah UPTD. pengumpulan data jumantik belum
Binatang Puskesmas II Denpasar Selatan pada primer dari kegiatan terlaksana
Pengganggu tahun 2021 jumantik. dengan optimal.
(PVBP-B) 2. Melaksanakan koordinasi dengan 2. Pelaksanaan PSN dan 2. Data penanganan
koordinator jumantik terkait program sosialisasi. kasus DBD
kerja jumantik, peran epidemiologi, 3. Pelaksanaan fogging. belum
standar pelaksanaan fogging, dan terinventarisasi
pencegahan dan penanggulangan dengan baik.
DBD. 3. Pelaksanaan
3. Mengikuti survei jentik bersama pelatihan pada
petugas jumantik dan menaburkan petugas jumantik
larvasida. belum dapat
4. Menyusun laporan kegiatan dilaksanakan.
pelaksanaan program Pengendalian 4. Pemberian
Vektor dan Binatang Pengganggu larvasida belum
(PVBP-B). dilaksanakan
sesuai
takaran/dosis.
3 Penyakit Berbasis 1. Pengumpulan data terkait 10 penyakit 100 % 1. Pengumpulan data 10 1. Jumlah SDM
Lingkungan tertinggi di UPTD. Puskesmas II penyakit tertinggi pada yang belum
memenuhi
8
Target Kendala Yang
No Program Kerja Kegiatan Metode Pelaksanaan
Program Dihadapi
Denpasar Selatan. tahun 2021. standar sehingga
2. Pengumpulan data penyakit menular 2. Melakukan analisis cakupan
di UPTD. Puskesmas II Denpasar penyakit menular dan pelaksanaan
Selatan. tidak menular program PBL
3. Pengumpulan data penyakit tidak belum berjalan
menular di UPTD. Puskesmas maksimal.
Denpasar Selatan. 2. Di masa pandemi
4. Menyusun laporan kegiatan covid-19 ini
pelaksanaan program Penyakit kegiatan
Berbasis Lingkungan (PBL) sosialisasi terkait
pencegahan dan
penanggulangan
PBL belum
berjalan
maksimal.
4 Sanitasi Hotel 1. Mengumpulkan data terkait hotel 100 % 1. Observasi lapangan. 1. Jumlah
yang berada di wilayah kerja UPTD. 2. Pengumpulan data hotel/penginapan
Puskesmas II Denpasar Selatan. terkait jumlah hotel yang memiliki
2. Mengumpulkan data terkait serta sertifikat laik sertifikat laik
presentase hotel yang telah memiliki sehat di wilayah kerja sehat masih
sertifikat laik sehat. Puskemas Denpasar 2 sedikit.
3. Mengumpulkan data terkait Selatan. 2. Pelaksanaan
kepemilikan izin IPAL dan TPS B3 3. Pengumpulan data pembinaan dan
9
Target Kendala Yang
No Program Kerja Kegiatan Metode Pelaksanaan
Program Dihadapi
pada tiap hotel yang berada di terkait jumlah hotel pengawasan
wilayah kerja UPTD. Puskesmas II yang memiliki IPAL sanitasi hotel
Denpasar Selatan. dan TPS B3 terkendala
4. Mengikuti kegiatan survei laik sehat pandemi, banyak
di hotel yang berada di wilayah kerja hotel yang tidak
UPTD. Puskesmas II Denpasar beroperasional
Selatan. sehingga
5. Menyusun laporan kegiatan pengawasan
pelaksanaan program sanitasi hotel. terhadap sarana
sanitasi seperti
pengambilan
sampel air,
makanan, rectal
swab tidak
berjalan sesuai
jadwal.
3. Jumlah
hotel/penginapan
yang mempunyai
izin IPLC masih
sangat rendah.
5 Rekayasa Sanitasi 1. Membuat lubang resapan biopori pada 100 % 1. Melaksanakan 1. Terjadinya
beberapa lokasi yang rawan pemasangan lubang genangan air saat
10
Target Kendala Yang
No Program Kerja Kegiatan Metode Pelaksanaan
Program Dihadapi
menimbulkan genangan air di UPTD. resapan biopori 3 buah terjadi hujan di
Puskesmas II Denpasar Selatan biopori pada lokasi yang area puskesmas
2. Membuat label tempat sampah label berisiko menimbulkan 2. Tempat sampah
dan simbol limbah pada tempat banjir UPTD. di pada masing-
sampah di setiap unit pelayanan di Puskesmas II Denpasar masing di unit
UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan. atau ruangan
penghasil limbah
Selatan. 2. Menyusun desain sesuai
belum semua
3. Membuat desain TPS B3 jenis dan karakteristik
berisi label
4. Melakukan pengukuran kualitas fisik limbah yang dihasilkan 3. Tempat
udara ruangan di UPTD. di Puskesmas penyimpanan
5. Melakukan kaporitisasi air bersih II Denpasar Selatan limbah B3 (TPS
6. Menyusun laporan kegiatan 3. Pengukuran kualitas B3 berada
pelaksanaan rekayasa sanitasi fisik ruangan berdekatan
(pencahayaan, dengan dapur)
kelembaban, kebisingan)
secara langsung pada
tiap unit pelayanan
puskesmas
4. Melaksanakan
kaporitisasi pada sumur
warga di wilayah kerja
UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan
11
B. Pelaksanaan PKL
12
Tabel 2
Jadwal Pelaksanaan PKL Kelompok I di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
1 Pembekalan PKL Dilaksanakan secara daring.
2 Pembukaan PKL di UPTD. Dilaksanakan di UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan Puskesmas II Denpasar
Selatan dibuka oleh kepala
puskesmas, diikuti oleh
sanitarian puskesmas, dosen
pembimbing dan seluruh
mahasiswa PKL.
3 Mengikuti kegiatan vaksinasi Diikuti oleh mahasiswa
masal untuk membantu PKL secara bergiliran.
program puskesmas
4 Penyehatan Mengumpulkan data terkait Data yang diperoleh terkait
Tanah dan sistem pengelolaan limbah B3 hasil lab kimia air limbah,
Pengelolaan dan domestik di Puskesmas. manifest pengangkutan
Sampah Padat limbah B3 dan MOU
pengangkutan dan
13
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
(PTPSP-B) pemusnahan limbah B3
Melakukan inventaris bahan Pencatatan penggunaan
dan limbah B3 yang dihasilkan bahan B3 serta limbah B3
pada tiap unit pelayanan di yang dihasilkan pada tiap
Puskesmas II Denpasar unit pelayanan puskesmas.
Selatan.
Melakukan pemantauan terkait Pencatatan penyimpanan
penanganan, penyimpanan dan bahan B3 di puskesmas.
penggunaan B3 yang aman.
Mendesain stiker/label pada Membuat desain stiker/label
setiap tempat sampah domestik untuk sampah infeksius dan
maupun B3. non infeksius.
Pembuatan desain TPS B3 di Membuat desain TPS B3
Puskesmas II Denpasar yang memenuhi
Selatan. persyaratan.
Pemasangan label & simbol Melakukan pemasangan
limbah pada tempat sampah di label dan symbol pada
tiap unit pelayanan di UPTD. tempat sampah infeksius
14
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
Puskesmas II Denpasar dan non infeksius di
Selatan. puskesmas.
Menyusun laporan kegiatan Menyusun laporan kegiatan.
pelaksanaan program
Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah Padat
(PTPSP-B)
5 Pengendalian Mengumpulkan data angka Melaksanakan koordinasi
Vektor dan kejadian DBD yang ada di dan mengumpulkan data
Binatang wilayah UPTD. Puskesmas II angka kejadian DBD tahun
Pengganggu Denpasar Selatan pada tahun 2021 di puskesmas.
(PVBP-B) 2021
15
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
pencegahan dan
penanggulangan DBD.
16
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
II Denpasar Selatan. menular serta melakukan
analisis.
Pengumpulan data penyakit Melaksanakan
tidak menular di UPTD. pengumpulan data penyakit
Puskesmas Denpasar Selatan. tidak menular serta
melakukan analisis.
Menyusun laporan kegiatan Menyusun laporan kegiatan.
pelaksanaan program Penyakit
Berbasis Lingkungan (PBL)
7 Sanitasi Hotel Mengumpulkan data terkait Melaksanakan
hotel/penginapan yang berada pengumpulan data
di wilayah kerja UPTD. hotel/penginapan yang
Puskesmas II Denpasar berada di wilayah kerja
Selatan. puskesmas.
Mengumpulkan data terkait Melaksanakan
persentase hotel yang telah pengumpulan data
memiliki sertifikat laik sehat. hotel/penginapan yang
memiliki sertifikat laik
17
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
sehat dan melakukan
analisis.
Mengumpulkan data terkait Melaksanakan
kepemilikan izin IPAL dan pengumpulan data
TPS B3 pada tiap hotel yang kepemilikan izin IPAL dan
berada di wilayah kerja UPTD. TPS B3 di wilayah kerja
Puskesmas II Denpasar puskesmas dan melakukan
Selatan. analisis.
Mengikuti kegiatan survei laik Melaksanakan kegiatan
sehat di hotel yang berada di survei laik sehat di Grand
wilayah kerja UPTD. Palaces Hotel.
Puskesmas II Denpasar
Selatan.
18
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
8 Rekayasa Sanitasi Membuat lubang resapan Melaksanakan pembuatan
biopori lubang resapan biopori pada
3 titik lokasi yang rawan
genangan air di puskesmas
Membuat label tempat sampah Membuat desain label dan
label dan simbol limbah pada symbol limbah di tempat
tempat sampah sampah di setiap unit
pelayanan di puskesmas
Membuat desain TPS B3 Melaksanakan survei
lapangan rencana lokasi
pembangunan TPS B3 dan
membuat desain bangunan
TPS B3.
Pengukuran kualitas fisik udara Melakukan pengukuran
ruangan kualitas fisik udara ruangan
di UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan
Melaksanakan kaporitisasi air Melaksanakan kaporitisasi
bersih
19
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
air bersih di sumur
warga/masyarakat
Menyusun laporan kegiatan Menyusun laporan kegiatan.
pelaksanaan rekayasa sanitasi
9 Supervisi Dosen Pelaksanaan supervisi PKL Melaksanakan
oleh Dosen Jurusan Kesehatan pendampingan pada saat
Lingkungan supervisi oleh dosen dan
melaksanakan koordinasi
terkait program kerja serta
kendala yang dihadapi
selama PKL.
10 Bimbingan Bimbingan program kerja dan Bimbingan program kerja
Laporan ke kegiatan yang telah dan kegiatan yang telah
Pembimbing dilaksanakan selama PKL dilaksanakan ke
Lapangan Pembimbing Lapangan.
11 Bimbingan Bimbingan laporan BAB I- Bimbingan program kerja
Laporan ke BAB IV dan kegiatan yang telah
Dosen dilaksanakan ke Dosen
20
Bulan
Januar
No Program Kerja Kegiatan Februari Maret Keterangan
i
IV I II III IV I II III IV
Pembimbing Pembimbing.
21
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran umum
a. Geografi
UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan terletak di Jalan Danau Buyan III,
Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang berdiri pada tanggal 1
Oktober 1983 dengan luas wilayah 13,11 km2. Batas wilayah UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu:
Utara : Kelurahan Kesiman
Timur : Selat Badung
Selatan : Kelurahan Sidakarya
Barat : Kelurahan Panjer
Gambar 1
Peta Wilayah UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
22
Tabel 3
Luas Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Desa
Desa Luas Wilayah
No Kelurahan/ Desa Gondok
Tertinggal ( km2 )
Endemis
1 Kelurahan Sanur 0 0 2,87
2 Kelurahan Renon 0 0 3,86
3 Desa Sanur Kauh 0 0 2,69
4 Desa Sanur Kaja 0 0 3,69
Total Luas Wilayah (km2) 13,11
24
No Kualifikasi Pendidikan Jumlah Keterangan
7 D – 3 Kebidanan
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 7
b. Pegawai Kontrak 5
8 D-3 Gizi
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 1
b. Pegawai Kontrak 1
9 D-3 Kesling
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 2
b. Pegawai Kontrak 1
10 D-3 Analis Kesehatan
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 1
11 D-3 Farmasi (Asisten Apoteker) 1 petugas gudang
obat
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 2
b. Pegawai Kontrak 0
12 D-3 Perawat Gigi 1 petugas logistik
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 3
b. Pegawai Kontrak 0
13 D – 1 Kebidanan
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 0
14 Analis Kesehatan ( SMAK)
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 1
b. Pegawai Kontrak 0
15 Perawat (SPK)
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 0
25
No Kualifikasi Pendidikan Jumlah Keterangan
16 Perawat Gigi ( SPRG )
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 0
17 Asisten Apoteker ( SMF )
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 0
18 Pekarya Kesehatan Bendahara
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 1
b. Pegawai Kontrak 0
19 S1 Sarjana Komputer
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 1
20 S1 Sarjana Ekonomi
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 1
b. Pegawai Kontrak 3
21 S1 Sarjana Sosial Ka.Sub. Bag. TU
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 1
b. Pegawai Kontrak 0
S1 Sarjana Psikologi
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 1
22 Koord. Jumantik
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS )
b. Pegawai Kontrak
- Sarjana Kesehatan Masy. 2
- D III kesling 2
23 SMA/SMK
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
26
No Kualifikasi Pendidikan Jumlah Keterangan
b. Pegawai Kontrak 9
24 SMP
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 0
25 SD
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 0
b. Pegawai Kontrak 1
Jumlah Total 72
Sumber: Profil puskesmas tahun 2022.
B. Pembahasan
1. Program kerja Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah Padat (PTPSP-B)
Pengelolaan limbah di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
yaitu sebagai berikut:
Gambar 2
Klasifikasi dan Penanganan Limbah Puskesmas II Denpasar Selatan
Pengelolaan limbah di UPTD. Puskesmas Denpasar II Selatan sesuai dengan
jenis dan karakteristik limbah. Berdasarkan gambar di atas pengelolaan limbah B3
seperti limbah infeksius, benda tajam, limbah kimia B3 (padat/cair) bekerja sama
dengan pihak ketiga (PT. Triata Mulia Indonesia) dalam pengangkutan dan
pemusnahan limbah, untuk limbah domestik padat bekerjasama dengan Desa
27
Sanur Kaja serta untuk limbah cair domestik dikelola pada IPAL yang terdapat di
puskesmas dengan sistem biofilter.
Berikut sistem pengelolaan limbah dan bahan B3 di UPTD.Puskesmas II
Denpasar Selatan:
a. Inventarisasi bahan dan limbah B3 di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Inventaris bahan dan limbah B3 belum dilaksanakan dengan maksimal
sehingga bahan B3 yang digunakan pada setiap unit tidak tersimpan dan
tercatat dengan baik. Penyimpanan bahan B3 masih bercampur dengan bahan
lain yang tidak mengandung B3. Serta pelabelan pada bahan dan limbah B3
belum dilakukan sehingga bahan B3 tidak diberi label sesuai dengan jenis dan
karakteristiknya. Pelabelan ini berfungsi untuk mengetahui jenis bahan dan
limbah B3 sehingga dapat menghindari dari kecelakaan akibat kerja serta
penggunaan bahan B3 yang tidak sesuai ketentuan. Setelah melakukan
observasi lapangan, kami dari kelompok I melakukan inventaris dan
identifikasi jenis dan karakteristik limbah B3 sebagai berikut:
1) Identifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Berikut ini hasil identifikasi bahan yang mengandung B3 di UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan. Bahan B3 dibawah ini dipergunakan pada
setiap unit baik pelayanan medis maupun non medis.
Tabel 5
Identifikasi Bahan yang Mengandung B3 di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan
29
47 Meliseptol Spray
48 Microsield 2 %
(Chlorhexidine 2 %)
49 Minyak Zaitun
30
2) Identifikasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Berikut ini merupakan hasil indentifikasi limbah B3 yang dihasilkan di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan. Identifikasi
dilaksanakan sesuai jenis/karakteristik limbah serta unit penghasil limbah B3, yaitu sebagai berikut:
Tabel 6
Identifikasi Jenis/Karakteristik Limbah B3 serta Unit Penghasil Limbah
di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
31
No Jenis Limbah Karakteristik Unit Penghasil Label Pewadahan
3 Limbah Kimia a. Beracun a. UGD Drum bekas yang
b. Mudah b. Genset kuat dan tidak bocor
Contoh: Terbakar c. Perkantoran
a. Oli bekas d. Areal Umum
b. Bensin
c. Mercury
d. Batrai bekas
e. Bohlam lampu
32
3) Distribusi bahan B3
Berikut merupakan distribusi bahan berbahaya dan beracun berdasarkan
ruangan/unit pelayanan dan instalasi di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan:
Tabel 7
Distribusi Bahan B3 di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
35
Gambar 3
Sistem Pengelolaan Limbah Cair di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Hasil Pengujian Parameter Fisika Limbah Cair
Bulan Januari-Desember 2021
2250
1750
1250
750
250
Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Hasi Bak
l l l l l l l l l l l l u
P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- Mut
m eri m eri m eri m eri m eri m eri m eri m eri m eri m eri m eri m eri u
ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa ksaa
n n n n n n n J ul n n n n n
J an P eb Mar Apr Mei J un Ags Sep Okt Nop Des
F 27 2 7 27
Fisika 27 27
Temperatur 27 2 7 TDS
Fisika 27 27
Fisika2TSS
7 27 27 38
i
s
i
k
a
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r
F 220 170 180 710 710 130 280 140 140 140 150 150 200
i 0
s
i
k
a
T
D
S
F 0 .9 6 1 .4 2 .3 5 1 6 .7 1 6 .7 0 .9 5 0 .9 5 0 .8 2 0 .0 9 0 .9 1 .2 8 9 .4 5 200
i 5 5
s
i
k
a
T
S
S
Gambar 4
Grafik Hasil Pengujian Parameter Fisik Limbah Bulan Januari-Desember 2021
36
Hasil Pengujian Parameter Kimia Limbah Cair
Bulan Januari-Desember 2021
Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Hasi l Baku
P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- P e- Mutu
m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k- m eri k-
saan saan saan saan saan saan saan saan saan saan saan saan
J an P eb Mar Apr Mei J un J ul Ags Sep Okt Nop Des
Ki 8 7 .9 7 .2 8 .7 8 .7 7 .7 6 .9 6 .6 7 .5 7 .5 8 8 9
mi
a
pH
Ki 2 1 .3 8 1 9 .8 2 8 .7 3 2 .6 1 9 .8 2 1 .1 7 2 4 .9 2 1 .3 2 3 .6 2 3 .6 3 8 .9 3 8 .6 5 50
mi
a
BO Kimia pH Kimia BOD Kimia COD
D Kimia Minyak/lemak Kimia MBAS Kimia Amnonia Nitrogen
Ki 3 8 .0 5 3 8 .3 5 2 .4 5 7 8 .9 3 5 .2 8 3 6 .6 8 5 4 .3 2 3 8 .9 1 42 42 7 2 .2 4 6 8 .8 80
mi
a
CO
D
Ki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
mi
a
Mi
ny
ak/
le
ma
k
Ki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
mi
a
MB
AS
Ki 0 .1 2 0 .2 2 0 .2 2 0 .0 4 2 0 .0 3 8 0 .0 4 0 .0 3 3 0 .0 3 2 0 .0 3 2 0 .0 3 2 0 .0 5 8 0 .0 3 3 10
mi
a
Am
no
ni a
Ni -
tro
ge
n
Gambar 5
Grafik Hasil Pengujian Parameter Kimia Limbah Cair
Bulan Januari-Desember 2021
Gambar 6
Grafik Hasil Pengujian Bakteriologis Limbah Cair
Bulan Januari-Desember 2021
Berdasarkan hasil pengujian laboratorium untuk parameter kimia, fisika dan
bakteriologis kimia air limbah hasil pengujian memenuhi standar berdasarkan
Pergub Bali No. 16 Tahun 2016. Dari hasil pengujian yang dilakukan
menunjukkan air olahan IPAL UPTD. Puskesmas Denpasar II Selatan dapat
dibuang ke lingkungan dan air limbah aman dan tidak berpotensi mencemari
lingkungan baik air, tanah maupun udara serta biota perairan.
37
c. Pengelolaan Limbah B3
Seluruh limbah yang dihasilkan dikelola menurut jenis dan karakteristiknya
serta disediakan tempat sampah, dilapisi plastik sampah dan label sesuai jenis
limbah yang dihasilkan. Limbah infeksius dan kimia B3 padat dan cair dikelola
oleh pihak ke 3 yaitu PT. Triata Mulia Indonesia dalam pengangkutan dan
pemusnahan. Perjanjian kerjasama ini tertuang dalam MOU. Laporan
pengangkutan dan pemusnahan limbah dari pihak ketiga tertuang dalam bukti
fisik dokumen berupa manifest yang dapat dijadikan laporan bukti pengangkutan
dan pemusnahan limbah secara legal dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Pengangkutan dilaksanakan setiap 1 minggu sekali. Berikut jumlah
limbah yang dihasilkan dari bulan Januari-Desember tahun 2021:
250 241
200
179
150
120 111
100 106 107
65
50 48 53 52
34
0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Gambar 7
Grafik Limbah Infeksius yang Dimusnahkan
Bulan Januari-Desember 2021
Berdasarkan gambar grafik di atas pada bulan Januari-September rata-rata
jumlah limbah yang dimusnahkan berkisar 100-110 kg/bulan. Angka ini
merupakan imbas dari tingginya limbah APD, repid-tes dan limbah vaksin covid-
19. Pada bulan Januari-September tingginya kasus covid-19 mempengaruhi
jumlah limbah yang dihasilkan. Sebelum terjadinya pandemi covid-19 jumlah
limbah yang dihasilkan puskesmas tidak lebih dari 50 kg/bulan. Pada bulan
Oktober-November kasus covid-19 mulai menurun dan limbah yang dihasilkan
juga berangsur kembali normal di angka kisaran 50 kg/bulan. Dominasi limbah
38
yang dimusnahkan sepanjang tahun 2021 yaitu limbah APD, rapid-tes dan limbah
vaksinasi covid-19.
Pada bulan Juli tahun 2021 tidak dilaksanakan pengangkutan dan
pemusnahan limbah karena dana yang di anggarkan untuk pengelolaan limbah
pada tahun 2021 telah habis karena tingginya lonjakan jumlah limbah penanganan
covid-19. Selama satu bulan limbah disimpan di box pendingin dan baru mulai di
angkut pada bulan September setelah ada dana bantuan dari Dinas Kesehatan Kota
Denpasar.
d. Pembuatan Desain TPS dan Label Tempat Sampah
Pembuatan desain label tempat sampah agar sesuai dengan jenis limbah
yang dihasilkan pada setiap unit berfungsi dan tidak terjadi kesalahan pemilahan
limbah sehingga pengelolaan limbah dapat sesuai dengan jenis dan karakteristik
limbah. Limbah yang teridentifikasi dengan benar dapat mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan akibat limbah B3 khususnya limbah medis serta tidak
terjadi pemanfaatan kembali terhadap limbah medis tanpa pengolahan terlebih
dahulu.
TPS B3 yang terdapat di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan tidak sesuai
dengan standar yang di tetapkan dalam PermenLHK No. 6 Tahun 2021 tentang
Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Berikut desain dan lokasi TPS yang telah kami buat untuk TPS UPTD. Puskesmas
II Denpasar Selatan yang desain dibuat berdasarkan PermenLHK No. 6 Tahun
2021:
39 8
Gambar
Desain tampak depan TPS B3
Gambar 9
Label untuk Limbah Non Infeksius
Gambar 10
Label untuk Limbah Infeksius
40
2. Program kerja Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu (PVBP-B)
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan terkait program Penanganan Vektor dan Binatang Pengganggu-
B sesuai dengan hasil diskusi dengan pembimbing lapangan di Puskesmas
ditetapkan program utama yaitu dalam penanganan kasus Demam Berdarah
Dengue (DBD) di wilayah kerja puskesmas. UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan terdiri dari dua kelurahan dan dua desa yaitu Kelurahan Sanur, Kelurahan
Renon, Desa Sanur Kaja dan Desa Sanur Kauh. Dalam percepatan penanganan
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terdapat empat orang petugas sebagai
koordinator jumantik dan tiga puluh dua orang petugas jumantik. Empat orang
petugas koordinator jumantik tersebut masing-masing bertanggungjawab pada
satu kelurahan atau satu desa yang sudah ditetapkan dan tiga puluh dua orang
petugas jumantik tersebut dibagi terdiri dari lima sampai sepuluh orang yang
bertanggungjawab di masing-masing desa/kelurahan (daftar nama terlampir).
Adapun data kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2021 yaitu:
41
Tabel 8
Data Kasus DBD di Kelurahan Sanur Tahun 2021
NAMA BULAN
NO JUMLAH
BANJAR JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
1 Singgi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Panti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Gulingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Pasekuta 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
5 Taman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Sindu Kaja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Sindu Kelod 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Batujimbar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Semawang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
Sumber: Data kasus DBD tahun 2021.
Tabel 9
Data Kasus DBD di Desa Sanur Kaja Tahun 2021
NAMA BULAN
NO JUMLAH
BANJAR JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
1 Belong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Anggarkasih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pekandelan 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
4 Batan poh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Wirasana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Buruan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Tegal asah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO NAMA BULAN JUMLAH
42
BANJAR JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
8 Langon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Sumber: Data kasus DBD tahun 2021.
Tabel 10
Data Kasus DBD di Desa Sanur Kauh Tahun 2021
NAMA BULAN
NO JUMLAH
BANJAR JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
1 Puseh Kauh 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
2 Puseh Kangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Medura 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Penopengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Pekandelan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tewel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Dangin Peken 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
8 Abian Timbul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bet Ngandang 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3
10 Blanjong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
11 Tanjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5
Sumber: Data kasus DBD tahun 2021.
Tabel 11
Data Kasus DBD di Kelurahan Renon Tahun 2021
NO NAMA BULAN JUMLAH
43
BANJAR JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
1 Br. Peken 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Br. Kelod 0 1 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5
3 Br. Tengah 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 4
4 Br. Kaja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Br. Pande 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 3 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 9
Sumber: Data kasus DBD tahun 2021.
Tabel 12
Data Kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Selatan
BULAN
TAHUN 2021 JUMLAH
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
Total 0 8 2 4 2 1 0 1 0 0 0 0 18
Sumber: Data kasus DBD tahun 2021.
44
Jumlah Kasus DBD di Wilayah Kerja
UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Tahun 2021
9.5
8.5
7.5
6.5
5.5
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
Kelurahan Sanur Desa Sanur Kaja Desa Sanur Kauh Kelurahan Renon
Jumlah Kasus 3 1 5 9
Jumlah Kasus
Gambar 11
Grafik Jumlah Kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Selatan
Tahun 2021
Pada tahun 2021 terjadi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah
kerja Puskesmas II Denpasar Selatan sebanyak delapan belas kasus dengan rincian
tiga kasus di Kelurahan Sanur (Banjar Gulingan), satu kasus di Desa Sanur Kaja
(Banjar Pekandelan), lima kasus di Desa Sanur Kauh (Banjar Puseh Kauh satu
kasus, Banjar Dangin Peken satu kasus, Banjar Bet Ngandang tiga kasus) dan
sembilan kasus di Kelurahan Renon (Banjar Kelod lima kasus, Banjar Tengah
empat kasus). Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi terdapat pada
Kelurahan Renon dimana terdapat sembilan kasus yaitu di Banjar Kelod kasus
terbanyak dengan lima kasus. Untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue
(DBD) yang terjadi di masyarakat dibentuk program kerja jumantik di wilayah
kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan terdapat tiga program yaitu sebagai
berikut:
45
Gambar 12
Program Kerja Jumantik di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Program Gema Petik (Gerakan Mandiri Pemantau Jentik) merupakan
program inovasi Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan
meluncurkan program inovatif untuk meningkatkan pemahaman, partisipasi dan
kemadirian masyarakat dalam melaksanakan gerakan PSN DBD. Pada masing-
masing rumah tangga ditunjuk salah satu anggota keluarga oleh kepala keluarga
sebagai juru pemantau jentik mandiri (self jumantik) kemudian dilatih, dibina dan
didampingi serta dipantau ke rumahnya secara berkelanjutan setiap hari sesuai
jadwal yang telah disusun oleh koordinator jumantik serta anggota jumantik setiap
Desa atau Kelurahan. Dalam melakukan pemantauan jentik dan pemberantasan
sarang nyamuk DBD secara berkelanjutan di lingkungan tempat tinggalnya
masing-masing dan dibekali dengan bubuk larvasida/abate serta brosur
pencegahan DBD.
Program Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk)
merupakan program untuk mewaspadai dan mengantisipasi serangan penyakit
DBD, masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan di dalam rumah maupun
di luar rumah. Salah satu bentuk kegiatan yang efektif adalah Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dan 3 M Plus (Menutup, Menguras, Mengubur). Tugas
dari koordinator jumantik adalah mengkoordininir, mengarahkan petugas
jumantik dalam melaksanakan tugasnya di masyarakat dan melaksanakan
sosialisasi dalam kunjungan ke rumah-rumah masyarakat pada saat survey jentik.
Sedangkan tugas dari petugas jumantik adalah melaksanakan Gertak PSN, 3 M
Plus serta melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat pada saat survey jentik.
Program Jumantik Cerdas merupakan kegiatan pemantauan jentik dan PSN
di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah tempat tinggal seminggu sekali serta
46
membuat catatan atau laporan hasil pemantauan jentik PSN yang dilakukan di
sekolah dan lingkungan rumahnya. Sasaran dari program jumantik cerdas adalah
anak-anak sekolah tingkat Sekolah Dasar di lingkungan kerja wilayah UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan. Tujuan dari pembentukan jumantik cerdas untuk
meningkatkan peran serta anak sekolah sebagai jumantik dalam melaksanakan
PSN serta berpartisipasi dalam upaya penurunan kasus DBD. Guru sebagai
penanggung jawab PSN anak sekolah dengan membuat rekapitulasi laporan
mingguan hasil pemantauan jentik dan PSN di masing-masing rumah siswa dan
sekolahnya disahkan oleh kepala sekolah untuk diserahkan kepada puskesmas
melalui koordinator jumantik. Jumlah sekolah dasar yang terdapat di wilayah
kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu empat sekolah diantaranya
SDN 1 Sanur Kauh, SDN 12 Sanur Kauh, SDN 3 Renon dan SDN 10 Sanur.
Sasaran jumantik cerdas ini dimulai dari kelas lima dan enam sekolah dasar.
Pelaksanaan jumantik cerdas mulai tahun 2020 sampai saat ini belum dapat
terlaksana secara optimal, mengingat kondisi pandemi dan anak-anak sekaolah
dasar melaksanakan pembelajaran secara daring.
Prosedur penanggulangan jika terdapat kasus DBD di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu:
a. Adanya laporan penderita infeksi dengue dari rumah sakit/unit pelayanan
kesehatan lainnya atau laporan dari masyarakat.
b. Petugas puskesmas dalam hal ini ditugaskan petugas jumantik di masing-
masing Desa/Kelurahan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di
lingkungan penderita DBD untuk mengetahui adakah penderita DBD dan
penderita demam dalam kurun waktu satu minggu sebelumnya.
c. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air dan tempat-
tempat lain yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes
Aegypti baik di dalam maupun di luar rumah/bangunan pada radius 200 meter
dari lokasi tempat tinggal penderita atau sekitar 20 rumah secara acak.
d. Hasil pemeriksaan adanya penderita DBD dan hasil pemeriksaan jentik
dicatat dalam formulir PE.
e. Hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
Denpasar.
47
f. Berdasarkan hasil PE dilakukan penanggulangan fokus sebagai berikut:
1) Bila ditemukan penderita infeksi dengue lainnya (satu atau lebih)
dan/atau ditemukan tiga atau lebih penderita demam tanpa sebab yang
jelas atau suspek infeksi dengue dan ditemukan jentik ≥ 5 % dari
rumah/bangunan yang diperiksa maka dilakukan penggerakan
masyarakat dalam 3 M Plus, larvasida selektif, penyuluhan dan
pengasapan/fogging dengan insektisida di rumah penderita dan
rumah/bangunan sekitarnya dalam radus minimal 200 meter.
2) Bila tidak ditemukan penderita lainnya seperti tersebut diatas tetapi
ditemukan jentik maka dilakukan penggerakan masyarakat dalam PSN 3
M Plus, larvasida selektif dan penyuluhan.
3) Bila tidak ditemukan penderita lainnya seperti tersebut diatas dan tidak
ditemukan jentik maka dilakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Bagan penanggulangan fokus kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
seperti berikut:
48
Gambar 13
Bagan Penanggulangan Fokus DBD
49
Upaya penanggulangan fokus yang dimaksudkan yaitu sebagai berikut:
a. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD
Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan cara yang paling
efektif dan efisien dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dilakukan melalui gerakan 3M Plus
yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat
penampungan air setiap selesai dipergunakan, menyingkirkan/mendaur ulang
barang bekas yang dapat menampung air hujan, Plus cara-cara yang lainnya
seperti memasang kelambu/kasa pada setiap lubang jendela, memakai obat anti
nyamuk (lotion anti nyamuk), menanam tanaman pengusir nyamuk seperti
Lavender, Zodia, Sereh, Liligundi. Untuk di Kota Denpasar, PSN DBD
ditambahkan dengan kegiatan memantau tempat penampungan air yang
berpotensi poitif jentik nyamuk.
Pemberdayaan masyarakat dalam PSN 4M Plus dilaksanakan melalui
pendekatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), dimana tiap-tiap rumah
tangga memiliki satu orang penanggungjawab kegiatan PSN 4M Plus di
rumahny masing-masing. Penanggungjawab tersebut selanjutnya disebut
Jumantik Rumah (Jumantik Mandiri/Self Jumantik) harus melaksanakan PSN
4M Plus serta menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing secara
rutin sekurang-kurangnya setiap satu minggu sekali sehingga terbebas dari
jentik nyamuk Aedes Aegypti dan melakukan pencatatan hasil pemantauan
jentik tersebut setiap satu minggu sekali pada kartu pemeriksaan jentik (Kartu
Jentik).
b. Penyuluhan
Penyuluhan/pemberian informasi berkaitan dengan penyakit DBD dan upaya-
upaya pencegahan penyakit DBD di masyarakat. Penyuluhan dapat dilakukan
dengan melibatkan koordinator jumantik dan kader jumantik yang
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
c. Larvasida
Larvasida dilakukan dengan menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat
penampungan air yang sulit untuk dikuras. Tujuannya adalah untuk membasmi
telur, jentik maupun larva nyamuk Aedes Aegypti. Penggunaan larvasida harus
50
disesuaikan dengan dosis yang tertera pada kemasan. Berikut jenis larvasida
yang digunakan:
Gambar 14
Jenis Larvasida yang Digunakan di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Keterangan:
Petunjuk penggunaan larvasida jenis Teme Guard ini yaitu bubuhkan bubuk
abate 0,5-1 gram untuk setiap 10 liter air.
d. Fogging fokus
Fogging fokus adalah pengasapan dengan fokus lokasi dalam radius tertentu
disekitar rumah penderita. Fogging yang dilakukan secara tepat (tepat waktu,
tepat dosis, tepat sasaran) akan efektif untuk mengendalikan populasi nyamuk,
akan tetapi fogging yang dilakukan secara sembarangan (kondisi, waktu, dosis
yang tidak tepat) justru akan menimbulkan dampak negatif. Standar Prosedur
Operasional (SPO) fogging fokus yaitu sebaga berikut:
Fogging fokus dilaksanakan oleh petugas Dinas Kesehatan Kota
Denpasar didampingi oleh petugas UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan,
adapun prosedurnya yaitu:
1) Sebelum penyemprotan (H-1 penyemprotan)
51
a) Penyemprotan (fogging fokus) dilaksanakan setelah mempertimbangkan hasil
Penyelidikan Epidemiologi (PE).
b) Masyarakat di wilayah penyemprotan telah diberitahukan sebelumnya melalui
Kepala Desa/Lurah, Kepala Lingkungan.
c) Pastikan warga / masyarakat di dalam wilayah yang akan disemprot
berpartisipasi dalam penanggulangan fokus dengan melakukan pembersihan
sarang nyamuk (PSN) dan larvasida.
d) Pastikan petugas pelaksana fogging telah mendapat pelatihan.
e) Tetapkan wilayah yang akan disemprot seluas radius 200 meter dari rumah
yang terkena DBD dan dipetakan, jumlah bangunan, lahan dan penduduk
dicatat, kebutuhan bahan bakar mesin, minyak solar pengencer dan
insektisida dihitung dan disediakan. Dosis pengenceran sesuai dengan
petunjuk yang tertera pada label produk.
f) Alat Pelindung Diri (APD) perorangan dengan kondisi layak dan jumlah yang
cukup tersedia.
2) Pada Hari H Penyemprotan
a) Tetapkan jadwal penyemprotan dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00-
10.00 dan/atau sore hari antara pukul 16.00-18.00.
b) Pastikan bangunan yang akan disemprot sudah dalam keadaan kosong
penghuni, barang berharga dan perhiasan serta makanan sudah disimpan oleh
peiliknya, kompor dan peralatan listrik sudah dimatikan.
c) Hewan peliharaan dijauhkan/diamankan dari paparan insektisida.
d) Semua jendela dalam keadaan tertutup, pintu penghubung antar ruangan
dalam keadaan terbuka.
e) Petugas fogging menggunakan APD secara lengkap sesuai dengan
peruntukannya seperti masker, sarung tangan, baju pelindung, sepatu boat,
topi dan kaca mata pelindung.
f) Pengenceran insektisida dilakukan pada wadah khusus dengan campuran 40
liter solar dan 2 liter obat jenis malathion.
g) Pastikan kecepatan angin tidak melebihi 15 km/jam dan tidak hujan.
52
h) Pengasapan dimulai dari rumah bagian belakang lalu ke depan. Untuk rumah
bertingkat mulai dari lantai atas selanjutnya di luar rumah jangan melawan
arah angin.
i) Setelah fogging dibiarkan selama 30-60 menit untuk memberikan kesempatan
insektisida berinteraksi dengan nyamuk Aedes Aegypti sehingga nyamuk
tersebut mati. Setelah itu pintu dan jendela dibuka serta lantai dipel dengan
bersih.
j) Setelah selesai melakukan fogging, petugas mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir kemudian mandi dan keramas.
k) Pakaian direndam dengan larutan klorin dengan perbandingan 1:99 selama 30
menit, kemudian dicuci dan dijemur sampai kering.
53
3. Program kerja Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL)
Pergeseran tren penyakit sudah mulai dialami pada seluruh lapisan
masyarakat. Penyakit berbasis lingkungan bukan hanya penyakit yg di sebabkan
oleh bakteri, virus, jamur atau kondisi fisik lingkungan yang kurang sehat namun
penyakit berbasis lingkungan saat ini sudah didominasi akibat perilaku
sosial/budaya yang mulai bergeser mengikuti tren gaya hidup modern yang
mengesampingkan kesehatan seperti kebiasaan merokok, diet/pola makan yang
tidak sehat, minim aktivitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Selain itu,
riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular.
Berikut daftar sepuluh besar penyakit yang ada di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan:
Gambar 15
Grafik 10 Besar Penyakit di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan Tahun 2021
Dari gambar grafik di atas menunjukkan kasus penyakit tertinggi di wilayah
puskesmas UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu hipertensi dengan jumlah
kasus 737 selama tahun 2021. Dari sepuluh besar penyakit terdapat enam penyakit
yang merupakan penyakit tidak menular dan empat lainnya adalah kasus penyakit
menular. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (P2M) dan menyakit
tidak menular (PTM) dituangkan dalam beberapa program pelayanan kesehatan
54
puskesmas yaitu melaksanakan upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
paliatif secara komprehensif. Kegiatan tersebut dilakukan diluar dan di dalam
gedung sehingga dapat tercapai seluruh program pencegahan dan penanggulangan
P2M dan PTM UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan.
a. Upaya pencegahan dan penanggulangan PBL
Upaya pencegahan dan penanggulangan PBL dilaksanakan sebagai berikut:
1) Kegiatan di dalam gedung
a) Balai pengobatan/ Poli umum
b) Poliklinik gigi
c) Kesehatan ibu dan anak
d) Keluarga berencana
e) Konseling kesehatan lingkungan
f) Pemberantasan penyakit menular
g) Pemeriksaan laboratorium
h) UGD (ruang tindakan)
i) Konseling gizi
j) Apotek
2) Kegiatan di luar gedung
a) Menyebarluaskan sosialisasi pencegahan dan pengendalian faktor risiko P2M
dan PTM kepada seluruh masyarakat.
b) Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui penerapan budaya perilaku
CERDIK.
c) Melakukan deteksi dini dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM dan P2M
baik di Posbindu maupun di fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan
mencakup pengukuran tekanan darah, gula darah, indeks masa tubuh, deteksi
dini kanker servik dan kanker payudara.
d) Puskesmas keliling (Pusling)
e) Kesehatan lingkungan
f) Kegiatan P3K
g) Kebijakan KTR
h) Kegiatan posyandu
i) Kegiatan UKS
55
j) Gertak DBD/PSN dan surveilans
b. Analisis kejadian Penyakit Menular (P2M) di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan.
Salah satu upaya yang wajib dilaksanakan puskesmas ialah program
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), penelusuran KLB,
dan surveilans penyakit. Kedua program ini sangat erat kaitannya dalam
membangun kesehatan masyarakat berbasis wilayah kerja yang merupakan
tugas dan fungsi pokok puskesmas. Program ini sangat penting di Indonesia
mengingat masih tingginya angka kejadian penyakit menular yang seharusnya
dapat dicegah.
Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang wajib ada di puskesmas ialah
upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M). Tujuan dari
upaya ini ialah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit serta
menurunkan angka kesakitan dan kematian di masyarakat. Beberapa kegiatan
yang dilaksanakan yaitu di bidang pencegahan berupa imunisasi dan
penyuluhan kesehatan, penanggualangan penyakit meliputi pengobatan pasien
dan penemuan serta pemberantasan sumber infeksi dan melaksanakan
pencatatan dan pelaporan kasus, pelaporan kematian dan penyajian data kasus
dalam tabel atau grafik. UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan memiliki
Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) yang kegiatan
pemberantasan penyakitnya meliputi P2 DBD, P2 Diare dan P2 Imunisasi.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap program P2M di UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan adalah sebagai berikut:
56
1) Pencegahan Penyakit (P2) DBD
Jumlah Kasus
Gambar 16
Jumlah Kasus DBD di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Tahun 2021
Gambar 17
Jumlah Kasus DBD Bulan Januari-Desember Tahun 2021
di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Selama tahun 2021 jumlah kasus DBD di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan sebanyak 18 kasus dengan kasus tertinggi pada Kelurahan Renon dengan
9 jumlah kasus. Jumlah kasus tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebanyak 8
kasus. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular
57
yang disebabkan infeksi virus dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypty. Di
dalam program P2 DBD beberapa target yang telah ditentukan adalah IR DBD <
55 kasus per 100.000 penduduk, ABJ ≥ 95%, dan CFR ≤ 0,89%. Adapun kegiatan
P2 DBD yang dilaksanakan di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu:
a) Pendataan sasaran yang dilaksanakan dengan koordinasi lintas sektoral dalam
menentukan pendataan sasaran di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan yang dilakukan oleh petugas P2 DBD pada bulan Januari
2021.
b) Perencanaan meliputi kegiatan rekapitulasi data, analisis data, identifikasi
masalah serta penyusunan rencana kegiatan untuk pemecahan masalah yang
dilakukan oleh petugas P2 DBD pada bulan Januari. Sasarannya adalah
semua kegiatan upaya P2 DBD.
c) Pemantauan Jentik Berkala (PJB) atau Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), Gertak dan KIE oleh jumantik dan koordinator. Pemeriksaan jentik
dilakukan setiap hari pada kontainer, melaksanakan gertak setiap minggu
serta melakukan kegiatan PSN dan menaburkan bubuk abate pada kontainer
yang positif jentik. Kegiatan di atas dilaksanakan oleh petugas P2 DBD,
jumantik yang dilaksanakan pada Januari s.d Desember. Sasarannya adalah
rumah, sekolah, dan tempat-tempat umum. Target yang ditetapkan untuk ABJ
sebesar 95%.
d) Pemeriksaan jentik berkala oleh petugas puskesmas dengan melaksanakan
pemeriksaan jentik tahunan yang dilakukan pada bulan Januari-Desember.
Sasarannya adalah rumah, sekolah dan tempat-tempat umum.
e) Penanganan penderita dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan,
pengobatan dan rujukan penderita oleh dokter dan paramedis yang dilakukan
sepanjang tahun. Sasarannya adalah penderita yang datang ke puskesmas.
f) Penanggulangan kasus berdasarkan hasil penelusuran epidemiologi (PE)
berupa fogging fokus, penyuluhan 3M dan abatisasi oleh petugas DBD
bersama pihak desa/kelurahan. Kegiatan ini dilakukan sepanjang tahun dan
sasarannya adalah penderita dan lingkungan penderita.
g) Rapat rutin bulanan jumantik untuk menganalisis masalah, evaluasi kinerja
jumantik, penyusunan rencana kerja bulanan dan penyegaran kader. Rapat
58
diikuti oleh kepala puskesmas, supervisor, coordinator dan jumantik.
Sasarannya adalah koordinator jumantik dan kader.
2) Pencegahan Penyakit (P2) diare
Selama tahun 2021 jumlah kasus Diare di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan sejumlah 212 kasus. Diare merupakan penyakit menular yang ditandai
oleh perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair
dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya. Di dalam program P2 diare
ditetapkan beberapa target IR diare ≤ 335 kasus/1000 penduduk, penanganan diare
pada balita sebesar 100% dan kaporitisasi SAB 100% pada daerah kumuh.
Adapun rencana kegiatan P2 diare di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
yaitu:
a) Pendataan sasaran melalui koordinasi lintas sektoral serta mengumpulkan
data dari puskesmas, pustu dan kader oleh petugas P2 diare. Kegiatan
dilakukan pada bulan Januari dengan sasaran penduduk (balita dan
masyarakat).
b) Perencanaan kegiatan yang meliputi rekapitulasi, pengolahan, analisis data
dan identifikasi masalah yang dipergunakan untuk penyusunan rencana kerja
dan rencana kegiatan oleh petugas P2 diare. Kegiatan dilakukan pada bulan
Januari dengan sasaran semua kegiatan P2 diare.
c) Penemuan dan pengobatan kasus dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan
dan pengobatan pasien sesuai diagnosa oleh dokter, paramedis dan kader.
Sasarannya adalah penduduk dan balita. Dengan target IR : 335 per 1000
penduduk.
d) Pemantauan rehidrasi oral rumah tangga terhadap pasien balita, lingkungan
penderita dan perbaikan lingkungan oleh petugas P2 diare atau darbin.
Sasarannya adalah balita penderita diare.
e) Kaporitisasi dengan koordinasi lintas program ataupun sektoral untuk
melaksanakan kaporitisasi di desa/ kelurahan dengan tujuan perbaikan
kualitas air sumur. Penyuluhan diare di dalam maupun di luar gedung
dilaksanakan oleh petugas P2 diare dan Promkes pada bulan September.
Sasarannya adalah masyarakat.
3) Pencegahan Penyakit (P2) imunisasi/vaksinasi
59
Sepanjang tahun 2021 fokus kegiatan di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan ditujukan untuk pengendalian infeksi covid-19 melalui upaya vaksinasi.
Penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat covid-19 dilakukan mengingat
penyebaran covid-19 yang bersifat luar biasa dengan ditandai jumlah kasus
dan/atau jumlah kematian telah meningkat dan meluas lintas wilayah dan lintas
negara dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan
dan keamanan serta kesejahteran masyarakat di Indonesia. Selain itu, atas
pertimbangan penyebaran covid-19 berdampak pada meningkatnya jumlah korban
dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah terdampak serta
menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia dan
telah dikeluarkan juga Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) sebagai Bencana Nasional.
c. Analisis kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan
PTM dikenal sebagai penyakit kronik atau penyakit berkaitan dengan gaya
hidup, tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM adalah penyakit dengan durasi
panjang dan perkembangannya lambat. Empat jenis utama dari penyakit tidak
menular adalah penyakit kardiovaskuler (seperti serangan jantung dan stroke),
kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru kronis dan asma) dan
diabetes (ESLM, 2014). Berikut adalah daftar PTM yang berada di UPTD.
Puskesmas Denpasar II Selatan Tahun 2021:
60
Jenis dan Jumlah PTM di UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan Tahun 2021
800
737
700
600
500
400
363
300 286
200
155
100 122
0
Hipertensi Nyeri Otot Diabetes Sakit Kepala Jantung
Gambar 18
Jenis dan Jumlah Penyakit Tidak Menular di UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan Tahun 2021
Dari grafik di atas diketahuin kasus tertinggi penyakit tidak menular (PTM)
di UPTD. Puskesmas II Denpasar selatan adalah hipertensi dengan 737 kasus dan
diikuti oleh penyakit nyeri otot, diabetes, sakit kepala dan sakit jantung.
Selanjutnya secara khusus dilakukan advokasi, kemitraan, jejaring, peningkatan
kapasitas dan tata laksana pencegahan dan pengendalian PTM melalui berbagai
program antara lain:
1) Pemeriksaan kesehatan standar penduduk usia 15-59 tahun dilakukan di Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.
2) Pemeriksaan kesehatan standar penduduk usia 60 tahun keatas dilakukan di
Posbindu PTM.
3) Akses kestandarisasi manajemen kasus hipertensi melalui Penatalaksanaan
Terpadu (Pandu) PTM di Puskesmas.
4) Akses ke standarisasi manajeman kasus diabetes melalui Penatalaksanaan
Terpadu (Pandu) PTM di Puskesmas.
5) Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara pada perempuan usia 30-50
tahun di Puskesmas.
6) Pengendalian konsumsi rokok
7) Pembatasan konsumsi gula, garam, lemak melalui diet sehat gizi seimbang.
61
8) Gerakan Nusantara Tekan Obesitas (GENTAS)
9) Kampanye aktivitas fisik (ayo bergerak untuk lebih sehat)
10) Kampanye pencegahan dan pengendalian PTM dengan mengoptimalkan
media sosial, jejaring media (cetak-elektronik), bloger, netizen untuk
meningkatkan kesadaran pada pencegahan PTM.
11) Menguatkan strategi komunikasi untuk pencegahan PTM melalui situs
interaktif, website P2PTM, aplikasi ponsel, kampanye CERDIK.
12) Kemitraan untuk mencegah PTM dengan melibatkan lembaga swadaya
masyarakat/organisasi profesi/organisasi berbasis agama yang potensial dll
(PKK, OASE, Pramuka, Dompet Dhuafa, Organisasi Wanita, LSM peduli
Rokok, TNP2K, NGO Internasional)
13) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan deteksi dini faktor risiko PTM
melalui perubahan perilaku melalui pendekatan per area (satu desa satu
Posbindu PTM).
4. Program kerja sanitasi hotel
Hotel dapat diartikan sebagai tempat menginap bagi umum yang dikelola
secara komersil terdiri dari beberapa kamar dan menyediakan juga makanan dan
minuman. Selain itu kebersihan dan kesehatan hotel juga sangat mempengaruhi
minat para wisatawan. Higiene merupakan usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu maupun usaha
kesehatan pribadi manusia. Sedangkan sanitasi berarti usaha kesehatan preventif
yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
Kegiatan sanitasi hotel di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar
Selatan diterapkan melalui program sanitasi puskesmas berikut daftar hotel yang
berada di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan:
62
a. Nama hotel/penginapan yang berada di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Tabel 13
Nama Hotel/Penginapan di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Setifikat
Klasifikasi Ijin Tps
Laik Ijin Ipal
Jumlah Hotel/Penginapan B3
Sehat Ket.
No Nama Hotel/Penginapan Kamar
Tidur Berbint Pondok
Melati Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk
ang Wisata
17 Maya Sanur √ √ √
18 Maison Aurelia √ √
19 Paneeda View 55 √ √
20 Prama Sanur Beach Bali 428 √ √ √ √
21 Prime Plaza Suites Sanur - Bali √ √
Santrian Beach Resort/Puri
22 Santrian 182 √ √
23 Sativa Sanur 50 √ √
24 Segara Village 130 √ √
25 Swiss Bel Resort Watu Jimbar √ √
26 Tanjung Sari 28 √ √
27 Tamu kami 18 √ √
28 The Oasis Lagoon Sanur √ √ √
29 Akana Boutique Hotel Sanur √ √
30 Diyan Ayu 24 √ √
Kayu Manis Sanur Private Villa &
31 Spa 25 √ √
32 Sukun Bali Cottages 22 √ √
33 Sudamala Suites & Villas 32 √ √
34 Tirta Ening Agung 12 √ √
35 Waka Maya 13 √ √
64
Setifikat
Klasifikasi Ijin Tps
Laik Ijin Ipal
Jumlah Hotel/Penginapan B3
Sehat Ket.
No Nama Hotel/Penginapan Kamar
Tidur Berbint Pondok
Melati Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk
ang Wisata
78 Rama Villa 24 √ √
79 Touring 10 √ √
80 Kejora Hotel 25 √ √
81 Toriesse √ . √
82 Irama √ √
83 Villa Puri Ayu √ √
84 Jambu Inn 5 √ √
85 Kubu Moana Villa 3 √ √
86 Pondok Wisata Jambu Inn 5 √ √
87 Shanti 3 √ √
88 Gardenia 7 √ √
89 Pondok Wisata Tanjung Mas 5 √ √
90 Sunhouse 5 √ √
91 Success Dive Resort 5 √ √
92 The Ena 5 √ √
93 Villa The Mertasari 5 √ √
94 Villa Casis 5 √ √
95 Villa Shima 2 √ √
96 Villa Kampung Kecil √ √
97 Agus Villa √ √
98 Bali Savana Vila 5 √ √
67
Setifikat
Klasifikasi Ijin Tps
Laik Ijin Ipal
Jumlah Hotel/Penginapan B3
Sehat Ket.
No Nama Hotel/Penginapan Kamar
Tidur Berbint Pondok
Melati Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk
ang Wisata
Keterangan:
Hotel berbintang
Hotel melati
Pondok wisata
69
PERSENTASE KLASIFIKASI HOTEL/PENGINA-
PAN DI WILAYAH KERJA UPTD. PUSKESMAS II
DENPASAR SELATAN TAHUN 2021
22%
36%
43%
Gambar 19
Persentase Klasifikasi Hotel/Penginapan di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan Tahun 2021
Sumber Data: Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar
71
PERSENTASE KEPEMILIKAN SERTIFIKAT
LAIK SEHAT HOTEL/PENGINAPAN
WILAYAH KERJA UPTD. PUSKESMAS II
DENPASAR SELATAN TAHUN 2021
Gambar 20
Persentase Kepemilikan Sertifikat Laik Sehat Hotel/Penginapan di Wilayah Kerja
UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Sumber Data: Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar
72
c. Hotel atau penginapan yang memiliki izin TPS B3 dan IPLC
Gambar 21
Persentase Kepemilikan Izin TPS B3 dan IPLC di Wilayah Kerja UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan
Sumber Data: Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar
Dari data yang di diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Kota Denpasar jumlah hotel/penginapan yang mengurus izin terkait ijin TPS B3
dan IPLC yang berada di wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
belum begitu banyak. Hanya terdapat 5% hotel yang mempunyai izin TPS B3
sisanya 95% tidak mempunyai izin TPS, jumlah yang cukup tinggi dan menjadi
tugas semua sektor untuk memberikan arahan dan pendampingan bagi pengelola
hotel untuk menyediakan fasilitas TPS B3 pada setiap lokasi usaha mereka.
Persentase kepemilikan izin IPLC sejumlah 2,3% dan 97,7% lainnya tidak
memiliki izin IPLC. Dijelaskan oleh Kasi Bidang III Dinas Lingkungan Hidup
dan Kebersihan Kota Denpasar sebagian besar hotel/penginapan yang berada di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan melakukan pengelolaan
limbah cair lewat DSDP sehingga sebagian besar hotel/penginapan tidak
mempunyai sistem pengelolaan air limbah. Bentuk pengelolaan limbah padat
maupun cair untuk bidang usaha pariwisata termasuk hotel/penginapan tertuang
dalam dokumen SPPL/UKL-UPL/AMDAL yang didalamnya terdapat
ketentuan/kebijakan yang dilakukan pihak pengelola untuk melakukan
pengelolaan terhadap lingkungan, termasuk pengelolaan terhadap limbah yang
dihasilkan dari sisa usaha. Hal tersebut menjadi bentuk tanggungjawab
perusahaan terhadap kelestarian lingkungan.
73
5. Program kerja rekayasa sanitasi
Prioritas masalah yang mahasiswa dapatkan dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
adalah:
a. Terjadinya genangan air saat terjadi hujan di areal puskesmas
b. Tempat sampah pada masing-masing di unit atau ruangan penghasil limbah
belum semua berisi label
c. Tempat penyimpanan limbah B3 (TPS B3) berada berdekatan dengan dapur
20 cm
20 cm
74
Gambar 22
Desain Lubang Resapan Biopori
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan bipori, yaitu:
Alat:
1) Kape
2) Cetok
3) Linggis
4) Bor Biopori / Auger
Bahan:
1) Pasir
2) Semen
Cara pembuatan lubang biopori :
1) Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm.
kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah jika
tanah yang mempunyai permukaan dangkal
2) Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm dengan ketebalan
2 cm
3) Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sisa tanaman atau
dedaunan dan sisa makanan
4) Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim
kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang
Pada UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan dibuat 3 biopori pada tempat yang
menjadi titik genangan air. Berikut adalah gambar proses pembuatan lubang
resapan biopori.
75
Gambar 23
Proses Pembuatan Biopori
Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana. Lubang yang kami
buat, kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti
cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di
dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) ini menjadi saluran
bagi air untuk meresap kedalam tanah. Adapun tujuan dari lubang resapan biopori
adalah sebagai berikut:
a) Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga mengurangi
genangan air
b) Membuat kompos alami dari sampah organik
c) Memaksimalkan peran dan aktivitas flora dan fauna tanah
76
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di UPTD. Puskesmas II
Denpasar Selatan menghasilkan limbah cair dan padat. Limbah padat yang
dihasilkan meliputi limbah domestik, limbah infeksius dan limbah benda
tajam. Adapun desain label tempat sampah yang kami buat adalah sebagai
berikut:
Gambar 24
Desain label tempat sampah non infeksius
Gambar 25
Desain label tempat sampah infeksius
77
dapur. Pada tempat ini juga belum mempunyai tempat penyimpanan
limbah domestik.
limbah B3 lainnya /
limbah medis limbah domestik lampu dan baterai
Gambar 26
Tempat penyimpanan sementara limbah B3
78
Skala 1 : 1
Rencana Lokasi
TPS B3
Gambar 27
Rencana lokasi TPS B3
79
sehingga tidak terlihat di dalam pelayanan puskesmas dan lokasi tersebut
mempunyai akses langsung ke jalan sehingga memudahkan pada saat
melakukan pengangkutan limbah.
80
2) Desain Denah TPS B3
Skala 1 : 100
Gambar 28
Denah TPS B3
81
Skala 1 : 100
Gambar 29
Saluran Pembuangan Air
82
Gambar 30
Tampak depan TPS B3
83
i) Lantai bagian luar bangunan dibuat agar air hujan tidak masuk ke dalam
bangunan tempat penyimpanan Limbah B3
j) Saluran drainase ceceran, tumpahan Limbah B3 dan/atau air hasil pembersihan
ceceran atau tumpukan Limbah B3, dan
k) Dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
84
d. Pengukuran kualitas fisik udara ruangan
1. Pengukuran Intensitas Pencahayaan
Jenis Kegiatan : Pengukuran Intensitas Pencahayaan
Lokasi Pengukuran : Lingkungan Puskesmas II Denpasar Selatan
Alamat : Jalan Danau Buyan III, Sanur, Denpasar Selatan
Tanggal Pengukuran : 26 Februari 2022
Petugas : Diah Ayu Ratih, A.Md.Kl
Tabel 14
Hasil Pengukuran Pencahayaan di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Hasil
No Titik Pengukuran Satuan Baku Mutu
Pengukuran
1 Ruang Tindakan/IGD lux 125 Maksimal 300
2 Ruang Pemeriksaan Gigi dan lux 137 Maksimal 200
Mulut
3 Ruang Farmasi lux 147 Maksimal 200
4 Ruang Laboratorium lux 236 Maksimal 300
Keterangan:
Sesuai Peraturan E-Monev Tempat dan Fasilitas Umum (TFU), Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
85
3. Pengukuran Iklim Kerja (Kelembaban)
Jenis Kegiatan : Pengukuran Iklim Kerja (Kelembaban)
Lokasi Pengukuran : Lingkungan Puskesmas II Denpasar Selatan
Alamat : Jalan Danau Buyan III, Sanur, Denpasar Selatan
Tanggal Pengukuran : 26 Februari 2022
Petugas : I Gusti Ayu Pramesti Suari, A.Md.KL
Tabel 16
Hasil Pengukuran Kelembaban di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
Hasil
No Titik Pengukuran Satuan Baku Mutu
Pengukuran
1 Ruang Tindakan/IGD % RH 77,7 40-70
2 Ruang Pemeriksaan Gigi dan % RH 67,2 40-70
Mulut
3 Ruang Farmasi % RH 76,1 40-70
4 Ruang Laboratorium % RH 73,1 40-70
Keterangan:
Sesuai Peraturan E-Monev Tempat dan Fasilitas Umum (TFU), Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
86
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di
UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan yang dilaksanakan dari tanggal 2
Februari-25 Maret 2022, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengelolaan limbah B3 baik padat maupun cair bekerjasama dengan PT.
Triata Mulia Indonesia dalam proses pengangkutan dan pemusnahan limbah.
Untuk limbah domestik padat bekerjasama secara swakelola dengan Desa
Sanur Kaja. Limbah cair yang dihasilkan di puskesmas dikelola melalui IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan sistem biofilter dan dilakukan
pengujian kualitas fisik, kimia dan bakteriologis limbah setiap satu bulan
sekali.
2. Penanganan vektor dan binatang penggangu di wilayah kerja puskesmas
khususnya penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) dilakukan secara
terorganisir oleh koordinator jumantik sejumlah empat orang dan kader
jumantik sejumlah tiga puluh dua orang. Kasus DBD pada tahun 2021 di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan sejumlah delapan belas
kasus dengan kasus tertinggi di Kelurahan Renon sejumlah sembilan kasus.
Terdapat tigaprogram kerja jumantik yaitu program gema petik, gertak PSN
dan jumantik cerdas yang diharapkan mampu untuk menekan kasus DBD di
masyarakat.
3. Penyakit berbasis lingkungan dibedakan menjadi dua program, yaitu Program
Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun
2021 adalah DBD dan Diare dan Program Penyakit Menular (P2M) dengan
jumlah kasus tertinggi pada tahun 2021 adalah Hipertensi dengan jumlah 737
kasus, Diabetes Melitus dengan jumlah 256 kasus dan Penyakit Jantung 122
kasus.
4. Jumlah hotel atau penginapan yang berada di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas II Denpasar Selatan adalah 129 dengan 51% hotel atau
penginapan yang sudah memiliki sertifikat Laik Sehat, 49% belum memiliki
87
sertifikat Laik Sehat. Hotel atau penginapan yang telah memiliki ijin TPS B3
sebanyak 5% dan yang sudah memiliki ijin IPLC sebanyak 2,3%. Sebagian
hotel atau penginapan melakukan sistem pengolahan limbah cair bekerjasama
dengan DSDP Kota Denpasar.
5. Rekayasa sanitasi yang dilakukan di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan
yaitu membuat desain aliran drainase, membuat biopori, membuat label
limbah B3, membuat desain TPS B3, pengukuran kualitas fisik ruangan,
pemberian larvasida dan kaporitisasi air bersih.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di UPTD. Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu:
1. Melakukan identifikasi dan minimisasi penggunaan bahan dan alat yang
mengandung B3 dengan cara mengganti bahan atau alat yang ramah
lingkungan.
2. Memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat terkait tugas dan tanggung
jawab masyarakat sebagai self jumantik atau jumantik mandiri serta
memberikan sosialisasi kepada kader jumantik terkait dosis atau takaran
pemberian larvasida dalam kegiatan program PSN.
3. Memaksimalkan kegiatan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan
penanggulangan PTM dan P2M dengan memanfaatkan media sosial sehingga
dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
4. Memaksimalkan edukasi kepada pengelola hotel untuk melaksanakan
kegiatan pengelolaan lingkungan agar tercipta lingkungan hotel atau
penginapan yang nyaman dan sehat.
5. Memaksimalkan kordinasi dengan dinas terkait agar pelaksanaan penangan
genangan air, pengelolaan limbah, penyehatan kualitas fisik ruangan,
pengendalian vektor dan penyehatan air dapat berjalan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
88
DAFTAR PUSTAKA
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
90