Anda di halaman 1dari 1

“Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tapi entah mengapa kami kalah”, ucap mantan CEO Nokia

Stephen Elop. Tidak ada yang menyangkal bahwa Nokia pernah menjadi raksasa ponsel dunia bahkan
hampir tak terkalahkan di era 1990an- 2.000an. Namun, kejayaan Nokia mulai menyurut ketika Apple
mengenalkan Iphone di tahun 2007. Dilansir dari berbagai sumber Nokia memiliki budaya kerja yang
kurang sehat. Hal ini membuat komunikasi antara manajer level menengah dengan level atas kurang
berjalan efektif. Atasan cenderung mengambil keputusannya sendiri tanpa mencoba mendengar
pendapat dari berbagai ahli. Para petinggi Nokia pada dasarnya bukan seorang ahli engineer sehingga
kurang begitu memahami kualitas teknologi secara spesifik. Meskipun Nokia sudah menyusun budaya
kerja Respect, Challenge, Achievement dan Renewall tetapi nyatanya budaya kerja yang terjadi
inkonsisten. Para petinggi Nokia belum sepenuhnya “terbuka” dengan harapan dari karyawan, consumer
dan mitra. Seringkali pihak lain memberikan saran untuk melihat perubahan yang dilakukan pesaing-
pesaing lain dengan hadirnya sistem Android dan IOS. Nokia seakan tidak bergeminng dan cenderung
merasa puas dengan apa yang sudah dicapai. Nokia menganggap kemunculan Android bukanlah pesaing
yang sebanding untuk dikhawatirkan.

Diolah dari:

Tekno.kompas.com 30/03/2021

 Silakan identifikasi apa yang menjadi permasalahan bangkrutnya Nokia dari kasus di atas!

 Saran apa yang bisa Anda berikan untuk pebisnis sejenis berdasarkan kasus Nokia ini!

1. Pada awalnya mantan CEO Nokia tidak menyangka bahwa perusahaan yang dia bangun dan
berjaya itu akhirnya mengalami keruntuhan. “Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tapi
entah mengapa kami kalah” dalam kalimat yang ia lontarkan tersebut bisa kita lihat bahwa dia
memiliki sudut pandang yang sempit dan tidak melihat perkembangan dari kompetitor diluaran
sana, seakan akan bahwa kerajaan yang telah dia bangun itu tidak akan goyah dengan gempuran
dari para kompetitor yang terus berinovasi. Karena seyogya nya perubahan lingkungan dan
persaingan yang semakin pesat itu menjadi tantangan besar bagi perusahaan dan perusahaan
dituntut untuk bisa beradaptasi bukan hanya untuk kondisi internal saja namun juga kondisi
eksternal, dikarenakan perusahaan/organisasi sebagai sistem terbuka (Kast & Rosenzweig,
1974).
Pada budaya kerja juga terlihat tidak sehat yang mana komunikasi antara manajer level
menengah dengan level atas kurang berjalan efektif. Hal ini dikarenakan para petinggi
cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa mencoba mendengar pendapat dari berbagai
ahli. Kesombongan dan keras kepala itu jugalah yang menghancurkan perusahaan itu dari
internal, Karena tidak adanya koordinasi dan juga komunikasi yang baik antara petinggi dengan
para bawahannya. Merasa paling bisa semuanya dan tidak mau mendengarkan masukan dari
para ahli.
2. Saran yang bisa diberikan adalah lebih terbuka terhadap karyawan dan terbuka terhadap
perkembangan dunia

Anda mungkin juga menyukai