Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH DOSIS EM4 TERHADAP BIOREMEDIASI LIMBAH OLI


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi

Dosen Pengampu Dr. Agus Sutanto M, Si dan Kartika Sari M, Sc

Oleh:

Kelompok 9 dan 10

Arisiyantoro NPM: 16320030

Rohmatika Nurhidayati NPM: 16320020

Vera Latifa Sari NPM : 16320026

Desi Ratna Sari NPM : 16320002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT. yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga makalah mata kuliah Bioteknologi yang berjudul “Pengaruh Dosis Em4
Terhadap Bioremediasi Limbah Oli” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW, atas bimbingan Beliau sehingga kita dapat membedakan mana yang
benar dan mana yang salah.
Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bioteknologi dan juga
kepada teman-teman yang saling bekerjasama sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dan tepat waktu.
Akhir kata, Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan baik dari
segi bahasa, tulisan, maupun kalimat yang kurang tepat dalam makalah  ini, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah berikutnya.

Metro, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER .......................................................................................................i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C.Tujuan Penelitian............................................................................................2
D. Asumsi Dan Batasan Masalah.......................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pustaka Yang Menyangkut Variabel Bebas...................................................3
B. Pustaka Yang Menyangkut Variabel Terikat...................................................3
C. Kerangka Berfikir...........................................................................................5
D. Hipotesis........................................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian ...................................................................................6
B. Definisi Istilah dan Defenisi Operasional........................................................6
C. Instrumen Penelitian......................................................................................7
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum...........................................................................................8
B. Hasil Penelitian..............................................................................................8
C. Pembahasan................................................................................................10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Limbah Oli ....................................................................................................3

Gambar 2. Em4 Pertanian.............................................................................................4

Gambar 3 Grafik Ph Bioremediasi oli. ...........................................................................8

Gambar 4 Grafik suhu Bioremediasi oli..........................................................................9

Gambar 5 Grafik bau Bioremediasi oli............................................................................9

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil uji ph bioremediasi limbah oli .................................................................8

Tabel 1. Hasil uji suhu bioremediasi limbah oli...............................................................8

Tabel 1. Hasil uji bau bioremediasi limbah oli. ...............................................................8

v
PENGARUH DOSIS EM4 TERHADAP BIOREMEDIASI LIMBAH OLI

Arisiyantoro, Rohmatika Nurhidayati, Vera Latifa Sari, Desi Ratna Sari

Abstrak

Limbah minyak pelumas mengandung sejumlah zat yang bisa mengotori udara, tanah, dan
air. Limbah minyak pelumas kemungkinan mengandung logam, larutan klorin, dan zat-zat
pencemar lainnya. Satu liter limbah minyak pelumas dapat merusak jutaan liter air segar dari
sumber air dalam tanah. Apabila limbah minyak pelumas tumpah di tanah akan
mempengaruhi air tanah dan akan berbahaya bagi lingkungan. Hal ini karenan limbah
minyak pelumas dapat menyebabkan tanah kehilangan unsur hara. Tujuan darimpenelitian
ini adalah Menanggulangi limbah yang diakibatkan oleh limbah oli,Mengetahui pengaruh
perbedaan dosis em4 penggunaan media tanah dan jerami terhadap bioremediasi
pencemaran oli, Memperoleh penilaian uji tanah apakah dapat digunakan sebagai media
tanam. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan perlakuan variasi dosis 5
ml,10m, dan 15 ml. Dengan cara kerja yaitu mencampurkan masing-masing variasi dosis
em4 ke dalam media bioremediasi limbah oli .

vi
BAB I

PENDAHUALUAN

A. Latar Belakang
Oli merupakan salah satu hasil olahan minyak bumi yang dapat diartikan
sebagai pelumas mesin, peredam panas, dan sebagai pelindung dari karatnya
mesin. Oli bekas dihasilkan dari berbagai macam aktivitas manusia sehari-hari
yang salah satunya termasuk kegiatan otomotif atau perbengkelan kendaraan
bermotor. Limbah oli bekas merupakan produk yang tidak mungkin dihindari
oleh setiap industri bengkel-bengkel kendaraan bermotor dan menyebabkan
pencemaran terhadap lingkungan.
Pencemaran oli bekas dapat terjadi dikarenakan tidak adanya sistem
yang baku mengenai pengelolaan oli bekas terutama dari bengkel-bengkel
kendaraan bermotor Berbagai aspek pemerintahan dan pembangunan
dirumuskan dalam peraturan pemerintah termasuk kewenangan dalam
pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup. Namun dalam peraturan
pemerintah khusus untuk oli bekas masih ditangani oleh pemerintah pusat,
sedangkan pemerintah provinsi, kabupaten atau kota hanya diberi tugas
sebagai pelapor jika terjadi kasus mengenai oli bekas (Mukhlishoh, 2012).
Limbah oli bekas yang merupakan sumber pencemaran yang
keberadaannya dapat menghambat produktivitas tanah, merubah struktur
tanah, dan fungsi tanah dapat diolah melalui proses fisika, kimia, maupun
biologi. Proses fisika dan kimia (daur ulang oli bekas) telah banyak dilakukan
dan umumnya membutuhkan biaya yang besar dan menimbulkan polutan
sekunder. Secara biologi disebut juga bioremediasi, yaitu pemulihan komponen
lingkungan tercemar dengan agen biologi. Permasalahan yang ditimbulkan
limbah tersebut maka kami menyusun laporan penelitian mengenai “Pengaruh
Dosis Em4 Terhadap Bioremediasi Limbah Oli” agar dapat mengetahui apakah
bakteri em4 mampu mendegradasi limbah oli melalui teknik bioremediasi
dengan pengkomposan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh variasi dosis em4 terhadap bioremediasi limbah oli ?

1
2. Pada dosis em4 yang manakah yang dapan membioremediasi limbah oli dengan
baik?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah ada pengaruh variasi dosis em4 terhadap bioremediasi


limbah oli
2. Mengetahui pada dosis em4 yang manakah yang dapan membioremediasi
limbah oli dengan baik

D. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

1. Sampel yang digunkakan berasal dari limbah oli dan tanah yang sama

2. Penelitian dilakukan selama 1 bulan

3. Hasil penelitian diuji dengan menguji PH, suhu, dan bau kompos limbah oli

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Limbah Oli
Menurut Rubiono, Yasin (2017:05) bahwa bengkel-bengkel otomotif (mobil dan
sepeda motor) memiliki beberapa potensi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Limbah B3 adalah limbah yang sangat berbahaya, karena bersifat korosif, mudah
terbakar, mudah meledak, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan bersifat iritan.
Aktivitas kerja di bengkel otomotif melibatkan banyak bahan yang mengandung potensi
ini. Salah satu bahan yang termasuk kategori ini adalah oli. Oli yang digunakan dalam
pengoperasian kendaraan, perawatan dan dalam bentuk proses perbaikan akan
menghasilkan limbah yang sering disebut oli bekas. Limbah minyak pelumas
mengandung sejumlah zat yang bisa mengotori udara, tanah, dan air. Limbah minyak
pelumas kemungkinan mengandung logam, larutan klorin, dan zat-zat pencemar lainnya.
Satu liter limbah minyak pelumas dapat merusak jutaan liter air segar dari sumber air
dalam tanah. Apabila limbah minyak pelumas tumpah di tanah akan mempengaruhi air
tanah dan akan berbahaya bagi lingkungan. Hal ini karenan limbah minyak pelumas
dapat menyebabkan tanah kehilangan unsur hara.

Gambar 1. Limbah Oli


Sumber: www.limbaholi.com

B. EM 4
Indriani (2009:48) menyatakan bahwa EM 4 atau Efektif Microorganisme
merupakan mikroorganisme yang dapat meningkatkan jumlah mikroba tanah,
memperbaiki kesehatan dan kualitas tanah, serta mempercepat proses mengomposan.
Mikroorganisme ini memberikan pengaruh yang baik terhadap kualitas pupuk kandang,

3
sementara ketersediaan unsur hara dalam kompos sangat dipengaruhi oleh lama nya
waktu yang diperlukan bakteri untuk mendegradasi bahan organik.
EM4 adalah salah aktifator yang mampu mengomposkan bahan organic dengan
cepat secara anaerob dan hasil yang diproleh adalah kompos yang tidak berbau serta
aman bagi tumbuhan. Biasanya untuk mempercepat proses pengomposan harus
dilakukan dalam kondisi aerob karena tidak menimbulkan bau. Namun, proses
mempercepat pengomposan dengan bantuan EM4 berlangsung secara enaerob.

Setiawan, (2014:34) menyatakan bahwa proses pembuatan kompos yang dilakukan


mempergunakan larutan effective microorganisme yang disingkat EM4. EM4 pertama
kali ditemukan oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus. Jepang, dengan EM4
nya. Dalam EM ini terdapat sekitar 80 genus microorganisme fermentor. Microorganisme
ini dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik.
Secara global terdapat 5 golongan yang pokok yaitu: Bakteri fotosintetik, Lactobacillus
sp, Streptomycetes sp, Ragi (yeast), Actinomycetes.
Fungsi EM4 untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus
tanah lactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam
amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis
meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi
untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfunsi antioksidan,
menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan.

Gambar 2. EM4 Pertanian

Sumber. www.EM4Pertanian.com

C. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di


lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh

4
mikroorganisme  memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia
polutan. Peristiwa ini disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi
berujung pada biodegradasi, saat polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi
tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
Volk (1998:67)

D. Kerangka Berfikir
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis em4 dan 5ariable terikatnya yaitu

bioremediasi atau degradasi limbah oli. Adapun parameter yang diamati adalah Ph,

suhu, dan bau. Bioremediasi limbah oli dapat dipengaruhi oleh dosis em4 yang diberikan

semakin banyak em4 yang diberikan akan mempengaruhi bioremediasi limbah oli.

Adapun variasi dosis em4 yaitu P1 sebanyak 5 ml, P2 sebanyak 10, dan P3 sebanyak

15 ml. Diharapkan dari percobaan ini nantinya akan didapatkan dosis yang optimal

sehingga mampu mendegradasi limbah oli, dan menangani pencemaran akibat limbah

oli.

Pengaruh dosis em4


terhadap bioremediasi
limbah oli

P0 P1 P2 P3

Tidak diberi emn4 5ml 10 ml 15 ml

Remediasi limbah oli

E. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh terhadap perbedaan bioremediasi limbah oli
2. Variasi dosis terbaik terdapat pada dosis 15 ml

5
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kediaman rumah Arisiyantoro Waway Karya , Lampung
Timur, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam Penelitian ini
menggunakan 3 perlakuan dosis em 4 yaitu P1 dengan pemberian em 4 sebanyak 5 ml,
P2 dengan pemberian em4 sebanyak 10 ml dan P3 dengan pemberian em4 sebanyak
15 ml.

B. Definisi Istilah dan Defenisi Operasional


Defenisi operasional varibael adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang
diamati. Setelah varibael didefinisikan maka selanjutnya varibel tersebut didefinisikan
secara operasional. Hal itu perlu dilakukan karena dapat digunakan sebagai alat
pengumpulan data yang sesuai dengan kelompok 6ariable penelitian. Adapun 6ariable
penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Variabel bebas adalah 6ariable yang mempengaruhi 6ariable terikat dalam


penelitian ini 6ariable bebas yaitu em4 yang sudah dijual atau diedarkan
dimasyarakat. Adapun variasi dosis em4 yang digunakan yaitu 5 ml, 10 ml, dan
15ml.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas atau tingkat keberhasilan
bioremediasi tanah tercemar limbah oli.
3. Pembuatan kompos limbah oli dibuat di kediaman rumah Arisiyantoro dan
laboratorium MIPA UM Metro, yang berada di Wawaykarya, Lampung Timur.

C. Instrumen Penelitian

1. Alat
a. Ember
b. Pipa paralon
c. Skop
d. Plastik
2. Bahan
a. Tanah
b. Jerami
c. Air

6
d. Oli bekas
e. Pupuk NPK
f. Bakteri Em4

3. Prosedur Percobaan
1. Mengukur em4 pada gelas ukur untuk perlakuan yaitu 5 ml, 10 ml, dan 15 ml
2. Mencampurkan bahan berupa tanah sebanyak 1kg, jerami secukupnya,
pupuk npk 1 sdt, air secukupnya
3. Memberi lubang pada tengah kompos pada ember menggunakan pipa
4. Menambahkan oli sebanyak 4 sdt pada lubang kompos pada ember
5. Meletakan campuran kompos pada media ember untuk 3 perlakuan 3
ulangan dan 1 kontrol
6. Mencampurkan em4 pada ember sesuai perlakuan yang diberikan pada tiap
ember, yaitu sebanyak 5 ml, 10 ml, dan 15 ml
7. Mengukur ph, suhu dan bau awal pengkomposan limbah oli
8. Menutup rapat ember menggunakan plastik
9. Mendiamkan kompos selama 30 hari
10. Setelah 30 hari Mengukur ph, suhu dan bau awal pengkomposan limbah oli

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dan uji
organoleptik dengan menguji bau kompos.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
Limbah oli merupakan sisa dari pelumas yang sudah tidak terpakai dalam pelumasan
mesin kendaraan yang biasanya bila tidak ditangani dengan baik dapat mencemari
lingkungan. Limbah oli sendiri dapat bersumber atau berasal dari sisa kendaraan motor
maupun mobil yang terdapat pada bengkel-bengkel yang biasanya kurang dimanfaatkan
dengan baik.

B. Hasil Penelitian
1. Tabel
Tabel 1. ph bioremediasi limbah oli

Tabel 2. suhu bioremediasi limbah oli

Tabel 3. bau bioremediasi limbah oli

2. Grafik

8
a. Grafik Rata-Rata PH Bioremediasi Limbah Oli

Gambar 3. Grafik Rata-Rata PH Bioremediasi Limbah Oli

b. Grafik rata-rata suhu bioremediasi limbah oli

Gambar 4. Grafik Rata-Rata Suhu Bioremediasi Limbah Oli

c. Grafik Rata-Rata bau bioremediasi Limbah oli

9
Gambar 5. Grafik Rata-Rata Bau Bioremediasi Limbah Oli

Keterangan:

1 : Sangat menyengat

2: Menyengat

3: Tidak berbau

C. Deskripsi Data

Berdasarkan grafik perlakuan 1 yaitu sebanyak 5 ml em 4 yang ditunjukan terlihat


pada data rata-rata yang diperoleh bahwa ph awal yaitu 5 sedangkan Ph akhir sebesar
6, sedangkan suhu komposa awal sebesar 270C sedangkan suhu akhir turun sebesar
26.50C, sementara bau yang dihasilkan yaitu bau awal sangat menyengat sedangkan
bau akhir yaitu menyengat. Sedangkan pada perlakuan 2 yaitu penggunaan em4
sebanyak 10 ml menghasilkan ph awal sebesar 5 dan akhir 6.2, sedangkan suhu
sebanyak awal 270C sedangkan akhir 26.50C, sedangkan pada bau yaitu bau awal
sangat menyengat sedangkan pada akhir menyengat. Perlakuan 3 yaitu penggunaan
em4 sebanyak 15 ml menghasilkan ph awal sebesar 5 dan akhir 7, sedangkan suhu
sebanyak awal 270C 0C sedangkan akhir 260C, sedangkan pada bau yaitu bau awal
sangat menyengat sedangkan pada akhir bau tidak berbau. Sedangkan pada kontrol
tidak menunjukan hasil yang signifikan yaitu menghasilkan ph awal sebesar 5 dan akhir
5, sedangkan suhu sebanyak awal 40C sedangkan akhir 40C, sedangkan pada bau yaitu
bau awal sangat menyengat sedangkan pada akhir bau tetap sangat menyengat.

10
D. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa pada percobaan


menggunakan em4 dengan berbagai dosis yang nantinyya diharapkan dapat
mendegradasi limbah oli penggunaan dosis yang digunakan yaitu sebesar 5 ml, 10 ml,
dan 15 ml. Berdasarkan data tyang diperoleh bahwa dosis yang sangat berdampak pada
ciri keberhasilan degradasi limbah oli adalah pada pelakuuan paling banyak dosisnya
yaitu sebanya 15 ml em4 yang menunjukan tanda-tanda yaitu ph yang asam yang
kemudian menjadi netral yaitu pada ph 7 dan terjadi penurunan suhu yang paling
signifikan dantara perlakuan yang lainya dan bau pada dosis ini juga dapat menunjukan
pada hasil bau oli yang berkurang yang semula sangat menyengat menjadi tidak berbau.
Sedangkan pada perlakuan 2 dan 1 tidak terdapat perbandingan yang signifikan. Hal
tersebut menunjukan bahwa semakin besar dosis bakteri em4 yang diberikan akan
berdampak pada proses degradasi atau proses pengkomposan yang terjadi pada tanah
yang tercemar limbah oli.
Mikroba yang berasal dari tanah dan penambahan em4 juga memperoleh hasil
energi dari metabolisme limbah oli Mujab (2011). Berdasarkan data yang diperoleh maka
semakin banyak penambahan bakteri em4 dapat menurunkan kadar racun atau
pencemaran (mendegradasi) tanah tercemar limbah oli, hal tersebut ditunjukan pada
perlakuan 3 pada dosis 15 ml em4. Saat proses bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang
diproduksi oleh mikroorganisme pengurai akan mendegradasi rantai hidrokarbon limbah
oli yang bersifat toksik menjadi senyawa yang bersifat non tosik. Jumlah mikroba yang
banyak akan membutuhkan nutrisi yang banyak pula maka pada pembuatan
ditambahkan pupuk NPK dan jerami padi sebagai nutrisi serta berperan dalam
mengembalikan kesuburan tanah yang tercemar limbah oli. Faktor-faktor tersebutlah
yang juga berperan dalam terjadinya proses bioremediasi limbah oli yang juga
menetukan keberhasilan proses bioremediasi dengan proses pengkomposan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

11
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak
dosis yang digunakan maka akan semakin mempengaruhi proses bioremediasi pada
limbah oli yang ditunjukan pada perlakuan 3 pada yaitu pada pemberian sebanyak 5 ml
em4 yang berpengaruh paling signifikan pada indikator Ph, suhu, dan bau pada
boremediasi limbah oli.

B. Saran
Takaran komposisi pembuatan kompos bioremediasi yang dilakukan sebaiknya
semuanya dilakukan penimbangan berat masing-masing bahan yang digunakan agar
hasil yang didapatkan sesuai dan akurat sesuai dengan hasil yang diinginkan

DAFTAR PUSTAKA

12
http: www.limbaholi.com
http:www.EM4Pertanian.com
Indriani, Hety.2009.Membuat Kompos Kilat.Jakarta: Erlangga
Mujab, A.s.2011. penggunaan biokompos dalam bioremediasi lahan tercemar limbah minyak
bumi. Jurnal Aplikasi lingkungan. 1(3)
Rubio, Yasin. 2017. Sosialisasi Manajemen Limbah Oli Bengkel Mobil Pengabdian
Masyarakat Di desa Pesucen Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Jurnal
Aplikasi dan Aplikasi Teknik. 1(1)
Setiawan, Susilo.2014. Membuat Pupuk kandang secara cepat. Bandung: CV Press
Volk, S.A., dan F.W., Margareth.1998. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlanggga.

LAMPIRAN

Alat dan Bahan

13
Bakteri Em4 Oli bekas

Tanah pupuk NPK

Ember jerami

Proses bioremediasi

14
Proses pengkomposan pengukuran suhu kompos

Pengukuran ph kompos pengukuran dosis em4

Proses pengkomposan pada limbah oli

15
UJI ORGANOLEPTIC BAU

Uji Organoleptic Bau (selly)

Uji organoleptic bau (Mahmud)

16
Uji Organoleptic Bau (Riky)

17
LOGBOOK

N FOTO KEGIATAN Nama Tanda Tangan

1 ,

Mengerjakan makalah dirumah


pujadi

18

Anda mungkin juga menyukai