Anda di halaman 1dari 6

1.

Wilayah pelayanan = 450 KK (4 jiwa/KK) = 1800 Jiwa (Asumsi 4 jiwa/ KK)


Timbulan sampah = 2,5 liter/orang/hari = 4500 liter/ hari = 4,5 m3/hari
Perhitungan Gaji Operator = 2 orang/bulan x Rp 1.800.000 x 1 bulan = Rp 3.600.000/bulan
Perhitungan Kebutuhan biaya operasional motor angkut, terdiri atas:
Kebutuhan bensin = 5 liter/hari/unit x Rp 6.500,-/ liter x 26 hari = Rp 845.000/bulan
Kebutuhan maintenance = 5% per tahun dari biaya investasi x Rp 25.000.000/ 12 bulan = Rp
104.167 / bulan
Total kebutuhan biaya operasional motor angkut sampah = Rp 949.167/ bulan
Perhitungan Kebutuhan biaya pengolahan sampah, terdiri atas :
Kebutuhan bahan bakar mesin = 5 liter/hari/unit x Rp 5.500/liter x 26 hari = Rp 715.000/bulan
Kebutuhan maintenance mesin = 5% per tahun dari biaya investasi x Rp 35.000.000 / 12 bulan =
Rp 145.833 /bulan
Total biaya pengolahan sampah = Rp 860.833 /bulan
Perhitungan kebutuhan air dan listrik, terdiri atas :
Kebutuhan pompa air = 0,15 Kwh x Rp 1.343/Kwh/hari x 26 hari = Rp 5.238/bulan
Kebutuhan lampu = 0,2 Kwh x Rp 1.343/Kwh/hari x 26 hari = Rp 6.984 / bulan
Kebutuhan komputer = 0,5 Kwh x Rp 1.343/Kwh/hari x 26 hari = Rp 17.459/bulan
Kebutuhan Air = Rp 50.000 / bulan
Total biaya kebutuhan air dan listrik = Rp 79.681 /bulan
Maka total kebutuhan biaya operasional = Rp 3.687.881/ bulan = Rp 44.252.172/ Tahun

Perhitungan Gaji Operator Rp 3.600.000/bulan

Total kebutuhan biaya operasional motor Rp 949.167/ bulan


angkut sampah

Total biaya pengolahan sampah Rp 860.833 /bulan

Total biaya kebutuhan air dan listrik Rp 79.681 /bulan

Total kebutuhan biaya operasional Rp 5.489.681/ bulan

Safety factor sebesar 5% dari biaya operasional = Rp 5.489.681/ bulan x 5% = Rp


274.484/bulan
Biaya operasional + safety factor = Rp 5.764.165/ bulan
Provit = Rp 5.764.165/ bulan x 10 % = Rp 576.416/ bulan
Total kebutuhan = Rp 6.340.581/bulan
Iuran ideal untuk 450 KK = Rp 6.340.581/ bulan: 450 = Rp 14.090 KK/Bulan =Rp 14.100
KK/bulan
Jadi, biaya iuran ideal untuk tiap KK per bulan sebesar Rp 14.100

2.
Total Masuk TPA m3/hari
Basah
1 hari 10 Tahun

668,54 2.440.178

Dimensi Zona Lahan Urug (5 tahun)


Jumlah zona 2
Usia pakai per zona (tahun) 5
Luas per zona (m²) 14153,03
Volume per zona (mᶾ) 244017,79
Panjang (m) 100
Lebar (m) 142
Tinggi (m) 0,1

Dimensi Kolam Lindi Terpadu

Volume m3 panjang (m) lebar (m) tinggi penuh tinggi Luas (m2)
(m) aman (m)
5424,84 44 22 6 6 968
Desain TPA Luas Total (m2)

Area Landfill (m²) 141.530,3

Kantor (m²) 100

Parkir Alat Berat (m²) 100

Parkir Kendaraan (m²) 60


Garasi Alat Berat & Bengkel & 150
Cuci

Kamar Mandi 9

Kolam Lindi Terpadu 968

Pengolahan Lindi 578

Musola 25

Jembatan Timbang 36

Jalan 1000

Gudang 40

Pos Jaga 9

TPST 1500

Total (m2) 146105,3

Total (Ha) 14,611

3. Sanitary landfill merupakan metode pengurugan sampah ke dalam tanah, dengan


menyebarkan sampah secara lapisperlapis pada sebuah site (lahan) yang telah disiapkan,
kemudian dilakukan pemadatan dengan alat berat, dan pada akhir hari operasi, urugan
sampah tersebut kemudian ditutup dengan tanah penutup.

Controlled Landfill merupakan sarana pengurugan sampah yang bersifat antara, sebelum
mampu melaksanakan operasi sanitary landill. Penutupan tanah sel sampah dengan tanah
penutup dilakukan setiap 7 hari sekali.
Pilihan terbaik adalah membangun TPA sanitary landfill. Tetapi jika pemerintah daerah
tidak mampu membangun TPA sanitary landfill, sistem controlled landfill bisa menjadi
pilihan. Tetapi, sistem controlled landfill bersifat sementara sampai sistem sanitary landfill
bisa diwujudkan.

Perbedaan sanitary landfill dan controlled landfill juga terdapat pada ada atau tidaknya
pipa perforasi. Sanitary landfill memiliki pipa perforasi pada bagian sistem liner dasar,
sedangkan hal tersebut tidak terdapat pada controlled landfill.

Di Indonesia, metode controlled landfill akan dianjurkan untuk diterapkan di kota sedang
dan kecil.
Untuk melakukan metode ini, diperlukan penyediaan beberapa fasilitas, di antaranya:

• Saluran drainase untuk mengendalikan aliran air hujan.


• Saluran pengumpul air lindi (leachate) dan instalasi pengolahannya.
• Pos pengendalian operasional.
• Fasilitas pengendalian gas metan
• Alat berat

Sedangkan sistem sanitary landfill disiapkan dan dioperasikan secara sistematis untuk
pengurugan sampah. Ada proses penyebaran dan pemadatan sampah pada area
pengurugan dan penutupan sampah setiap hari. Penutupan sel sampah dengan tanah
penutup juga dilakukan setiap hari.

Di Indonesia, metode sanitary landfilled ini dianjurkan untuk diterapkan di kota besar dan
metropolitan. Untuk dapat melaksanakan metode ini diperlukan penyediaan beberapa
fasilitas, sama seperti fasilitas dalam sistem controlled landfill. Tentu dengan kebutuhan
jumlah dan spesifikasi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai