2.
Total Masuk TPA m3/hari
Basah
1 hari 10 Tahun
668,54 2.440.178
Volume m3 panjang (m) lebar (m) tinggi penuh tinggi Luas (m2)
(m) aman (m)
5424,84 44 22 6 6 968
Desain TPA Luas Total (m2)
Kamar Mandi 9
Musola 25
Jembatan Timbang 36
Jalan 1000
Gudang 40
Pos Jaga 9
TPST 1500
Controlled Landfill merupakan sarana pengurugan sampah yang bersifat antara, sebelum
mampu melaksanakan operasi sanitary landill. Penutupan tanah sel sampah dengan tanah
penutup dilakukan setiap 7 hari sekali.
Pilihan terbaik adalah membangun TPA sanitary landfill. Tetapi jika pemerintah daerah
tidak mampu membangun TPA sanitary landfill, sistem controlled landfill bisa menjadi
pilihan. Tetapi, sistem controlled landfill bersifat sementara sampai sistem sanitary landfill
bisa diwujudkan.
Perbedaan sanitary landfill dan controlled landfill juga terdapat pada ada atau tidaknya
pipa perforasi. Sanitary landfill memiliki pipa perforasi pada bagian sistem liner dasar,
sedangkan hal tersebut tidak terdapat pada controlled landfill.
Di Indonesia, metode controlled landfill akan dianjurkan untuk diterapkan di kota sedang
dan kecil.
Untuk melakukan metode ini, diperlukan penyediaan beberapa fasilitas, di antaranya:
Sedangkan sistem sanitary landfill disiapkan dan dioperasikan secara sistematis untuk
pengurugan sampah. Ada proses penyebaran dan pemadatan sampah pada area
pengurugan dan penutupan sampah setiap hari. Penutupan sel sampah dengan tanah
penutup juga dilakukan setiap hari.
Di Indonesia, metode sanitary landfilled ini dianjurkan untuk diterapkan di kota besar dan
metropolitan. Untuk dapat melaksanakan metode ini diperlukan penyediaan beberapa
fasilitas, sama seperti fasilitas dalam sistem controlled landfill. Tentu dengan kebutuhan
jumlah dan spesifikasi yang berbeda.