Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2022/2023

Mata Kuliah : Teori Pengambilan Keputusan


Hari/ Tanggal : Jumat, 2 Rabi’ul Akhir 1444/28 Oktober 2022
Waktu : 90 Menit
Prodi : Manajemen S1
Semester/ Kelas : VII/ A, B, C, E
Sifat Ujian : Open Book dan Artikel
Dosen : Restu Frida Utami, S.E., M.Si

Petunjuk:
a. Kerjakan soal pada lembar jawab yang telah disediakan!
b. Jawablah soal secara berurutan!
c. Jika telah selesai menjawab, kumpulkan lembar jawab pada pengawas ujian!
d. Kerjakan soal secara mandiri!
e. Dilarang mengcopy jawaban dari temen dan internet!
Soal:
Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dan non subsidi
pada 3 September 2022 dan harga BBM non subsidi pertamax sudah naik untuk kedua kalinya
dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Selama ini agar harga BBM agar terjangkau oleh
masyarakat diberikan subsidi, namun anggaran subsidi terus meningkat sehingga membebani
APBN. Alasan pemerintah menaikan harga BBM adalah 1). anggaran subsidi dan komparasi
BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152, 5 triliun jadi Rp 502,4 triliun dan akan
meningkat terus, 2). 70 persen subsidi dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu
pemilik mobil pribadi. Menurut presiden, subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan lainnya
yang lebih tepat sasaran dan diberikan kepada masyarakat kurang mampu dalam bentuk Bantuan
Langsung Tunai atau BLT BBM sebesar Rp 12,4 triliun yang diberikan kepada 26, 5 juta
keluarga kurang mampu sebesar Rp 150.000 perbulan, akan diberikan mulai bulan September
selama 4 bulan. Pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja
dengan upah maksimal Rp 3,5 juta perbulan dalam bentuh bantuan subsidi upah dengan nominal
Rp 600.000. Selain itu pemerintah daerah untuk menggunakan 2 persen dana transfer umum
sebesar Rp 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum bantuan ojek online dan untuk nelayan.
(Sumber: www.kompas.com, 3 September 2022)
Keputusan ini dikritik oleh masyarakat, anggota parelemen dan pakar ekonomi. Salah
satu anggota parlemen yang memprotes kenaikan harga BBM karena menurutnya harga minyak
dunia sedang turun hingga dibawah USD 80 per barel, harga tersebut berada jauh di bawah
besaran asumsi makro harga ICP atau harga patokan minyak mentah di Indonesia yaitu 100 per
barel, sehingga menaikkan harga BBM bersubsidi dianggap tidak relevan dengan penurunan
harga minyaj dunia. (Sumber: www.tempo.co, 9 September 2022).
Menurut beberapa pakar ekonomi menyebutkan, pemerintah memberikan solusi yang
tidak sesuai terhadap masalah, Alasan pemerintah menaikan harga BBM karena 70% subsidi
dinikmati oleh masyarakat yang mampu. Menurut pakar ekonomi jika alasanya demikian
seharusnya pemerintah melakukan pembatasan dan pengawasan penggunaan BBM bukan
menaikan harga BBM. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak tepat sasaran
dan tidak menyelesaikan akar permasalahan. Dampak kenaikan harga BBM dirasakan oleh
masayarakat lapisan terbawah dan memiliki dampak sosialnya sosialnya, ditambah lagi dengan
data penerima dansos masih carut marut . (Sumber: www.bcc.com, 6 September 2022).
Berdasarkan pada kasus diatas jawablah pertanyaan berikut ini:

1. Apakah kategori jenis keputusan dari kasus keputusan kenaikan harga BBM diatas? Jelaskan
alasannya (Nilai 20)
2. Jelasakan metode/ pendekatan/ teori yang mendasari pemerintah mengambil keputusan
tersebut diatas! (Nilai 20)
3. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan pemerintah mengambil keputusan menaikan harga
BBM berdasarkan dimensi waktu lalu, saat ini dan masa depan! (Nilai 20)
4. Apakah permasalahan diatas termasuk kategori permasalahan terikat atau tidak terikat?
Jelaskan kenapa masalah tersebut diatas tergolong dalam kategori terikat atau tidak terikat
didasarkan pada analisis karakteristiknya! (Nilai 20)
5. Menurut Anda kriteria etika apa yang digunakan pemerintah dalam pengambilan keputusan
untuk menaikan harga BBM, Jelaskan! (Nilai 20)

Anda mungkin juga menyukai