Analisis Kebijakan Kaitannya Dengan Teori James Anderson - Naila Rusydiana
Analisis Kebijakan Kaitannya Dengan Teori James Anderson - Naila Rusydiana
MATA KULIAH
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
ANALISIS PERATURAN
PENARIKAN SUBSIDI BBM DALAM KAITANNYA
DENGAN JENIS KEBIJAKAN PUBLIK OLEH JAMES ANDERSON
DISUSUN OLEH :
NAILA RUSYDIANA
NIM 2210246753
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah ANALISIS KEBIJAKAN
PUBLIK dengan judul makalah Analisis Peraturan Penarikan Subsidi BBM Dalam
Kaitannya Dengan Jenis Kebijakan Oleh James Anderson.
Makalah ini menganalisis kebijakan penarikan subsidi BBM serta
mengklasifikasikannya kedalam jenis kebijakan publik yang di kemukakan oleh James
Anderson.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
kritik dan saran terhadap penyempurnaan makalah ini sangat di harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa pasca sarjana administrasi publik
khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Naila Rusydiana
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kenaikan harga BBM dan mengalihkan subsidi BBM. Merujuk pada Keputusan Menteri
Tertentu Dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan dapat di lihat harga bahan
bakar yang mengalami kenaikan yaitu pertalite, solar, dan pertamax. Harga Pertalite dari
Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per
liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik menjadi Rp 14.500 dari sebelumnya Rp
12.500 per liter. Pengalihan sebagian subsidi bahan bakar minyak (BBM) diperuntukkan
bagi program-program bantuan yang lebih tepat sasaran. Keputusan ini diambil karena
meningkatnya biaya subsidi dan kebutuhan sehingga perlu memprioritaskan bantuan bagi
mereka yang paling membutuhkan. Pemerintah telah berusaha melindungi masyarakat dari
dampak kenaikan harga minyak dunia melalui subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Namun, biaya subsidi dan kompensasi untuk bahan bakar pada tahun 2022 meningkat tiga
kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun, dan akan terus meningkat.
https://www.kemenkeu.go.id/
Lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu,
uang negara harus diprioritaskan untuk mensubsidi masyarakat yang kurang mampu.
Adapun bentuk pengalihan subsidi BBM ini seperti Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar
Minyak (BLT BBM), yang akan memberikan bantuan kepada 20,5 juta keluarga
berpenghasilan rendah mulai September 2022 dan melakukan penyesuaian terhadap harga
1
Namun kebijakan ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena
akan muncul permasalahan sosial lain akibat dari kebijakan penarikan subsidi BBM
tersebut, seperti perekonomian, inflasi, kenaikan harga, penurunan daya beli masyarakat
sampai pada tingkat pengganguran. Lebih spesifik dapat di lihat adanya kenaikan harga
bahan pokok, berimbas bagi produksi, pengiriman dan pengemasan serta pemasaran oleh
UMK. Kebijakan penarikan subsisi BBM ini juga berimbas pada jumlah pembeli produk
dan distribusinya dimana muncul fenomena pembeli berkurang dan distribusi terhambat.
Melihat fenomena diatas, dan merujuk pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia penulis akan menganalisis kebijakan yang telah di
keluarkan tersebut, dapat di kategorikan kedalam jenis kebijakan yang bagaimana, dalam
kaitannya dengan teori jenis kebijakan publik yang di kemukakan oleh James Anderson
Berdasarkan fenomena diatas, rumusan masalah yang di angkat pada makalah ini
adalah kebijakan penarikan subsidi BBM yang mengakibatkan kenaikan harga BBM pada
September 2022, termasuk kedalam jenis kebijakan yang bagaimana dalam kaitannya
dengan teori jenis kebijakan publik yang dikemukakan oleh James Anderson
1.3 Tujuan
harga BBM pada September 2022, termasuk kedalam jenis kebijakan yang bagaimana
dalam kaitannya dengan teori jenis kebijakan publik yang dikemukakan oleh James
Anderson
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kebijakan merupakan suatu kegiatan yang telah ditetapkan pemerintah dengan tujuan
program dan keputusan yang dilakukan maupun tidak dilakukan oleh pihak tertentu
merupakan tindakan atau program yang dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok
keputusan yang dilakukan oleh pihak tertentu dengan tujuan menyelesaikan suatu
permasalahan yang tengah terjadi. Mengenai pelaksanaan kebijakan, berikut ini merupakan
b. Kebijakan negara tidak hanya berbentuk tulisan namun perlu adanya tindakan yang
nyata.
a. Kebijakan sektoral, adalah kebijakan yang dibuat sesuai dengan bidang yang diatur oleh
kebijakan tersebut. Terdapat empat sektor utama dari kebijakan publik, yaitu :
2. Sektor sosial yang di bagi menjadi dua kluster ; pertama, kelompok penanganan
3
3. Sektor ekonomi yang di bagi menjadi kebijakan industri; kebijakan moneter dan
infrastruktur privat
yang menyangkut apa yang akan dilakukan oleh pemerintah atau dilihat dari subtansi
bagaimana kebijakan substantif tersebut dapat dijalankan atau dilihat dari pihak-pihak
masyarakat atau individu atau suatu kebijakan yang mengatur tentang pemberian
pembatasan atau pelarangan terhadap perilaku individu atau kelompok masyarakat atau
4
c. Kebijakan materal versus kebijakan simbolik Kebijakan materal adalah kebijakan yang
memberikan keuntungan sumber daya komplet pada kelompok sasaran atau suatu
d. Kebijakan yang berhubungan dengan barang umum (public goods) dan barang privat
(privat goods) Kebijakan public goods adalah kebijakan yang mengatur pemberian
barang atau pelayanan public atau suatu kebijakan yang mengatur tentang
kepentingan orang banyak. Sedangkan, kebijakan privat goods adalah kebijakan yang
mengatur penyediaan barang atau pelayanan untuk pasar bebas atau suatu kebijakan
publik yang baik yaitu kebijakan yang benar-benar pro publik atau melayani publik. Syarat
2. Realistik
3. Transparan
5
2.2 BBM, Subsidi BBM dan Harga BBM
BBM (bahan bakar minyak) adalah jenis bahan bakar (fuel) yang dihasilkan dari
pengilangan (refining) minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dari perut bumi diolah
dalam pengilangan (refinery) terlebih dulu untuk menghasilkan produk-produk minyak (oil
pengilangan minyak mentah menghasilkan berbagai produk lain terdiri dari gas, hingga ke
produk-produk seperti naphta, light sulfur wax residue (LSWR) dan aspal.
harga dan subsidi sekarang meliputi: (i) bensin (premium gasoline), (ii) solar (IDO &
ADO: industrial diesel oil & automotive diesel oil), (iii) minyak bakar (FO: fuel oil) serta
(iv) minyak tanah (kerosene). Definisi ini merupakan perkembangan dari periode
sebelumnya yang masih mencantumkan avgas (aviation gasoline) dan avtur (aviation turbo
gasoline, yaitu jenis-jenis bahan bakar yang dipergunakan untuk mesin pesawat terbang,
Subsidi BBM, sebagaimana dapat dipahami dari naskah RAPBN dan Nota
Keuangan yang terbit setiap tahun, adalah “pembayaran yang dilakukan oleh Pemerintah
dalam situasi dimana pendapatan yang diperoleh PERTAMINA dari tugas menyediakan
BBM di Tanah Air adalah lebih rendah dibandingkan biaya yang dikeluarkannya untuk
menyediakan BBM tersebut”. Dalam hal ia bernilai positif, seperti dulu sering dialami,
6
Harga BBM di Indonesia adalah harga yang diatur oleh pemerintah dan berlaku
sama di seluruh wilayah Indonesia. Pada dasarnya, pemerintah bersama DPR menetapkan
harga BBM setelah memperhatikan biaya-biaya pokok penyediaan BBM yang diberikan
dalam upaya menyesuaikan harga BBM di dalam negeri dengan perkembangan harga
untuk secara berkala menyesuaikan harga BBM sesuai perkembangan MOPS (Middle Oil
Platts, Singapore).
konsekuensi dari penetapan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Pekerjaan
untuk keperluan dalam negeri” tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014
tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar minyak
7
BAB III
PEMBAHASAN
Tententu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan dengan pertimbangan bahwa :
1. Dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia dan untuk mendukung daya beli
masyarakat melalui pengalihan subsidi bahan bakar minyak yang tepat sasaran dalam
bentuk bantuan langsung tunai dan bantuan sosial, perlu dilakukan penyesuaian atas
harga jual eceran jenis bahan bakar minyak tertentu dan harga jual eceran jenis bahan
2. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014
tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 117
Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014
tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, telah
dilaksanakan Rapat Internal yang dipimpin oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 2022
dampak seperti :
1. Dampak positif yaitu dapat membantu pemerintah dalam menekan inflasi, akan
8
a. Harga barang dan jasa ikut naik mengikuti harga BBMn naiknya harga Bahan
Bakar Minyak membuat masyarakat juga menaikkan harga barang dan jasa
seperti dalam pembuatan roti ataupun kue, harga bahan seperti tepung, gula,
minyak dan sebagainya akan terus meningkat mengikuti naiknya harga BBM.
b. Naiknya tarif ongkos tansportasi. Dengan naiknya harga BBM, maka tarif
kebutuhan yang sangat perlu dan merupakan kebutuhan pokok utama sehari-
c. Menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Harga barang dan jasa semakin naik
namun daya beli dan daya jual masyarakat yang semakin menurun akibat
ekonomi terhambat. Sementara gaji yang diperoleh tidak ikut menaik mengikuti
harga naiknya BBM akan sangat membuat masyarakat resah karena gaji yang
diperoleh sudah tidak lagi seimbang dengan pengeluaran karena harga yang
semakin merangkak.
tikar karena besarnya modal yang dikeluarkan sementara harga jual tidak bisa
terkadang tidak balik modal, sehinggga banyak UMKM terpaksa gulung tikar .
9
Dari fenomena diatas dapat dilihat dari dampak positif dan negative kebijakan
kenaikan BBM, lebih banyak dampak negative yang didapatkan. Jadi seharusnya
pemerintah harus mengkaji dan menghitung ulang lagi dampak dan akibat kenaikan BBM
bagi masyarakat. Dalam hal ini, yang harus dikedepankan adalah nasib dan kemaslahatan
masyarakat di Indonesia. Kenaikan harga BBM mampu berdampak pada seluruh sektor
3.2 Kebijakan Penarikan Subsidi BBM Termasuk Kedalam Jenis Kebijakan Apa?
Sesuai dengan teori yang telah di kemukakan oleh James Anderson bahwa kebijakan
d. Kebijakan yang berhubungan dengan barang umum (public goods) dan barang
privat (privat goods)
Diketahui bahwa pemerintah menetapkan kebijakan distributif berupa subsidi
bahan bakar minyak (BBM) melalui PT Pertamina dan biaya subsidi untuk bahan bakar
pada tahun 2022 meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun,
dan akan terus meningkat. Kebijakan distributif merupakan salah satu kebijakan publik
yang menyangkut distribusi pelayanan ataupun kemanfaatan bagi masyarakat, sementara
penggunaan bahan bakar bersubsidi banyak di gunakan oleh masyarakat yang mampu.
Artinya terdapat ketidakadilan distribusi sumber daya dan manfaat di kalangan
masyarakat.
Menyikapi hal tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan penarikan subsidi
BBM yang selama ini di bayarkan ke PT. Pertamina dan kebijakan ini mengakibatkan
munculnya kebijakan lainnya yaitu kebijakan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar
Minyak (BLT BBM) merupakan kebijakan publik yang bersifat re-distributif. Kebijakan
re-distributif ini bertujuan untuk memperbaiki ketidakadilan distribusi sumber daya dan
10
manfaat bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan diberikan
kepada masyarakat prasejahtera untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kebijakan subsidi BBM yang dirasakan tidak tepat sasaran sehingga di lakukan
penarikan subsidi BBM dan dialihkan menjadi kebijakan BLT BBM merupakan jenis
kebijakan distributif versus redistributif
12
DAFTAR PUSTAKA
Haerul, A. H. 2016. Implementasi Kebijakan Program Makassar Tidak Rantasa di Kota
Makassar . Jurnal Administrasi Publik, Vol. 6. No. 2, hal 21-34.
https://www.kemenkeu.go.id/
https://gorontalo.kemenkumham.go.id/
13