Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TUGAS UAS

BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT)


DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMENUHAN KEBUTAHAN

DOSEN PENGAMPUH : PARTO SUMTAKI, S.IP.,M.IK


MATA KULIAH : PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun Oleh

WANS KAMARIKA

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASIFIK (UNIPAS)
MOROTAI

7
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kehadiran Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DAN IMPLIKASINYA BAGI
PEMENUHAN KEBUTUHAN”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan tugas makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
memaksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam tugas makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki tugas makalah ini. Kami berharap semoga tugas makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi bagi pembaca.

Morotai, 19 desember 2022

Penulis

Wans Kamarika

7
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan penulisan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bantuan langsung tunai (BLT) ...........................................................3
B. Bantuan langsung tunai dan dampaknya .............................................................4
C. Program bantuan langsung tunai ..........................................................................4
D. Pencairan dan pemanfaatan BLT .........................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................................6
B. Saran .......................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................7

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bantuan Langsung Tunai adalah program yang keluarkan oleh pemerintah


sebagai reaksi atas melonjaknya harga minyak mentah dunia agar mampu membantu
kalangan masyarakat miskin. Keputusan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) dalam negeri diambil karena biaya subsidi Bahan Bakar Minyak dalam negeri
meningkat sangat pesat dengan naiknya harga minyak mentah dunia yang akhir-akhir
ini mencapai US$ 120 per barel.

Jika tidak dilakukannya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak dalam


negeri, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang merupakan salah satu
pilar perekonomian menjadi tidak berkelanjutan. Hal ini menyebabkan runtuhnya
kepercayaan pasar yang pada gilirannya berakibat pada merosotnya perekonomian
nasional.

Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dalam negeri akan dirasakan
oleh semua lapisan masyarakat. Namun, pemerintah bertekad untuk mempertahankan
kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan rendah terutama masyarakat miskin
melalui program kompensasi, yang berupa program pembagian Bantuan Langsung
Tunai.

Walaupun Bantuan Langsung Tunai tidak secara langsung berdampak pada


meningkatnya daya beli masyarakat miskin, namun program itu membawa manfaat
bagi mereka. Bantuan Langsung Tunai memiliki manfaat yang sangat besar bagi
kelangsungan hidup masyarakat miskin terutama dalam pemenuhan kebutuhannya.
Bantuan Langsung Tunai diberikan kepada masyarakat miskin agar masyarakat
misikin mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Penerimanya adalah masyarakat
yang tingkat kesejahteraannya rendah.

Keadaan ini menunjukan bahwa masyarakat miskin sangat membutuhkan


Bantuan Langsung Tunai untuk meringankan kesulitan ekonominya. Inilah potret
nyata di lapangan tentang keadaan masyarakat yang sebenarnya.

7
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan, maka masalah


pokok yang dibahas dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana Dampak kebijakan pengambilan keputasan dari pemerintah terhadap
pemenuhan kebutuhan masyarakat lewat program Bantuan langsung tunai ?
2. Bagaimana mekanisme pencairan Bantuan langsung tunai yang di salurkan kepada
masyarakat ?

C. Tujuan penulisan

Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah


1. Untuk mengetahui dan lebih memahami Dampak dari proses kebijakan
pengambilan keputasan pemerintah lewat program bantuan langsung tunai
2. Untuk dapat mengetahui mekanisme pencairan bantuan langsung tunai terhadap
masyarakat.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bantuan langsung tunai (BLT).

Bantuan Langsung Tunai adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah


kepada masyarakat miskin dalam bentuk uang tunai untuk membantu mereka
menghadapi kesulitan ekonomi di tengah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Bantuan Langsung Tunai adalah merupakan salah satu dari beberapa model skema
perlindungan sosial yang berabasis bantuan sosial. Edi Suharto dalam bukunya yang
berjudul “Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia” menjelaskan bahwa
Bantuan Langsung Tunai merupakan skema pengaman sosial yang diberikan kepada
kelompok-kelompok yang rentan menyusul adanya dampak-dampak negatif jangka
pendek akibat diterapkannya suatu kebijakan.
Dalam merespon kerantanan akibat kebijakan yang diambil, Indonesia
memiliki beragam bentuk perlindungan sosial. Perlindungan sosial yang dimaksudkan
di sini adalah segala bentuk kebijakan dan intervensi publik yang dilakukan untuk
merespon beragam resiko, kerentanan dan kesengsaraan, baik yang bersifat fisik,
ekonomi maupun sosial, terutama yang dialami oleh mereka yang hidup dalam
kemiskinan.2 Dalam merespon kerentanan itu pemerintah menyelenggarakan program
Bantuan Langsung Tunai. Bantuan Langsung Tunai diberikan secara khusus untuk
membantu masyarakat miskin yang mengalami krisis ekonomi akibat naiknya harga
Bahan Bakar Minyak dunia.
Sesuai dengan pasal 14 UU No. 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial
mengatakan bahwa Bantuan Langsung Tunai merupakan bagaian dari skema
perlindungan sosial. Perlindungan sosial bertujuan untuk mencegah dan menangani
risiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau
masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan
dasar minimal.

7
B. BANTUAN LANGSUNG TUNAI DAN DAMPAKNYA

Bersamaan dengan rencana naiknya BBM pda tanggal 1 April pemerintah


jugamerencanakan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada rakyat
miskin.
Bantuanini dimaksudkan sebagai kompensasi terhadap kenaikan harga yang timbul
sebagai akibat lebihlanjut dari kenaikan harga BBM. Efek dari BLT dipandang oleh
pihal lawan plotik sebagai tindakan yang bersifat politis demi menghadapi pemilu
tahun 2014. Secara ekonomis BLTmerupakan tindakan positif untuk mencegah rakyat
miskin menjadi semakin miskin.
Kebijakan tersebut menimbulkan tantangan dan kritik dalam masuarakat,
yangmengakibatkan pemerintah terdesak dalam memilih 3 alternatif, yaitu:
melanjutkan, menunda, dan merevisi kebijakan tersebut. Jika pemerintah tetap pada
pendirian untuk menaikkan BBM, pengaruh psikologis dari keriuhan yang sekarang
timbul, akan mendorong gejolak harga yang cukup tinggi. Dalam keadaan demikian,
kompensasi berupa BLT tidak akan banyak menolong.Kebiasaan baru di Indonesia
adalah setelah menaikkan harga BBM, kemudian menyalurkan BLT.
Bantuin ini mempunya 2 efek positif, yang pertama adalah
menambah daya beli rakyat miskin yang pendapatannya makin turun dibawah
kebutuhan ratarata normal. Kedua, menyuntikkan dana ke wilayah miskin untuk
menghidupkan daya beli yang relatif sudah sangat rendah.

C. PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI

Bila program ini dilanjutkan makan harus ada penyempurnaan dalam proses
pendataan. Pendataan dilakukan dengan memasukan data baru yang belum tercakup,
bukanhanya verfikasi dari data sebelumnya sehingga jika Rumah Tangga Sasaran
(RTS) yang dulusudah mengalami kesejahteraan yang meningkat maka dapat
digantikan kepada yang lebihmiskin.
Kriteria penerimaan juga harus disosialisasikan agar tidak menimbulkan
konflik serta penjelasan mengenai larangan pemotongan harus ditekankan. Dan
pendataan harus dilakukanoleh BPS yang dibantu oleh kelurahan, RW dan RT
setempat. Uang BLT disalurkan melalui kantor pos. Walaupun kartu BLT dibagikan
7
melalui kelurahan, RW dan RT administrasi ditingkat kelurahan kebawah agak sedikit
lemah. Data jumlah penerimaan BLT menjadi agak berbeda dengan data dari BPS dan
kantor pos.

D. PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN BLT

Walaupun ada Kepala Keluarga (KK) yang tidak menerima BLT, umumnya
tidak ada pemotongan uang BLT untuk retristribusi ke KK lainnya. Dan kebanyakan
kepala keluarga dan keluarga RTS mengambil dana BLT langsung ke kantor pos yang
telah ditentukan. Informasi adanya pembagian BLT banyak diperoleh dari RT yang
membagikan kartu BLT sebelum pembagian BLT.
Pada tahun 2005, beberapa warga yang merasa dirinya sama miskinnya
denganyang menerima BLT mengajukan protes. Tetapi tidak sampai menimbulkan
konflik karena warga yang mempertanyakan kriteria penerima BLT dapat menerima
penjelasan yang diberikan. Sehingga protes tidak berkepanjangan karena dianggap
uang yang diberikan tidak begitu besar.
Dari pihak penerima menganggap BLT sangat bermanfaat karena diberikan
dalam bentuk uang yang sangan membantu KK miskin. Sebagian besar RTS
menerima BLT untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka seperti: beras dan lauk
pauk. Pada umunya RTS sangat mengharapkan BLT dilanjutkan karena dianggap
sangat membantu dan bermanfaat untuk sedikit meringankan beban KK miskin, baik
dalam peningkatan gizi keluarga maupun biaya pendidikan, biaya kontrakan rumah,
biaya listrik, dan juga biaya air minum. Dan ada juga beberapa usulan agar sistem
antrian di kantor pos dapat diperbaiki dan tidak perlu berdesak-desakan.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat


penulis simpulkan adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada rakyat
miskin berupa BLT nampaknya masih menimbulkan dampak negative. Karena
pembagian BLT itu sendiri masih belum tepat sasaran dan belum merata
kesemua rakyat miskin di Indonesia.

2. BLT sendiri belum memunculkan manfaat yang signifikan, karena dengan


adanya BLT belum bisa membantu rakyat miskin untuk dapat hidup dengan
lebih layak.

B. SARAN

Dari beberapa kesimpulan yang telah di paparkan, penulis ingin mengaujukan


saran yaitu :
penulis berharap pemerintah lebih memperhatikan dana bantuan langsung tunai
(BLT) ini agar di berikan tepat kepada sasaran nya, dan Program bantuan untuk
masyarakat miskin seharusnya di berikan dalam bentuk modal usaha atau
memberikan lapangan pekerjaan sehingga tidak membuat masyarakat semakin
malas dan selalu bergantung terhadap bantuan yang di berikan oleh pemerintah.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://news.detik.com/read/2012/03/26/124625/1876334/103/bantuan-langsung-tunai-
dan dampaknya http://www.smeru.or.id/report/research/dki/rtsdki_ind.pdf

Penulis:

Kades: belum terlalu tau soalnya saat itu saya masih staf to, jadi torang tara
terlalu mendalami hal yang babagitu apa-apa saja ini memang kalo pada saat itu kan
swering deng dape itu batu dape itu kan tetap juga di desa ada misalnya galian C tu.

Penulis: itu ada atau tidak ?

7
Kades: ada itu ada. Tapi kan torang juga belum menjabat di tingkat itu jadi
torang tara tau dape itu.

Penulis: oh macam dape penghasilan terkait Pajak yang masuk ke desa dong
kase gunakan untuk apa itu bagimna? Apakah pa kades waktu itu kase tau ka tra ada ?

Kades: tara tau dia pe pengelolaan

Seperti apa tara tau.

Penulis:kalo misalkan sumber apa pendapatan lainya misalkan apakah dia ada
BUMDES, atau apa sja itu ?

Kades: oh kalau tahun 2019 itu BUMDES belum jalan. Memang dari program
untuk BUMDES itu dari 2017 tapi tahun 2017,2018,2019 itu belum jalan 2020 juga
belum jalan itu nanti kemarin tahun 2022 BUMDES itu jalan

Penuis: Itu bekeng apa saja sampe BUMDES di tahun-tahun kemarin tara kase
jalan ?

Kades: dia p dana itu memang so parkir tapi dia pe segala macam kekurangan
dape apa-apa talau banya, makanya dia baru terbayar atau terealisasi ini nanti di tahun
2022. Dan sampe skarang juga istilah bilang dape apa dia pe hasil untuk pendapatan
hasil desa juga sampe skarang e dape bagian untuk desa juga belum tau soalnya belum
ada Musyawarah desa to?

Penulis: oh itu juga sampe skarang ini belum, macam misalkan dape pajak dari
hasil itu belum diatur.

Kades: nanti, menurut saya juga so bacarita dengan ketua BUMDES, ketua
bilang nanti di bulan 6 baru Musyawarah desa baru sekaligus dipertanggungjawabkan
segala dia punya itu.

Penulis: berarti sampe skarang misalkan di tahun 2022 BUMDES itu yang
dalam bentuk usaha Kopra dape hasil masuk ke desa itu belum. kenapa sampe belum
kan sebenarnya itu harus to?

7
Kades: iya, tapi kalo menurut dorang kan mungkin saja dong berpegang dia
punya itu dari sana dape instruksi atau aturan setiap 6 bulan baru di
pertanggungjawaban sekaligus Musyawarah desa to. Jadi ketika di bulan 6 ini ketika
Musyawarah Desa kalo macam istilah dia punya pengelolaan kong so memungkinkan
atau so layak kan tong bisa diangkat lagi bukan hanya pembeli kopra tapi ada juga
mungkin usaha-usaha lain akan di itu tapi kalo belum bisa paling-paling hanya di satu
jenis usaha saja

Penulis: na kalo misalkan kemarin dia pe pendapatan asli desa yang untuk
pembangunan swering kan dong ambe dia p material di lokasi tersebut itu bagaimana?

Kades: nah makanya itu kan saya bilang tadi awalnya saya tidak tau karna itu
masih kades lama jadi berapa waktu itu dape pajak yang masuk ke desa soalnya dong
juga macam tara terbuka- terbuka di torang staf pemerintah desa. Memang pada saat
itu saya juga menjabat sebagi staf desa tapi tara terbuka jadi tong tara tau.

Penulis: Kalo di tahun sebelumnya yang program BUMDES itu apa-apa saja
dia p bentuk usaha atau belum?

Kades: memang istilah ada si tapi kan awal ini kan dia pertama kelola kan
baru ini dia p hasil Kopra yang lain-lain kan belum dan bentuk usaha di tahun-tahun
sebelumnya itu belum ada sama skali.

Penulis: iya hanya itu saja yang kita tanya terkait soal penganggaran kan ada
dape sumber mungkin pikir lagi di tahun 2019 kemarin so ada pembahasan soal
pengelolaan BUMDES pada hal nnti di tahun 2022 baru di realisasi terkait Sumber
pendapatan desa lainya.

Kades: pertama kan Koperasi Nelayan saja skarng dong p hasil juga macam
belum perna masuk di desa dape apa bilang pendapatan asli desa atau PAD.

Penulis: iyo itu koperasi Nelayan dong bentuk di tahun berapa ?

Kades: 2017 juga bersamaan dengan BUMDES itu. Kalo macam yang
koperasi Nelayan jalan so berapa tahun ini to,

Penulis: koperasi Nelayan itu dia pe sumber anggaran dari mana ?

7
Kades: anggaran dari dana desa sebesar seratus juta. Tapi sampe skarang
belum perna mo pembagian mo bilang dari dia p hasil setoran atau pajak yang masuk
ke desa dari koperasi Nelayan tersebut tara ada sama skali.

Penulis: jadi apakah koperasi nelayan sampe sakrang atau di tahun ini masih
ada dia p ini yang dong kase jalan atau so kase stop ?

Kades: bahkan sampe saat ini dong ada rapat pertemuan di sini tu salah satu e
yang bukan salah satu poin pembahasan kan itu karna awal saya kan setelah dengar
informasi waktu itu dong datang minta rekomendasi dari desa untuk pencairan dong p
dana masih 50 juta sekian. Ketika saya babajalan konk tanya di anggota terutama di
saudara melki qta tanya Melki waktu itu ngoni pe anggaran untuk koperasi Nelayan
samua-samua so cair waktu itu ? Konk dia bilang iyo kaka samua so cair kong saya
bilang socair konk bagimna kong dong minta rekomendasi dari desa bilang dong mo
kase cair ulang 50 juta sekian. Konk ma melki langsung dia heran ya ampon kaka
butul ? Ahh tara butul bagaimana me ini tadi dong p pengurus yang datang minta
rekomendasi dari desa, makanya bekeng apa sampe saya cerita kong dia bilang kaka
sabar dulu bekeng tong Musyawarah dulu tong rapat dulu supaya tong tau dia p
manfaat doi itu ketika dong kase cair atau bayar kamari kase pergunakan apa-apa
bagitu jadi kemarin dong pertemuan itu ada baku melawan sadiki.

Penulis: oh bagitu

Kades: jadi waktu itu dong bilang kata 100 juta itu dong so tarik, jadi
informasi dari saudara melki bilang 50 juta itu dong so pake beli dong p kebutuhan
nelayan segala suatu, baru yang 30 juta bilang kata dari Desa Bere-bere dong pinjam
deng dari desa mana itu bilang kata 20 juta bilang sampe skarang belum ganti.
Padahal ma melki bilang oh berarti kemarin ma doi dari 2 desa dong pinjam tu kase
foya berarti ma doi p stengah yang 50 juta itu dong so kase apa, parkir di
bank.bayangkan selama 5 tahun kong simpan di bank ada dia p bunga, so jdi berapa
itu ?

Penulis: dia p koperasi Nelayan sampe sekarang kades menjabat itu masih
jalan?

7
Kades: iyo masih jalan jadi dia pe anggaran juga pengurus ada sementara kase
pencairan

Penulis: Apakah itu dia p anggaran tahun ini atau tahun sebelumnya?

Kades: anggaran dari yang lalu atau tahun sebelumnya di 2017.

Penulis: terkait hal itu mungkin pengurus koperasi Nelayan dong tara terbuka
di pengurus jadi mengenai anggaran itu dong kurang tau.

Kades: kase tinggal ini bilang kata so pencairan baru dong pertemuan lagi.
Nanti ta ajar pa dorang supaya dong pertanyakan

Penulis: ok kades sekian yang dapat saya tanyakan trimakasih atas kesediaan
waktu nya slamat siang pa kades.

7
Penulis : tugas anda dalam pengelolaan APBDes?

Bendahara : Maksudnya tugas anda, ya kita sebagai bendahara to bendahara


to.

Penulis: berapa jumlah pendapatan atau dana yang masuk ke desa.?

Bendahara: kalau tahun 2021 kita, kita menjabat kan so di pertengahan jadi
kalau untuk dana yang masuk pada akhir tahun itu sebenarnya tong harus lia data
karna kalau cuma bagini kan nanti stengah mati.

Penulis: yang ngana tau yang se inga ngna.

Bendahara: kalau di tahun 2021 ya kalau hampir setiap desa itu kurang lebih
satu miliar lebih

Penulis: darimana saja pendapatan" dana anggran tersebut?

Bendahara: ADD, DD, Alokasi Dana desa, dana Desa, kalau alokasi dana desa
itu dari APBD dana desa kan APBN, DBH itu dana bagi hasil Pajak itu kan tiga
sumber.

Penulis: dimana dana tersebut di simpan?

Bendahara: di rekening desa

7
Penulis: berapa jumlah Belanja atau dana yang keluar dari desa?

Bendahara: jumlah secara keseluruhan? Kalau jumlah secara keseluruhan ya


otomatis kalau dana yang masuk di tahun itu contohnya satu miliar ini contoh satu
miliar sepuluh juta atau satu miliar seratus juta tetap dana itu dipakai dalam setahun
itu habis semua terpakai jadi, dia itu berimbang semua terpakai.

Penulis: ahh untuk apa-apa saja dana tersebut di gunakan begitu?

Bendahara: disitu ada pembayaran tunjangan atau siltap pemerintah desa,


disitu ada tunjangan kepala desa, gaji siltap kepala desa, bahkan aparatur desa, trus
BPD, gaji BPD,tunjangan gaji petugas kebersihan pokonya yang termasuk dalam
aparatur pemerintah desa dan disitu juga ada ATK (alat tulis Kantor) bahkan ada
pembangunan fisik untuk masyarakat desa. Masyarakat to a kase bantuan pa dorang
contohnya RTLH, Dapur, sehat ada juga pembangunan kalo di tahun 2021 misalnya
itu ada RTLH, Dapur sehat, bahkan ada penerangan lampu jalan di desa banyak
pokonya di prioritaskan program pembangunan dalam desa.

Penulis: ok siap-siap lanjut, apa saja faktot pendukung dan penghambat tugas
anda dalam menjalankan tangung jawab sebagai bendahara ?

Bendahara: maksudnya Faktor

Penulis: faktor pendukung dan penghambat mungkin saja Faktor-faktor yang


mempermudah la yang dalam menjalankan tugas anda sebagai bendahara dalam
proses pengelolaan APBDes ?

Bendahara: kalau Faktor pendukung untuk menjalankan kita pe tugas yang


pastinya faktor maksudnya kalo menjalankan kita pe tugas sebagai bendahara
maksudnya ini kalo berbicara faktor kan banya maksudnya ini, maksudnya faktor dari
sisi mana ?

Penulis: yang dalam hal menjalankan tugas dan tanggung jawab misalkan hal
mungkin saja ada dape Faktor-faktor misalkan ada dape kesulitan atau dape ini dalam
menjalankan tugas dan nape tanggung jawab begitu mungkin ada dape kendala-
kendala atau ada dape faktor kalo tra ada penghambat mungkin ada faktor pendukung
yang memudahkan ngna lebih aktif menjalankan tugas.

7
Bendahara: ahh sedikit yang menjadi kendala itu mengenai dengan karna kita
mungkin di 2021di pertengahan baru, jadi menjadi kendala dalam menjalankan kita pe
tugas itu masih istilahnya masih belum terlalu tau mengenai dengan tugas bendahara
itu seperti apa karna memang di tahun 2021, memang ada pendamping desa tapi kan
komunikasi hanya sering-sering lewat hp dan memang jaga datang ya kendalanya di
situ sja. Kita kurang belum terlalu tau mengenai dengan tugas atau tong p apa tugas
dan tanggung jawab itu bagimna dia p cara kerja itu seperti apa karna sebelum kita
jadi bendahara itu kita masih jadi kaur kasi kesejahteraan dan pelayanan kepala seksi
kesejahteraan dan pelayanan mungkin itu salah satu faktor saja yang menjadi kendala.

Dan menjadi faktor pendukung kita pe pekerjaan ya dari dinas terkait dalam
hal ini PMD yang sering kase apa namanya memberikan solusi kalo bendahara ini
contohnya kerja seperti ini dan itu salah satu alasan faktor pendukung tidak terlepas
dari Dinas sering memberikan arahan sebagai solusi menjalankan tugas dan tanggung
jawab kendala nya hanya itu di kita yang baru menjabat sebagai bendahara.

7
. Penulis: pertama apakah Bapak selaku Ketua BPD mengetahui, tentang
anggaran pendapatan dan belanja desa di desa buho- buho tahun 2019 ?

Ketua BPD: tahun 2019 ee tahun anggaran belanja desa saya sdah lupa.

Penulis: oh sudah lupa tidak apa yang penting memang bapak tau soal angg itu
hanya sja sekarag bapak selaku BPD so lupa selanjutnya kan nanti tong lia di RAP
APBDes. Berikut Apakah kepala desa memberi tau kepada BPD, ketua BPD dimana
dan untuk apa saja dana desa itu dipergunakan ?

Ketua BPD: iyo waktu itu kalo sesudah sebab kalo ini kan setiap akhir tahun
anggaran kerja kepala desa harus melaporkan. Jadi, pada saat itu kalo memang
menurut saya kalo mo bilang tara laporan, tapi ya bendahara dan Kepala desa itu
sering melaporkan kepada BPD bahwa setiap tahun anggaran itu dong kase tau bahwa
ini deng ini deng itu uang dipergunakan itu dong kase tau.

Penulis: misalnya kalo bapak inga soal Anggaran itu dong kase pergunakan itu
yang paling utama program desa itu dimana?

Ketua BPD: di MCK, dapur sehat, baru di tong p got atau parit.

Penulis: kalau hal ini dia pe anggaran di gunakan dari situ sudah atau?

7
KETUA BPD: oh iya anggaran dari itu situ dari Dana desa termasuk bayar
gaji pemerintah desa.

Penulis: ok selanjutnya, disampaikan pada forum apa ketika kepala desa


memberi tau kepada BPD untuk apa dana itu dipergunakan misalnya forum- forum
seperti apa ?

Ketua BPD: ya Setiap forum yang pemerintah desa dan BPD di kantor desa.

Penulis: Apakah bapak selaku ketua BPD di ajak bermusyawara dalam hal
pengelolaan keuangan misalkan dari kepala desa,Sekertaris dan perangkat pemerintah
desa ketika dalam pengelolaan anggaran apakah dong ajak untuk bacarita sama-sama
dengan BPD ?

Kedua BPD: iya untuk uang dipergunakan itu kepala desa buat Musyawarah
dengan BPD sehingga dari BPD Maupun pemerintah desa sepakat untuk menjalankan
program.

Penulis: menurut bapak selaku ketua BPD apakah kepala desa transparansi
dalam hal keuangan desa? Maksudnya transparansi itu ada nya keterbukaan soal
keuangan.

Ketua BPD: iya-iya memang ada punya keterbukaan terhadap BPD juga
terhadap punya perangkat nya, dan terhadap masyarakat juga.

Penulis: jadi ada keterbukaan soal keuangan itu. Ah kalau menurut bapak
selaku Ketua BPD Bagaimana kinerja Kepala desa ?

Ketua BPD: kalo selama itu kong periode kitorang (kami BPD) kinerja kepala
desa juga cukup bagus penulis: alasanya bagaimana kinerja nya cukup bagus

Ketua BPD: sebab semua program desa telah terlaksana. Jadi kalo begini kong
bilang APBDes ya program pemerintah desa dari dia p kinerja kepala desa itu
terlaksana.

Penulis: ok mungkin itu saja sedikit wawancara kepada bapak selaku ketua
BPD yang kurang lebih ada beberapa pertanyaan saya pribadi mengucapkan terima
kasih atas waktu dan kesempatan bapak di tempat ini akhir kata selamat siang.

7
7
7

Anda mungkin juga menyukai