Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK BANTUAN PEMERINTAH

TERHADAP PELAKU

UMKM DAN

PENGANGGURAN SEKALI PUN

Disusun Oleh:

FALADOFA AKBAR FATONY

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Sebelum itu saya mengucapkan terima kasih terhadap orang tua yang telah mendukung dan
mendoakan saya dalam pembelajaran mata kuliah di rumah maupun kampus. Tidak lupa bagi saya
untuk berterima kasih kepada dosen Bahasa Indonesia yaitu Bu Yani Isnaniyah, S.Pd., M.Pd. yang
telah membimbing saya pada mata kuliah ini. Dengan dibuatnya makalah ini bertujuan untuk mengisi
nilai tugas Bahasa Indonesia. Dengan judul makalah yaitu “Dampak Bantuan Pemerintah Terhadap
Pelaku UMKM dan Pengangguran Sekali Pun” ini bisa diharapkan dapat menambah wawasan dan
ilmu bagi kita semua. Dan mohon maaf apabila ada penulisan kata yang salah. Semoga makalah ini
dapat menambah ilmu bagi saya dalam hal penulisan Bahasa Indonesia sehingga dapat menjadi
pengalaman bagi saya dalam pembuatan tes tulis di semester akhir.

Madiun tanggal 21 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................................ 5
D. Manfaat Peneletian ......................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
PENJELASAN ............................................................................................................................................ 6
A. Manfaat Dari Bantuan Pemerintah Untuk UMKM ........................................................................ 6
B. Penyebab Dari Penyaluran Bantuan yang Tidak Tepat Sasaran..................................................... 7
C. Penerima Bantuan Pemerintah yang Sah....................................................................................... 8
D. Undang-Undang Pemerintah yang Mengurus Tentang Bantuan UMKM ...................................... 9
E. Bantuan Pemerintah Bagi Pengangguran ..................................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 14
B.Saran .............................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebelum memulai membahas latar belakang masalahnya, sebaiknya kita tahu lebih dulu apa
itu bantuan subsidi atau BLT UMKM. Bantuan subsidi atau bantuan langsung tunai untuk UMKM
merupakan sebuah program bantuan dari pemerintah yang dikhususkan untuk mereka para pelaku
usaha di sektor UMKM. Bantuan ini diberikan dalam bentuk permodalan usaha sebesar 1,2 juta
rupiah untuk setiap orang yang mempunyai usaha mikro, kecil dan menengah. Program bantuan ini
juga sering disebut juga dengan BPUM atau Bantuan Produktif Usaha Mikro dimana cara
mendapatkan bantuan UMKM ini cukup mudah.

Hingga kini program bantuan tersebut telah memberikan manfaat untuk para pelaku usaha
mikro kecil dan menengah maupun masyarakat pada umumnya. Dari sisi para pelaku usaha dengan
adanya bantuan ini setidaknya bisa membuat mereka tetap bertahan selama pandemi dan ditengah
diberlakukannya PPKM. Akan tetapi berdasarkan penelusuran yang dilalukan, masih banyak
permasalahan yang harus diselesaikan untuk penyaluran bantuan. Di antaranya yaitu proses
penyaluran masih terlambat, minimnya informasi terhadap penerima bantuan, penerima bantuan tidak
tepat sasaran, timbulnya potensi konflik di desa, dan lain sebagainya. Penyebabnya adalah
ketidaksesuain penerima dengan kriteria yang disyaratkan, ketidaksesuaian penyaluran dana dengan
surat keputusan yang dikeluarkan, serta duplikasi penyaluran dana kepada penerima.

B. Rumusan Masalah
Dengan ditujukannya beberapa latar belakang masalah diatas telah dibuat sebuah rumusan
masalah. Rumusan masalah ini dibuat sesesuai dengan yang telah dituliskan di latar belakang. Dalam
perumusannya telah disimpulkan bahwa ada beberapa rumusan masalah yang telah direkap sebagai
berikut.

1. Apa manfaat yang didapat dari bantuan pemerintah untuk UMKM?


2. Apa saja penyebab dari penyaluran bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran?
3. Siapa saja yang berhak menerima bantuan ini?
4. Apakah sudah ada undang-undang yang mengatur bantuan pemerintah ke UMKM?
5. Apakah pengangguran saja mampu mendapatkan bantuan dari pemerintah?

4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang telah ditulis ini diharapkan dapat menambah wawasan kita. Beberapa
tujuan tersebut telah dituiliskan sesuai dengan rumusan masalah di atas, yang dituliskan sebagai
berikut.

1. Tujuannya untuk menambah wawasan kita terhadap manfaat penyaluran dana pemerintah
terhadap UMKM.
2. Penyebab bantuan pemerintah tidak sampai pada UMKM yang membutuhkan.
3. Mengetahui siapa saja yang pantas mendapatkan bantuan pemerintah.
4. Mengetahui undang-undang pemerintahan yang mengurus tentang bantuan UMKM.
5. Memberi tahu pada pengangguran yang ingin mendapatkan bantuan modal usaha.

D. Manfaat Peneletian
1. Manfaat teoritis
 Mahasiswa mampu menyiapkan diri saat lulus kuliah dan ingin memulai usaha
meskipun tidak memiliki modal.
 Mahasiswa dapat mengetahui keluarganya layak atau tidak mendapatakannya.
 Mahasiswa mengetahui undang-undang yang mengatur persoalan bantuan pemerintah
khususnya bagi UMKM atau pengangguran.
2. Manfaat praktisi
 Bagi penulis dan pembaca, gagasan ini dapat memberi wawasan baginya dalam
mendapatkan informasi yang valid mengenai penyaluran bantuan dana pemerintah.
 Bagi pengusaha micro, gagasan ini mampu memberikan solusi bagi mereka yang
membutuhkan modal dalam membuat atau mengembangkan usaha.
 Bagi pemerintah, gagasan ini dapat menjelaskan kondisi yang sesungguhnya dari
kesalahan penerimaan bantuan dana pemerintah.
 Bagi pengangguran, gagasan ini dapat membantu mereka dalam membuat usaha
dengan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah untuk memulai usaha mereka.

5
BAB II

PENJELASAN

A. Manfaat Dari Bantuan Pemerintah Untuk UMKM


Dalam berdagang tidak selalu pedagang akan selalu menghabiskan dagangan mereka.
Terkadang pedagang juga mendapati hari saat tidak mampu menghabiskan dagangan mereka hari itu
juga. Sehingga mereka terkadang pulang tak membawa uang karena keuntungan yang dimiliki berada
pada barang dagangan. Kehadiran pemerintah ini dibutuhkan untuk menanggulangi masalah ekonomi
ini.
Finaka & Oktari (2020) menjelaskan bahwa “ Penetapan Undang-undang No. 2 tahun 2020
dalam mengatur keuangan negara dalam penanganan pandemi COVID-19 serta kebijakan melebarkan
defisit anggaran lebih dari 3 persen menjadi langkah berani pemerintah dalam upaya mengatasi
krisis.” Ini mengartikan bahwa pemerintah telah hadir dalam menangani permasalahan hidup
rakyatnya. Dari undang-undang yang tertera diatas menunjukkan bantuan pemerintah akan disalurkan
kepada orang-orang yang mengalami krisis ekonomi berkat dampak pandemi Covid-19. Bahkan
pemerintah sampai melebarkan defisit anggaran untuk menanggulangi masalah ini.
Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (22 Juni 2021) menjelaskan bahwa ada
seorang pembuat keripik dari Samarinda yang bernama Norhayati, dia berpendapat bahwa semenjak
Covid-19 mewabah usahanya mengalami penurunanan. Setelah dia mendapatkan bantuan dari
pemerintah atau BPUM perlahan usahanya mulai pulih lagi. Ini artinya pemerintah telah mengantongi
data para pelaku usaha mikro. Akan tetapi pemerintah menghimbau untuk para pelaku usaha mikro
yang belum mendapatkan bantuan untuk aktif mendaftarkan diri ke dinas koparasi terdekat.
Indonesia sendiri memiliki berbagai persyaratan atau perizinan yang rumit serta tumpang
tindih antara regulasi dari pusat dan daerah. Kementrian Investasi (BKPM) menjelaskan “Oleh karena
itu Pemerintah berupaya mengakomodir permasalahan tersebut melalui penyusunan UU Cipta Kerja
yang telah disahkan pada tahun 2020.” Tentunya Undang-Undang ini sendiri mengalami polemik saat
disahkan oleh Presiden. Thea (2021) menjelaskan “ Setelah disahkan Presiden sebulan kemudian, UU
Cipta Kerja “digugat” ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh sejumlah elemen masyarakat hingga
akhirnya diputus dikabulkan sebagian pada 25 November 2021, keberlakuan UU Cipta Kerja pun
masih terus menuai polemik.”
Meskipun terdapat banyak polemik saat pengesahannya, Undang-Undang Cipta Kerja sendiri
memiliki sejumlah manfaat. Kementrian Invesatasi (BKPM) mengungkapkan “Tujuan utama dari UU
Cipta Kerja adalah mendorong investasi, mempercepat transformasi ekonomi, menyelaraskan
kebijakan pusat-daerah, memberi kemudahan berusaha, mengatasi masalah regulasi yang tumpang

6
tindih, serta untuk menghilangkan ego sektoral.” Kementrian Investasi berpendapat bahawa Undang
Undang Cipta Kerja sendiri terdapat beberapa manfaat yang diterima oleh pelaku usaha. Salah satu
manfaat yang diketahui dari Undang Undang ini dan Kementrian Investasi menjelaskan yaitu
menciptakan lapangan kerja.

Indonesia memiliki visi untuk menjadi 5 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia, serta
memiliki PDB Rp 27 juta per kapita per bulan pada tahun 2045. Harapannya UU Cipta Kerja dapat
membuat iklim investasi kondusif akan menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga mengurangi
pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta produktivitas pekerja meningkat. Cipta
Kerja memiliki beberapa kebijakan strategis. Kebijakan tersebut adalah peningkatan ekosistem
investasi dan kegiatan berusaha, perlindungan dan kesejahteraan pekerja, kemudahan, pemberdayaan,
dan perlindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, kebijakan lainnya adalah
peningkatan investasi pemerintah dan proyek strategis nasional (Kementrian Investasi/BKPM).

B. Penyebab Dari Penyaluran Bantuan yang Tidak Tepat Sasaran


Penyaluran dana bantuan dari pemerintah sering terjadi kekeliruan data yang membuat
seorang yang bukan pelaku usaha mendapatkan bantuan tersebut. Al Hikam (Rabu 24 Juni 2021)
menjelaskan bahwa “Dalam hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2020,
BPK menemukan adanya kebocoran anggaran BLT UMKM karena penyaluran tidak tepat sasaran.”
Ini mungkin disebabkan dari berbagai faktor yang membuat peristiwa ini terjadi. Serta Al Hakim
(Rabu 24 Juni 2021) menyebutkan bahwa “Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman
Hakim menjelaskan informasi penerima BPUM tidak sesuai kriteria kemungkinan bersumber dari
Laporan Awal Hasil Pemeriksaan BPK atas penyaluran BLT UMKM sekitar bulan Desember 2020.”
Didapati beberapa penyimpangan yang terjadi pada data penerima bantuan pemerintah yang
tidak sesuai kriteria perorangan yang layak mendapatkannya. Karina (Rabu 23 Juni 2021)
menjelaskan “Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui memang ada
pegawai negeri sipil (PNS), Anggota TNI/Polri, pegawai BUMN, hingga Badan Layanan Umum
(BLU) yang mendaftarkan diri ke Program BLT UMKM.” Ini artinya masih banyak orang yang tidak
sadar diri bahwa sesungguhnya mereka kurang layak mendapatkan bantuan tersebut. Sehingga pelaku
usaha yang layak malah tidak mendapatkan bantuan.
Candra & Hermawan (15 May 2020) menjelaskan bahwa ”Selain itu, target penerima bansos
pun belum mencapai target. Untuk bantuan sosial tunai misalnya, pemerintah baru bisa memvalidasi
7,96 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dari targetnya 9 juta KPM di luar Jabodetabek. Artinya,
masih ada 1,04 juta KPM yang belum masuk data.” Pernyataan ini mendukung terjadinya peristiwa
salah sasarannya bantuan pemerintah. Ini membuat keluarga yang belum terdaftar di KPM akan
sangat membutuhkan perhatian yang lebih untuk mendapatkan bantuan untuk melanjutkan usahanya.

7
BLT UMKM ini ditujukan untuk para pelaku usaha mikro yang membutuhkan bantuan modal
yang biasa dipakai untuk keperluan usaha. Winanto (24 Juni 2021) menjelaskan “Kemudian, survei
juga menyatakan 98,9 persen penerima program BPUM menggunakan bantuan untuk keperluan usaha
dipakai untuk membeli bahan baku, membayar atau sewa alat produksi, membayar utang usaha dan
membayar pekerja.” Bantuan pemerintah ini berarti telah sesuai dengan tujuan utama penyaluran
kepada UMKM dan bermanfaat membantu perekonomian pelaku usaha mikro. Ini diharapkan bantuan
ini dapat membantu para pelaku usaha dapat mendongkrak perekonomiannyaq dalam masa pandemi.

C. Penerima Bantuan Pemerintah yang Sah


BLT UMKM sesungguhnya dimaksudkan untuk membantu pelaku usaha yang terhambat
pengembangan usahanya hanya gara-gara kekurangan modal atau finansial. Saptoyo (9 April 2021)
menjelaskan “BLT UMKM 2021 disalurkan kepada 9,8 juta pelaku usaha mikro dengan besaran
Rp 1,2 juta untuk setiap penerima.” Serta Asmaaysi (29 Oktober 2022) menjelaskan ”Demi
menyongsong ekonomi kembali pulih pasca pandemi dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah
proyeksi inflasi, pemerintah masih rutin memberikan suntikan bantuan langsung tunai (BLT), salah
satu yang akan cair dalam waktu dekat yakni BLT UMKM 2022.” Ini memungkinkan memberikan
seorang pelaku usaha mikro menjadi terbantu oleh bantuan ini. Ini dimaksudkan untuk membantu
pelaku usaha dalam meneruskan usaha mereka.

Beberapa orang-orang yang bukan UMKM malah mendaftarkan diri mereka ke BLT UMKM.
Dan anehnya mereka bisa mendapatkannya dengan mudah. Ini yang harus diketahui orang-orang sah
mendapatkan bantuan tersebut. Inilah yang akan mendapatkan bantuan secara sah yang disebutkan
sebagai berikut menurut Chasanati (1 Juni 2021) :

 Warga Negara Indonesia,


 Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP),
 Memiliki usaha mikro dan dibuktikan dengan surat usulan calon penerima BPUM dari
pengusul BPUM beserta lampirannya yang merupakan satu kesatuan,
 Bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, pegawai BUMN dan BUMD,
 Tidak sedang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Dan dijelaskan sebagai berikut :


1. Warga Negara Indonesia
Finaka & Oktari (2020) menjelaskan pemerintah pusat sudah memberikan banyak bantuan
terhadap rakyat Indonesia seperti bansos tunai, bantuan langsung tunai (BLT) desa, subsidi
listrik gratis 450 watt, 50 persen diskon listrik pengguna 900 watt. Kemudian, pemerintah
memberikan stimulus bagi pengusaha kecil dan menengah. Ia sudah memberikan stimulus

8
lewat perbankan. Ini menjelaskan bahwa bantuan ini diperuntukan kepada rakyat Indonesia
mencegah resesi.
2. Memiliki Kartu Tanda Penduduk
Dukcapil Kab. Purbalingga menjelaskan bahwa kegunaan KTP itu sendiri berlaku Nasional,
sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening
Bank, dan sebagainya. Sehingga sudah jelas kegunaan KTP itu sendiri dipergunakan untuk
mempermudah penyaluran dana yang kemungkinan disalurkan lewat bank.
3. Memiliki Usaha Mikro
Debora (20 Oktober 2020) menjelaskan bahwa ingin mendapatkan bantuan untuk usaha yang
dimiliki, harus memiliki usaha mikro yang dibuktikan dengan surat usulan calon penerima
BPUM dari pengusul BPUM beserta lampirannya yang merupakan satu kesatuan. Ini
dimaksudkan untuk mengkonfirmasi data yang ada, apakah berhak atau tidaknya mendapatkan
bantuan jenis ini.
4. Bukan Aparatur Sipil Negara, TNI/Polri, Pegawai BUMN dan BUMD
Rachmayanti (27 Juli 2022) menjelaskan peenyaluran BLT UMKM akan dipantau lebih ketat
agar tepat sasaran. PNS, TNI atau Polri dipastikan tidak dapat menerima BLT UMKM . Akan
tetapi ada sebuah media yang sempat mengatakan bahwa istri dari ASN mampu mendapatkan
bantuan UMKM seperti yang ditulis oleh Susanti (27 Oktober 2020) bahwa “Selama memiliki
usaha, lanjutnya, istri-istri para abdi negara tersebut "mendapat lampu hijau" untuk mendaftar
program bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini.”
5. Tidak sedang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Prayoga (25 April 2021) menjelaskan bahwa validasi data dilakukan terhadap: usulan calon
penerima BPUM yang tidak sedang menerima KUR melalui SIKP dan Nomor Induk
Kependudukan. Pernyataan tersebut adalah bunyi dari Pasal 9B ayat 2 Permenkop 2 Tahun
2021. Dikarenakan telah dibuatnya undang-undang maka penerima KUR tidak diperbolehkan
mendapatkan BLT UMKM.

D. Undang-Undang Pemerintah yang Mengurus Tentang Bantuan UMKM


Pemberlakuan sistem pemerintahan suatu negara tentunya ada sebuah peraturan yang
mengatur negara dan rakyatnya. Tidak terkecuali Indonesia, negara Indonesia juga membuat sebuah
aturan yang bepedoman terhadap Pancasila. Dan aturan termasuk mengatur menjalankan
perekonomian Indonesia sendiri. Salah satu contohnya undang-undang yang mengurus tentang
bantuan untuk UMKM. Bantuan ini ditujukan untuk membantu perekonomian pengusaha mikro untuk
mengembangkan usaha mereka. Dilansir dari Salinan Peraturan Mentri Keuangan menjelaskan bahwa
terdapat undang undang yang mengatur bantuan UMKM yang dituliskan sebagai berikut.

9
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan UMKM-K secara berkelanjutan, maka
program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas
Penjaminan Kredit Usaha Rakyat, perlu dilakukan penyesuaian berupa
perpanjangan jangka waktu kredit, restrukturisasi, dan penambahan plafon
pinjaman;

b. bahwa berhubung dengan itu dan memperhatikan Rapat Sidang Kabinet Terbatas
pada tanggal 5 Desember 2008, yang salah satu agendanya adalah untuk
mewujudkan peningkatan akses pembiayaan UMKM-K, dipandang perlu
mengubah ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf


b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas
Penjaminan Kredit Usaha Rakyat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);

2. KeputusanPresiden Nomor 20/P Tahun 2005;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas


Penjaminan Kredit Usaha Rakyat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.05/2008 TENTANG
FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT.

Pasal I

Mengubah ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008


tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat sehingga berbunyi sebagai berikut

Pasal 5

(1) UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif
yang feasible namun belum bankable sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1),

10
dengan ketentuan :

a. merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat kredit/pembiayaan dari


perbankan yang dibuktikan dengan hasil Bank Indonesia Checking pada saat
Permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan dan/atau belum pernah memperoleh
fasilitas Kredit Program dari Pemerintah;

b. khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota Kesepakatan


Bersama (MoU) Penjaminan KUR dan sebelum addendum I (tanggal 9
Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008), maka fasilitas penjaminan dapat diberikan
kepada debitur yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kredit program
lainnya;

c. KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-K yang


bersangkutan.

(2) Kredit/pembiayaan yang disalurkan kepada setiap UMKM-K baik untuk kredit
modal kerja maupun kredit investasi, dengan ketentuan :

a. setinggi-tingginya sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan tingkat


bunga kredit/margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar/setara 24%
(dua puluh empat persen) efektif per tahun.

b. diatas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp500.000.000,00


(lima ratus juta rupiah) dengan tingkat bunga kredit/margin pembiayaan yang
dikenakan maksimal sebesar/setara 16% (enam belas persen) efektif per tahun.

(3) UMKM-K yang telah mendapatkan KUR dapat menerima fasilitas penjaminan
dalam rangka perpanjangan, restrukturisasi, dan tambahan pinjaman dengan syarat
masih dikategorikan belum bankable dengan ketentuan :

a. Perpanjangan jangka waktu kredit dapat diberikan sepanjang tidak melebihi 3


(tiga) tahun untuk kredit modal kerja dan 5 (lima) tahun untuk kredit investasi
terhitung mulai tanggal efektifnya perjanjian kredit antara bank pelaksana dan
UMKM-K;

b. Restrukturisasi dapat diberikan dengan persyaratan pinjaman yang disetujui


bersama antara bank pelaksana dan UMKM-K, kecuali untuk penambahan
jangka waktu kredit maksimum satu tahun untuk kredit modal kerja dan 2 (dua)
tahun untuk kredit investasi;

11
c. Tambahan pinjaman dapat diberikan dengan syarat total plafond pinjaman dan
tingkat bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b.

(4) Besarnya Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang dibayarkan kepada Perusahaan
Penjaminan adalah sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun yang
dibayarkan setiap tahun dan dihitung dari kredit/pembiayaan Bank Pelaksana yang
dijamin, dengan ketentuan:

a. untuk kredit modal kerja dihitung dari plafon kredit;

b. untuk kredit investasi dihitung dari realisasi kredit.

(5) Persentase jumlah penjaminan kredit/pembiayaan yang dijaminkan kepada


Perusahaan Penjaminan sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari kredit/pembiayaan
yang diberikan Bank Pelaksana kepada UMKM-K, sedangkan penjaminan sisa
kredit/pembiayaan sebesar 30% (tiga puluh persen) ditanggung oleh Bank
Pelaksana.

Pasal II

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri


Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

E. Bantuan Pemerintah Bagi Pengangguran


Dari semua informasi yang didapat tadi, semuanya merujuk kepada bantuan ke bantuan ke
UMKM. Akan tetapi ada sebuah bantuan dari pemerintah bagi pengangguran yang tak memiliki
pekerjaan. Salah satu contoh bantuan pemerintah ini adalah Kartu Prakerja yang diperuntukan untuk
rakyat Indonesia yang telah berumur 18 tahun keatas. Bantuan ini sangat membantu bagi rakyat
Indonnesia yang terkena PHK akibat pandemi.
Dilansir dari website resmi Kartu Prakerja (5 September 2022), Program Kartu Prakerja adalah
program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang
terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan
kompetensi. Program Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja,
meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan.
Dari pemerintah sendiri telah menyediakan anggaran untuk Kartu Prakerja. Website resmi Kartu
Prakerja menjelaskan bahwa “Anggaran di tahun 2020 sejumlah 20 triliun rupiah, sementara anggaran
di tahun 2021 adalah 21,2 triliun rupiah.”

12
Kartu Prakerja sendiri bermaksud memberi biaya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
kerja sehingga bukan untuk pengangguran yang tak ingin bekerja. Kartu Prakerja diperuntukkan bagi
angkatan kerja sepenjang memenuhi persyaratan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi.
Faktanya, pada tahun 2020, ada 18% penerima Kartu Prakerja berstatus bekerja dan memiliki usaha.
Dan kartu prakerja berfungsi untuk membantu orang untuk mendapatkan akses untuk skiling,
reskiling, dan upskiling. Program Kartu Prakerja diperuntukkan untuk keluarga yang belum terdaftar
sebagai penerima bantuan sosial dari pemerintah dari website resmi Kartu Prakerja.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang disampaikan untuk menjawab latar belakang masalah dan rumusan
masalah yang didapat dari makalah. Telah disimpulkan bahwa bantuan pemerintah sangatlah
membantu UMKM untuk mendongkrak usaha mereka. Apalagi dimasa pandemi saat ini banyak
pedagang terdampak oleh peristiwa ini. Ini membuat para pedagang mencari tambahan dana untuk
menunjang kehidupan mereka. Bantuan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi UMKM yang
sedang menjalankan usahanya.
Akan tetapi adanya oknum yang tidak memenuhi persyaratan malah mendapatkan bantuan
yang bukan diperuntukkan olehnya. Maka dari itu diperlukan wawasan yang menambah pengetahuan
syarat sahnya mendapatkan bantuan berupa BLT UMKM. Dengan mengetahui syarat-syaratnya
dimungkinkan bantuan pemerintah tersebut dapat berguna bagi orang yang membutuhkan ketimbang
mementingkan kepentingan pribadi. Syarat-syaratnya pun telah dituliskan dalam undang-undang yang
mengatur tentang bantuan UMKM. Adapun bantuan pemerintah ini yang diperuntukkan untuk rakyat
Indonesia yang belum mendapatkan pekerjaan atau menganggur. Diharapkan bantuan-bantuan ini
dapat membangkitkan perekonomian bangsa Indonesia dari keterpurukan pandemi Covid-19.

B.Saran
Makalah ini mungkin terdapat berbagai macam kesalahan dalam penulisan atau dalam format
yang benar. Diharapkan ada saran atau kritik yang membangun agar dapat menjadi pelajaran bagi
saya. Makalah ini pun diharapkan menjadi pelajaran bagi pembuatnya untuk dijadikan latihan dalam
pembuatan tugas akhir. Semoga saran yang saya dapatkan bisa membantu bagi saya baik untuk tugas
akhir ataupun aspek lain.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yantina Debora. 2020. “Contoh Surat Usulan Penerima BLT UMKM: Download di depkop.go.id”.
Dalam tirto.id

M Fakhri Aprizal. 2020. “Link, Syarat dan Cara Daftar BLT UMKM 2022 Cek di Sini!”. Dalam
www.detik.com

Dina Karina. 2021. “Penyaluran BLT UMKM Banyak Masalah, Diterima PNS hingga Orang
Sudah Meninggal”. Dalam www.kompas.tv

Humas Provinsi Kalimantan Timur. 2021. “Manfaat Besar Bpum Bagi Pelaku Umkm". Dalam
www.kaltimprov.go.id

Sapto Andika Candra & Red: Bayu Hermawan. 2020. “Pemerintah Akui Kelemahan Pendataan dalam
Pembagian Bansos”. Dalam www.republika.co.id

Andrean W. Finaka & Yuli Nurhanisah. 2021. “Siapa Saja Penerima Bantuan Subsidi Upah”.
Indonesiabaik.com

Kementrian Investasi. 2022. “Upaya Pemerintah Untuk Memajukan UMKM Indonesia”.


www.bkpm.go.id

Ihsanuddin. 2020. “Ada 7 Bantuan Pemerintah Selama Pandemi Covid-19, Berikut Rinciannya...”.
Dalam nasional.kompas.com

Andrean W. Finaka & Rosi Oktari. 2020. “Manfaat Bansos Selamatkan Indonesia Dari Resesi”.
Dalam indonesiabaik.com

Ady Thea DA. 2021. “Kilas Balik Polemik UU Cipta Kerja Sepanjang 2020-2021”. Dalam
www.hukumonline.com

Herdi Alif Al Hikam. 2021. “BLT UMKM Rp 1,18 T Cair Tak Tepat Sasaran, Ini Penjelasan
Kemenkop UKM”. Dari finance.detik.com

Andry Winanto. 2021. “BLT UMKM Salah Sasaran Capai Rp1 Triliun, Begini Klarifikasi
Kementerian Koperasi”. Dari voi.id

15
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Purbalingga. 2021. “Fungsi dan Kegunaan e-KTP”. Dari
dinpendukcapil.purbalinggakab.go.id

Dandy Bayu Bramasta. 2020. “Bisakah Istri PNS, TNI/Polri Daftar BLT UMKM? Ini Penjelasan
Kemenkop UKM”. Dalam www.kompas.com

Nabila Nurul Chasanati. 2021. “Syarat Punya Usaha Mikro dan Dibuktikan Surat Usulan Calon
Penerima BPUM, Segera Daftarkan Dirimu Sebagai Penerima BLT UMKM 2021”. Dalam
hype.grid.id

Mentri Keuangan. 2009. “SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN”. Dalam


jdih.kemenkeu.go.id

16

Anda mungkin juga menyukai