Anda di halaman 1dari 22

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN PEMERINTAHAN

DALAM UPAYAPENANGGULANGAN MASALAH EKONOMI AKIBAT


COVID-19
DI DESA MALINGPING UTARA

NAMA : RANA ANJANI


NIM : J22180051

PROGRAM STUDI S-1 PEMERINTAHAN

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR

2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sejak awal tahun 2020 tepatnya pada bulan maret, Indonesia

dihebohkan oleh salah satu fenomena yaitu pandemic covid-19.

Adalah virus yang menyerang system pernapasan,virus covid-19 ini

bias menyebabkan gangguan ringan pada system pernapasan,infeksi

paru – paru yang berat hingga kematian.

Sampai dengan bulan agustus 2020, total kasus di Indonesia

165.887 dengan 7.169 kematian di 34 provinsi. Penyebaran dan

peningkatan jumlah kasus covid-19 terjadi dengan waktu yang sangat

cepat akan berdampak pada penurunan perekonomia Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang

telah dilakukan pemerintah untuk menangani wabah yang sedang

terjadi saat ini dan melihat dampak ekonomi yang terjadi di Indonesia.

Penelitian ini menunjukkan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah

dalam penanganan covid-19 secara tidak langsung dapat

menimbulkan pemerosotan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dampak pada sector ekonomi akibat pandemi covid-19 di Indonesia

antara lain terjadinya PHK, terjadinya PMI Manufacturing Indonesia,

penurunan impor, peningkatan harga (inflasi) serta terjadi juga

kerugian pada sector pariwisata yang menyebabkan penurunan


okupansi. Akibat dari hal ini diharapkan pemerintah Indonesia untuk

lebih sigap dalam menangani penurunan pertumbahan ekonomi di

Indonesia yang diakibatkan dari pandemi covid-19.(Yamali & Putri,

2020)

Ekonomi merupakan faktor yang terpenting dalam kehidupan

manusia.Kebutuhan ekonomi erat kaitannya dalam kehidupan sehari-

sehari.Manusia untuk memenuhi kebutuhannya seperti makan, minun,

pakaian, tempat tinggal dan lain-lain memerlukan suatu ekonomi yang

kuat.Negara dituntut untuk megatur kebijakan mengenai

perekonomian Indonesia dan dituntut untuk menjamin ekonomi

masyarakat Indonesia dikarenakan faktor ekonomi merupak faktor

yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Selain ekonomi

merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia, faktor

ekonomi tersebut juga merupakan faktor pendukung pembangunan

Nasional dikarenakan pertumbuhan ekonomi sebuah Negara yang

baik dapat meningkatkan sebuah pembangunan Nasional

(Hanoatubun, 2020). Perekonomian di Asia Pasifik akan mengalami

penurunan yang akan lama dikarenakan penyebaran pandemic ini

semakin luas menyebar diberbagai dunia. Negara yang terancam

dalam jurang resesi akibat pandemic ini antara lain Negara Australia,

Hong Kong, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Thailand. Pada

tahun 2020 ini pertumbuhan ekonomi di China diprediksi mengalami


penurunan menjadi 4,8%, yang mulanya 5,7%. Negara sector

pariwisata seperti Hongkong, Singapura, Thailand dan Vietnam

merupakan Negara penyumbang 10% dari Produk Domestik Bruto

(PDB) tentunya akan mengalami dampak perekonomian akibat

pandemic ini (Burhanuddin & Abdi, 2020).Dampak perekonomian yang

ditimbulkan dari pandemic ini telah terjadi dibeberapa Negara secara

signifikan. Selain China, Negara Korea Selatan juga akan mengalami

Negara yang terdampak terhadap ekonomi. Pertumbuhan ekonomi

Negara Gingseng, yang semulanya diproyeksikan akan tumbuh pada

kuartal I dengan angka 2,1% akan mengalami penurunan sekitar 0,4

poin dari persentase. Pertumbuhan ekonomi Negara Thailand dan

Taiwan juga di perkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi

terendah dalam hamper setengah decade yang mencapai angka 0,2%

dan 1,3% pada kuartal saat ini. Sedangkan Direktur Bank Dunia

memprediksikan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melemah

dibawah 5% pada kuartal I-2020.(Yamali & Putri, 2020)

Impelementasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi)

adalah penerapan atau pelaksanaan.Jadi pengertian dari

Implementasi kebijakan adalah penerapan atau pelaksanaan

kebijakan.
Impelentasi Kebijakan publik merupakan merupakan salah satu

tindakan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya

terhadapa pengambilan keputusan.Implementasi Kebijakan Publik

merupakan tahap terpenting dalam realisasi kebijakan publik secara

komperhensif.

Kamus Webster yang dikutip oleh Solichin mengemukakan

pengertian implementasi dirumuskan secara pendek bahwa to

implement(mengimplementasikan) berarti to provide means for

carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu) to

give practical effec to (menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu).

Dari definisi tersebut maka implementasi pelaksanaan dapat diartikan

sebagai suatu proses melaksanakan keputusan pelaksanaan

(biasanya dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah,

keputusan peradilan, perintah presiden atau dekrit presiden).(Rasyidin,

2018).

Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk

melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat

terhadapa sesuatu.

Sesuatu tersebut dilakukan untukmenimbulkan dampak atau

akibat itu dapat berupa undang – undang,peraturan

pemerintah,keputusan peradilan,dan kebijakan yang dibuat oleh

lembaga – lembaga pemerintah dalam kehidupan kenegaraan.


Menurut Solichin Abdul Wahab dalam bukunya yang berjudul

Analisis kebijakan dari Formulasi ke Impelentasi Kebijakan Negara

(2001) dalam (Wahab (2001:65) mengemukakan pendapatnya

mengenai pelaksanaan atau impelentasi sebagai berikut :

Impelentasi adalah tindakan – tindakan yang dilakukan oleh

individu,pejabat – pejabat ,kelompok – kelompok pemerintah atau

swasta yang diarahkan pada terciptanya tujuan – tujuan yang telah

digariskan dalam keputusan kebijakan.

Pengertian Impelentasi yang dikemukakan diatas,dapat

dikatakan bahwa impelentasi adalah tindakan – tindakan yang lakukan

oleh pihak – pihak yang berwenang dan berkepentingan untuk

mewujudkan cita – cita serta tujuan yang telah

ditetapkan.Implementasi berkaitan dengan berbagai tindakan yang

lakukan untuk melaksanakan dan meralisasikan program yang telah

disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah

direncanakan,Karena pada dasarnya setiap rencana yang telah

ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai.

Dikutip dari website resmi Sekretariat Kabinet Republik

Indonesia, Pemerintah telah

membuat berbagai program bantuan berupa: Satu, Pemberian PKH

(Program Keluarga

Harapan) kepada 1 juta keluarga penerima dengan total anggaran


sebanyak Rp. 37,4 Triliun.

Kedua, Pemberian Kartu Sembako kepada 2 1 juta penerima yang

mana setiap orang menerima

bantuan tersebut sebesar Rp. 2 1 1. 1 1 1 perbulan. Ketiga, penerbitan

kartu prakerja kepada 5,6

juta orang dengan memberikan insentif setelah pelatihan sebesar Rp.

6 1 1. 1 1 1 selama 4 bulan.

Keempat, pemberian diskon tarif listrik untuk 9 1 1 VA dan

pembebasan tariff listrik 45 1 VA.

Kelima, bantuan sosial yang dibagi menjadi 3 (bantuan khusus bahan

pokok sembako untuk

masyarakat di DKI Jakarta, bantuan sembako untuk masyarakat di

Bogor, Depok, Tangerang,

dan Bekasi, dan bantuan sosial langsung tunai (BST) untuk

masyarakat di luar Jabodetabek)

yang mana jumlah bantuan tersebut sama, senilai Rp. 6 1 1. 1 1 1 dan

diberikan selama 3 bulan

dan akan diperpanjang. Keenam, pengalokasian dana desa untuk

bantuan sosial di desa selama

3 bulan sebesar Rp.6 1 1. 1 1 1 tiap bulannya untuk 1 juta keluarga

penerima, dan bantuan-

bantuan lainnya. Dari berbagai bentuk bantuan tersebut, penulis fokus


meneliti mengenai 2

jenis bantuan yakni BST dan pengalokasian dana desa untuk bantuan

sosial selama pandemi

atau yang disebut BLT-Dana Desa yang mana keduanya bernilai sama

Rp. 600.000 dan akan

disalurkan selama 3 bulan. Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran dari

penerimaan bantuan

tersebut adalah Kabupaten Bojonegoro.Dan Desa Gedongarum

menjadi salah satu desa yang

meyalurkan bantuan tersebut kepada warganya. Syarat utama dari

penerima BST dn BLT-Dana

Desa adalah mereka yang bukan penerima Bansos PKH dan Bansos

Sembako. Penyaluran

bantuan di Desa Gedongarum sudah berjalan selama 3 bulan, para

warga sudah merasakan

efek dari bantuan tersebut. Akan tetapi, data yang dimiliki baik oleh

pusat dan daerah yang

diguankan sebagai data sasaran penerima bantuan sosial dapat

berpotensi tidak tepat sasaran,

sebab pada umumnya data yang ada telah usang dan tidak relevan

lagi dengan orang yang

membutuhkan bantuan saat ini. Bahwa masyarakat yang tidak


mendapatkan bantuan juga

membutuhkan bantuan tersebut mengingat Covid-19 memiliki dampak

luas dibidang ekonomi.(Zakiyah et al., 2020)

Kabupaten Lebak,Provinsi Banten,mencatatkan kasusu

konfirmasi positif corona atau Covid-19 pertamana pada jumat

( 22/5/2020 ).Pasien pertama di Lebak adalah seorang laki – laki

berusia 39 tahun juru bicara Tugas Percepatan Penanganan Covid-19

Kabupaten Lebak,dr Firman Rahmatullah mengatakan,pasien tidak

pernah memiliki perjalanan ke wilayah zona merah.“ Warga

Kecamatan Cihara,betul profesinya petani,tidak ada riwayat perjalanan

ke zona merah “,kata Firman dikonfirmasi melaui sambungan

telepon,jum’at ( 22/5/2020 ).Sehari hari nya, kata Firman,pasien

tersebut bekerja di sawah.Sementara dilingkungan nya,dia bertugas

sebagai RT.Firman mengatakan,sebagai ketua RT,pasien tersebut

mendata warga yang baru dating dari Zona Merah.

Menyikapi persoalan diatas,berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Lebak mencegah dan menekan resesi.

Dengan mulai menyalurkan bantuan Jaringan Pengamanan

Sosial (JPS) berupa bantuan sosial sembako,bantuan sosial

tunai,kartu prakerja,bantuan keluarga harapan,bantuan langsung

social tunai dana Desa,dan subsidi listrik untuk kebutuha warga


memberikan stimulus bagi UMKM,keringanan pajak bagi pengusaha

dan warga,serta mengijinkan beroprasi kembali sektor usaha.

Selama pandemic covid-19 ini muncul.berbagai bentuk bantuan

disalurkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

untuk masyarakat Desa Malingping Utara Kecamatan

Malingping.Bantuan – bantuan ini sangakt membantu bagi masyarakat

yang terdampak dari adanya pandemi covid-19 .Pemerintah

kabupaten Lebak optimis Dana Bantuan Sosial yang digulirkan

Pemerintah akibat dampak Covid-19 dapat menumbuhkan ekonomi di

daerah tersebut.

“ Kami menerima laporan bahwa pelaku usaha kecil saat ini

berkembah setelah menerima Bantuan Sosial Tunai (BST),Bantuan

Langsun Tunai (BLT) dan bantuan usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM)”,Kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Dharma

Putera di Lebak,Mingg(28/9/2020).

Program Dana Sosisal tersebut bertujuan untuk membantu

masyarakat yang terdampak langsung akibat pandemi Covid-19 baik

pelaku usaha maupun masyarakat miskin.

Salah satu bantuan yang bberasal dari kementrian Sosial

adalah BST (Kemensos) yang diambilkan dari APBN.Sejak

dikelurkannya keputusan Mentri Sosial Republik Indonesia Nomor

54/HUK/2020 maka akan menjadi dasar dalam implementasi kebijakan


program bantuan pemerintah dalam penyaluran BST kepada

penduduk yang terkena dampak Covid-19.Bantuan social tunai

diberikan kepada masyarakat miskin,tidak mampu,dan atau renta

terhadap risiko social.Berdasarkan hasil keputusan ketiga dan kelima

terkait petunjuk teknis dan penanggung jawab pelaksanaan BST

dilaksanakan oleh Direktur Jendral Penanganan Fakir Miskin.

Berdasarakan uraian latar belakang diatas maka,penulis tertaris

melakukan penelitian yang berjudul “ Impelentasi Kebijakan Program

Bantuan Pemerintah dalam upaya Penanggulangan Masalah Ekonomi

Akibat Covid-19 di Desa Malingping Utara “

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana pelaksanaan bantuan social dari pemerintah terhadap

masyarakat yang terdampak covid-19 ?

2. Bagaimana efektivitas Implementasi Kebijakan Program Bantuan

Pemerintah dalam upaya peanganggulangan masalah ekonomi

masyarakat akibat covid-19 di Desa Malingping Utara ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan kebijakan program

bantuan pemerintah dalam penanggulangan masalah ekonomi

masyarakat di Desa Malingping Utara.


2. Untuk mengentahui kondisi ekonomi masyarakat setelah

mendapatkan bantuan pemerintah.

D. Manfaat Penelitian

Hasi Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak

baik dari segi teoritas maupun praktis.

Manfaat teoritis

1. Secara teoritas,penelitian ini bermanfaat untuk memperluas

pengetahuan tentang implementasi kebijakan program bantuan

pemerintah.

2. Penelitian ini bermanfaat untuk pengetahuan dampak covid-19 dari

segi ekonomi.

Manfaat praktis.

Hasil penelitian ini dapat diharapkan menjadi informasi bagi

masyarakat malingping sejauhmana manfaat dari kebijakan program

pemerintah dalam menanggulangi masalah ekonomi.

E. Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan yang bberisi latar belakang masalah,fokus

penelitian,tujuan penelitiian,manfaat penelitian,dan

sistematika penulisan
BAB II. Kajian teori dan konsep yang terdiri dari kajian

teori,penjelasan konsep penelitian, analisi keterkaitan

antar konsep penelitian dan argument penelitian.

BAB III. Metodologi penelitian yang terdiri metode

penelitian,teknik pemilihan informan,instrument

penelitian,teknik pengumpulan data,teknik analisi dan

keabsahan data,dan tempat dan waktu penelitian.


BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kajian Teoritis

1. Covid-19

Dikutip dari halaman WHO.Penyakit Coronavirus(Covid-19)

adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2.

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus akan mengalami penyakit

pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan

perawatan khusus.Namun,beberapa akan menjadi sakit parah dan

memerlukan perhatian medis.Orang yang lebih tua dan mereka

yang memiliki kondisi medis mendasar seperti penyakit

kardiovaskular,diabetes,penyakit pernapasan kronis,atau kanker

lebih mungkin menyebabkan penyakit serius.Siapa pun dapat jatuh

sakit dengan Covid-19 dan menjadi sakit parah atau meninggal

dunia pada usia berapapun.WHO.(08 April 22 ).WHO Coronavirus Disase

( COVID-19 ).Retried from

WHO:https://www.who.int/health-topics/coronavirus

Dikutip dari web kemenkes pada (01 Maret 2020),Coronavirus

merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada

manusia dan hewan.Pada manusia ,biasanya menyebabkan infeksi

saluran pernafasan,mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius


seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom

pernafasan akut berat/ Severe Acute Rispiratory Syndrom

(SARS).Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak

kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina,pada Desember

2019,kemudian diberi nama Savere Acute Respiratory Syndrom

Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus

Disease-19 (COVID-19).

Kemenkes.go.id.(01 Maret 2020).pengertian coronavirus.Retried from

kemenkes:https://www.kemkes.go.id/article/view/20031600011/pertany

aan-dan-jawaban-terkait-covid-19.html

Pada kondisi saat ini ekonomi Indonesia menurun akibat

dampak dari pandemi Covid-19,dimana aktifitas masyarakat dibatasi

ruang gerak masyarakat sementara dengan mengeluarkannya

kebijakan social distancing oleh pemerintah yang tujuan agar

masyarakat tidak terpapar virus Covid-19. Sehingga banyakan

masyarakat yang yang tidak bias menjalankan aktifitas seperi

biasanya,contohnya bekerja,berdagang dan yang lainya.Covid-19

bukan hanya berdampaak pada kondisi kesehatan saja tetapi juga

berdampak pada kondisi masyarakat yang dimana pada saat adanya

kebijakan social distancing banyak pekerja yang tidak bekerja,banyka

pabrik yang tidak bias beroprasi sehingga Berbagai macam kebijakan

telah dibuat oleh pemerintah dalam menangani kasus covid –19.


Para pakar ekonomi klasik serta ekonom neoklasik seperti

Adam Smith,Robert Solow,Trevor Swan,dan John Stuart Mill Dadid

Ricardio,sertat Thomas Robert Malthus,menjelaskan bahwa

setidaknya terdapat beberapa faktor yang bisa

mempengaruhipertumbuhan suatu negara, yaitu berapa jumlah

penduduk,berapa banyak jumlah stokbarang modal, sumber daya

alam yang dimiliki serta berapa luas tanah,danperkembangan

teknologi (Todaro, Michael, P. dan Stephen C.Smith. 2003).

Pertumbuhan ekonomi juga merupakan bagaimana suatu

aktivitas ekonomi yang dapatmeningkatkan pendapatan masyarakat

pada waktu tertentu.

2. Implementasi Kebijakan

Kamus Webster yang dikutip oleh Solichin mengemukakan

pengertian implementasi dirumuskan secara pendek bahwa

implement (mengimplementasikan) berarti to provide means for

carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu) to

give practical effec to (menimbulkan dampak/akibat terhadap

sesuatu). Dari definisi tersebut maka implementasi pelaksanaan

dapat diartikan sebagai suatu proses melaksanakan keputusan

pelaksanaan (biasanya dalam bentuk undang-undang, peraturan

pemerintah, keputusan peradilan, perintah presiden atau dekrit

presiden).(Rasyidin, 2018).
Dikutip dari merdeka.com pada (19 Mei 2021).Menurut Nurdin

Usman. Impelentasi adalah bermuara pada aktivitas,aksi,tindakan

atau adanya mekanisme suatu system,implementasi bukan

sekedar aktivitas,tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk

mencapai tujuan kegiatan.

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti,impelentasi intinya adalah

kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver

policy output) yang dilakukan oleh para implementor

kepadakelompok sasaran (target group) sebagai upaya untuk

mewujudkan kebijakan.Merdeka.com.(19 Mei 2021).Merdeka

Pengertian implementasi menurut para ahli dan contohnya.Retrie

from merdeka.com: https: https://www.merdeka.com/

/jabar/pengertian-implementasi-menurut-para-ahli-berikut-contoh-

rencananya-kln.html

B. Penjelasan Konsep Penelitian

Dalam suatu penelitian,metode yang digunakan sangat menentukan

tingkat kebenaran dan kepercayaan terhadapa data yang

terhimpun.Untuk mengamati dasaran penelitian ini,penulis

menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu

menjelaskan fenomena secara mendalam melalui pengumpulan data .


Sehubungan dengan definisi diatas,maka pada bagian ini penyusun

akan mengemukakaan beberapa konsep yang dijadikan definisi

operasinaol penelitian.Dengan mengutip beberapa pendapat.

1. Covid-19

Dikutip dari web kemenkes pada (01 Maret 2020),Coronavirus

merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada

manusia dan hewan.Pada manusia ,biasanya menyebabkan infeksi

saluran pernafasan,mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius

seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom

pernafasan akut berat/ Severe Acute Rispiratory Syndrom

(SARS).Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia

sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina,pada Desember

2019,kemudian diberi nama Savere Acute Respiratory Syndrom

Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit

Coronavirus Disease-19 (COVID-19).

2. Impelentasi Kebijakan

Kamus Webster yang dikutip oleh Solichin mengemukakan

pengertian implementasi dirumuskan secara pendek bahwa

implement (mengimplementasikan) berarti to provide means for

carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu) to

give practical effec to (menimbulkan dampak/akibat terhadap

sesuatu). Dari definisi tersebut maka implementasi pelaksanaan


dapat diartikan sebagai suatu proses melaksanakan keputusan

pelaksanaan (biasanya dalam bentuk undang-undang, peraturan

pemerintah, keputusan peradilan, perintah presiden atau dekrit

presiden).(Rasyidin, 2018).

C. Analisi Keterkaitan Antar Konsep Penelitian

D. Argumen Penelitian

Dalam argument penelitian terdiri dari beberapa pernyataan adalah

sebagai berikut

1. Pelaksanaan bantuan sosial dari pemerintah terhadap masyarakat

yang terdampak covid-19 di Desa Malingping Utara.Selama

pandemi Covid-19 ini muncul,berbagia bentuk bantuan disalurkan

baik oleh pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah untuk

masyarakat di Desa Malingping Utara.Bantuan – bantuan ini

sangat membantu bagi masyarakat yang terdampak dari adanya

pandemi covid-19 ini.BST dan BLT Dana Desa merupakan 2 jenis

bantuan yang berbentuk tunai.

2. Efektivitas Implementasi Kebijakan Program Bantuan Pemerintah


dalam upaya peanganggulangan masalah ekonomi masyarakat

akibat covid-19 di Desa Malingping Utara.Bahwa efektifitas

impelentasi kebijakan program bantuan pemerintah dalam upaya

penanggulangan masalah ekonomi masyarakat akibat covid-19 di

Desa Malingping Utara telah terealisasikan dengan baik dan

efektiif.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif yang

dimana menurut Williams (2008) penelitian kualitatif berbeda dengan

penelitian lainnya dalam beberapa hal. Dalam hubungan ini, Williams

menyebutkan dalam tiga hal pokok yaitu

1. pandangan-pandangan dasar (axioms) tentang sifat realitas,

hubungan peneliti dengan yang diteliti, posibilitas penarikan

generalisasi, posibilitas dalam membangun jalinan

hubungan kausal, serta peranan nilai dalam penelitian.

2. karakteristik pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri, dan

3. proses yang diikuti untuk melaksanakan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif berkembang sebagai sebuah metode penelitian

dalam konteks permasalahan tentang fenomena sosial, budaya, dan

tingkah laku manusia.

B. Teknik Pemilihan Data

Anda mungkin juga menyukai