CHAPTER
Tahun 2021
KEBIJAKAN BANSOS BAGI
MASYARAKAT DALAM
EKONOMI SYARIAH
KEBIJAKAN BANSOS BAGI MASYARAKAT DALAM EKONOMI
SYARIAH
BOOK CHAPTER
DOSEN PENGAMPU
ANDRIKO, M.E.Sy
PENULIS
Kelompok 1
PRAKATA
Book chapter ini terdiri dari lima bab, yang ditulis oleh
Rosha Savera (17681038), Restu Adha Eka Syahputra
(19681040), Ulan Ursan (19681056), Nuri Susi Juniasih
(19681033), Radhipa Rohmatul Jannah (19681039). Secara garis
besar, cakupan materinyaa meliputi : 1. Bantuan Sosial
(BANSOS) Dalam Pandangam Islam, 2. Proses Pelaksanaan
Program Bantuan Sosial, 3. Pengumpulan Dana Bantuan Sosial, 4.
Analisis Penerapan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Bagi
Masyarakat, 5. Pertanggung Jawaban Dalam Pengelolaan Dana
Bantuan Sosial (BANSOS).
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
PRAKATA.................................................................................................... ii
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
1. Pengertian bansos
a) Rehabilitas sosial
b) Perlindungan sosial
c) Pemberdayaan sosial
d) Jaminan sosial
e) Penanggulangan kemiskinan
f) Penanggulangan bencana
2) Pendidikan dasar
3) Kesetaraan gender
6. Hadis
B. Penjelasan hadis
Artinya :
ULANURSAN(19681056)
Abstract
The purpose of this study was to determine and analyze the aid
program Business Group (KUBE) in Palu as well as obstacles in
the face. That in the review based on the model size by looking at
the effectiveness of Duncan there are three criteria: 1). Goals, 2).
Integration, and 3). Adaptation. Basic and type of research that is
used is qualitative descriptive with informants purposive
decision. Types and Sources of data gained through primary data
and secondary data, where the data sources it is the people who
did really understand about this program. By using the
techniques of data collection 1). Observation, 2). Interviews, 3).
Study Library, 4). Documentation. And methods of data analysis
are addressed by Miles and Huberman, namely: 1). Data
reduction, 2). Presentation of Data / Data Display, 3).
Withdrawal / Verification conclusion. The results showed that in
the implementation of Kube were carried in Palu has not run
Effective and maximum, in view of the criteria put forward by
Duncan that the first process of Achievement has not shown the
desired results, due to obstructed its budget received by
implementer in this case the Social Service Palu, so that at the
time of his becoming obstructed, and Goals for this help
researchers feel right on target because it does not follow the
rules, and there are others who do not have links with Kube have
contributed to intervene in selecting targets and want to
capitalize right this assistance, both on Integration in which the
government its self does not disseminate it in the draw after
researchers conducted a search to village Lere and to the
beneficiary communities say for this program in 2016 did not
exist in doing socialization and contradictory with what was said
by the social services themselves that their dissemination in the
region but only once. Keywords: Effectiveness, Organization,
Programs Kube
PENDAHULUAN
ISSN: 2302-2019
ISSN: 2302-2019
dan bekerja.
1. Tujuan program.
3. Sosialisasi program.
4. Pemantuan program.
Yaitu kegiatan yang dilakukan setelah dilaksanakannya program
sebagai bentuk perhatian kepada peserta program.
PENUTUP
Kesimpulan
.
BAB 3
Surat permohonan untuk mendapat izin menyelenggarakan
pengumpulan uang atau barang diajukan tidak bermeterai
langsung kepada pejabat pemberi izin, dengan mencantumkan
secara jelas
Surat keputusan pemberian izin memuat syarat-syarat
penyelenggaraan dan kewajiban penyelenggara untuk memberi
pertanggungjawaban kepada pemberi izin.
Kemudian ada sanksi pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan
atau denda setinggi-tingginya Rp10 ribu, bagi barangsiapa.
Tindak pidana ini dianggap sebagai pelanggaran dan uang atau
barang yang diperoleh disita dan dipergunakan sedapat mungkin
untuk membiayai usaha-usaha kesejahteraan yang sejenis.
Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan
Selanjutnya, kami akan merujuk pada Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan
Sumbangan (“PP 29/1980”).
Pengumpulan uang atau barang dalam UU 9/1961 memiliki
makna yang sama dengan pengumpulan sumbangan yang berarti
setiap usaha mendapatkan uang atau barang untuk
pembangunan dalam bidang kesejahteraan sosial,
mental/agama/kerohanian, kejasmanian, pendidikan dan bidang
kebudayaan.
Pengumpulan sumbangan dapat diselenggarakan dengan cara;
a. mengadakan pertunjukan;
b. mengadakan bazar;
c. penjualan barang secara lelang;
d. penjualan kartu undangan menghadiri suatu
pertunjukan;
e. penjualan perangko amal;
f. pengedaran daftar (les) derma;
g. penjualan kupon-kupon sumbangan;
h. penempatan kotak-kotak sumbangan di tempat-tempat
umum;
i. penjualan barang/bahan atau jasa dengan harga atau
pembayaran yang melebihi harga yang sebenarnya;
a. batas wilayah;
b. batas waktu;
c. wajib lapor kepada kepala pemerintahan setempat, lurah,
RT/RW setempat, tempat kegiatan pengumpulan
sumbangan dilakukan.
Namun, terdapat pengumpulan sumbangan yang tidak
memerlukan izin penyelenggaraan, yaitu:
Sebagai informasi tambahan, dalam artikel Pernah Donasi di
Minimarket? Ternyata, Ada Masalah, menurut pengurus harian
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sudaryatmo, sudah
saatnya UU 9/1961 direvisi.
Pasalnya, UU 9/1961 tersebut sudah tidak sesuai dengan
konteks kekinian, seperti terkait wilayah, masa berlaku
pemberian izin, dan teknologi. Bahkan penggalangan dana publik
saat ini sudah dilakukan melalui media massa dan media sosial
yang belum diatur.
Pengumpulan Sumbangan dari Penyelenggaraan Undian Gratis
Berhadiah
Kemudian, menjawab pertanyaan Anda selanjutnya terkait
menghimpun dana dari undian gratis berhadiah diatur
dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Hasil Pengumpulan Sumbangan Masyarakat dari
Penyelenggaraan Undian Gratis Berhadiah dalam Bentuk
Uang (“Permensos 8/2019”).
Pengelolaan hasil pengumpulan sumbangan masyarakat dari
penyelenggaraan undian gratis berhadiah yang diserahkan
kepada Kementerian Sosial dikategorikan sebagai dana hibah
langsung dalam negeri berupa uang
Sumbangan masyarakat tersebut berasal dari:
Adapun dana usaha kesejahteraan sosial merupakan sumbangan
dari penyelenggara undian gratis berhadiah melalui
Kementerian Sosial yang selanjutnya digunakan untuk
kepentingan usaha kesejahteraan sosial.
Hadiah tidak tertebak adalah hadiah yang tidak tertebak atau
tidak ada pemenangnya.
Hadiah tidak diambil pemenang adalah hadiah yang telah
tertebak atau ada pemenangnya, tetapi tidak diklaim setelah
dalam jangka waktu tertentu dan/atau tidak bisa diklaim, karena
tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengumpulan dan penggunaan dana hibah langsung dalam
negeri dalam bentuk uang, termasuk sumbangan masyarakat
dari penyelenggaraan undian gratis berhadiah,
dilaksanakan sesuai dengan mekanisme anggaran pendapatan
dan belanja negara.[21]
Penyelenggaraan undian gratis berhadiah sendiri berpedoman
pada Peraturan Menteri Sosial Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Undian Gratis Berhadiah yang juga harus
dengan izin Menteri Sosial.
Untuk memahami lebih terang mengenai penyelenggaraan
undian gratis berhadiah, dapat disimak dalam artikel Izin
Penyelenggaraan Undian.
Seluruh informasi hukum yang ada di Klinik hukumonline.com
disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat
umum (lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya). Untuk
mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda,
konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra Justika.
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
Dasar Hukum:
Radhifa03@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan
PEMBAHASAN
Bantuan pangan non tunai ini sangat sulit sekali untuk mencapai
kesempurnaan harapan yang diinginkan. Karena jika ingin
mencapai itu perlu adanya kerja sama yang baik dari semua
aspek. Dimulai dari pemerintah kemudian penyalur dana BPNT
ini, e-warung sebagai penyedia sembako hingga penerima BPNT.
Jika ada salah satu saja yang menyimpang ma kebijakan ini tidak
akan mencapai terget tujuannya. Dan harus segera dilakukan
pengevaluasian dan pengawasan agar semua sejalan dengan
rencana yang diharapkan. Padahal tujuan dari BPNT ini tidak ada
unsur mengkayakan sepihak golongan saja, namun
mensejahterakaan seluruh masyarakat Indonesia.
BAB 5
nurisusijuniasih23@gmail.com
Abstrak :
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Artinya :
PENUTUP
A. Kesimpulan