Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH
MONITORING DAN EVALUASI KEBIJAKAN

STRATEGI EVALUASI KEBIJAKAN

DOSEN PENGAMPU : DR. ZULKARNAIN, S.Sos, MSI

DISUSUN OLEH :

NAILA RUSYDIANA
NIM 2210246753

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah MONITORING DAN
EVALUASI KEBIJAKAN dengan judul makalah STRATEGI EVALUASI KEBIJAKAN.
Makalah ini menganalisis tentang bagaimana langkah langkah/ strategi dalam
melakukan evaluasi yang mana hal tersebut juga dapat di terapkan untuk mengevaluasi
suatu kebijakan.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
kritik dan saran terhadap penyempurnaan makalah ini sangat di harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa pasca sarjana administrasi publik
khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pekanbaru, 10 November 2023


Penyusun

Naila Rusydiana

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Proses dan Tahapan Manajemen Strategi ........................................................... 3

2.2 Apa Yang Perlu Dievaluasi.................................................................................. 4

2.3 Kapan Mnegevaluasi............................................................................................ 4

2.4 Mengapa Perlu Evaluasi....................................................................................... 4

2.5 Strategi Evaluasi Kebijakan (Strategic Evaluation Policy).................................. 5

BAB III. PENUTUP................................................................................................. 5

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ................................................................................................................... 8

Gambar 2 ................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanggung jawab negara terhadap publik sebagai pembayar pajak (tax payers)

selalu mengemuka dan menjadi perdebatan yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan

adanya dinamika kebutuhan dan standar kepuasaan publik yang menuntut negara untuk

terus melakukan perbaikan. Tanggung jawab negara terletak pada dua fungsi dasar yang

harus dipenuhinya, yaitu fungsi menjamin keamanan dan fungsi memberikan

kesejahteraan.

Dalam memenuhi fungsi pertahanan dan keamanan, negara membentuk institusi

militer dan polisi sebagai lembaga yang sah untuk mengorganisir kekuatan dan kekerasan

(force). Adapun untuk memenuhi fungsi kesejahteraan, negara melakukan kerangka

regulasi/ kebijakan, kelembagaan dan pendanaan sebagai bagian dari distribusi

sumberdaya nasional untuk menciptakan keadilan sosial. Dalam menjalankan fungsi

tersebut, negara menggunakan berbagai instrumen kebijakan, peraturan dan hukum, serta

intervensi anggaran. Oleh karena itu, apabila keamanan dan kesejahteraan tidak tercipta,

maka negara dianggap belum berhasil dalam menjalankan tugasnya sehingga negara perlu

meningkatkan kapasitasnya dalam menjalankan kedua fungsi dasar tersebut. Berdasarkan

kondisi tersebut, berkembanglah konsep dan istilah kapasitas negara (state capacity) yang

dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana kemampuan negara dalam memobilisasi

beraneka sumberdaya untuk menjalankan pemerintahan dan mewujudkan pembangunan.

(LAN RI, 2021)

Untuk menciptakan negara yang memiliki kapasitas di atas, perlu adanya

penguatan tata kelola yang tepat di berbagai tingkat pemerintahan baik pusat dan juga

pemerintah daerah yang mampu merespon kondisi saat ini sekaligus juga merumuskan

1
upaya untuk mencapai cita-cita ke depan. Bryson (Keban, dalam LAN RI, 2021)

menegaskan bahwa kuat lemahnya institusi, bertumbuh-berkembangnya organisasi, atau

jatuh-bangunnya lembaga publik akan sangat tergantung pada kapasitasnya dalam menata

diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan internal birokrasi

maupun lingkungan eksternal, seperti faktor ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya,

demografi, keadaan alam fisik, dan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan

pendekatan dan prinsip pengaturan yang tepat bagi organisasi publik dalam memecahkan

permasalahan dan kepentingan publik. Inilah yang kemudian dikenal dikenal dengan

konsep manajemen strategis (strategic management), yang terdiri dari perencanaan

strategis, implementasi strategis, dan evaluasi strategis (David, 2021).

Berkaca pada hal-hal di atas, pada kesempatan ini penulis akan menganalisis

tentang strategi evaluasi kebijakan (strategic evaluation policy) yang dapat di terapkan

dalam sebuah proses monitoring dan evaluasi suatu kebijakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah

menganalisis bagaimana strategi evaluasi kebijakan (strategic evaluation policy) yang

dapat di terapkan dalam sebuah proses monitoring dan evaluasi suatu kebijakan

1.3 Tujuan

Mengetahui bagaimana strategi evaluasi kebijakan (strategic evaluation policy)

yang dapat di terapkan dalam sebuah proses monitoring dan evaluasi suatu kebijakan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses dan Tahapan Manajemen Strategi

David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga
tahapan, yaitu :
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan
ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka
panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk
mencapai tujuan.
b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang
ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi
yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi
pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang
usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan
utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap
kinerja organisasi.
c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi
strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian
strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu: 1). Peninjauan ulang
faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, 2).
Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat
diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak
selalu berhasil untuk di masa yang akan datang.

3
Evaluasi strategi merupakan sebuah tahap proses penilaian dari hasil kinerja

perusahaan yang sesungguhnya dengan implementasi strategi yang diterapkan perusahaan

dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan.

2.2 Apa yang Perlu di Evaluasi

Tidak ada aturan yang baku tentang program atau area program apa yang harus

dievaluasi. Terdapat beberapa kondisi yang menunjukkan bahwa suatu program

membutuhkan evaluasi:

a. Program baru yang sedang berjalan atau pembuatan program baru.

b. Program yang sudah ada dan sedang berjalan.

c. Program yang hampir berakhir atau hampir berakhir

2.3 Kapan Mengevaluasi

Program memiliki siklus perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan.

Setiap siklus memiliki jenis evaluasi yang berbeda. Elemen-elemen siklus program ini

dapat dilihat dalam tiga tahap:

a. Menciptakan sebuah program,

b. Program sedang berlangsung

c. Penutupan atau akhir program.

2.4 Mengapa Perlu Evaluasi

Kegiatan evaluasi dapat mendukung pengambilan keputusan yang dapat

berkontribusi pada pengelolaan program yang efisien dan efektif. Informasi evaluatif dapat

di gunakan sebagai dasar membuat keputusan pada setiap siklus perencanaan,

penganggaran, implementasi, analisis, dan komunikasi program.

4
Evaluasi program dapat memberikan informasi penting pembuatan keputusan

dalam program dan operasional organisasi, termasuk revisi tujuan strategis, alokasi sumber

daya, modifikasi program, desain ulang, implementasi, dan pembuatan kebijakan.

2.5 Strategi Evaluasi Kebijakan (Strategic Evaluation Policy)


Evaluasi program harus direncanakan secara strategis fokus pada bukti yang

dibutuhkan, pertanyaan evaluasi yang harus dijawab untuk memperoleh informasi guna

pengambilan keputusan.

Salah satu cara untuk mendapatkan evaluasi yang bermanfaat dan hemat biaya

adalah dengan merencanakan kegiatan evaluasi secara strategis sehingga dapat mendukung

siklus kegiatan manajemen untuk perencanaan, penganggaran, analisis, implementasi

program, serta pelaporan dan komunikasi manfaat.

Energy Efficiency and Renewable Energy Office, 2023 mengatakan bahwa

Perencanaan Evaluasi Strategis (juga disebut sebagai Agenda Pembelajaran atau

Rencana Pengembangan Bukti) merupakan dokumen yang dapat dimodifikasi seiring

perkembangan dan perubahan program dari waktu ke waktu. Istilah 'bukti' didefinisikan

sebagai informasi yang dihasilkan sebagai hasil dari kegiatan statistik yang dilakukan

untuk tujuan statistik ( pasal 3561 dari Title 44 dari Kode Amerika Serikat). Menurut

badan-badan Federal di Amerika Serikat, bukti lebih dari sekadar informasi statistik untuk

analisis statistik, bukti juga mencakup:

a. Informasi evaluasi program

b. Temuan pemantauan dan analisis kinerja

c. Informasi pencarian fakta dasar (misalnya, indikator, statistik deskriptif).

5
Pendekatan Agenda Pembelajaran (diilustrasikan di bawah ini) dapat memandu

upaya untuk mengembangkan rencana evaluasi yang akan dipersiapkan secara strategis.

1 2 3 4 5

Gambar 1

Perencanaan Evaluasi Strategis

Dalam membuat sebuah evaluasi, maka kita dapat menggunakan strategi sebagai

berikut :

1. Merumuskan Pertanyaan Prioritas

Setelah keputusan kebijakan di tetapkan dan diimplementasikan, maka untuk

mengevaluasinya buatlah pertanyaan-pertanyaan prioritas suatu program yang mana

informasi yang diperolah dapat digunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya

Pertanyaan prioritas bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pencapaian tujuan

program sehingga menyoroti pertanyaan evaluasi utama, serta metrik kinerja.

6
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan dapat diprioritaskan merujuk pada tujuan

dan prioritas strategis organisasi. Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan tersebut

akan selaras dengan misi organisasi dan prioritas operasional.

Pertanyaan prioritas dapat di gunakan untuk menekan pengeluaran biaya evaluasi

terutama organisasi dengan sumber daya pendanaan evaluasi yang terbatas.

2. Membuat Matrik Jawaban PertanyaanMendefinisikan dan Melaksanakan Kegiatan

Evaluasi.

Identifikasi dan temukan kesenjangan informasi/ bukti. Rumuskan satu set pertanyaan

priorits yang harus dijawab sebagai bukti/ bahan masukan pengambilan keputusan.

Konsentrasikan kegiatan evaluasi pada area-area strategi program di mana terdapat

kesenjangan informasi/ bukti yang diperlukan untuk membuat keputusan.

Matrik data hasil diidentifikasidi perlukan untuk pengumpulan data dan

pengembangan analisis baik metode kuantitatif atau kualitatif.

3. Mengembangkan Metode Pengumpulan Data

Beberapa contoh jenis data dan metode yang dapat digunakan (tergantung pada

kebutuhan evaluasi) adalah:

a. Data

- Survei populasi sampel probabilitas

- Pengukuran dan evaluasi (M&V)

- Wawancara semi-terstruktur

- Elisitasi ahli

- Penambangan basis data

- Penggunaan data administratif

b. Metode

- Desain penelitian evaluasi (misalnya, Uji Coba Kontrol Acak, Kuasi-

Anda mungkin juga menyukai