Lembar Kegiatan Mahasiswa 4

LKM 4
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA 4
TEORI IKATAN VALENSI
ِ ٰ ‫ب ِْس ِم ه‬
‫اّلل َّالر ْ هْح ِن َّالر ِح ْ ِي‬
َ ٰ ‫اّلل َّ ِاَّل ْي ت َ َس ۤا َءلُ ْو َن بِه َو ْ َاْل ْر َحا َم ۗ ِا َّن ه‬
‫اّلل ََك َن عَلَ ْي ُ ْك َرِق ْي ًبا‬ َ ٰ ‫– َوات َّ ُقوا ه‬
… Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan
(peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu (Q.S An Nisa’: 1).
‫َو ِم ْن هايه ِت ٖٓه َا ْن َخلَ َق لَ ُ ْك ِ ٰم ْن َانْ ُف ِس ُ ْك َا ْز َوا ًجا ِلٰت َ ْس ُكنُ ْوْٓا ِالَ ْْيَا َو َج َع َل بَيْنَ ُ ْك‬
‫َّم َو َّد ًة َّو َر ْ َْح ًة ۗ ِا َّن ِ ِْف هذ ِ َِل َ ْٰليه ٍت ِل ٰ َق ْو ٍم ي َّ َت َفكَّ ُر ْو َن‬
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-
pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir (Q.S Ar Rum: 21).
1
Kimia Anorganik Dasar
ASK
Bacalah wacana berikut dengan cermat!
Wacana
Hampir setiap unsur di alam cenderung berikatan membentuk senyawa yang stabil
seperti H2, O2, N2, H2O, CO2, CO, SiO2, NaCl, CaO, CaCO3, dan lain-lain. Telah
dijelaskan bahwa konfigurasi elektronik berkaitan dengan besarnya energi
ionisasi dan afinitas elektron, yang mengontrol kemudahan suatu atom menerima
atau melepaskan elektron. Besarnya energi ionisasi dan afinitas elektron akan
menentukan besarnya perubahan energi yang terukur apabila reaksi kimia atau
pembentukan ikatan terjadi. Berdasarkan proses pembentukannya dikenal dua
jenis ikatan, yakni ikatan kovalen dan ikatan ionik.
Ajukanlah hal-hal yang tidak kalian mengerti terkait wacana di atas?
INVESTIGATE & CREATE
A. Kestabilan Gas Mulia

Hampir setiap unsur di alam cenderung membentuk senyawa yang stabil seperti
H2, O2, N2, H2O, CO2, CO, SiO2, NaCl, CaO, CaCO3, dan lain-lain. Akan tetapi,
terdapat beberapa unsur di alam yang ditemukan tidak dalam bentuk senyawanya.
Unsur-unsur tersebut adalah He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (kelompok unsur gas
mulia). Secara alami, unsur-unsur gas mulia ditemukan dalam keadaan
monoatomik.
2
LKM 4
1. Tuliskan konfigurasi elektronik unsur-unsur gas mulia: He, Ne, Ar, Kr, Xe,
dan Rn!
2. Tuliskan pula konfigurasi elektronik beberapa unsur berikut: H, C, N, O. Na,

dan Cl!
3. Upaya apa yang dilakukan oleh unsur-unsur dalam soal no. 2 agar memiliki
konfigurasi elektronik seperti unsur-unsur gas mulia?
Apabila ada dua atom memiliki elektronegativitas sama atau hampir sama
bergabung satu sama lain, maka ikatan kimia yang terbentuk antara dua atom itu
berupa ikatan kovalen. Sebaliknya apabila dua atau memiliki selesih
elektronegativitas yang cukup besar, maka akan terbentuk ikatan ionik antara dua
atom tersebut.
B. Teori Ikatan Lewis

Senyawa-senyawa yang tersusun oleh unsur-unsur non logam, seperti H2, O2, N2,
F2, H2O, HF, dan CH4 ternyata memiliki sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat
3
yang tersusun oleh kombinasi unsur logam dan non logam, seperti NaCl, MgSO4,
Ca(OH)2; salah satu sifat misalnya penghantar listrik. Para ahli ditantang untuk
menjelaskan bagaimana atom-atom itu bergabung membentuk suatu suatu
senyawa. Hingga akhirnya pada tahun 1916 Lewis mengusulkan bahwa elektron
valensi suatu atom dapat divisualisasikan seolah-olah menempati titik-titik sudut
suatu kubus di seputar intinya, selanjutnya dikenal dengan istilah titik (dot) Lewis.
Perhatikan gambar berikut:
Gambar 1. Titik-titik elektron valensi yang menempati sudut suatu kubus menurut
Lewis
Apabila digambarkan ke dalam bentuk datarnya, maka titik-titik Lewis disajikan

seperti gambar berikut:
Gambar 2. Titik Lewis
4
LKM 4
Menurut Lewis, suatu atom yang kekurangan elektron yang diperlukan untuk
menempati kedelapan titik sudut kubus seperti pada gas mulia (kecuali He, hanya
dua titik) dapat mengadakan “persekutuan” melalui rusuk kubus dengan atom
lain.
(a)
(b)
Gambar 3. Pembentukan ikatan pada molekul: (a) H2 dan (b) HF
Berdasarkan hal tersebut, Lewis mengidentifikasi ikatan kimia sebagai pasangan

elektron sekutu. Pasangan elektron sekutu tersebut selanjutnya dikenal sebagai
ikatan kovalen.
5
4. Gambarkan pembentukan persekutuan melalui rusuk kubus pada molekul: F2

dan BCl2!
5. Carilah informasi tentang kelemahan Teori Ikatan Lewis!
C. Teori Ikatan Valensi

Teori ikatan valensi (TIV) merupakan teori ikatan pertama yang didasari pada
teori mekanika kuantum yang muncul pada masa awal penelitian ikatan kimia
yang didasarkan pada percobaan Heitler dan London pada tahun 1927 mengenai
pembentukkan ikatan pada molekul hidrogen. Selanjutnya, teori ini kembali
diteliti dan dikembangkan oleh Pauling pada tahun 1931 serta dipublikasikan
dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul “On the Nature of the Chemical Bond”.
Pembentukan ikatan pada molekul H2

Gambar 4. Pembentukan ikatan pada molekul H2
6
LKM 4
Gambar 5. Hubungan antara jarak interaksi dengan energi dalam pembentukan

ikatan pada molekul H2
6. Berdasarkan Gambar 4 dan 5, kemukakan bagaimana proses pembentukan

ikatan pada molekul H2 dengan bahasamu sendiri!
Pembentukan ikatan pada molekul HF

Gambar 6. Kemungkinan arah orientasi orbital-orbital yang terlibat dalam

pembentukan ikatan molekul HF
7
7. Berdasarkan Gambar 6, kemukakan bagaimana proses pembentukan ikatan

pada molekul HF dengan bahasamu sendiri!
Pembentukan ikatan pada molekul F2

Gambar 7. Kemungkinan fasa orbital-orbital (dalam satu sumbu) yang terlibat

dalam pembentukan ikatan pada molekul F2
8. Berdasarkan Gambar 7, kemukakan bagaimana proses pembentukan ikatan

pada molekul F2 dengan bahasamu sendiri!
8
LKM 4
9. Carilah informasi terkait tumpang tindih orbital efektif dan tidak efektif!
DISCUSS
1. Bagaimanakah definisi ikatan kimia menurut teori ikatan valensi?
2. Syarat apa sajakah yang harus dipenuhi agar terjadi tumpang tindih orbital
secara efektif dan membentuk ikatan?
3. Gambarkan proses pembentukan ikatan kimia pada molekul O2!
REFLECT
Presentasikan hasil pengerjaan kalian dengan santun untuk memperoleh
tanggapan/konfirmasi dari teman kalian dan dosen!
9
LKM 7
BENTUK-BENTUK MOLEKUL
‫اّلل َّالر ْ هْح ِن َّالر ِح ْ ِي‬ ِ ٰ ‫ب ِْس ِم ه‬

‫َو َما َذ َر َا لَ م ُْك ِِف ْ َاْل ْر ِض مم ْخ َت ِل ًفا َالْ َوان م ٗه ۗ ِا َّن ِ ِْف هذ ِ َِل َ ْٰلي َ ًة ِل ٰ َق ْو ٍم ي َّ َّذكَّ مر ْو َن‬
dan (Dia juga mengendalikan) apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini dengan
berbagai jenis dan macam warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran (Q.S
An Nahl:13).
ِ َ ‫الس هم هو ِت َو ْ َاْل ْر ِض َولَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َو َ ًَلا َّولَ ْم يَ مك ْن َّ َٗل‬

‫َشيْ ٌك‬ َّ ‫ْل‬ ‫ۨ َّ ِاَّل ْي َ َٗل مم ْ م‬
‫َش ٍء فَ َقد ََّر ٗه تَ ْق ِد ْي ًرا‬
ْ َ ‫ُك‬ ِ ْ ‫ِِف الْ مم‬
َّ ‫ْل َو َخلَ َق م‬
Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu
bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu
menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat (Q.S Al Furqan:2).
1
ASK
Wacana
Pada tahun 1940, Sidgwick dan Powell mengemukakan bahwa bentuk suatu
molekul dapat diterangkan berdasarkan susunan semua pasangan elektron, baik
pasangan-pasangan elektron ikatan, maupun pasangan-pasangan elektron bebas
yang terdapat pada kulit valensi atom pusatnya. Lebih lanjut mengemukakan
bahwa apabila pada kulit valensi atom pusat dari molekul-molekul yang berbeda
terdapat pasangan-pasangan elektron dalam jumlah yang sama pula, maka
pasangan-pasangan elektron tersebut dapat memiliki susunan dalam ruang yang
sama sehingga bentuk molekulnya sama.
Karena ide revolusioner Lewis ditolak oleh para ahli saat itu, Linnett memodi-
fikasi kaidah oktet seperti yang dikemukakan Lewis dalam pembentukan ikatan.
Linnett membagi elektron oktet menjadi dua set dari empat elektron. Dalam
setiap set, elektron saling tolak-menolak sejauh mungkin. Lebih lanjut pada tahun
1954, Linnett dan Mellish menganggap bahwa suatu pasangan elektron bebas,
yang hanya berada di bawah pengaruh satu atom, menempati lebih banyak
ruangan di permukaan atom pusat dibandingkan pasangan-pasangan elektron
ikatan.
Atas dasar tersebut, Gillespie dan Nyholm pada tahun 1957 mengemukakan
gagasan untuk menjelaskan secara kualitatif mengenai bentuk-bentuk umum dan
perkiraan besarnya sudut-sudut ikatan pada molekul-molekul.
2
LKM 7

Teori VSEPR
Gillespie dan Nyholm mengemukakan gagasannya dengan mengamati bentuk-
bentuk dan sudut-sudut ikatan pada molekul metana (CH4), amoniak (NH3), dan
air (H2O).
Gambar 1. Struktur Lewis untuk molekul metana, amoniak, dan air.
1. Identifikasilah persamaan dan perbedaan antara molekul metana (CH4),

amoniak (NH3), dan air (H2O) berdasarkan jumlah dan jenis pasangan
elektronnya!
2. Molekul metana memiliki bentuk tetrahedral dengan sudut ikatan H–C–H

sebesar 109,5°. Gambarkanlah molekul metana dalam ruang berbentuk
kubus!
3
Posisi tersebut merupakan posisi sejauh mungkin untuk meminimalisir tolakan

antarpasangan elektron. Berdasarkan fenomena pada molekul metana
dikemukanlah teori yang pertama, yaitu “atom-atom yang terikat pada atom pusat
akan menempati posisi sejauh mungkin satu sama lain untuk meminimalisir
tolakan antarpasangan elektron.”
3. Molekul air memiliki bentuk seperti huruf V dengan sudut ikatan H–O–H
sebesar 104,5°. Gambarkanlah molekul amoniak dalam ruang berbentuk
kubus!
4. Jelaskan, mengapa terjadi penurunan sudut ikat?
Berdasarkan fenomena pada molekul amoniak dikemukanlah teori yang kedua,

yaitu “tolakan pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan yang
lebih kuat dibandingkan tolakan antarpasangan elektron ikatan.”
5. Molekul molekul amoniak memiliki bentuk trigonal piramid atau piramida

segitiga dengan sudut ikatan H–N–H sebesar 107,3°. Gambarkanlah molekul
amoniak dalam ruang berbentuk kubus!
4
LKM 7
6. Jelaskan, mengapa terjadi penurunan sudut ikat?
Berdasarkan fenomena pada molekul air dikemukanlah teori yang ketiga, yaitu
“tolakan antarpasangan elektron bebas yang lebih kuat dibandingkan tolakan
antara pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan.”
Ketiga teori yang dikemukakan oleh Gillespie dan Nyholm tersebut, dikenal
dengan teori tolakan pasangan elektron pada kulit valensi (valence shell electron
pair repulsion, VSEPR).
Meramalkan Bentuk Molekul berdasarkan Teori VSEPR

5
Gambar 2. Ramalan bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
Teori Hibridisasi
Atom karbon, nitrogen, dan oksigen memiliki konfigurasi sebagai berikut:
6C : 1s2 2s2 2p2
7. Dengan menggunakan TIV, gambarkan proses pembentukan ikatan pada

hidrida karbon apabila OA C berinteraksi dengan OA H!
6
LKM 7
Berdasarkan hal tersebut, TIV ternyata tidak dapat menjelaskan fenomena yang
terjadi pada molekul metana. Para kimiawan berupaya untuk menjelaskan
fenomena yang terjadi pada molekul tersebut. Hingga akhirnya Pauling pada
tahun 1931 dengan memodifikasi TIV untuk arah ikatan dalam ruang sehingga
bentuk molekul metana dapat dimengerti.
Gagasan Pauling terkait pembentukan hidrida karbon dapat dipahami dengan

gambar berikut:
Gambar 3. (a) konfigurasi elektronik atom C dalam keadaan dasar dan terisolasi;
(b) promosi elektron; (c) pembentukan orbital hibrid
Gambar 4. Orbital 2s dan orbital 2p pada atom C dalam keadaan degenerate
7
Gambar 5. Empat orbital hibrid sp3 hasil hibridisasi satu orbital 2s dan tiga orbital
2p dalam keadaan degenerate
Keempat orbital hibrid sp3 yang berisi masing-masing satu elektron tersebutlah
yang selanjutnya berinteraksi dengan empat orbital 1s dari atom H yang masing-
masing berisi satu elektron pula. Orbital-orbital tersebut mengalami tumpang
tindih menghasilkan ikatan σsp3 −s dan membentuk molekul CH4 dengan bentuk
tetrahedral seperti gambar berikut:
Gambar 6. Tumpang tindih orbital hibrid sp3 dari atom C dan orbital 1s dari atom
H membentuk molekul CH4
8
LKM 7
Gagasan Pauling dalam menjelaskan bentuk molekul pada molekul metana

tersebut dikenal dengan teori hibridisasi. Dengan menggunakan teori hibridisasi,
Pauling mampu menjelaskan berbagai bentuk molekul yang saat itu TIV tidak
mampu untuk menjelaskannya.
Terdapat beberapa tipe hibridisasi, di antaranya: (1) hibridisasi sp3, (2) hibridisasi
sp2, (3) hibridisasi sp, (4) hibridisasi sp3d, dan (5) hibridisasi sp3d2.
8. Carilah informasi pembentukan molekul amoniak (NH3) dan air (H2O)
9
9. Carilah informasi terkait proses:

a. hibridisasi sp2,
b. hibridisasi sp,
c. hibridisasi sp3d, dan
d. hibridisasi sp3d2.
10
LKM 7
DISCUSS
1. Poin penting apa dalam teori VSEPR ?
2. Bagaimana cara menghitung energi orbital hibrid!
REFLECT
11
LKM 8
INTERAKSI ANTARPARTIKEL
‫َشابُ ُه َو َه َٰ َذا ِملْ ٌح‬ َ َ ‫ات َسا ِئ ٌغ‬ ٌ ‫َو َما ي َْس َت ِوي الْ َب ْح َر ِان َه َٰ َذا عَ ْذ ٌب فُ َر‬
‫ون ِحلْ َي ًة‬ َ ‫ون لَ ْح ًما َط ِر اًّي َوت َ ْس َت ْخ ِر ُج‬ َ ‫ك تَأْ ُ ُُك‬
ٍّٰ ُ ‫ُأ َج ٌاج ۖ َو ِم ْن‬
‫ْل ِفي ِه َم َوا ِخ َر ِل َت ْب َت ُغوا ِم ْن فَضْ ِ ِِل َولَ َعلَّ ُ ْك‬َ ْ ‫تَلْبَ ُسوَنَ َا ۖ َوتَ َرى الْ ُف‬
‫ون‬َ ‫ت َ ْش ُك ُر‬
Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang
lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging
yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur (Q.S Fatir: 12).
Dari Abu Umamah al-Baahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ َح ََّّت النَّ ْم َ ََل ِف‬،‫الس َم َو ِات َوا َأل ْر ِض‬ َّ ‫ِا َّن ا َّ َّلل َو َم َالئِ َك َت ُه َو َأ ْه َل‬
‫ون عَ ََل ُم َع ِ ٰ ِِل النَّ ِاس الْخ ْ ََي‬ َ ‫ُج ْح ِرهَا َو َح ََّّت الْ ُح‬
َ ُّ ‫ لَ ُي َصل‬،‫وت‬
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di
bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar
bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu
agama) kepada manusia”[1].
1
ASK
Wacana
Pernahkah Anda melihat orang sakit dalam pernafasannya dibantu dengan selang
oksigen? Oksigen medis diperoleh melalui serangkaian proses distilasi sehingga
diperoleh gas oksigen murni yang selanjutnya dimampatkan untuk dimasukkan ke
dalam tabung. Saat dimampatkan molekul-molekul oksigen saling berinteraksi
sehingga terjadi perubahan wujud dari semula gas menjadi cair.
Di sisi lain, sebagian besar makhluk hidup bernafas dengan menghirup oksigen.
Tidak terkecuali binatang dalam air yang juga bernafas dengan menghirup
oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen dapat terlarut dalam air karena adanya
interaksi antara molekul oksigen dengan molekul air.

Interaksi Antaratom
Seperti yang kita ketahui, pada keadaan standar unsur-unsur gas mulia ditemukan
dalam keadaan monoatomik. Salah satu unsur gas mulia adalah helium. Karena
ringan dan tidak mudah terbakar, gas helium sering digunakan untuk mengisi
balon udara. Gas helium dapat menjadi cair apabila dimampatkan sehingga
digunakan sebagai pendingin dan campurannya dengan oksigen dimanfaatkan
untuk mengisi tabung udara penyelam dasar laut. Dalam prosesnya menjadi cair,
atom-atom helium dalam gas helium dapat membentuk dipol sesaat yang dapat
mengadakan induksi membentuk dipol induksian sehingga terbentuk interaksi
dipol sesaat–dipol induksian.
2
LKM 8
1. Carilah informasi terkait dipol sesaat dan dipol induksian.
2. Gambarkan proses terbentuknya interaksi pada helium cair!
Perhatikan data berikut:
Tabel 1. Data sifat fisik kelompok unsur gas mulia

Unsur Nomor Atom Titik Leleh (°C) Titik Didih (°C)
He 02 - -268,93
Ne 10 -248,61 -246,06
Ar 18 -189,37 -185,86
Kr 36 -157,20 -153,35
Xe 54 -111,80 -108,13
Rn 86 0-71,00 0-62,00
3. Bagaimanakah harga titik leleh dan titik didih kelompok unsur gas mulia dari
atas ke bawah?
3
4. Adakah keterkaitan antara harga titik leleh dan titik didih dengan kekuatan
interaksinya? Bila ada, bagaimanakah keterkaitannya?
5. Adakah keterkaitan antara nomor atom dengan bentuk dipol serta kekuatan
interaksi? Bila ada, bagaimanakah keterkaitannya?
Selain pada kelompok unsur gas mulia, interaksi antaratom juga dijumpai pada
logam-logam dalam pembentukan ikatan logam.
Interaksi Antarmolekul Non Polar

Molekul oksigen merupakan salah satu contoh molekul non polar. Seperti yang
telah disajikan dalam wacana, saat dimampatkan molekul-molekul oksigen saling
berinteraksi sehingga terjadi perubahan wujud dari semula gas menjadi cair.
Dalam prosesnya menjadi cair, molekul-molekul oksigen dalam gas oksigen dapat
membentuk dipol sesaat yang dapat mengadakan induksi membentuk dipol
induksian sehingga terbentuk interaksi dipol sesaat–dipol induksian.
4
LKM 8
6. Gambarkan proses terbentuknya interaksi pada oksigen cair!
7. Bagaimanakah sifat kepolaran molekul halogen?
Perhatikan pula data berikut:
Tabel 2. Data sifat fisik molekul diatomik kelompok unsur halogen

Titik Leleh Titik Didih
Molekul Mr Jumlah Elektron
(°C) (°C)
F2 737,99 718 -219,6 -188,1
Cl2 770,91 734 -101,0 0-34,0
Br2 159,81 770 00-7,3 0-59,5
I2 253,81 106 0113,6 -185,2
8. Bagaimanakah harga titik leleh dan titik didih molekul diatomik kelompok
unsur halogen dari atas ke bawah?
5
10. Adakah keterkaitan antara massa molekul relatif (Mr) dengan jumlah
elektron? Bila ada, bagaimanakah keterkaitannya?
11. Adakah keterkaitan antara Mr dengan bentuk dipol serta kekuatan interaksi?
Bila ada, bagaimanakah keterkaitannya?
Interaksi Antara Molekul Non Polar dengan Molekul Polar

Umumnya, molekul non polar sukar larut dalam pelarut polar. Akan tetapi,
oksigen yang notabenenya bersifat non polar dapat larut dalam air yang bersifat
polar. Dengan adanya oksigen terlarut dalam air, maka binatang air dapat
bernafas. Seperti yang telah disampaikan dalam wacana, oksigen dapat terlarut
dalam air karena adanya interaksi antara molekul oksigen dengan molekul air.
Interaksi tersebut dapat terjadi karena molekul air menginduksi molekul oksigen
sehingga terbentuk interaksi dipol–dipol induksian.
6
LKM 8
12. Gambarkan proses terbentuknya interaksi pada terlarutnya oksigen dalam air
Interaksi Antarmolekul Polar

Perhatikan data berikut:
Tabel 3. Data sifat fisik hidrida halogen

Titik Leleh Titik Didih
Molekul Mr Jumlah Elektron
(°C) (°C)
HCl 036,45 18 -114,2 -85,1
HBr 080,90 36 0-88,6 -67,1
HI 127,90 54 0-51,0 -35,1
13. Bagaimanakah harga titik leleh dan titik didih molekul hidrida halogen dari
atas ke bawah?
7
15. Adakah keterkaitan antara massa molekul relatif (Mr) dengan jumlah
elektron? Bila ada, bagaimanakah keterkaitannya?
16. Adakah keterkaitan antara Mr dengan bentuk dipol serta kekuatan interaksi?
Bila ada, bagaimanakah keterkaitannya?
Gambar 1. Grafik titik didih hidrida unsur-unsur golongan 14 – 17
8
LKM 8
17. Jelaskan kecenderungan titik didih hidrida unsur-unsur golongan 15 dan 16!
Ikatan Hidrogen
18. Perhatikan kembali Gambar 1. Adakah keanomalian pada titik didih hidrida
unsur-unsur golongan 15, 16, dan 17? Bila ada, molekul manakah yang
mengalami keanomalian?
19. Bagaimanakah harga keelektronegatifan unsur-unsur yang mengalami

keanomalian?
20. Carilah informasi terkait ikatan hidrogen?
9
DISCUSS
1. Bagaimanakah perbedaan antara dipol sesaat, dipol induksian, dan dipol
permanen?
2. Sprite, Fanta, Coca-cola merupakan salah satu minuman berkabonasi yang

dibuat dengan mengalirkan gas karbon dioksida bertekanan dengan melewati
air. Interaksi apakah yang terjadi dalam pembuatan minuman berkarbonasi
tersebut?
REFLECT
10
LKM 5
TEORI ORBITAL MOLEKUL
1
ASK
Wacana
Pada pertemuan sebelumnya Anda telah mempelajari teori ikatan valensi (TIV)
dalam pembentukan ikatan kovalen. Berdasarkan TIV, berikut adalah proses
pembentukan molekul oksigen.
Gambar 1. Tumpang tindih orbital dalam pembentukan ikatan pada molekul O2
Pada gambar tersebut pula semua elektron dalam keadaan berpasangan. Be-
rdasarkan hal tersebut, menurut TIV molekul oksigen bersifat diamagnetik.
Namun pada kenyataannya molekul oksigen bersifat paramagnetik. Hal inilah
yang menjadi kelemahan TIV, sehingga para ahli berupaya untuk menerangkan
fenomena sifat magnetik pada molekul oksigen.
Ajukanlah hal-hal yang tidak kalian mengerti terkait wacana dan gambar di atas?

Teori orbital molekul (TOM) dipelopori oleh Mulliken dan Hund pada tahun
1928. Selanjutnya, teori ini kembali dikaji secara kuantitatif oleh Lennard-Jones
serta pada tahun 1929 dipublikasikan dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul “The
Electronic Structure of Some Diatomic Molecules”.
2
LKM 5
Menurut TOM, kebolehjadian untuk menentukan pasangan elektron dalam suatu

daerah tertentu dalam suatu molekul dapat dinyatakan sebagai ungkapan
matematis seperti yang berlaku untuk orbital atom (OA). Daerah dengan
kebolehjadian tertentu yang ditempati oleh sepasang elektron disebut orbital
molekul (OM).
1. Carilah informasi terkait orbital atom dan orbital molekul!
2. Carilah informasi terkait perbedaan orbital mana yang digunakan dalam

pembentukan ikatan dalam TIV dan TOM
kombinasi
secara
destruktif
kombinasi
secara
konstruktif
Gambar 2. Kombinasi linear orbital 1s pada dua atom H
3. Berdasarkan Gambar 2, carilah informasi terkait orbital molekul (OM)

bonding dan antibonding.
3
Seperti yang telah dikemukakan bahwa OM ikatan memiliki energi yang lebih
rendah dibandingkan OM anti ikatan. Hal ini bukan berarti bahwa semua OM
ikatan harus ditempati oleh elektron, melainkan elektron mengisi OM menurut
tingkat energinya dari OM yang berenergi rendah sampai OM yang berenergi
tinggi seperti halnya pengisian elektron pada OA.
Terdapat empat tahapan dalam mengonstruksi diagram tingkat energi OM.

4. Carilah informasi terkait tahapan-tahapan dalam mengonstruksi diagram
tingkat energi OM
5. Carilah informasi mengenai orde ikatan
4
LKM 5
Diagram tingkat energi OM pada molekul H2
Gambar 5.16. Diagram tingkat energi OM pada molekul H2
2−0
Orde ikatan =
2
Orde ikatan = 1 (ikatan terbentuk)
Konfigurasi elektroniknya dapat dituliskan:

H2 = (1s)2
Diagram tingkat energi OM pada molekul He2
Gambar 5.17. Diagram tingkat energi OM pada molekul He2
5
2−2
Orde ikatan =
2
Orde ikatan = 0 (ikatan tidak terbentuk, artinya molekul He2 tidak pernah ada)
Konfigurasi elektroniknya dapat dituliskan:

He2 = (1s)2 (*1s)2
6. Gambarkan Diagram tingkat energi OM pada molekul Li2 dan Be2
6
LKM 5
DISCUSS
1. Bagaimanakah definisi ikatan kimia menurut teori orbital molekul?
2. Apa yang dimaksud orbital molekul bonding dan antibonding?
3. Apa makna dari nilai orde ikatan!
REFLECT
7
LKM 6
TEORI ORBITAL MOLEKUL
1
ASK
Wacana
Pada pertemuan sebelumnya Anda telah mempelajari tentang konstruksi diagram
tingkat energi orbital molekul untuk molekul homonuklir. Dalam konstruksinya
dihasilkan orbital molekul bonding dan antibonding sebanyak orbital atom yang
terlibat. Namun, pada beberapa molekul homonuklir dijumpai adanya orbital
molekul mixing (campuran), seperti teramati pada molekul B2, C2, dan N2.
Ajukanlah hal-hal yang tidak kalian mengerti terkait wacana dan gambar di atas?

1. Gambarkanlah diagram tingkat energi orbital molekul B2 tanpa adanya
pencampuran orbital! Prediksikan bagaimana sifat kemagnetan molekul B2
berdasarkan gambar tersebut!
2
LKM 6
Gam
Gambar 1 Kebergantungan energi orbital terhadap nomor atom (Z)
Gambar 2. Kebergantungan tingkat energi OA dengan nomor atom pada unsur-

unsur periode 2
Berdasarkan Gambar 1 dan 2, pada unsur-unsur periode kedua dari unsur Li

sampai F, perbedaan energi orbital 2s dan 2p naik secara nyata seiring dengan
bertambahnya nomor atom. Pada unsur Li sampai N, energi orbital 2s dan 2p
tidak berbeda secara signifikan sehingga perbedaannya dianggap kecil. Akibatnya
adalah OM 2s dan 2p pada molekul diatomik unsur-unsur tersebut memiliki
3
simetri yang sama. Kedua orbital tersebut berinteraksi dengan mengadakan

pencampuran (mixing) orbital menghasilkan dua OM baru yang satu memiliki
energi lebih rendah dan satunya lagi memiliki energi lebih tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, konstruksi diagram tingkat energi OM yang baru untuk
molekul B2 disajikan pada gambar 5.21.
Gambar 3. Diagram tingkat energi OM pada molekul B2 dengan adanya

campuran orbital
2. Berdasarkan Gambar 3, bagaimanakah sifat kemagnetan molekul B2?

Bandingkan dengan sifat kemagnetan hasil prediksi bila tanpa adanya
pencampuran orbital!
4
LKM 6
Gambar 5.22. Konstruksi diagram tingkat energi OM pada molekul diatomik

unsur-unsur periode 2
3. Gambarkanlah diagram tingkat energi orbital molekul O2!
5
4. Prediksikan bagaimana sifat kemagnetan molekul O2 berdasarkan gambar

tersebut! Bandingkan dengan sifat kemagnetan molekul O2 berdasarkan TIV!
Cermati kembali langkah-langkah mengonstruksi diagram tingkat energi orbital

molekul.
Diagram tingkat energi OM pada molekul HF

Perhatikan Gambar berikut:
Gambar 5.24. Diagram tingkat energi OM pada molekul HF
5. Bandingkan Gambar tersebut dengan konstruksi diagram tingkat energi

orbital molekul H2 dan F2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaannya?
6
LKM 6
DISCUSS
1. Apa yang dimaksud dengan orbital mixing?
2. Gambarkan diagram tingkat energi orbital molekul pada molekul CO!
REFLECT

Lembar Kegiatan Mahasiswa 4

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Lembar Kegiatan Mahasiswa 4

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LKM 4

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA 4

TEORI IKATAN VALENSI

Ajukanlah hal-hal yang tidak kalian mengerti terkait wacana di atas?

INVESTIGATE & CREATE

A. Kestabilan Gas Mulia

2. Tuliskan pula konfigurasi elektronik beberapa unsur berikut: H, C, N, O. Na,

B. Teori Ikatan Lewis

Perhatikan gambar berikut:

Apabila digambarkan ke dalam bentuk datarnya, maka titik-titik Lewis disajikan

Gambar 2. Titik Lewis

Perhatikan gambar berikut:

Berdasarkan hal tersebut, Lewis mengidentifikasi ikatan kimia sebagai pasangan

4. Gambarkan pembentukan persekutuan melalui rusuk kubus pada molekul: F2

5. Carilah informasi tentang kelemahan Teori Ikatan Lewis!

C. Teori Ikatan Valensi

Pembentukan ikatan pada molekul H2

Gambar 4. Pembentukan ikatan pada molekul H2

Gambar 5. Hubungan antara jarak interaksi dengan energi dalam pembentukan

6. Berdasarkan Gambar 4 dan 5, kemukakan bagaimana proses pembentukan

Pembentukan ikatan pada molekul HF

Gambar 6. Kemungkinan arah orientasi orbital-orbital yang terlibat dalam

7. Berdasarkan Gambar 6, kemukakan bagaimana proses pembentukan ikatan

Pembentukan ikatan pada molekul F2

Gambar 7. Kemungkinan fasa orbital-orbital (dalam satu sumbu) yang terlibat

8. Berdasarkan Gambar 7, kemukakan bagaimana proses pembentukan ikatan

3. Gambarkan proses pembentukan ikatan kimia pada molekul O2!

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA 7

‫اّلل َّالر ْ هْح ِن َّالر ِح ْ ِي‬ ِ ٰ ‫ب ِْس ِم ه‬

ِ َ ‫الس هم هو ِت َو ْ َاْل ْر ِض َولَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َو َ ًَلا َّولَ ْم يَ مك ْن َّ َٗل‬

Ajukanlah hal-hal yang tidak kalian mengerti terkait wacana di atas?

INVESTIGATE & CREATE

Perhatikan gambar berikut:

Gambar 1. Struktur Lewis untuk molekul metana, amoniak, dan air.

1. Identifikasilah persamaan dan perbedaan antara molekul metana (CH4),

2. Molekul metana memiliki bentuk tetrahedral dengan sudut ikatan H–C–H

Posisi tersebut merupakan posisi sejauh mungkin untuk meminimalisir tolakan

4. Jelaskan, mengapa terjadi penurunan sudut ikat?

Berdasarkan fenomena pada molekul amoniak dikemukanlah teori yang kedua,

5. Molekul molekul amoniak memiliki bentuk trigonal piramid atau piramida

6. Jelaskan, mengapa terjadi penurunan sudut ikat?

Meramalkan Bentuk Molekul berdasarkan Teori VSEPR

Gambar 2. Ramalan bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR

7. Dengan menggunakan TIV, gambarkan proses pembentukan ikatan pada

Gagasan Pauling terkait pembentukan hidrida karbon dapat dipahami dengan

Gambar 4. Orbital 2s dan orbital 2p pada atom C dalam keadaan degenerate

Gagasan Pauling dalam menjelaskan bentuk molekul pada molekul metana

8. Carilah informasi pembentukan molekul amoniak (NH3) dan air (H2O)

9. Carilah informasi terkait proses:

2. Bagaimana cara menghitung energi orbital hibrid!

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA 8

Dari Abu Umamah al-Baahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu

Ajukanlah hal-hal yang tidak kalian mengerti terkait wacana di atas?

INVESTIGATE & CREATE

1. Carilah informasi terkait dipol sesaat dan dipol induksian.

2. Gambarkan proses terbentuknya interaksi pada helium cair!

Perhatikan data berikut:

Tabel 1. Data sifat fisik kelompok unsur gas mulia

Interaksi Antarmolekul Non Polar

6. Gambarkan proses terbentuknya interaksi pada oksigen cair!

7. Bagaimanakah sifat kepolaran molekul halogen?

Perhatikan pula data berikut:

Tabel 2. Data sifat fisik molekul diatomik kelompok unsur halogen