JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan wisata
Gunung Bromo terhadap pendapatan melalui peluang usaha homestay bagi masyarakat lokal di
Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Data yang digunakan adalah
data primer dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik homestay di Desa
Gubugklakah, dengan jumlah sampel sebanyak 30 pemilik homestay. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis deskriptif. Variabel yang digunakan
adalah jumlah wisatawan menginap, jumlah kamar homestay, tarif sewa kamar, rata-rata lama
menginap, dan pendapatan pemilik homestay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah
wisatawan menginap, jumlah kamar homestay, tarif sewa kamar, dan rata-rata lama menginap
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pemilik homestay.
Kata kunci: jumlah wisatawan menginap, jumlah kamar homestay, tarif sewa kamar, rata-rata
lama menginap, pendapatan pemilik homestay
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini sektor pariwisata di berbagai negara berkembang semakin pesat. Hal tersebut
mulai terjadi setelah Perang Dunia II. Dimana sektor pariwisata menjadi sumber devisa yang besar
bagi negara-negara yang mengelola sektor kepariwisataannya. Bahkan pariwisata kini berada pada
posisi kedua sebagai faktor penghasil devisa terbesar nasional setelah sektor minyak dan gas
(Migas). Dalam dasawarsa terakhir ini, banyak negara berkembang memberi perhatian khusus
terhadap sektor pariwisata. Hal tersebut terlihat dari banyaknya program pengembangan pariwisata
di negara-negara tersebut, tak terkecuali Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan
sumber daya alam dan juga budaya. Letak Indonesia yang strategis merupakan faktor yang sangat
berpengaruh bagi pembangunan. Kondisi geografis dan juga iklim yang mendukung memberikan
peluang besar bagi upaya pembangunan pariwisata di Indonesia. Sektor pariwisata merupakan
salah satu sektor yang memiliki kontribusi dalam penerimaan pendapatan dan penyerapan tenaga
kerja. Hal tersebut terjadi karena adanya permintaan dari para wisatawan yang datang. Dengan
demikian, kedatangan wisatawan ke suatu daerah akan membuka peluang usaha bagi masyarakat
sekitar dalam pengelolaan obyek dan daya tarik wisata sehingga peluang tersebut akan
memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk bekerja sehingga masyarakat akan
memperoleh pendapatan dari pekerjaan tersebut. Begitu juga dengan Desa Gubugklakah yang
berada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang yang merupakan salah satu desa yang
dilalui oleh para wisatawan Gunung Bromo. Karena dari beberapa jalur yang ditempuh untuk
menuju Bromo, salah satu pintu masuknya adalah melalui Kabupaten Malang. Dimana jalur yang
melewati Desa Gubugklakah ini merupakan jarak yang terdekat untuk menuju ke Bromo
dibanding dengan jalur lainnya, yaitu 53 km. Sedangkan jika lewat Pasuruan jaraknya adalah 71
km dan melalui Purwodadi berjarak 83 km (Nugroho, 2011:271). Oleh karena adanya wisatawan
tersebut, Desa Gubugklakah juga akan mendapat pengaruh yang dapat menguntungkan karena
akan muncul peluang usaha bagi masyarakat desa setempat yang disebabkan karena adanya
permintaan wisatawan. Sehingga hal tersebut bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat Desa
Gubugklakah untuk mendapat penghasilan dari adanya wisata Gunung Bromo tersebut.
Salah satu peluang usaha yang memiliki peran penting yaitu usaha akomodasi. Usaha
akomodasi adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang
disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat menginap, makan serta memperoleh pelayanan
dan fasilitas lainnya dengan pembayaran (Badan Pusat Statistik). Sebagai salah satu sarana dan
prasarana yang penting dalam kegiatan pariwisata, usaha akomodasi di Kabupaten Malang pun
kian meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut terjadi karena jumlah wisatawan yang juga kian
meningkat, sebagaimana seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.1 berikut:
Gambar 1.1: Perkembangan Akomodasi, Kamar dan Tempat Tidur yang Tersedia di
Kabupaten Malang Tahun 2011-2016
Pada grafik 1.1, dapat dilihat bahwa perkembangan usaha akomodasi yang terdapat di
Kabupaten Malang mengalami peningkatan.Hal tersebut terjadi karena meningkatnya jumlah
wisatawan, maka juga mendorong meningkatnya fasilitas akomodasi. Dimana meningkatnya
fasilitas akomodasi tersebut berbanding lurus dengan tingkat hunian akomodasi yang ada di
Kabupaten Malang. Wisatawan asing yang menginap di tempat penginapan sebanyak 8.657 orang.
Sedangkan wisatawan domestik sebanyak 465.307 orang dengan rata-rata lama menginap
sebanyak 3-4 hari (Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, 2017).
Sebagai salah satu Kecamatan yang menjadi jalur yang ditempuh wisatawan untuk ke Gunung
Bromo melalui Kabupaten Malang, ada beberapa desa di Kecamatan Poncokusumo yang
masyarakatnya memiliki usaha homestay. Salah satunya adalah desa Gubugklakah, yang juga
memiliki banyak homestay sebagai salah satu sarana penunjang wisata. Berikut merupakan data
jumlah homestay di Kecamatan Poncokusumo pada tahun 2015 sampai 2017 yang disajikan pada
tabel 1.1 dibawah ini:
Tabel 1.1: Data Jumlah Homestay di Kecamatan Poncokusumo
Dari data diatas, diperlihatkan bahwa jumlah homestay semakin bertambah setiap tahunnya.
Hal ini dikarenakan wisatawan yang berkunjung ke Bromo juga semakin meningkat, sehingga
masyarakat menyadari ada potensi dan memanfaatkan adanya peluang tersebut untuk menyediakan
homestay bagi wisatawan yang datang. Dapat dilihat bahwa Desa Gubugklakah merupakan desa
yang memiliki jumlah homestay terbanyak dibanding dengan desa lainnya yang ada di Kecamatan
Poncokusumo. Dengan kondisi tersebut, diharapkan masyarakat Desa Gubugklakah dapat
meningkat pendapatannya melalui usaha homestay yang dimiliki masyarakat sekitar sebagai salah
satu sarana penunjang wisata Gunung Bromo.
B. TINJAUAN PUSTAKA
C. METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh jumlah wisatawan menginap, jumlah
kamar homestay, tarif sewa kamar, dan rata-rata lama menginap terhadap pendapatan pemilik
homestay. Penelitian ini merupakan penelitian survey menggunakan kuesioner pendampingan.
Sedangkan data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari pemilik homestay dan data
sekunder yang berasal Resort PTN Coban Trisula, Lembaga Desa Wisata Gubugklakah, dan
Badan Pusat Statistik (BPS), selanjutnya dari buku, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan
penelitian. Adapun lokasi penelitian yaitu pada Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo,
Kabupaten Malang.
Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Apabila meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan populasi studi
atau juga disebut populasi studi sensus. Dalam penelitian ini yang akan digunakan sebagai
populasi yaitu seluruh pemilik homestay di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo,
Kabupaten Malang.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2014:91). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemilik
homestay di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Total sampel yang
diambil dalam penelitian ini berjumlah 30 pemilik homestay, hal tersebut guna memenuhi sampel
minimal sebaran data distribusi. Teknik yang digunakan untuk memilih sampel yaitu random
sampling (covinance sampling) yaitu teknik yang mengarah pada penarikan sampel yang seadanya
saja (Sinambela, 2014:104).
Metode Analisis
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 24.0. Dalam
penelitian ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi berganda merupakan teknik analisis data yang bertujuan untuk melihat besarnya
pengaruh antar variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya, juga untuk
mengetahui besarnya nilai dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen yang
digunakan dalam periode.
Statistik Deskriptif
Menurut Sinambela (2014:66) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan
karakteristik dari suatu populasi tentang suatu fenomena yang diamati. Menurut ahli lain
berpendapat bahwa “Penelitian deskripsi kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu,
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail” (Yusuf, 2015:62). Dimana metode ini
mencoba memberikan gambaran keadaan masa sekarang secara mendalam. Data yang telah
terkumpul selanjutnya akan dianalisis dengan metode analisis menggunakan regresi berganda.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari tiga uji yaitu sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat menggunakan
Normal Probability Plot dan Kolmogorov-Smirnov. Untuk Normal Probability Plot, jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2009). Kemudian untuk Kolmogorov-Smirnov, jika tingkat
signifikansi >0,05 maka distribusi data tersebut normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi
diantara variabel bebas. jika nilai Tolerance >0,10 dan nilai VIF <10 maka tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada
kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1. Adanya autokolerasi menyebabkan variabel bebas pada satu observasi
berhubungan dengan observasi lain dan penduga least square memiliki varian yang bias
atau standard error cenderung kecil. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari
autokolerasi. Untuk mendeteksi adanya autokolerasi. Untuk mendeteksi adanya
autokolerasi dilakukan melalui uji Durbin Waston.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Dalam
Mulyono (2000:89), jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya
tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka penafsiran
statistik t dan F yang dihasilkan metode ordinary least squares dapat menimbulkan
kesalahpahaman. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan
residualnya. Jika ada pola tertentu pada grafik scatter-plot, maka ini mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda merupakan teknik analisis data yang bertujuan untuk melihat
besarnya pengaruh antar variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya, juga untuk
mengetahui besarnya nilai dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen yang
digunakan dalam periode.
Adapun regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana:
Y = Pendapatan masyarakat lokal pemilik homestay
a = Konstanta
β1 - β4 = Koefisien regresi untuk X
X1 = Jumlah wisatawan menginap
X2 = Jumlah kamar homestay
X3 = Tarif sewa kamar
X4 = Rata-rata lama menginap
e = Error
3. Uji t
Hasil uji t disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3: Hasil Uji t
E. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan, hasil pengolahan data, dan hasil
analisa data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa variabel Jumlah wisatawan
menginap (X1) berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat lokal pemilik homestay
(Y), dikarenakan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang berkunjung akan
mendorong peningkatan akomodasi sebagai fasilitas penunjang atas permintaan
wisatawan yang juga semakin meningkat. Yang mana peningkatan akomodasi tersebut
berbanding lurus dengan tingkat hunian akomodasi yang semakin tinggi.
2. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa variabel Jumlah kamar homestay
(X2) berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat lokal pemilik homestay (Y),
dikarenakan semakin banyaknya kamar yang tersedia untuk disewakan, maka bisa
menampung lebih banyak wisatawan menginap, sehingga pendapatan juga semakin
meningkat.
3. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa variabel Tarif sewa kamar (X3)
berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat lokal pemilik homestay (Y), dikarenakan
semakin tinggi tarif sewa kamar maka akan semakin meningkat pula pendapatannya.
4. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa variabel Rata-rata lama menginap
(X4) berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat lokal pemilik homestay (Y),
dikarenakan semakin lama wisatawan menginap, maka pendapatan pemilik homestay
yang diterima juga semakin bertambah. Harga yang disewakan juga tidak berubah
sehingga pendapatan juga semakin meningkat.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka saran yang tepat
untuk direkomendasikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki akses jalan menuju objek daya tarik wisata di Desa Gubugklakah agar
mempermudah wisatawan yang akan berkunjung. Dengan kemudahan akses yang didapat
diharapkan bisa meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Gubugklakah.
Sehingga dengan meningkatnya minat wisatawan diharapkan mampu meningkatkan lama
tinggal wisatawan untuk menginap di homestay yang ada di Desa Gubugklakah.
2. Peningkatan kualitas homestay melalui fasilitas yang disediakan, agar homestay segera
bisa memasuki pasar internasional. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan pemilik
homestay, yang dalam hal ini juga perlu bantuan dari pemerintah.
3. Mengadakan kegiatan pelatihan bagi para pemilik homestay guna meningkatkan
pelayanan yang diberikan agar wisatawan mendapat kepuasan yang maksimal.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki model dalam penelitian ini
dengan menambahkan variabel lain yang dapat berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan masyarakat lokal pemilik homestay.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, serta berbagai pihak yang telah membantu
sehingga jurnal ini dapat terselesaikan.Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi
Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
CiptaAhmadi, Ruslam. 2016. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Armana , Made Adi, I Ketut Kirya dan I Wayan Suwendra. 2015. Pengaruh Biaya Promosi dan Tarif
Kamar terhadap Pendapatan Hotel Damai di Singaraja Tahun 2013. e-Journal Bisma Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen. Volume 3, hal 1-10.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang 2017, Kabupaten Malang Dalam Angka Tahun 2017:
Malang
Ika W, Teti. 2016. Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota
Makassar. Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar.
Kecamatan Poncokusumo. Peta Potensi dan Penunjang Wisata Kecamatan Poncokusumo: Malang
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium diterjemahkan
Benyamin Molan, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Mulyono. 2000. Peramalan Bisnis dan Ekonometrika. Yogyakarta: BPFE
Nugroho, Iwan. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Qadarrochman, Nasrul. 2010. Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata di Kota Semarang
dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
Sinambela, Lijan Poltak. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Swastha, Basu DH dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: BPFE
Tama, Diaz Prasetya. 2017. Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata di Kabupaten Pacitan
dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Yusuf, A Muri. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta:
Prenadamedia Group