Anda di halaman 1dari 4

KONGRES BAHASA INDONESIA

ILHAM MAULANA RAMADANI

22004

AKADEMI REFRAKSI OPTISI

LEPRINDO JAKARTA

Jl.ciputat molek selatan blok F no. IC,kel pisangan,kec.ciputat timur,

Tanggerang selatan 15419

1
 Kongres Bahasa Indonesia 1

Tanggal 25-28 Juni 1938 Dilangsukan Kongres Bahasa Indonesia I Di Solo.


Hasil Dari Kongres Itu Dapat Disimpulkan Usaha Pembinaan Dan
Pengembangan Bahasa Indonesia Telah Diterapkan Secara Sadar Oleh
Cendikiawan Dan Budayawan, Pada Tanggal 18 Agustus 1945
Ditandatanginlah Undang-Undang Dasar 1954, Yang Salah Satunya Pasal 36
“Menetapkan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi Nasional Negara
Indonesia, Dan Dengan Ini Menggantikan Ejaan Van Ophuijsen Yang
Berlangsung Sebelumnya

 Kongres Bahasa Indonesia II

-Pada Tanggal 28 Oktober – 2 November 1954 Diselenggarakan Kongres


Bahsa Indonesia II Di Medan, Kesimpulan Rapat Ini Adalah Untuk
Mengangkat Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara

-Tanggal 16 Agustus 1972, H.M. Soeharto, Presiden Republic Indonesia,


Meresmikan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
Melewati Pidato Kenegaraan Di Depan Siding DPR Yang Dikuatkan Pula
Dengan Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972

-Tanggal 21 Agustus 1972 Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan


Menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Secara Resmi
Berlangsung Di Seluruh Wilayah Indonesia

2
 Kongres Bahasa Indonesia III

Pada Tanggal 28 Oktober – 2 November 1978 Di Jakarta Diselenggarakan


Kongres Bahasa Indonesia, Tujuan Kongres Ini Untuk Memantapkan
Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

 Kongres Bahasa Indonesia IV

Pada Tanggal 21-26 November 1983, Jakarta, Diadakan Kongres Bahasa


Indonesia Dan Di Sejalan Dengan Memperingati Sumpah Pemuda Ke 55,
Hasil Putusannya Bertujuan Untuk Membina Dan Mengembangkan Bahasa
Indonesia, Sehingga Amanat Yang Tercantum Di Dalam Garis-Garis Akbar
Haluan

 Kongres Bahasa Indonesia V

Pada Tanggal 28 Oktober – 3 November 1988 Di Jakarta, Diadakan Kongres


Bahasa Indonesia, Yang Dihadiri Oleh Ratusan Ahli Bahasa Indonesia Dari
Seluruh Penjuru Negeri, Da Nada Juga Tamu Dari Negara Lain Diantaranya
Ada Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, Dan
Australia
Dan Kongres Ini Ditanda Tangani Dengan Persembahan Karya Akbar Pusat
Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Kepada Pecinta Bahasa Di
Nusantara

 Kongres Bahasa Indonesia VI

Pada Tanggal 28 Oktober S.D 2 November 1993 Diselenggarakan Yang Ke-


6 Di Jakarta. Pesertanya Sebanyak 770 Pakar Bahasa Dari Indonesia Dan 53
Peserta Tamu Dari Mancanegara. Meliputi Australia, Brunei Darussalam,
Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan,
Dan Amerika Serikat. Dalam, Kongres Mengusulkan Agar Pusat Pembinaan
Dan Pengembangan Bahasa Ditingkatkan Statusnya. Menjadi Lembaga
Bahasa Indonesia, Serta Mengusulkan Disusunnya Undang-Undang Bahasa
Indonesia.

3
 Kongres Bahasa Indonesia VII

Pada Tanggal 26-30 Oktober 1998. Telah Diselenggarakan Yang Ke-7 Di


Jakarta, Hasil Putusannya Untuk Mengusulkan Dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa.

 Kongres Bahasa Indonesia VIII


Tepat pada bulan Oktober tahun 2003. Para pakar dan pemerhati Bahasa
Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan ini yang ke- VIII. Berdasarkan
Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada bulan Oktober tahun 1928. Yang
menyatakan bahwa para pemuda memiliki satu bahasa yakni Bahasa
Indonesia.

 Kongres Bahasa Indonesia IX

Di Tahun 2008 Dicanangkan Sebagai Tahun Bahasa 2008, Oleh Karena Itu
Sepanjang Tahun 2008 Sebagai Puncak Kegiatan Kebahasaan Dan
Kesastraan, Pembahasan Kongres Ini Ada 5 Hal Utama, Yakni Bahasa
Indonesia,Bahasa Daerah,Penggunaan Bahasa Asing,Pengajaran Bahsa Dan
Sastra, Serta Bahasa Media Massa

 Kongres Bahasa Indonesia X

Dibuka Bertepatan Peringatan Sumpah Pemuda 28 31 Oktober 2013 Di


Jakarta. Setelah Mendengar Dan Memperhatikan Sambutan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud). Merekomendasikan Hal-Hal
Yang Perlu Dilakukan Oleh Pemerintah. Salah Satunya Adalah
Memantapkan Kedudukan Dan Fungsi  Bahasa Indonesia. Selanjutnya,
Pembelajaran Bahasa Indonesia Perlu Dioptimalkan Sebagai Media
Pendidikan Karakter. Guna Menaikkan Harkat Dan Martabat Bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai