DISUSUN OLEH :
SARJANA KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
2020/2021
PENDAHULUAN
Pembelajaran kooperatif memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat besar dalam
memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan
kemampuannya. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kooperatif,
mahasiswa dituntut untuk aktif dalam belajar melalui kegiatan kerjasama dalam
kelompok.
Pada pertemuan mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui kali ini
kami kembali diarahkan untuk melakukan metode pembelajaran kooperatif dengan
membagi seluruh mahasiswa Sarjana Kebidanan tingkat II menjadi 4 kelompok.
Adapun materi yang akan dibawakan perkelompok yaitu 1 materi yang akan
dijelaskan pada tiap-tiap kelompok pembelajaran kooperatif yang pertama dengan
harapan seluruh mahasiswa dapat memahami dengan baik seluruh materi yang ada
sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Berikut adalah hasil dari pembelajaan kooperatif yang kedua, semoga tidak jauh
dari apa yang diharapkan dan akan ditingkatkan lagi kedepannya agar pembelajaran
menjadi lebih maksimal.
HASIL PEMBELAJARAN
I. STRUKTUR KELOMPOK 3
A. KETUA : G.A.A.A. DAVINA HINDIRA P.
(1915201003)
B. TOPIK
1. Masalah dalam Menyusui
2. Cara Mengatasi masalah dalam Menyusui
C. Pembahasan
1. Pendahuluan
Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena
timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun pada bayi.
Apabila tidak ditangani dengan baik maka, masalah dalam menyusui akan
berakibat fatal, baik pada ibu maupun bayinya.
Masalah dari ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak
sebelum persalinan (periode antenatal), pada masa pasca persalinan dini,
dan pasca masa persalinan lanjut. Masalah menyusui dapat pula diakibatkan
karena keadaan khusus. Selain itu, keluhan ibu pada bayinya sering
menyebabkan diambilnya keputusan untuk berhenti menyusui.
Masalah pada bayi umumnya berkaitan dengan manajemen laktasi,
sehingga bayi menjadi sering menangis. Hal ini sering diinterpretasikan
oleh ibu dan keluarga bahwa ASI tidak tepat untuk bayinya.
-Restuning Widiasih, S.Kp., M. Kep., Sp. Mat (2008)
C. Bayi Sakit
• Tidak ada alasan untuk menghentikan pemberian ASI. Untuk bayi
tertentu seperti diare, justru membutuhkan lebih banyak ASI untuk
rehidrasi.
• Yakinkan ibu bahwa alam telah menyiapkan air susu bagi semua
makhluk, sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu semua ibu
sebenarnya sanggup menyusui bayi kembar.
D. Bayi Premature
• Rangsang dengan sentuh langit-langit bayi dengan jari ibu yang bersih
Biasanya diberi cairan infus selama 24-48 jam. Lalu diberikan ASI
menggunakan pipa nasogastrik
Dapat menerima ASI dari sendok, 2 kali sehari, namun masih menerima
makanan lewat pipa, namun lama kelamaan makanan pipa makin berkurang
dan ASI ditingkatkan.
• Segera menyusui setelah lahir, dan jangan dibatasi atau susui sesering
mungkin.
F. Bayi Kembar
Bayi tidak akan mengalami kesulitan menyusui, cukup dengan berikan posisi yang
sesuai, untuk sumbing pallatum molle ( langit-langit lunak ), dan pallatum durum (
langit-langit keras)
Keadaan ini jarang terjadi, dimana bayi mempunyai jaringan ikat penghubung lidah
dan dasar mulut yang tebal dan kaku, sehingga membatasi gerak lidah, dan bayi
tidak dapat menjulurkan lidah untuk menangkap puting.
Cara menyusui :
• Ibu membantu dengan menahan kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat
menangkap puting dan areola dengan benar.
I. Bayi yang Memerlukan Perawatan
• Perlu ditandai pada botol waktu ASI tersebut ditampung, sehingga dapat
diberikan sesuai jam nya
V. DISKUSI
Pertanyaan :
Mohon ijin bertanya pada kelompok 3, bayi dengan umur kehamilan yg kurang dari
30 minggu itu kan diberikan ASI dengan menggunakan pipa nasogastrik, nah pipa
nya ini yg seperti apa dan manfaatnya apa untuk bayi tersebut?
Jawaban :
Pipa nasogastrik atau selang NGT itu adalah selang yang dipasang pada
hidung(nasal) menuju ke lambung(gaster). Untuk manfaatnya sendiri yaitu adalah
untuk menyalurkan makanan dan obat kepada pasien yang tidak bisa langsung
dicerna oleh pasien. Nahh untuk bayi yang lahir saat usia kehamilan kurang dari
30minggu, organnya belum berkembang dan berfungsi sempurna, terutama
kemampuan menghisapnya yang masih lemah sehingga memerlukan bantuan alat
seperti NGT untuk mencukupi kebutuhan ASInya. (Deanti- 1915201004)️
b. Arsy- 1915201009 ( Kelompok 2 )
2. Kalau misalny bayi buang air kecil lebih dari 6x apakh bermasalah? Berapa rata-
rata normalnya bayi buang air kecil?
Jawaban :
1. Berat bayi yang baru lahir digunakan sebagai tolok ukur kesehatan bayi. Berat
badan ideal bayi yang dilahirkan dalam kondisi kehamilan penuh, yaitu 38-40
minggu, adalah berkisar 2,7-4 kg. Sedangkan pertambahan berat badan bayi setelah
satu bulan setelah kelahirannya yang normal pada umumnya adalah 800gr. (Cindy
1915201002)
2. Normalnya bayi buang air kecil sebanyak 20 kali dalam 24 jam. Sehingga ibu
harus mengganti popok sebanyak 6-10 kali. Jika bayi mengalami kurang dari 6 kali
ganti popok dalam sehari, maka hal tersebut merupakan hal yang tidak normal
(Cindy 1915201002)
2. Jika puting susu ibu lecet,apakah si ibu tetap bisa memberikan ASInya dengan
cara dipompa, atau si anak harus di berikan sufor?
Jawaban :
Jangan sampai kondisi puting yang lecet membuat ibu kapok menyusui Si Kecil.
Berikut perawatan yang bisa dilakukan untuk mengobati puting yang lecet akibat
menyusui, yaitu:
a. Gunakan ASI
Menurut studi dalam ACS Publications, ASI yang diproduksi oleh tubuh ibu
sebenarnya mengandung anti-bakteri, sehingga bisa digunakan untuk mengobati
puting lecet dan mengurangi rasa sakitnya. Caranya, oleskan beberapa tetes ASI
pada area puting yang lecet sebelum dan sesudah menyusui, kemudian angin-
anginkan hingga kering.
Bahan-bahan alami seperti minyak zaitun, minyak kelapa atau minyak almond
berkhasiat melembapkan area puting yang lecet. Selain itu, ibu dapat menggunakan
tea tree oil yang mengandung antiseptik, sehingga mampu mengobati puting lecet
lebih cepat. Kandungan tersebut dapat mencegah masalah lain yang dapat
menghambat pemulihan puting yang sakit
Pola makan yang sehat dan seimbang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
serta membantu melawan beberapa infeksi jamur yang rentan terjadi ketika puting
lecet. Pastikan ibu banyak mengonsumsi buah dan sayuran, serta vitamin atau
suplemen. (Cindy 191520002)
2. Saat putting susu ibu lecet sampai luka bahkan berdarah, lebih baik ibu tidak
berhenti menyusui bayi. Ibu juga tidak perlu ragu karena darah dari puting ibu yang
pecah-pecah itu tidak berbahaya bagi bayi. Apabila hanya salah satu saja dari puting
susu ibu yang lecet, maka ibu masih bisa tetap menyusui bayi dengan payudara
darah yang sebelah nya. Sebaiknya ibu tidak melakukan pompa asi pada bagian
payudara yang lecet, karena takut nya akan bertambah parah. Biasanya jika hanya
lecet maka proses penyembuhan nya tidak akan lama, jadi ibu masih tetap bisa
memberikan ASI eksklusif pada bayi dengan payudara yang bagian sebelah nya.
Sehingga pemberian sufor sejauh ini memang bisa di minimalisir. (Cindy
1915201002)
Kenapa Ibu sakit yang menderita hepatitis, HIV tidak di perkenankan untuk
menyusui bayinya apakah ada penyebabnya ?
Jawaban :
Ibu yang mengidap hepatitis sangat bisa menularkan penyakit ini pada sang buah
hati, salah satunya adalah melalui ASI yang diberikan ibu pada anak. Namun,
apakah ibu yang sedang menyusui dan mengidap hepatitis lantas tidak boleh
menyusui Si Kecil? Nah hal ini kembali lagi, bergantung pada jenis hepatitis yang
diidap ibu. Hepatitis A merupakan jenis hepatitis yang paling sering terjadi.
Penularannya bisa melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, juga
dari kontak langsung. Jika ibu mengidap hepatitis A, tidak masalah untuk tetap
memberikan ASI pada sang buah hati. Pasalnya, hepatitis A tidak menular melalui
ASI, bahkan tidak ditemukan adanya virus penyakit ini di dalam ASI.
2. Kalau ibu menggunakan bra yang berisi besi apa akibatnya? Apakah berpengaruh
dalam menyusui?
Jawaban:
1. Yang benar itu bayi bingung putting. Bayi bingung putting adalah suatu
keadaan dimana bayi merasa bingung atau kesulitan dalam menyusui
langsung dari payudra ibu karena sering bergonta ganti dari menyusui
secara langsung ke susu botolan. (Davina-1915201003)
2. Penggunaan bra yang berisi kawat atau underwire bra sebenarnya tidak
msalah, tapi perlu dipantau apakah pada saat menggunakannya terjadi
perubahan dalam produksi ASI atau tidak. Selain itu perhatikan dari segi
kenyamanannya. Apabila underwire bra dirasa kurang nyaman, segera ganti
dan jangan dipaksakan. (Davina-191520103)
Jawaban :
Untuk mengetahui apakah bayi sudah cukup ASI atau belum, bisa dilihat dari tanda-
tanda yang di perlihatkan oleh bayi. Jika bayi sudah merasa cukup ASI dia akan
mulai mengacuhkan payudara dan menutup mulutnya saat ditawarkan payudara.
Selain itu ketika sedang menyusu dan ia merasa puas dia akan dengan sendirinya
melepaskan payudara dari mulutnya. (Deanti- 1915201004)
Selain itu, apabila bayi merasa sudah cukup ASI ia akan tampak tenang dan tidak
rewel. Ia dapat tidur dengan nyaenyak dan tampak ceria setelah bangun tidur.
Kemudian, payudara ibu akan terasa lebih lembut atau lunak karena sudah terjadi
pengosongan ASI. Pada bayi yang cukup asi, proses defekasinya juga baik, feses
berwarna kuning, urinenya pun berwarna kuning. (Davina-1915201003)
Pertanyaan dari kelompok 3 ke kelompok lain :
A. Kelompok 1
1. Dikatakan bahwa ada dampak penyapihan itu haid menjadi tidak teratur
karena ada hormon prolaktin. Nah, apakah hormon tersebut berpengaruh
terhadap ovulasi? (Davina 1915201003)
Jawabannya:
Hormon prolaktin ini mempengaruhi ovulasi. Selain itu juga ada perubahan
hormon, nah kan biasanya kita ngeluarin asi ni, hormon prolaktin berkerja.
Kalau tiba tiba berhenti menyusui, prolaktin yang biasanya berperan tiba
tiba menurun dia kan karena berhenti asi. Nah kemungkinan kalau
prolaktinnya gateratur, mungkin hormon lain juga bakal berantakan, bisa
esktrogen naik,fsh naik. Sehingga apabila hormon hormon itu berantakan
kita bisa stress juga, moody gitu. Kalau stress bisa juga keganggu siklus
haidnya (Shierly 1915201014).
Jadi pada saat ibu menyusui, hormon prolaktin yang tinggi juga
memengaruhi siklus ovulasi sehingga menghambat kehamilan di saat
sedang menyusui. Seiring berjalannya waktu, kadarprolaktin akan kembali
normal sehingga ibu bisa berovulasi dan hamil kembali. Prolaktin
merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar hipofisis di otak.
Bila kadar prolaktin tinggi akan menyebabkan reaksi umpan balik negatif
yang membatasi produksi dua hormon yang punya peran penting dalam
proses ovulasi yakni hormon GnRH dan FSH. (Linda-1915201008)
B. Kelompok 4
1. Hindmilk itu apa? (Davina-1915201003)
Jawabannya :
Hind milk ituu ASI yang ada pada bagian belakang sel atau disebut juga
ASI belakang. Hindmilk akan keluar saat sesi menyusu hampir berakhir.
Tekstur hindmilk kental dan mengandung lemak sehingga membuat bayi
merasa kenyang. Kedua jenis ASI tersebut sama pentingnya.
(Eyin-1915201010)
Hindmilk itu adalah ASI yang keluar pada saat sesi terakhir, seperti masa
menuju selesainya menyusui. Kandungan pada hindmilk itu sangat tinggi
kandungan lemaknya dibandingkan pada saat pertama menyusui.
(Alicya-1915201001)
2. Ijin bertanya, bagaimana cara nya kita dpt mendeteksi apakah bayi
mengidap galaktosemia, dan sejak usia berapa bisa di lakukan pemeriksaan
nya? (Cindy 1915201002)
Jawabannya :
3. Bayi yang ibunya diabetes itu mesti dipantau juga kadar gula darahnya.
Berarti ini karena efek takutnya diabetesnya itu menurun ke anaknya ya?
Berarti ASI nya ini tidak terpengaruh sama diabetesnya atau tetap sehat?
(Davina-1915201003)
Jawabannya:
Ibu yang diabetes tetap aman menyusui bayinya karena diabetesnya tidak
berpengaruh sama ASI nya. Jadi, bayinya itu gula darahnya tidak akan
tinggi dan tetap aman saat menyusui. (Eyin-1915201010)
VI. DOKUMENTASI
3. Penyimpanan ASI
a. ASIP disimpan pada suhu ruang (250C) bisa bertahanan <6
jam
b. ASIP disimpan pada kotak pendingin bisa bertahan <24 jam
c. ASIP yang disimpan di lemari es bisa bertahan <5 hari
d. ASIP ditaruh di Freezer pada lemari es 1 pintu bisa bertahan
<2 minggu
e. ASIP disimpan pada deep freezer bisa bertahan <6 bulan
5. Susu Pengganti
Merupakan cairan yang menggantikan ASI sebagai asupan utama
bayi untuk memenuhi kebutuhannya.
E. DOKUMENTASI :
2. KELOMPOK 2 :
A. SPEAKER : Semua Anggota
B. MATERI : GANGGUAN PAYUDARA TIDAK MENYUSUI
C. DURASI : 14 MENIT
D. PEMBAHASAN MATERI
E. DOKUMENTASI
❖ PEMBAHASAN
Pengertian Penyapihan
Waktu Penyapihan
Sebenarnya tidak ada aturan khusus untuk menyapih anak, tetapi ibu dapat
menyapih bayinya dari usia 6 bulan dan maksimal umur 2 tahun.
Alasan Penyapihan
a. Umur
Bila masa ASI Eksklusif itu habis di usia 6 bulan maka anak akan
memerlukan nutrisi tanbahan, misalnya memberikan MPASI, kemudian
untuk anak yang berusia 2 tahub tapi tidak mau berhenti menyusui hal ini
juga merupakan salah satu alasan dalam penyapihan.
b. Pekerjaan Ibu
Misalnya si ibu adalah wanita karier otomatis ibu sibuk dengan
pekerjaannya dan tidak bisa memberikan ASI 24 jam kepada anaknya
sehingga ibu tersebut memutuskan untuk memberikan susu formula
c. Anak Yang Sedang Tumbuh Gigi
Misalnya si anak yang sedang tumbuh gigi suka geregetan dan suka gigit
puting susu ibu, otomatis si ibu akan merasakab sakit dan nyeri sehingga
memutuskan untuk menyapih anaknya.
d. Status Kesehatan Ibu
Apabila kondisi ibu buruk sehingga membutuhkan obat-obat dari dokter,
jika ibu mengonsunsi obat tersebut otomatis kandungan ASI tersebut juga
menjadi buruk, yang awalnya ASI itu bagus untuk bayi.
e. Kebudayaan
Tidak lepas dari kebudayaan, misalnya ada budaya yang mengharuskan
orang tua untuk menyapih anaknya yang berumur 1 tahun, kemudian
pengetahuan masyarakat begitu kurang mengenai hal tersebut, maka
masyarakat akan mengira hal tersebut memang suatu kewajiban untuk
menyapih anaknya yang sudah berusia 1 tahun .
• Payudara Bengkak
Menghentikan bayi menyusu dari payudara atau biasa disebut menyapih
menjadi masa yang emosional bagi ibu dan si bayi karena kebanyakan bayi
mendapatkan ketenangan setelah menyusu kepada ibunya. Payudara dari
ibu menyusui bengkak akibat ASI terlalu penuh.
Ibu menyusui yang mengalami pembengkakan pada payudaranya pasca
menyapih kurang lebih mengalami pembekakan sampai 2 minggu dan
disertai dengan panas dan berat pada payudara. Namun, ada juga ibu yang
menyusui menjadi sakit dan demam.
• Anak Alergi
Ibu menyusui gagal menyapih karena anak berisiko mengalami alergi jika
mengonsumsi makanan atau minuman selain dari ASI.
Inilah mengapa alasan dianjurkannya bayi disapih setelah berumur 6 bulan
ke atas untuk mencegah masalah tersebut.
Penunda penyapihan apabila tunggu sampai anak benar-benar tidak
mengalami alergi seperti itu setidaknya umur 1 tahun.
Dianjurkan untuk menghindari produk susu sapi atau produk berbahan susu
sapi.
• Anak Sakit
Pada saat anak sakit seperti mengalami flu atau sedang dalam pertumbuhan
gigi, sedang atau setelah masuk rumah sakit, tidak berada dalam kondisi
yang sehat proses penyapihan harus ditunda dulu sampai anak sehat.
Dampak Penyapihan
3. KELOMPOK 4 :
A. SPEAKER : Semua Anggota
B. MATERI : GANGGUAN PAYUDARA TIDAK MENYUSUI
C. DURASI : 11 MENIT
D. PEMBAHASAN MATERI
1. Definisi
Menyusi tidak efektif merupakan suatu kondisi dimana ibu dan bayi
mengalami ketidakpuasan atau kesulitan pada saat menyusui (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Kegagalan dalam proses menyusui
sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik
masalah pada ibu ataupun pada bayinya. Pada sebagian ibu yang
tidak paham masalah ini, kegagalan menyusui sering dianggap
masalah yang diakibatkan oleh anaknya saja. Masalah menyusui
dapat juga diakibatkan karena keadaan khusus, selain itu ibu sering
mengeluh bayi menangis atau menolak menyusu sehingga ibu
beranggapan bahwa ASInya tidak cukup, atau ASInya tidak enak,
tidak baik, sehingga sering menyebabkan ibu mengambil keputusan
untuk menghentikan menyusui (Maryunani, 2015).
c. Payudara bengkak
Pada hari pertama sekitar dua sampai empat jam, payudara
sering terasa penuh dan nyeri yang disebabkan karena
bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI
mulai diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak. Penyebab
dari payudara ibu menjadi bengkak diantaranya, posisi mulut
bayi dan putting susu ibu salah, produksi ASI yang berlebihan,
terlambat menyusui, pengeluaran ASI yang jarang, serta waktu
menyusui terbatas.
d. Mastitis atau abses payudara
Mastitis yaitu peradangan pada payudara. Payudara menjadi
merah, bengkak dapat pula di sertai rasa nyeri atau panas, suhu
tubuh meningkat, serta pada bagian dalam terasa ada masa padat
(lump). Hal ini terjadi pada masa nifas sekitar satu sampai tiga
minggu setelah persalinan yang diakibatkan oleh sumbatan
saluran susu yang berlanjut, kurangnya ASI yang dihisap atau
dikeluarkan, serta kebiasaan menekan payudara dengan jari atau
karena tekanan baju atau BH.
b. Faktor eksternal
1) Orang penting sebagai referensi keluarga
Orang penting seperti suami ataupun keluarga biasanya dapat
mempengaruhi perilaku ibu dalam menyusui. Bila orang
tersebut sangat dipercayai dalam kehidupannya maka apapun
yang orang tersebut katakan atau perbuat segera diikuti dan
dicontoh, seperti misalnya dalam pemberian ASI, maka
dukungan dari keluarga sangat diperlukan dalam proses
kelancaran pemberian ASI pada bayi.
2) Sosial ekonomi
Sosial ekonomi dalam keluarga dapat memengaruhi
kemampuan keluarga untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan. Biasanya, keluarga yang memiliki penghasilan
kurang akan lebih memahami tentang pentingnya menyusui dan
memberikan ASI kepada bayinya dari baru lahir hingga berusia
enam bulan, sebaliknya jika keluarga tersebut berpenghasilan
yang lebih akan memiliki peningkatan daya tarik dalam
pembelian sesuatu yang dianggapnya lebih praktis, seperti
misalnya pemberian susu formula.
3) Pengaruh iklan susu formula
Semakin meningkatnya promosi terhadap susu formula atau
yang biasa disebut dengan pendamping ASI (PASI) maka ibu
akan lebih banyak mendapatkan informasi mengenai
keunggulan produk susu tersebut yang menyebabkan ibu
berpikiran bahwa pemberian susu formula dianggap sama
bahkan lebih praktis dan dapat membantu ibu mempermudah
proses pemberian nutrisi kepada bayinya, sehingga tidak
menutup kemungkinan ibu enggan untuk menyusui bayinya.
4) Budaya
Nilai-nilai, kebiasaan, perilaku, serta penggunaan sumber-
sumber dalam masyarakat akan menghasilkan suatu
kebudayaan pada daerah setempat. Kebudayaan tersebut
terbentuk dalam waktu yang cukup lama. Kebudayaan tersebut
selalu berubah baik cepat maupun lambat sesuai dengan
peradaban umat manusia (Notoatmodjo, 2007).
a. Mengidap HIV
Umumnya kontraindikasi menyusui yaitu pada ibu yang
terinfeksi HIV di negara maju. Seorang ibu yang menderita HIV
dapat menularkan virus tersebut ke anaknya melalui ASI saat
menyusui. Karena tidak memiliki obat, seorang ibu tidak boleh
menyusui jika mengidap HIV.
b. Infeksi Tuberkulosis Aktif
“Infeksi aktif kuman tuberkulosis yang belum mendapatkan
pengobatan adekuat,” dr. Margaret menyebutkan kondisi lain
penyebab ibu tidak boleh menyusui. Tuberkulosis (TB) adalah
infeksi bakteri di paru-paru. Penyakit ini ditularkan melalui
pernapasan, bukan dengan menyusui atau ASI. Namun, seorang
ibu dapat memberikan TBC aktif kepada anak melalui batuk,
bersin, dan sentuhan.
c. Ibu yang Kecanduan Obat Terlarang
Penggunaan obat-obatan terlarang tidak sesuai dengan
kehamilan, menyusui, atau mengasuh anak. Selain ilegal,
narkoba juga berbahaya bagi ibu dan anaknya. "Ibu tidak boleh
menyusui jika kecanduan dengan obat-obat terlarang atau drug
abuse,” tutur dr. Margaret Karena obat-obatan ini akan masuk
ke dalam ASI yang diberikan kepada bayi. Ketika bayi
menerima obat-obatan terlarang melalui ASI, dapat
menyebabkan anak mudah marah, mengantuk, pemberian
makanan yang buruk, masalah pertumbuhan, kerusakan
neurologis, dan bahkan kematian.
d. Saat Bayi Mengidap Galaktosemia
Selanjutnya, dr. Margaret Mutiaratirta menyebutkan bahwa
bayi dengan kondisi tidak dapat mencerna laktosa dalam ASI
seperti galactosemia, ibu juga tidak diperbolehkan untuk
menyusui Si Kecil. Jadi, jika seorang bayi dinyatakan positif
menderita galaktosemia, ia tidak dapat menyusu dari ibu atau
mengambil ASI dalam botol.
E. DOKUMENTASI :