Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI 4

PRAKTIKUM DASAR KUALITAS DAYA

Membandingkan Meter Analog Dan True Rms Pada Pengukuran


Beban Inverter 3 Fasa

Nama : Rafiif Ariesandi Rola Pratama


NRP : 1310197016
Kelas : 3 D4 PLN
Dosen : Bpk. Indhana Sudiharto, ST. MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2021
1. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat memahami prinsip dasar pengukuran daya beban non liner tiga
fasa dengan inverter dan motor induksi.
2. Praktikan dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil praktikum

2. DASAR TEORI
Dewasa ini banyak jenis beban yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses
diindustri. Misalnya pengaturan flow atau aliran udara dengan menggunakan damper
atau katup-katup udara, pengaturan flow atau aliran air dengan menggunakan control
valve, pengaturan kecepatan motor dengan mengunakan sistem transmisi yang
variable speed. Pengaturan-pengaturan seperti model tersebut di atas biasanya
menggunakan jenis motor induksi yang berputar dengan kecepatan konstan,
pengaturan dilakukan di katup-katup, control valve dan sistem transmisi. Namun cara
seperti ini terasa kurang efisien dalam pemakaian daya, terutama pada disaat
pengoperasian untuk flow rendah, kecepatan rendah atau bahkan saat berhenti karena
motor tetap berputar dengan kecepatan konstan sehingga pemakaian daya tetap besar.
Gambar 1 mengilutrasikan motor untuk penggerak blower yangaliran
udaranya diatur melalui damper, dalam hal ini putaran motor tetap konstan meskipun
flow udara diatur melalui damper dari minimum sampai maksimum.

Gambar 1. Motor induksi sebagai penggerak blower

Variable Speed Drive(VSD) merupakan solusi untuk persoalan di atas. VSD


digunakan untuk pengaturan kecepatan motor secara elektronik, sehingg dalam
aplikasinya untuk kontrol flow/aliran udara, air, konveyor dll sudah tidak diperlukan
lagi adanya control valve, katup2 maupun variable spped tranmisi, karena dengan
mengatur kecepatan motor akan diperoleh pengaturan flow udara/air maupun
kecepatan konveyor.
Teknologi VSD yang dipakai adalah teknik V/F konstan, artinya pada saat
ingin menurunkan putaran motor induksi dengan cara menurunkan frekuensinya maka
tegangan juga harus diturunkan demikian juga sebaliknya, sehingga besarnya fluksi
motor tetap dan motor akan mendapatkan torsi yang tetap besar.
Gambar 2 mengilustrasikan motor induksi yang disuplai dengan inveter VSD
untuk mengatur aliran udara dari blower dengan mengatur kecepatan motor.

Gambar 2. Motor induksi yang disuplai melalui VSD


untuk pengaturan kecepatan dan aliran udara

Penghematan daya diperoleh saat motor dioperasikan pada kecepatan rendah


dibawah kecepatan nominalnya. Dari rumus daya

P = √ 3 VIcosφ kW

Maka pada saat motor dioperasikan pada kecepatan rendah dengan cara menurunkan
frekuensi motor akan diperoleh penurunan tegangan sehingga pemakian daya juga
akan turun sehingga diperoleh efisiensi daya.
Cara kerja inverter adalah merubah dari tegangan dc menjadi tegangan ac
dengan frekuensi yang bisa diatur / diubah-ubah. Pengaturan frekuensi dengan cara
teknik switching transistor inverternya. Akibat switching ini menyebabkan bentuk
gelombang tidak sinusoidal sehingga menghasilkan distorsi pada PF dimana PF ≠
DPF sehingga menimbulkan kerugian daya.
3. RANGKAIAN PERCOBAAN
a. Beban R

b. Beban RL

4. ALAT DAN BAHAN


1. 3 phase sinusoidal voltage source
2. 1 phase sinusoidal voltage source
3. Triangular wave voltage source
4. MOSFET
5. Induction Motor
6. Capacitor
7. Resistor
8. Inductor
9. Diode
10. Comparator
11. Voltmeter
12. Amperemeter
13. NOT gate
14. On-off switch controller
15. 3 phase wattmeter
16. 3 phase VA-power factor meter
17. 3 phase VAR meter

5. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian dengan beban R dan beban RL.
Kemudian ukur tegangan, arus, daya dari penunjukan wattmeter, power factor,
daya nyata dan daya rekatif dari alat tersebut. Ukur untuk 3 frekuensi yang
berbeda.
3. Masaukkan pada tabelpercobaan dan hitunglah nilai teori dari masing-masing
parameter yang dicari.
4. Bandingkahn hasilpengukuran secara praktek dan perhitungan secara teori.

6. DATA PENGUKURAN
a. F = 10 Hz
Qp
Beban VLL (V) ILL (A) cosφ Sp (VA) Pp (W) St (VA) Pt (W)
(VAR)
R 379,9 37,9 0,95 24967,8 23841,9 291,4 24938,4 24938,4
RL 379,9 37,9 0,95 24964,8 23839,5 293,1 24938,4 24938,4

Beban R
Perhitungan daya nyata (S) :

S = √ 3Rx VL-L x ILine


 Beban
S = √ 3 x VL-L x ILine
S = √ 3 x 379,9 x 37,9 = 24938,4 (VA)
Perhitungan daya aktif (P) :

P = √ 3Rx VL-L x ILine x cos phi


 Beban
P = √ 3 x VL-L x ILine x cos phi
P = √ 3 x 379,9 x 37,9 x 0,95 = 24938,4 (W)
Perhitungan error daya nyata teori dan daya nyata praktek

% error S =
¿ Spraktek – Steori∨ ¿ ¿x100%
Steori
 Beban R
¿
% error S = ¿ 24967,8 – 24938,4∨ 24938,4 ¿ x 100% = 0,11%

Perhitungan error daya aktif teori dan daya aktif praktek

% error P =
 ¿ Beban R – Pteori∨
Ppraktek ¿ ¿
Pteori x100% ¿
% error P = ¿ 23841,9 – 24938,4∨ ¿
24938,4 x 100% = 4,4%
Beban RL
Perhitungan daya nyata (S) :

S = √ 3Rx VL-L x ILine


 Beban
S = √ 3 x VL-L x ILine
S = √ 3 x 379,9 x 37,9 = 24938,4 (VA)
Perhitungan daya aktif (P) :

P = √ 3Rx VL-L x ILine x cos phi


 Beban
P = √ 3 x VL-L x ILine x cos phi
P = √ 3 x 379,9 x 37,9 x 0,95 = 24938,4 (W)
Perhitungan error daya nyata teori dan daya nyata praktek

% error S =
¿ Spraktek – Steori∨ ¿ ¿x100%
Steori
 Beban R
¿
% error S = ¿ 24964,8 – 24938,4∨ 24938,4 ¿ x 100% = 0,11%

Perhitungan error daya aktif teori dan daya aktif praktek

% error P =
 ¿ Beban R – Pteori∨
Ppraktek ¿ ¿
Pteori x100% ¿
% error P = ¿ 23839,5 – 24938,4∨ ¿
24938,4 x 100% = 4,4%

b. F = 30 Hz
Qp
Beban VLL (V) ILL (A) cosφ Sp (VA) Pp (W) St (VA) Pt (W)
(VAR)
R 379,9 37,9 0,95 24967,9 23839 291,4 24938,4 23691
RL 379,9 37,9 0,95 24964,8 23836,7 293,1 24938,4 23691

Beban R
Perhitungan daya nyata (S) :

S = √ 3Rx VL-L x ILine


 Beban
S = √ 3 x VL-L x ILine
S = √ 3 x 379,9 x 37,9 = 24938,4 (VA)
Perhitungan daya aktif (P) :

P = √ 3Rx VL-L x ILine x cos phi


 Beban
P = √ 3 x VL-L x ILine x cos phi
P = √ 3 x 379,9 x 37,9 x 0,95 = 24938,4 (W)
Perhitungan error daya nyata teori dan daya nyata praktek

% error S =
¿ Spraktek – Steori∨ ¿ ¿x100%
Steori
 Beban R
¿
% error S = ¿ 24967,9 – 24938,4∨ 24938,4 ¿ x 100% = 0,11%

Perhitungan error daya aktif teori dan daya aktif praktek

% error P =
 ¿ Beban R – Pteori∨
Ppraktek ¿ ¿
Pteori x100% ¿
% error P = ¿ 23839 – 24938,4∨ ¿
24938,4 x 100% = 4,3%
Beban RL
Perhitungan daya nyata (S) :

S = √ 3Rx VL-L x ILine


 Beban
S = √ 3 x VL-L x ILine
S = √ 3 x 379,9 x 37,9 = 24938,4 (VA)
Perhitungan daya aktif (P) :

P = √ 3Rx VL-L x ILine x cos phi


 Beban
P = √ 3 x VL-L x ILine x cos phi
P = √ 3 x 379,9 x 37,9 x 0,95 = 24938,4 (W)
Perhitungan error daya nyata teori dan daya nyata praktek

% error S =
¿ Spraktek – Steori∨ ¿ ¿x100%
Steori
 Beban R
¿
% error S = ¿ 24964,8 – 24938,4∨ 24938,4 ¿ x 100% = 0,11%

Perhitungan error daya aktif teori dan daya aktif praktek

% error P =
 ¿ Beban R – Pteori∨
Ppraktek ¿ ¿
Pteori x100% ¿
% error P = ¿ 23836,7 – 24938,4∨ ¿
24938,4 x 100% = 4,3%
c. F = 50 Hz
Qp
Beban VLL (V) ILL (A) cosφ Sp (VA) Pp (W) St (VA) Pt (W)
(VAR)
R 379,9 37,9 0,95 24967,9 23835,8 291,5 24938,4 23691
RL 379,9 37,9 0,95 24965,4 23833 293,2 24938,4 23691

Beban R
Perhitungan daya nyata (S) :

 Beban
S = √ 3Rx VL-L x ILine
S = √ 3 x VL-L x ILine
S = √ 3 x 379,9 x 37,9 = 24938,4 (VA)
Perhitungan daya aktif (P) :

P = √ 3Rx VL-L x ILine x cos phi


 Beban
P = √ 3 x VL-L x ILine x cos phi
P = √ 3 x 379,9 x 37,9 x 0,95 = 24938,4 (W)
Perhitungan error daya nyata teori dan daya nyata praktek

% error S =
¿ Spraktek – Steori∨ ¿ ¿x100%
Steori
 Beban R
¿
% error S = ¿ 24967,9 – 24938,4∨ 24938,4 ¿ x 100% = 0,11%

Perhitungan error daya aktif teori dan daya aktif praktek

% error P =
 ¿ Beban R – Pteori∨
Ppraktek ¿ ¿
Pteori x100% ¿
% error P = ¿ 23835,8 – 24938,4∨ ¿
24938,4 x 100% = 4,4%
Beban RL
Perhitungan daya nyata (S) :

 Beban
S = √ 3Rx VL-L x ILine
S = √ 3 x VL-L x ILine
S = √ 3 x 379,9 x 37,9 = 24938,4 (VA)
Perhitungan daya aktif (P) :

P = √ 3Rx VL-L x ILine x cos phi


 Beban
P = √ 3 x VL-L x ILine x cos phi
P = √ 3 x 379,9 x 37,9 x 0,95 = 24938,4 (W)
Perhitungan error daya nyata teori dan daya nyata praktek

% error S =
¿ Spraktek – Steori∨ ¿ ¿x100%
Steori
 Beban R
¿
% error S = ¿ 24965,4 – 24938,4∨ 24938,4 ¿x 100% = 0,11%

Perhitungan error daya aktif teori dan daya aktif praktek

% error P =
 ¿ Beban R – Pteori∨
Ppraktek ¿ ¿
Pteori x100% ¿
% error P = ¿ 23833 – 24938,4∨ ¿
24938,4 x 100% = 4,3%
7. ANALISIS
8. KESIMPULAN
9. LAMPIRAN
Beban Gambar
R,
f=
10Hz
R,
f=
30Hz
R,
f=
50Hz

RL,
f=10Hz
RL,
f=30Hz
RL,
f=50Hz

Anda mungkin juga menyukai