Anda di halaman 1dari 4

4.

1   Perhitungan
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan

Hambata Frek Day Vline Vphase I I phase Putara I Resistansi Cos π


n a line n

(mA)

Ω Hz Watt V R S T mA R S T Rpm R S T

0 50 37 229 23 229 228 383 0,33 0,30 0,287 2955 326 321 288 0,24
0 8

5 50 34,5 229 23 228 228 373 0,32 0,31 0,285 2950 338 316 288 0,24
0 2

10 50 34,5 229 23 228 229 370 0,33 0,31 0,287 2953 332 314 289 0,23
0

15 50 38,5 229 23 229 229 376 0,32 0,30 0,30 2948 319 322 300 0,24
0

20 50 30,0 230 23 229 230 360 0,31 0,3 0,25 2947 310 304 300 0,21
0

25 50 35,4 229 23 229 228 367 0,31 0,31 0,29 2948 325 316 287 0,23
0 6

Menggunakan data yang didapat ketika melakukan percobaan, didapatkan


perhitungan berikut dengan variasi perhitungan menggunakan hambatan 10Ω. 
 Perhitungan cos  
P= 3 x Vline x Iline x cos ϕ
cos ϕ=p√3×Vline×Iline
cos ϕ=34,53×229×0.370
cos ϕ=0,235
 Error cos 
Error=꘡ Cos perhitungan -Cos percobaan Cos perhitungan ꘡  x 100 %

Error= ꘡ 0,235 - 0,23 0,235 ꘡  x 100 %


Error=0.021 %
 Perhitungan Daya
P= 3 x Vline x Iline x cos ϕ
P= 3 x 229 x 0,370 x 0,235
P=34,488 Watt   

 Error Daya
Error=꘡ Daya  perhitungan -Daya percobaan Daya  perhitungan ꘡  x 100 %

Error= ꘡ 34,488 - 34.5 34,488 ꘡  x 100 %


Error=0.0003 %

 Perhitungan Torsi
τ=P x 602π x N
τ=34,5 x 602π x 2953
τ=0,112 Nm
Setelah melakukan perhitungan di atas didapatkan data sebagai berikut : 

Hambata Daya Cos Cos Error Daya Torsi Error


n Perhitungan Perhitungan Display Cos Data (Nm) Daya
(Ω)

10 34,488 0,235 0,23 0.021 34,5 0,112 0.0003%


%

4.2   Analisa Grafik 


4.2.1 Grafik Hubungan Torsi dengan RPM

Grafik 4.1 Torsi dan RPM


Dilihat pada grafik diatas dapat diketahui bahwa grafik mengalami ketidakstabilan
yang disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan alat ukur atau kesalahan dalam
pembacaan yang ditampilkan alat ukur. Seharusnya nilai torsi berbanding terbalik
dengan nilai RPM sesuai dengan rumus berikut ini :
τ =  (P x 60)/(2Π x n)

4.2.2 Grafik Hubungan Daya dan Cos


Dilihat pada grafik diatas dapat diketahui bahwa grafik mengalami ketidakstabilan
yang disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan alat ukur atau kesalahan dalam
pembacaan yang ditampilkan alat ukur. Semestinya, hubungan daya dan cos berbanding
lurus, sesuai dengan rumus berikut : 
P = √3  x 〖Vline  x Iline  x cosθ〗

4.2.3 Grafik Hubungan Hambatan dengan RPM

Dilihat pada grafik diatas, diketahui bahwa grafik menunjukkan bahwa apabila
hambatan semakin besar, maka putaran motor akan semakin lambat, atau dapat disebut
hubungan antara hambatan dan RPM adalah berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan
rumus berikut ini : 
N = p2𝜋𝑇
  N = v22𝜋𝑇R

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Nilai Frekuensi pada praktikum ini dapat dilihat melalui monitor ukur single/three
phase measurement dan pada setiap variasi hambatan, nilai frekuensi yang dihasilkan
sama. 
2. Nilai Daya dapat dilihat pada monitor alat ukur single/three phase measurement dan
bisa juga dari perhitungan menggunakan persamaan P = 3 x Vline x Iline x cos ϕ .
Nilai daya dari percobaan dan perhitungan memiliki nilai error sebesar 7,57 %
3. Nilai Tegangan Line (Vline) dapat dilihat pada monitor alat ukur single/three phase
measurement. Nilai Vline pada setiap nilai hambatan tidak memiliki perbedaan yang
terlalu besar. 
4. Nilai Tegangan phase diukur dengan menggunakan monitor alat ukur single/three
phase measurement.  
5. Nilai Arus Line (Iline) dapat dilihat pada monitor alat ukur single/three phase
measurement memiliki nilai yang hampir sama pada setiap hambatan yang diberikan.
6. Nilai Arus Phase diukur menggunakan dengan alat Tang Meter. 
7. Putaran motor dapat diukur dengan alat Tachometer. Nilai putaran semakin besar
ketika hambatan yang diberikan semakin kecil. 
8. Nilai Torsi dapat dicari menggunakan persamaan τ=P x 602π x N . Nilai torsi akan
menurun jika rpm (N) dinaikkan begitu juga sebaliknya. Apabila daya (P) dinaikkan
maka torsi akan meningkat. 
9. Nilai cos ϕ dapat diukur dengan melihat layar single/three phase measurement dan
dengan menggunakan persamaan cos ϕ = P : ( x Vline x Iline). Nilai cos ϕ dari data
yang didapatkan dengan nilai persamaan memiliki nilai error sebesar 0.021 %.

5.2 Saran 
Bagi praktikan yang akan melakukan praktikum sebaiknya sebelum melakukan
percobaan sebaiknya diperlukan pengecekkan pada alat yang akan digunakan pada
percobaan, untuk memastikan alat dalam kondisi ideal. Sehingga data yang didapat minim
terjadinya error yang diakibatkan karena kerusakan alat.

Anda mungkin juga menyukai