Anda di halaman 1dari 52

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

TULISAN ILMIAH

RANCANG BANGUN ALAT MONITORING KELEMBAPAN UDARA


DAN TANAH TANAMAN HIDROPONIK PAKCOY PADA GREEN
HOUSE BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)

Nama : Aldris Cardo Michel Dandi


NPM : 20119447
Jurusan : Sistem Komputer
Pembimbing : Ita Rusmala Dewi, S.Kom.,MT

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai


Gelar Setara Sarjana Muda

Jakarta
2022
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Aldris Cardo Michel Dandi
NPM : 20119447
Judul PI : RANCANG BANGUN ALAT MONITORING
KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH TANAMAN
HIDROPONIK PAKCOY PADA GREEN HOUSE
BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)
Tanggal Sidang : -
Tanggal Lulus : -

Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri
dan dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala
kutipan dalam bentuk apapun telah mengikuti kaidah, etika, yang berlaku.
Mengenai isi dan tulisan adalah merupakan tanggung jawab Penulis, bukan
Universitas Gunadarma.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh


kesadaran.

Jakarta, 26 Agustus 2022

(Aldris Cardo Michel Dandi)

2
LEMBAR PENGESAHAN

Judul PI : RANCANG BANGUN ALAT MONITORING


KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH TANAMAN
HIDROPONIK PAKCOY PADA GREEN HOUSE
BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)
Nama : Aldris Cardo Michel Dandi
NPM : 20119447
Tanggal Sidang : -
Tanggal Lulus : -

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing Kasubag sidang PI

(Ita Rusmala Dewi, S.Kom.,MT) (Dr. Sri Nawangsari, SE., MM., M.Ikom)

Ketua Jurusan Sistem Komputer

(Dr. Nur Sultan Salahudin, S.Kom, MT)

3
ABSTRAKSI

Aldris Cardo Michel Dandi 20119447


RANCANG BANGUN ALAT MONITORING KELEMBAPAN UDARA DAN
TANAH TANAMAN HIDROPONIK PAKCOY PADA GREEN HOUSE
BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)
Penulisan Ilmiah, Sistem Komputer, Universitas Gunadarma, 2022
Kata Kunci: Arduino Uno R3, hidroponik, Kontrol Otomatis, Sensor DHT, Sensor
Soil Moisture, Sensor Ultrasonik.

( xi + 34 + Lampiran )

Bercocok tanam ini menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia.


Akan tetapi, bagi sebagian orang terutama masyarakat perkotaan tidak memiliki
lahan yang cukup luas untuk bercocok tanam secara konvensional. Sehingga,
budidaya Hidroponik menjadi alternatifnya. Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan teknik Hidroponik adalah kelembapan udara dan kelembapan tanah.
Sehingga, pemilik melakukan pengecekan minimal sehari sekali untuk
memastikan kelembapan udara dan kelembapan tanah tetap stabil dengan
menyirami air dan fan tepat waktu. Ada kalanya pemilik tidak memiliki waktu
untuk melakukan perawatan berkala. penulis membuat sistem berbasis aplikasi
Android agar pemilik dapat memantau tanaman Hidroponiknya secara berkala.
Serta terdapat kontrol otomatis untuk mengalirkan air dan menyalanya fan sesuai
kebutuhan. Alat ini menggunakan Arduino Uno R3 sebagai pengolah data yang
dapat melakukan pengiriman melalui internet. Arduino Uno R3 akan terhubung
dengan sensor Soilmoisture untuk mengukur kelembapan tanah dan sensor DHT
untuk mengukur kelembapan udara. Dari hasil ujicoba yang dilakukan, jika suhu
melebihi 30°c maka fan akan menyala, dan jika kelembapan kurang dari 200 RH
maka mini pump dc akan menyala dan mengaliri air ke tanaman. Bagian terakhir
sensor Ultrasonik, jika ketinggian air pada penampungan telah kurang lebih dari
10cm maka akan memunculkan notisikasi pada aplikasi blynk yaitu “habis air”.

Daftar Pustaka (2012 - 2022)

4
ABTRACT

Aldris Cardo Michel Dandi 20119447


DESIGN AND CONSTRUCTION OF PAKCOY HYDROPONIC PLANTS
MONITORING EQUIPMENT IN THE GREEN HOUSE BASED ON IOT
(INTERNET OF THINGS)
Scientific Writing, Computer Systems, Gunadarma University, 2022
Keywords: Arduino Uno R3, Hydroponics, Automatic Control, DHT Sensor, Soil
Moisture Sensor, Ultrasonic Sensor.

( xiii + 34 + appendix)

Farming has become a trend among the people of Indonesia. However, for
most people, especially urban communities, they do not have large enough land
for conventional farming. Thus, hydroponic cultivation is an alternative. Factors
that influence the success of the hydroponic technique are air humidity and soil
moisture. So, the owner checks at least every day to ensure that the air humidity
and soil moisture remain stable by properly spraying the air and fan. There are
times when the owner does not have time to carry out periodic maintenance. the
author makes an Android application-based system so that owners can unite their
hydroponic plants on a regular basis. And there is an automatic control to drain
the water and turn on the fan as needed. This tool uses Arduino Uno R3 as a data
processor that can transmit via the internet. Arduino Uno R3 will be connected to
a Soilmoisture sensor to measure soil moisture and a DHT sensor to measure air
humidity. From the results of the experiments carried out, if the temperature
exceeds 30°c then the fan will turn on, and if the humidity is less than 200 RH
then the dc mini pump will turn on and flow water to the plants. The last part of
the Ultrasonic sensor, if the water level in the reservoir has been more than 10cm,
it will display a notification on the blynk application that is "out of water".

Bibliography (2012 - 2022)

5
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Tulisan Ilmiah ini. Tulisan Ilmiah ini disusun guna melengkapi
sebagian syarat dalam mencapai gelar Setara Sarjana Muda pada jurusan Sistem
Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas
Gunadarma. Adapaun judul Tulisan Ilmiah ini adalah “RANCANG BANGUN
ALAT MONITORING KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH TANAMAN
HIDROPONIK PAKCOY PADA GREEN HOUSE BERBASIS IOT (INTERNET
OF THINGS)”
Walaupun banyak kesulitan yang Penulis harus hadapi ketika menyusun
Penulisan Ilmiah ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
akhirnya tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas
Gunadarma.
2. Prof. Dr. rer-nat Achmad Benny Mutiara, SSi., SKom., selaku Dekan
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma.
3. Dr. Nur Sultan Salahuddin, SKom., MT., selaku Ketua Jurusan Sistem
Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas
Gunadarma.
4. Dr. Sri Nawangsari, SE., MM.,M,Ikom selaku Kepala Sub Bagian Sidang
Penulisan Ilmiah Universitas Gunadarma.
5. Ibu Ita Rusmala Dewi, S.KOM.,MT selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan
bimbingan agar Penulisan Ilmiah ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh Dosen Universitas Gunadarma yang telah memberikan bekal ilmu
kepada penulis.

6
7. Bapak Lambok Sihombing dan Ibu Riris Permawaty.S selaku orang tua
penulis, serta keluarga yang selalu memberikan semangat dan kepercayaan
untuk terus maju dalam Penulisan Ilmiah ini.
8. Mawar Mellyana rekan penulis yang sering menghabiskan waktu si
penulis dalam mengerjakan Penulisan Ilmiah ini. Namun dirinya ikut serta
membantu dalam pembuatan Penulisan Ilmiah ini
9. Alif Aldira, Ilyas Nuryahya, dan Adhitya Hadi yang ikut membantu dalam
pembuatan Penulisan Ilmiah ini.
10. Terimakasih untuk teman teman kelas 3KB04 yang telah memberikan
semangat selama kuliah.
11. Devya Shafira P yang telah memberikan dukungan secara moril dan
memberikan semangat untuk penulis.
12. Serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Penulisan
Ilmiah ini secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa Penulisan Ilmiah ini jauh dari kata sempurna
dengan itu segala kritik dan saran yang menuntun kepada penyempurnaan
Penulisan Ilmiah ini sangat diharapkan dan diterima dengan terbuka. Serta penulis
berharap penulisan ini bermanfaat.
Jakarta, 26 Agustus 2022

(Aldris Cardo Michel


Dandi)

7
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI..........................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
ABSTRAKSI..........................................................................................................iv
ABTRACT...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
1. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Ruang Lingkup.............................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2

1.4 Metode Penelitian........................................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan..................................................................................3

2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
2.1 Tanaman Pakcoy..........................................................................................5

2.2 Internet Of Things (IOT)..............................................................................6

2.3 Arduino Uno R3...........................................................................................7

2.4 Soil Moisture................................................................................................8

2.5 DHT11.........................................................................................................9

2.6 Ultrasonik...................................................................................................10

2.7 Relay 2 Channel.........................................................................................11

2.8 Mini Pump DC...........................................................................................12

2.9 LCD 12C 16x2...........................................................................................12

2.10 Fan DC 12 V..............................................................................................13

8
2.11 Kabel Jumper.............................................................................................13

2.12 BLYNK......................................................................................................14

2.13 Flow chart..................................................................................................14

3. PEMBAHASAN................................................................................................19
3.1 Analisis Perancangan Perangkat Keras......................................................19

3.2 Analisis Rangkaian Secara Blok Diagram.................................................19

3.2.1 Blok Input.........................................................................................20

3.2.2 Blok Proses.......................................................................................20

3.2.3 Blok Output.......................................................................................21

3.3 Perancangan Alat.......................................................................................22

3.4 Analisa Rangkaian Secara Diagram Alur (Flowchart)..............................23

3.5 Analisa Program.........................................................................................24

3.6 Cara Pengoprasian Alat..............................................................................30

3.7 Hasil Uji Coba dan Data Pengamatan........................................................31

3.7.1 Hasil Uji Coba Pada Sensor DHT-11 (set suhu > 30C)..................31

3.7.2 Hasil Uji Coba Pada Sensor Soil Moisture.......................................32

3.7.3 Hasil Uji Coba Pada Sensor Ultrasonik............................................33

4. PENUTUP..........................................................................................................34
4.1 Kesimpulan................................................................................................34

4.2 Saran...........................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
LAMPIRAN.............................................................................................................1

DAFTAR GAMBAR

9
Gambar 2 . 1 Tanaman Hidroponik.........................................................................6
Gambar 2 . 2 Internet Of Things..............................................................................6
Gambar 2 . 3 Arduino Uno R3.................................................................................8
Gambar 2 . 4 Soil Moisture Sensor..........................................................................9
Gambar 2 . 5 DHT11................................................................................................9
Gambar 2 . 6 Ultrasonik.........................................................................................11
Gambar 2 . 7 Relay 2 channel................................................................................11
Gambar 2 . 8 Mini Pump DC.................................................................................12
Gambar 2 . 9 LCD I2C 16x2.................................................................................13
Gambar 2 . 10 Fan DC 12 V..................................................................................13
Gambar 2 . 11 Kabel Jumpper...............................................................................14
Gambar 2 . 12 BLYNK..........................................................................................14

Gambar 3 . 1 Blok Diagram 19


Gambar 3 . 2 Blok Input.........................................................................................20
Gambar 3 . 3 Blok Proses.......................................................................................20
Gambar 3 . 4 Blok Output......................................................................................21
Gambar 3 . 5 Rancangan alat.................................................................................22
Gambar 3 . 6 Flowchart..........................................................................................23

10
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Uno R3...................................................................7


Tabel 2. 2 Fungsi Pin Modul Sensor Ultrasonik....................................................10
Tabel 2. 3 Flow Direction Symbol.........................................................................15
Tabel 2. 4 Processing Symbols..............................................................................16
Tabel 2. 5 Input / Output Symbol..........................................................................18

Tabel 3. 1 Kode Program 24


Tabel 3. 2 Hasil Uji Coba Pada Sensor DHT-11...................................................31
Tabel 3. 3 Hasil Uji Coba Pada Sensor Soil Moisture...........................................32
Tabel 3. 4 Hasil Uji Coba Pada Sensor Ultrasonik................................................33

11
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Bentuk Fisik Alat............................................................................. L-1


Lampiran 2 Rangkaian Alat Dan Tampilan Applikasi ........................................L-2

12
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya zaman bercocok tanam menjadi trend di
Indonesia terutama di bidang pertanian semakin tahun semakin pesat. Namun,
terdapat masalah utama yang sering dijumpai saat memulai bercocok tanam
terutama bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan, tidak memiliki lahan yang
cukup luas untuk bercocok tanam secara konvensional. Sehingga, budidaya
Hidroponik menjadi alternatifnya. Maka saat ini ada cara lain untuk
memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha untuk mengembangkan hasil pertanian,
yaitu dengan cara bercocok tanam secara hidroponik. Salah satunya dengan
Hidroponik Tanaman Pakcoy menjadi alternatif bagi orang – orang yang ingin
bercocok tanam tanpa memerlukan lahan yang luas.
Media tanam dengan konsep Internet of Things, petani hidroponik
tanaman pakcoy dapat memantau kelembapan tanah, kelembapan udara, suhu dan
melakukan otomatisasi penyiraman pada lahan pertanian untuk mengetahui
kualitas tanah yang dibutuhkan. Maka dari itu kita dapat menentukan tindakan
untuk meningkatkan kualitas dan juga kuantitas hasil pertanian dan juga untuk
meminimalisir kemungkinan kerusakan pada hasil pertanian yang disebabkan oleh
lahan pertanian kurang bagus karena tidak dilakukannya monitoring secara terus -
menerus untuk mengetahui kualitas tanah, dengan adanya alat ini petani dapat
mengawasi secara langsung dan terjadwal bagaimana kondisi lahan pertanian
petani.
Pembuatan alat ini dibutuhkan komponen elektronika yang dapat
terhubung dengan internet. Alat ini menggunakan Arduino Uno R3 sebagai
pengolah data yang dapat melakukan pengiriman melalui internet. Arduino Uno
R3 akan terhubung dengan sensor Soilmoisture untuk mengukur kelembapan
tanah dan sensor DHT untuk mengukur kelembapan udara. Setelah sensor terbaca
kemudian diteruskan perintah sesuai setpoint, apakah kelembapan udara dan
kelembapan tanah sesuai dengan kebutuhan. Apabila tidak sesuai, sistem secara
otomatis membuka atau menutup relay yang terhubung dengan pompa pada bak

1
2

yang berisi air yang terdapat pada bak media tanam. Bagian terakhir sensor
Ultrasonik yang ditempatkan pada penampungan yang akan membaca volume air,
Apabila tidak sesuai dengan setpoint, sistem otomatis akan menampilkan
notifikasi pada Blynk. untuk penelitian ini diharapkan dapat diterapkan secara
langsung dan mempermudah dalam pemeliharaan dan perawatan tanaman
Hidroponik. Oleh karena itu penulis ingin membuat “RANCANG BANGUN
ALAT MONITORING KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH TANAMAN
HIDROPONIK PAKCOY PADA GREEN HOUSE BERBASIS IOT (INTERNET
OF THINGS)”.

1.2 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup pada penelitian ini adalah:
1. Menggunakan hidroponik tanaman pakcoy.
2. Menggunakan input berupa sensor DHT11 untuk mengukur suhu udara,
sensor Soilmoisture untuk mengukur kelembapan tanah, dan sensor
Ultrasonik sebagai pembaca tinggi air pada bak penampungan.
3. Menggunakan output Fan DC untuk menyesuaikan suhu, Mini Pump DC
untuk menyiram, LCD I2C untuk menampilkan output suhu dari sensor
DHT11 dan kelembapan tanah dari sensor Soilmoisture, serta Blynk untuk
menampilkan notifikasi.

1.3 Tujuan Penelitian


Penulisan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dari hasil panen dan
dapat memantau pertumbuhan tanaman secara jarak jauh meliputi parameter
kebutuhan air, suhu dan kelembapan tanah pada tanaman hidroponik pakcoy.

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan pada perancangan alat ini adalah
metode kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif atau dengan mengamati suatu kejadian dan
3

menggunakannya sebagai data penelitian sehingga didapat hasil yang diharapkan.


Berikut adalah tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini, yaitu:
4

1. Studi Pustaka (Literatur)


Metode studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari sumber
referensi yang berhubungan dengan pembuatan tugas akhir, diantaranya
melalui buku, jurnal dan internet.
2. Analisa Kebutuhan
Metode analisa kebutuhan dilakukan untuk mengetahui alat yang di
butuhkan dalam pembuatan alat monitoring kelembapan udara dan tanah.
3. Perancangan
Metode perancangan adalah metode yang dilakukan untuk mendesain alat
yang akan digunakan agar bisa berjalan secara maksimal.
4. Pembuatan
Metode pembuatan adalah metode yang merealisasikan skematik yang
telah dibuat mejadi alat yang utuh dan sudah dapat dipergunakan.
5. Pengujian
Metode pengujian adalah metode yang dilakukan secara keseluruhan pada
alat yang telah selesai dibuat. Pengujian dilakukan supaya dapat
mengetahui apakah alat yang telah selesai dibuat dapat berfungsi dengan
baik atau belum.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi gambaran
umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
5

1. PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, manfaat dan tujuan alat yang akan dibuat,
batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan tugas
akhir yang akan dibuat.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan teori dasar dari topik yang akan dibahas
berdasarkan studi literatur dan percobaan yang sudah dilakukan.

3. PEMBAHASAN
Bab ini akan memaparkan tentang perancangan alat berupa perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Bab ini berisikan hasil
pengujian yang diperoleh dari perancangan yang telah direalisasikan,
analisis data dan rangkaian.

4. PENUTUP
Bab ini akan menyampaikan kesimpulan berdasarkan pengujian dan
penelitian yang sudah didapat serta saran yang diajukan oleh penulis untuk
pengembangan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Pakcoy


Pakcoy ialah tanaman sayuran yang dimanfaatkan batang dan daunnya.
Tanaman pakcoy memiliki daun berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan
mengkilat sedangkan batang pakcoy berwarna hijau muda, gemuk dan berdaging
dengan rasa yang sedikit manis. Tanaman pakcoy memiliki banyak kandungan
gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya dapat menghilangkan rasa
gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahan
pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan
memperlancar pencernaan, bijinya dapat dimanfaatkan sebagai minyak serta
pelezat makanan (Haryanto,2006).
Kandungan gizi dalam sawi pakcoy sangat baik terutama untuk ibu hamil
karena dapat terhindar dari penyakit anemia. Berdasarkan hal tersebut, tentu
pakcoy menjadi komoditas yang sangat diminati oleh masyarakat. Seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan,
maka permintaan konsumen terhadap pakcoy ini semakin meningkat. Namun,
lahan pertanian di Indonesia semakin sempit dan degradasi lingkungan yang terus
terjadi karena cara budidaya yang tidak tepat dan penggunaan pupuk buatan yang
menyebabkan pencemaran lingkungan. Budidaya tanaman dengan sistem
hidroponik merupakan solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Budidaya
tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan
budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan tanaman dapat di kontrol,
tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, tanaman
jarang terserang hama penyakit karena terlindungi, pemberian air irigasi dan
larutan hara lebih efisien dan efektif, dapat diusahakan terus menerus tanpa
tergantung oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit. Salah
satunya dengan menggunakan sistem rakit apung. Rakit apung adalah salah satu
sistem budidaya secara hidroponik tanaman terutama sayuran, dengan cara
menanam tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung di atas permukaan
larutan nutrisi dalam bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terendam

6
7

dalam larutan nutrisi. Sistem ini sesuai bagi orang yang ingin menanam
hidroponik sayuran dengan hasil maksimal dengan biaya pembuatan yang murah
dan mudah.

Gambar 2 . 1 Tanaman Hidroponik

2.2 Internet Of Things (IOT)


Internet Of Things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau
objek ditanamkan teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan
untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data
melalui perangkat lain selama masih terhubung ke internet. (Internet of Things,
2021-diakses pada 8 Agustus 2022).
IOT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine-to-machine
atau M2M. Seluruh alat yang memiliki kemampuan komunikasi M2M ini sering
disebut dengan perangkat cerdas atau smart devices. Perangkat cerdas ini
diharapkan dapat membantu kerja manusia dalam menyelesaikan berbagai
urusan atau tugas yang ada.
8

Gambar 2 . 2 Internet Of Things

2.3 Arduino Uno R3


Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang
berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output
(atau biasa ditulis I/O, dimana 14 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output
PWM antara lain pin 0 sampai 13), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16
MHz antara lain pin A0 sampai A5, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan
tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung
sebuah rangkaian mikrokontroler. (Arduino R3, 2016 diakses pada 1 Agustus
2022).
Spesifikasi arduino uno R3 dapat dilihat pada tabel 2.1 dan arduino uno
R3 dapat dilihat pada gambar 2.1.
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Uno R3
MIKROKONTROLER ATMEGA328
Operasi Tegangan 5 Volt
Input Tegangan 7-12 Volt
Pin I/O Digital 14
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50 mA
Arus DC ketika 3.3V 50 mA
Memori flash 32 KB
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
9

Kecepatan clock 16 MHz

Gambar 2 . 3 Arduino Uno R3

2.4 Soil Moisture


Soil moisture sensor adalah sensor kelembapan yang dapat mendeteksi
kelembapan dalam tanah. Sensor ini sangat sederhana, tetapi ideal untuk
memantau taman kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan. Sensor ini
terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca
resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembapan. Semakin banyak air
membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan
tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Sensor ini
sangat membantu untuk mengingatkan tingkat kelembapan pada tanaman atau
memantau kelembapan tanah. (Candra & Maulana, 2019).
Soil moisture sensor FC-28 memiliki spesifikasi tegangan input sebesar
3.3V atau 5V, tegangan output sebesar 0 ± 4.2V, arus sebesar 35 mA, dan
memiliki value range ADC sebesar 1024 bit mulai dari 0 ± 1023 bit. Adapun
gambar soil moisture sensor FC-28 dapat dilihat pada gambar 1.
10

Gambar 2 . 4 Soil Moisture Sensor

Prinsip kerja moisture sensor pada alat ini adalah dengan menanamkan
satu buah sensor kelembapan pada tanah. Kerja sensor ini mendeteksi adanya
tingkat kelembapan. Kelembapan tersebut disetting dengan parameter khusus,
sehingga ketika kelembapan tersebut sesuai, maka tanah longsor dipastikan akan
terjadi.

2.5 DHT11
Sensor DHT11 adalah modul sensor yang berfungsi untuk mensensing
objek suhu dan kelembapan yang memiliki output tegangan analog yang dapat
diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Sensor DHT11 pada umumya
memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembapan yang cukup akurat.
Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang
disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi. (DHT11, 2017 diakses pada 1
Agustus 2022).
Berikut adalah susunan pin sensor DHT11 yang disajikan pada Gambar 3.

Gambar 2 . 5 DHT11
11

Sensor DHT11 memiliki 2 versi, yatu versi 4 pin dan versi 3 pin. Tidak
ada perbedaan karakteristik dari 2 versi ini. Pada versi 4 pin,. Pin 1 adalah
tegangan sumber, berkisar antara 3V sampai 5V. Pin 2 adalalah data keluaran
(output) . Pin ke 3 adalah pin NC (normally close) alias tidak digunakan dan pin
ke 4 adalah Ground. Sedangkan pada versi 3 kaki, pin 1 adalah VCC antara 3V
sampai 5V, pin 2 adalah data keluaran dan pin 3 adalah Ground.

2.6 Ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Gelombang
ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi 20.000 Hz. Bunyi
ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. (Sensor Ultrasonik, 2015
diakses pada 8 Agustus 2022).
Cara kerja modul sensor ultrasonik untuk mengukur jarak adalah sinyal
dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal yang dipancarkan akan merambat
sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan 340m/s. Ketika menumbuk suatu
benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut. Setelah
gelombang pantulan sampai di alat penerima maka sinyal tersebut akan diproses
untuk menghitung jarak benda tersebut jarak benda dihitung berdasarkan rumus: s
= 340.t/2. Dimana s merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda dan t
adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu
ketika gelombang pantul diterima receiver.

Tabel 2. 2 Fungsi Pin Modul Sensor Ultrasonik

PIN FUNGSI

VCC Sumber tegangan

TRIGGER Pemicu sinyal sonar dari sensor

ECHO Penangkap pantulan sinyal sonar

GND Ground
12

Gambar 2 . 6 Ultrasonik

2.7 Relay 2 Channel


Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki
sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat
sebuah armatur besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati
kumparan. Armatur ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur
tertarik menuju ini, kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari kontak
normal-tertutup ke kontak normal-terbuka. (Turang, 2015)
Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus
interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power
supply-nya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay
terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama relay
elektro mekanik adalah sebagai berikut. Kumparan elektromagnet Saklar atau
kontaktor Swing Armatur Spring (Pegas). Tampilan relay dapat dilihat pada
gambar

Gambar 2 . 7 Relay 2 channel


13

Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian


kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara
tegangan rangkaian kontrol dan tegangan beban. Rangkaian penggerak relay dapat
dilihat pada gambar 2. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya
adalah: Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegang berbeda.
Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan. Relay sebagai eksekutor rangkaian
delay (tunda) Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.

2.8 Mini Pump DC


Merupakan pompa berukuran kecil yang dapat mengeluarkan tekanan air
tinggi. Pompa mini ini juga dapat membuat gelombang udara pada kolam atau
akuarium untuk sirkulasi air. (Pompa Air Mini, 2020 diakses pada 2 Agustus
2022)

Gambar 2 . 8 Mini Pump DC

2.9 LCD 12C 16x2


Modul LCD yang dikendalikan secara serial sinkron dengan protokol
I2C/IIC (Inter Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire Interface). Normalnya,
modul LCD dikendalikan secara paralel baik untuk jalur data maupun kontrolnya.
(I2C LCD, 2016 diakses pada 2 Agustus 2022).
14

Gambar 2 . 9 LCD I2C 16x2

2.10 Fan DC 12 V
Fan adalah mengatur volume panas udara agar ruangan yang tidak
mengalami suhu panas dan dapat bersirkulasi udara secara normal. Pada
umumnya kipas angin dimanfaatkan untuk pendingin udara, penyegar udara,
ventilasi (exhaust fan), atau pengering (umumnya memakai komponen penghasil
panas). Terdapat dua jenis kipas angin berdasarkan arah angin yang dihasilkan,
yaitu kipas angin centrifugal (angin mengalir searah dengan poros kipas) dan
kipas angin axial (angin mengalir secara paralel dengan poros kipas). (Aulia,
Fauzan, dan Lubis, 2021)

Gambar 2 . 10 Fan DC 12 V

2.11 Kabel Jumper


Suatu istilah untuk kabel yang ber-diameter kecil yang di dalam dunia
elektronika digunakan untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan dapat juga
untuk menghubungkan 2 komponen elektronika. (Kabel Jumper, 2021 diakses
pada 2 Agustus 2022)
15

Gambar 2 . 11 Kabel Jumpper

2.12 BLYNK
Platfrom untuk di aplikasikan OS Mobile (iOS dan Android) yang
bertujuan untuk mengendalikan module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266,
WEMOS D1 dan Module sejenisnya melalui internet. Aplikasi ini merupakan
wadah kreativitas untuk membuat antarmuka grafis untuk proyek yang akan
diimplementasikan hanya dengan metode drag and drop widget. (BLYNK, 2017
diakses pada 8 Agustus 2022)

Gambar 2 . 12 BLYNK

2.13 Flow chart


Flow chart atau diagram alur merupakan sebuah diagram dengan simbol-
simbol grafis yang menyatakan alur algoritma atau proses yang menampilkan
langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan
menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah.
(Flow Chart, 2021 diakses pada 8 Agustus 2022)
16

Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk


penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut. Tujuan
Membuat Flow chart: Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.
Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas menggunakan simbol-simbol standar.
Dalam penulisan flow chart dikenal dua model, yaitu sistem flow chart dan
Program flow chart.

Tabel 2. 3 Flow Direction Symbol


Simbol Fungsi
Simbol arus / flow, yaitu menyatakan
jalannya arus suatu proses

Simbol communication link, yaitu


menyatakan transmisi data dari satu
lokasi ke lokasi lain

Simbol connector, berfungsi


menyatakan sambungan dari proses ke
proses lainnya dalam halaman yang
sama
Simbol offline connector, menyatakan
sambungan dari proses ke proses
lainnya dalam halaman yang berbeda
17

Tabel 2. 4 Processing Symbols


Simbol Fungsi

Simbol process, yaitu menyatakan


suatu tindakan (proses) yang
dilakukan oleh computer

Simbol manual, yaitu menyatakan


suatu tindakan (proses) yang tidak
dilakukan oleh computer

Simbol decision, yaitu menujukkan


suatu kondisi tertentu yang akan
menghasilkan dua kemungkinan
jawaban: ya / tidak

Simbol predefined process, yaitu


menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan
untuk memberi harga awal
Simbol terminal, yaitu menyatakan
permulaan atau akhir suatu program
Simbol keying operation, Menyatakan
segal jenis operasi yang diproses
dengan menggunakan suatu mesin
yang mempunyai keyboard

Simbol offline-storage, menunjukkan


bahwa data dalam simbol ini akan
disimpan ke suatu media tertentu
18

Tabel 2. 5 Input / Output Symbol

Simbol Fungsi
Simbol input/output ,menyatakan
proses input atau output tanpa
tergantung jenis peralatannya

Simbol punched card, menyatakan


input berasal dari kartu atau output
ditulis ke kartu

Simbol magnetic tape, menyatakan


input berasal dari pita magnetis atau
output disimpan ke pita magnetis

Simbol disk storage, menyatakan


input berasal dari dari disk atau
output disimpan ke disk

Simbol document, mencetak


keluaran dalam bentuk dokumen
(melalui printer)

Simbol display, mencetak keluaran


dalam layar monitor
3. PEMBAHASAN

Proses perancangan pembuatan “RANCANG BANGUN ALAT


MONITORING KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH PADA GREEN
HOUSE BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)”. Terdiri dari dua tahap yaitu
tahap analisa perangkat keras, dimana alat tersebut mendapatkan input hingga
menghasilkan output yang sesuai, dan tahap analisa perangkat lunak yaitu bentuk
pemograman yang akan ditanamkan pada mikrokontroler. Di bawah ini
merupakan penjelasan secara detail serta logika pada pemrograman.

3.1 Analisis Perancangan Perangkat Keras


Pada sub-bab ini menjelaskan tahapan analisa rangkaian secara blok
diagram dan tahapan analisa rangkaian secara detail.

3.2 Analisis Rangkaian Secara Blok Diagram


Gambar 3.1 merupakan blok diagram dari alat “RANCANG BANGUN
ALAT MONITORING KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH PADA GREEN
HOUSE BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)” yang dibagi menjadi
beberapa alur sebagai berikut:

Gambar 3 . 1 Blok Diagram

19
20

3.2.1 Blok Input

Gambar 3 . 2 Blok Input


Blok input adalah bagian yang akan menjelaskan tentang masukan yang
terdapat pada alat. Masukan pada alat ini memiliki beberapa sensor yang terdiri
dari sensor Soil Moisture yang berfungsi mengukur kelembapan tanah, sensor
TDS berfungsi mengukur kelembapan udara serta sensor Ultrasonik untuk
mendeteksi volume air pada penampungan.

3.2.2 Blok Proses

Gambar 3 . 3 Blok Proses


Data yang didapat dari komponen alat yang tersedia berfungsi untuk
mengaliri sumber tegangan ke Arduino Uno R3. Kemudian terkoneksi ke
smartphone melalui konektifitas jaringan internet untuk menghasilkan output.
Arduino Uno R3 akan mengolah data yang didapat sesuai dengan instruksi yang
diberikan oleh program aplikasi yang telah dibuat. Apabila user mendapatkan
notifikasi pada aplikasi blynk pada saat setpoint tidak terpenuhi.
21

3.2.3 Blok Output

Gambar 3 . 4 Blok Output


Pada blok ini, hasil pemrosesan dari blok proses akan diubah menjadi
sebuah keluaran, keluaran pada alat ini adalah Fan yang akan menyala ketika
sensor DHT11 mencapai setpoint yang telah ditentukan, mini pump DC yang akan
mengalirkan air dari penampungan ketika sensor Soil Moisture mencapai setpoint
yang telah ditentukan. Kemudian terdapat juga keluaran pada aplikasi blynk
berupa notifikasi, serta LCD sebagai pemberi informasi hasil dari pendeteksian
sensor Soil Moisture dan juga Sensor DHT11. Jika volume air terdeteksi oleh
sensor Ultrasonik maka akan muncul notifikasi pada blynk. Alat ini dapat
dikendalikan dengan jarak yang sesuai dan dengan kualitas jaringan internet yang
tersedia.
22

3.3 Perancangan Alat

Gambar 3 . 5 Rancangan alat

Alat ini menggunakan Arduino Uno R3 sebagai pengolah data yang dapat
melakukan pengiriman melalui internet. Arduino Uno R3 akan terhubung dengan
sensor Soilmoisture untuk mengukur kelembapan tanah, sensor DHT untuk
mengukur kelembapan udara, dan LCD sebagai keluaran dari Sensor Ultrasonik
dan Sensor DHT. Setelah sensor terbaca kemudian diteruskan perintah sesuai
setpoint, apakah kelembapan udara dan kelembapan tanah sesuai dengan
kebutuhan. Apabila tidak sesuai, sistem secara otomatis membuka atau menutup
relay yang terhubung dengan pompa pada bak yang berisi air yang terdapat pada
bak media tanam, dan menyalakan Fan. Bagian terakhir sensor Ultrasonik yang
ditempatkan pada penampungan yang akan membaca volume air, Apabila tidak
sesuai dengan setpoint, sistem otomatis akan menampilkan notif pada Blynk.
23

3.4 Analisa Rangkaian Secara Diagram Alur (Flowchart)

Gambar 3 . 6 Flowchart
24

3.5 Analisa Program


Tabel 3. 1 Kode Program
Kode Program Penjelasan
#include <LiquidCrystal_I2C.h> Pada baris ini menambahkan library
#include "DHT.h" I2C dan DHT-11.
#define DHTPIN 8
#define DHTTYPE DHT11
Pada baris ini mendefinisikan pin
#define RELAY1 4 //fan
berapa saja yang akan di pakai.
#define RELAY2 5 //pump
const int sensorPin = A0;
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);
Pada baris ini mendeklarasikan
//0x27 atau 0x3f
variable LCD dan DHT.
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
void setup() {
Serial.begin(9600);
lcd.init(); // If you are using more I2C
devices using the Wire library use
lcd.begin(false) Pada baris ini mendeklarasikan input
lcd.backlight(); output pada alat ini.
dht.begin();
pinMode(RELAY1, OUTPUT);
pinMode(RELAY2, OUTPUT);
}
void loop() {
int h = dht.readHumidity();
Pada baris ini mengulang perintah
// Read temperature as Celsius
yang akan dibaca terus menerus oleh
int t = dht.readTemperature();
alat dan mendeklarasikan variabel
// Read temperature as Fahrenheit
sensor Soil Moisture dan DHT-11.
//(isFahrenheit = true)
int f = dht.readTemperature(true);
lcd.clear(); Menampilkan output suhu dari
25

lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(h);
lcd.print(" % ");
Serial.print(h);
Serial.println(" % ");

lcd.print("Suhu: "); sensor DHT-11.


lcd.print(t);
lcd.print((char)223);
lcd.print("C");
Serial.print("Suhu: ");
Serial.print(t);
Serial.println("C");
if (t > 30) {
digitalWrite(RELAY1, LOW); //
Mendeklarasikan perintah untuk
Turns Relays ON
sensor DHT-11 yang dimana jika
}
suhu lebih dari 30°C maka kipas
else {
akan menyala dan jika suhu masih
digitalWrite(RELAY1, HIGH); //
dibawah 30°C maka kipas akan mati.
Turns Relay OFF
}
if (bacaSensor() <= 200) { Mendeklarasikan perintah untuk
digitalWrite(RELAY2, LOW); sensor Soil Moisture yang dimana
} jika kelembapan tanah diatas 200
else { maka pompa akan mati dan jika
digitalWrite(RELAY2, HIGH); kelembapan tanah dibawah 200
} maka pompa akan menyala.
lcd.setCursor(0, 1); Menampilkan besaran output dari
lcd.print("K. Tanah: "); sensor Soil Moisture.
lcd.print(bacaSensor());
Serial.print("K. Tanah: ");
26

Serial.println(bacaSensor());
Serial.println();
delay(2000);
}
int bacaSensor() {
delay(500);
// baca nilai analog dari sensor
int nilaiSensor =
Pada baris ini membaca nilai analog
analogRead(sensorPin);
dari sensor Soil Moisture jika tanah
semakin lembap maka semakin
// makin lembab maka makin tinggi
tinggi nilai pada output-nya.
nilai
//outputnya
return 1023 - nilaiSensor;
}
27

Kode Program Penjelasan


#define BLYNK_PRINT Serial
Pada baris ini menambahkan
#include <ESP8266WiFi.h>
library ESP8266 dan blynk. Dan
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
menentukan pin berapa saja yang
#define Trig 4
di pakai.
#define Echo 16
char auth[] =
Pada baris ini untuk
"DPokKXV5Rp_PWrJN0v0Nf8wqtLXlF_-
mengkoneksikan antara blynk
N";
dengan smartpohne dan
char ssid[] = "Halo";
menghubungkan Arduino Uno
char pass[] = "hay12345";
R3 dengan jaringan.
float duration_us, distance_cm;
void setup()
{
Pada baris ini mendeklarasikan
Serial.begin(115200);
input output sensor ultrasonik
pinMode(Trig, OUTPUT);
yang terhubung pada pin
pinMode(Echo, INPUT);
ESP8266.
Blynk.begin(auth, ssid, pass);
}
void loop() Pada baris ini mengulang
{ perintah yang akan di baca terus
Blynk.run(); menerus oleh alat dan
if(distance_cm > 10){ mendeklarasikan variabel sensor
Blynk.notify("habis air"); ultrasonik.
// turn on LED
}
digitalWrite(Trig, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(Trig, LOW);
28

duration_us = pulseIn(Echo, HIGH);


distance_cm = 0.017 * duration_us;
// turn off LED
29

Serial.print("distance: ");
Serial.print(distance_cm);

Serial.println(" cm"); Pada baris ini akan menampilkan


Serial.print("distance: "); pembacaan dari sensor
Serial.print(distance_cm); ultrasonik.

Serial.println(" cm");
}
30

3.6 Cara Pengoprasian Alat


Adapun cara pengoperasian adalah “RANCANG BANGUN ALAT
MONITORING KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH PADA GREEN
HOUSE BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)”. Adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan alat yang akan dioperasikan dan peralatan yang digunakan
untuk mengaktifkan alat, seperti adaptor sebagai catu daya agar alat
tersebut dapat bekerja dengan baik.
2. Setelah perlengkapan yang diperlukan telah siap, hubungkan alat dengan
adaptor atau catu daya. Sebelum alat di jalankan, program akan melakukan
proses pengunaan pada aplikasi Android. Agar dapat melakukan
pemrosesan sebagai sistem kontrol dan kendali pada tanaman tersebut.
3. Arduino Uno R3 akan terhubung dengan sensor Soilmoisture untuk
mengukur kelembapan tanah dan sensor DHT11 untuk mengukur
kelembapan udara. Setelah sensor terbaca kemudian diteruskan perintah
sesuai setpoint, apakah kelembapan udara dan kelembapan tanah sesuai
dengan kebutuhan. Apabila tidak sesuai, sistem secara otomatis membuka
atau menutup Relay yang terhubung dengan pompa pada bak yang berisi
air yang terdapat pada bak media tanam.
4. Jika pemrograman yang telah dibuat dan tidak ada kendala maka system
kendali yang ada pada aplikasi Blynk Android tersebut akan bekerja
dengan baik dan benar.
5. Selanjutnya sensor Ultrasonik yang ditempatkan pada penampungan yang
akan membaca ketinggian air, Apabila tidak sesuai dengan setpoint, sistem
otomatis akan menampilkan notif pada Blynk.
6. Sistem kendali dan Pemantauan pada LCD bekerja sebagai penampilan
tulisan dari pendeteksi aksi keluaran pompa dan kipas jika kondisi
semuanya terpenuhi maka LCD akan merubah secara otomatis tampilan
pada tulisannya.
31

3.7 Hasil Uji Coba dan Data Pengamatan


Untuk pengujian alat “Rancang Bangun Alat Monitoring Kelembapan
Udara dan Tanah Pada Green House Berbasis (Internet of Things)” dapat di
lakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan pengujian sensor Soil Moisture yang
dapat ditancapkan ke tanah yang ada pada tanaman pakcoy. Dan pengujian sensor
DHT-11 sebagai humidity atau suhu temperature di dalam ruangan tersebut.
Untuk aplikasi Blynk yang ada pada android bekerja sebagai notifikasi pada
penampungan air untuk tanaman pakcoy yang telah dibuat.

3.7.1 Hasil Uji Coba Pada Sensor DHT-11 (set suhu > 30C)
Tabel 3. 2 Hasil Uji Coba Pada Sensor DHT-11

SUHU WAKTU
KONDISI
(CELCIUS TAMPILAN LCD RESPON
KIPAS SENSOR
)

29C Mati 2 detik

30C Mati 5 detik

31C Nyala 8 detik

32C Nyala 11 detik

Pada pengujian sensor DHT11 ini bekerja sebagai pendeteksi suhu pada
ruangan tanaman pakcoy yang terhubung dengan fan sebagai output-nya.
Pengujian ini dapat dilakukan untuk mengetahui kepekaan pada sensor suhu pada
perubahan suhu yang terjadi. Pada tabel 3.2. merupakan hasil pengujian sensor
temperature suhu dengan set suhu 30C, jika suhu ≤30C maka kondisi fan akan
mati. Dan sebaliknya jika suhu >30C maka kondisi fan akan menyala.
32

3.7.2 Hasil Uji Coba Pada Sensor Soil Moisture


Tabel 3. 3 Hasil Uji Coba Pada Sensor Soil Moisture

KONDISI WAKTU
KELEMBAPAN
KELEMBAPAN TAMPILAN LCD RESPON
TANAH
TANAH SENSOR

47 RH Tanah Kering 5 detik

64 RH Tanah Kering 8 detik

455 RH Tanah Basah 15 detik

638 RH Tanah Basah 25 detik

Pada pengujian sensor Soilmoisture sebagai pendeteksi kelembapan tanah


pada tanaman pakcoy yang terhubung pada pompa air sebagai output-nya.
Pengujian ini dapat dilakukan untuk mengetahui kepekaan pada sensor
kelembapan tanah sehingga dapat mengetahui keadaan kondisi tanah didalam
tanaman pakcoy. Jika kelembapan tanah terdeteksi lebih dari 200 RH maka
kondisi tanah dapat dikatakan basah. Namun sebaliknya, jika suhu kelembapan
tanah terdeteksi kurang dari 200 RH maka kondisi tanah dapat dikatakan kering
dan pompa akan menyala serta melakukan penyiraman secara otomatis apabila
kondisi tidak terpenuhi.
33

3.7.3 Hasil Uji Coba Pada Sensor Ultrasonik


Tabel 3. 4 Hasil Uji Coba Pada Sensor Ultrasonik

KONDISI WAKTU
KETINGGIAN
KETINGGIAN TAMPILAN BLYNK RESPON
AIR
PENAMPUNGAN SENSOR

1cm - 5cm Air Tersedia 2 detik

5cm - 10cm Air Tersedia 5 detik

11cm Habis Air 8 detik

Pada pengujian sensor Ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian air pada


penampungan air yang yang terhubung pada applikasi Blynk sebagai output-nya.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ketinggian air pada penampungan air
sehingga dapat mengetahui ketinggian air yang tersisa pada penampungan. Jika
ketinggian air terdeteksi kurang dari 10cm maka kondisi pada penampungan air
dapat dikatakan air tersedia. Namun sebaliknya, jika ketinggian air terdeteksi
lebih dari 10cm maka kondisi pada penampungan air dapat dikatakan “habis air”
dan akan menampilkan notifikasi “habis air” pada aplikasi Blynk.
34

3.7.4 Hasil Uji Coba Pada Sensor Ultrasonik


Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Pada Sensor Ultrasonik Jika Di Isi Pasir atau
Tanah

KONDISI WAKTU
KETINGGIAN
KETINGGIAN TAMPILAN BLYNK RESPON
PASIR/TANAH
PENAMPUNGAN SENSOR

1cm - 5cm Air Tersedia 2 detik

5cm - 10cm Air Tersedia 5 detik

11cm Habis Air 8 detik


4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pengujian yang telah dilakukan penulis yang
berjudul “RANCANG BANGUN ALAT MONITORING KELEMBAPAN
UDARA DAN TANAH PADA GREEN HOUSE BERBASIS IOT (INTERNET
OF THINGS)”. Sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik yakni:
1. Dapat membaca meliputi parameter kebutuhan air, suhu dan kelembapan
tanah pada media tanam hidropnik.
2. Selain itu, kontrol otomatis dalam pemberian air dan menyalanya fan juga
berjalan dengan baik.
3. Jika suhu terdeteksi lebih dari 30°C maka kipas akan menyala, dan jika
suhu dibawah 30°C maka kipas akan mati.
4. Jika kelembapan tanahnya lebih dari 200 RH maka pompa mati, dan jika
kelembapan tanahnya kurang dari 200 RH maka pompa akan menyala.
5. Jika ketinggian air lebih dari 10cm maka akan muncul notifikasi pada
smartphone.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan ujicoba, pembuatan alat ini dapat
dikembangkan dengan :
1. Dapat dilengkapi dengan RTC (Real Time Clock) agar saat alat kehilangan
koneksi maka alat tidak akan mengulang pekerjaan dari awal akan tetapi
melanjutkan dari jam saat hilangnya koneksi.
2. Menggunakan listrik sendiri yang berasal dari energi panel surya, turbin
angin dari generator, generator mikro-hidro, dan motor penggerak
bertujuan untuk menghindari alat berhenti bekerja dikarenakan matinya
listrik.
3. Menambahkan Sensor TDS untuk mengukur kepekatan nutrisi pada media
tanah.
4. Mengganti sensor Ultrasonik untuk penampungan air dengan Water Level
agar data yang di inginkan untuk mengukur penampungan air dapat sesuai.

35
36

5. Menambahkan kontrol manual pada Blynk.


DAFTAR PUSTAKA

A, Irawan, Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Media Tanah. Bandung: M2S,


2007.
Ajie. (2016, Juni 27). Bekerja Dengan I2C LCD dan Arduino. Retrieved Agustus
2, 2022, from saptaaji.com : http://saptaji.com/2016/06/27/bekerja-
dengan-i2c-lcd-dan-arduino/
Akasiska, R. et al. 2014. Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Dan Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Sawi Pakcoy (brassica parachinensis)
Sistem Hidroponik Vertikultur. Inovasi Pertanian.Vol. 13, No. 2. Tahun
2014.
Amani, Meisam et al. 2017. “Temperature-Vegetation-Soil Moisture Dryness
Index(TVMDI).” Remote Sensing of Environment 197: 1–14.
Apapun, Jawaban. (2021, Juni 7). Apa Fungsi Dari Kabel Jumper. Retrieved
Agustus 2, 2021, from JawabanApapun.com :
https://jawabanapapun.com/apa-fungsi-dari-kabel-jumper/
Aulia, Rachmat, Fauzan, A, Rahmat, dan Lubis, Imran. 2021. Pengendalian Suhu
Ruangan Menggunakan Fan Dan DHT11 Berbasis Arduino. Program
Studi Teknik Informatika, Universitas Harapan Medan.
Chairunnisa, Shafira. (2020, Juni 14). 7 Rekomendasi Harga Pompa Air Mini
Termurah Tahun 2020. Retrieved Agustus 2, 2022, from 99.co :
https://www.99.co/blog/indonesia/harga-pompa-air-mini/
Chandra, E, K dan Maulana, Algifanri. 2019. Penerapan Soil Moisture Sensor
Untuk Desain System Penyiram Tanaman Otomatis. Universitas Putera
Batam.
Faudin, Agus. (2017, Agustus 10). Cara Mengakses Sensor DHT11 Menggunakan
Arduino. Retrieved Agustus 1, 2022, from Arduino Project Project
Tutorial : https://www.nyebarilmu.com/cara-mengakses-sensor-dht11/
Faudin, Agus. (2017, November 23). Mengenal Aplikasi BLYNK Untuk Fungsi
IOT. Retrieved Agustus 8, 2022, from nyebarilmu.com :
https://www.nyebarilmu.com/mengenal-aplikasi-blynk-untuk-fungsi-iot/

37
38

Lingga, P. 2011. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Cetakan XXXII.


Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
N. T. C. Sulistiyo, D. Erwanto, and A. D. Rosanti, “Alat Pengendali Derajat pH
Pada Sistem Hidroponik Tanaman Pakcoy Berbasis Arduino Uno,”
Multitek Indones., vol. 13, no. 1, pp. 46–65, 2019, doi:
10.24269/mtkind.v13i1.1359.
Nugroho, K, Novianto. (2016, Januari 22). Penjelasan Arduino R3. Retrieved
Agustus 1, 2022, from Penjelasan Arduino R3 :
https://noviantokarnonugroho1441561.wordpress.com/2016/01/22/penjela
san-arduino-r3/
Perwtasari, B., Tripatmasari, Mustika dan C. Wasonowati. 2012. Pengaruh Media
Tanam dan Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoi
(Brassica juncea L.) dengan Sistem Hidroponik. J. Agrovigor. 5 (1) : 14-
24.
Sakti, Elang. (2015, Desember 13). Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian, &
Aplikasinya. Retrieved Agustus 8, 2022, from Elektronika, Sensor
Ultrasonik : https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
Setiawan, Rony. (2021, Agustus 4). Flowchart Adalah : Fungsi, Jenis, Simbol, dan
Contohnya. Retrieved Agustus 8, 2022, from decoding :
https://www.dicoding.com/blog/flowchart-adalah/
Setiawan, Rony. (2021, September 8). Memahami Apa Itu Internet of Things.
Retrieved Agustus 8, 2022, from Internet of Things:
https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-internet-of-things/#:~:text=Interne
t%20of%20things%20merupakan%20sebuah,selama%20masih
%20terhubung%20ke%20internet
Turang, O, A, Daniel. 2015. Pengembangan Sistem Relay Pengendalian Dan
Penghematan Pemakaian Lampu Berbasis Mobile. Teknik Informatika,
Sekolah Tinggi Teknologi Bontang.
Untung, O. 2000. Hidroponik Sayuran Sistem NFT (Nutrient Film Technique).
Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
LAMPIRAN

Lampiran 1 Bentuk Fisik Alat

L-1
Lampiran 2 Rangkaian Alat Dan Tampilan Applikasi

L-2

Anda mungkin juga menyukai